Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Strategi Pembelajaran Biologi”

Dosen Pengampu: Nasrul Hakim, M. Pd

Disusun oleh:

Kelas A

Meilenia Rahmawati (1801060020)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan ini
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Biologi. Makalah
ini sebagai salah satu sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan pada
Mahasiswa.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih ada kekurangan baik
dari segi penulisan maupun tata bahasa. Kritik dan saran yang membangun dari
pembaca kami nantikan untuk perbaikan makalah ini ke arah yang lebih baik dan
sempurna.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Metro, 16 Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................1


B. Rumusan Masalah .................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................2
D. Manfaat Penulisan .................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan


Perseorangan ........................................................................................4
B. Tujuan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan ..........................6
C. Peran Guru Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan........7
D. Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan ..8
E. Syarat-Syarat Agar Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Agar Dapat Terwujud ..........................................................................10
F. Prinsip-Prinsip Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan ...............10
G. Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan
Dalam Kelas ........................................................................................10
H. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengajar Kelompok Kecil
dan Perorangan ....................................................................................12
I. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan...........................................................................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................15
B. Saran ....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin hari semakin maju,
seorang pendidik dituntut agar memiliki ketrampilan mengajar yang baik
dengan cara menggali ilmu dari berbagai sumber manapun. Selain ilmu
pengetahuan, guru juga harus menguasai beberapa ketrampilan mengajar.
Seorang guru diharapkan memiliki dan menguasai ketrampilan dalam
mengajar agar siswa mudah dalam proses menyerap ilmu yang telah diajarkan
oleh guru tersebut.

Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik atau tidak hasil
dari sistem pendidikan. Proses pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan
konsep pendidikan yaitu pendidikan untuk semua yang mengandung makna
bahwa pendidikan harus mampu melayani dan mengembangkan siswa sesuai
dengan masing-masing potensi, minat dan bakat yang dimiliki siswa. Oleh
karena itu, ketrampilan ini harus dilatih dan dikembangkan sehingga nantinya
para colon guru maupun guru dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat
melayani siswa di dalam melakukan proses pembelajaran.

Dengan demikian, kami akan membahas tentang ketrampilan mengajar


kelompok kecil dan perseorangan. Harapannya agar para calon guru maupun
guru akan dapat bekerja dengan professional, memiliki pengetahuan serta
ketrampilan dalam mengajar yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan
mutu pendidikan kedepannya dan bisa membentuk generasi unggul dan
berkompeten tinggi.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah yang dimaksud dengan ketrampilan mengajar kelompok kecil dan


perseorangan?
2. Apakah tujuan dari ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan?
3. Bagaimanakah peran guru dalam ketrampilan mengajar kelompok kecil
dan perseorangan?
4. Apa sajakah komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan?
5. Adakah syarat-syarat agar ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan agar dapat terwujud?
6. Apa sajakah prinsip-prinsip ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan?
7. Apa sajakah pola penggunaan ketrampilan pengajaran kelompok kecil dan
perorangan dalam kelas?
8. Apa sajakah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar kelompok
kecil dan perorangan?
9. Apa sajakah kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil
dan perorangan?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan


perseorangan
2. Mengetahui tujuan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
3. Mengetahui peran guru dalam mengajar kelompok kecil dan perseorangan
4. Mengetahui komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan
5. Mengetahui syarat-syarat agar mengajar kelompok kecil dan perseorangan
agar dapat terwujud
6. Mengetahui prinsip-prinsip mengajar kelompok kecil dan perorangan

2
7. Mengetahui pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan
dalam kelas
8. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar kelompok
kecil dan perorangan
9. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang akan diperoleh setelah penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.

1. Mahasiswa sebagai calon guru dapat menguasai ketrampilan mengajar


kelompok dan perorangan.
2. Mahasiswa sebagai calon guru dapat membina dan mengembangkan
ketrampilan tertentu dalam mengajar.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ketrampilan


merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan adalah
kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreatifitas dalam
mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu lebih bermakna sehingga
menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan.1 Jadi, ketrampilan bisa
diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas yang
menghasilkan sebuah nilai dan hasil kerja yang bermakna dengan
menggunakan akal, pikiran, ide dan kretifitas.

Mengajar adalah menambah pengetahuan pada seseorang dengan cara


paling singkat dan tepat. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), mengajar adalah melatih. Mengajar adalah menyampaikan
pengetahuan pada anak didik.2 Jadi, mengajar adalah melatih diri sendiri dalam
upaya untuk menambah pengetahuan yang kita miliki kepada anak didik
dengan cara yang paling singkat dan tepat.

Ketrampilan mengajar adalah ketrampilan yang berkaitan dngan semua


aspek kemampuan guru yang berkaitan erat dengan berbagai tugas guru yang
berbentuk ketrampilan dalam rangka memberi rangsangan dan motivasi kepada
siswa untuk melaksanakan aktivitas oleh guru adalah ketrampilan untuk
membimbing, mengarahkan, membangun siswa dalam belajar guna mencapai

1
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.
211.

2
Ali Sadikin dan Nasrul Hakim, Pengembangan Buku Ajar Dasar Dasar dan Proses
Pembelajaran Biologi untuk Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi, (Jambi:
Prosiding Seminar Nasional II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi), h.
166.

4
tujuan pendidikan yang telah ditentukan secara terpadu.3 Ketrampilan dasar
mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau ketrampilan yang bersifat
khusus (most specific intructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru,
dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar
secara efektif, efisien dan professional. Ketrampilan mengajar kelompok kecil
dan perseorangan adalah kemampuan guru, instruktur, widyaiswara dalam
mengembangkan terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antar
guru dengan siswa, maupun antar siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil
maupun perorangan.4

Menurut Barnawi dan Arifin (2015:157), dalam Ali Sodikin dan Nasrul
Hakim (2017:92), keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
diperlukan ketika jumlah siswa sangat sedikit. Misalnya, 3-8 orang untuk
kelompok kecil dan 1 orang untuk perseorangan. Sehingga dalam hal ini, guru
berperan sebagai organisator kegiatan pembelajaran, narasumber, motivator
siswa, fasilitator atau penyedia materi dan kesempatan belajar, konselor
sekaligus sebagai peserta kegiatan yang memiliki hak dan kewajiban yang
sama dengan peserta lain. Menurut Usman (2013:102) dalam Ali Sodikin dan
Nasrul Hakim (2017:92), secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah
terbatas, yaitu berkisar 3-8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
perseorangan. Maksudnya, seorang pendidik menghadapi banyak siswa yang
terdiri dari beberapa kelompok yang dapat bertatap muka, baik secara
perseorangan maupun secara kelompok.

Jadi, ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah


kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa
dengan jumlah sekitar 3-8 orang dan 1 siswa secara individu dapat dengan
bertatap muka dan memiliki berbagai peran sehingga dapat mengembangkan
potensi diri peserta didik.
3
Mas Roro Diah Wahyulestari, Ketrampilan Dasar Mengajar Di Sekolah Dasar,
(Jakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2018), h. 201.
4
Didi Supriadie dan Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm 158.

5
Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi
antara guru dan siswa, maupun anatr siswa dan siswa baik dalam kelompok
kecil maupun perorangan merupakan ketrampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan (Susantini, 2014).5 Pengajaran kelompok kecil dan
perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa
serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan
siswa. Dalam pembelajaran perseorangan perlu diperhatikan kemampuan dan
kematangan berfikir peseta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan
diterima oleh siswa. Hasil belajar ditunjukkan sebagai perubahan sikap yang
diamati dan diukur dalam bentuk perubahan sikap, pengetahuan dan
ketrampilan (Nasrul Hakim, dkk (2019).

B. Tujuan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Secara umum, tujuan pengajaran kelompok kecil dan perorangan ini


adalah sebagai berikut.

1. Mengaktifkan siswa belajar


2. Agar terjadi interaksi dalam belajar yang bervariasi, yaitu guru-siswa,
siswa-siswa, siswa-guru, dan seterusnya
3. Agar siswa dapat mencapai kemajuan belajar sesuai dengan kemampuan,
minat dan kecepatannya sendiri
4. Siswa yang mempunyai masalah dalam belajar karena mereka berada dalam
suasana hubungan interpersonal yang sehat dan akrab

Adapun beberapa tujuan keterampilan mengajar perorangan berikut.

1. Memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar kepada peserta didik.
2. Mengembangkan daya kreatif dan sifat kepemimpinan pada peserta didik
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar lebih aktif
4. Membentuk hubungan yang lebih akrab antara pendidik dan peserta didik,
maupun antar peserta didik

5
Hera Deswita, Profil Tingkat Penguasaan Ketrampilan Dasar Mengajar Mahasiswa
Pendidikan Matematika Universitas Pasir Pengaraian, (Pasir Pangaraian: Program Studi
Matematika FKIP Universitas Pasir Pengaraian, 2017), h. 55.

6
Adapun tujuan dari keterampilan mengajar kelompok kecil antara lain.

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui dinamika kelompok


2. Memberi kesempatan memecahkan masalah untuk berlatih memecahkan
masalah dan cara hidup secara rasional dan demokratis
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan sikap
sosial dan semangat gotong-royong
4. Penggunaan dalam kelas
5. Variasi pengorganisasian

C. Peran Guru dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan


Adapun peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan
adalah sebagai berikut:6
1. Organisator kegiatan belajar mengajar.

Dalam pengorganisasian ini yang paling utama adalah mengatur siswa dan
memberikan tanggung jawab kepadanya untuk melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru misalnya cara siswa melakukan kegiatan, mengatur
lingkungan belajar, ataupun mengoptimalkan sumber belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

2. Sumber informasi (narasumber) bagi siswa.

Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa baik informasi
mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas maupun informasi lainnya
yang diperlukan oleh siswa.

3. Motivator bagi siswa untuk belajar.

Guru memberikan dorongan berupa motivasi agar siswa mau belajar. Guru
harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa untuk melakukan
kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perseorangan.

6
Ali Sodikin dan Nasrul Hakim, Dasar Dasar dan Proses Pembelajaran Biologi,
(Jambi: Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi, 2017), h. 93.

7
4. Penyedia materi dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa.
Guru juga harus menyediakan meteri pelajaran yang akan diajarkan atau
dipelajari oleh siswa dalam pengajaran kelompok kecil maupun
perseorangan.
5. Pembimbing kegiatan belajar siswa (konselor).
Guru mempunyai peranan membimbing anak didiknya dalam proses
pembelajaran diantaranya mengenal anak secara individual mengenai
kemajuan belajar ataupun kesulitan yang dihadapi.
6. Peserta kegiatan belajar.
Guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau
mencari kesepakatan bersama sebagaimana siswa lainnya melakukannya.

D. Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri


dari:7

1. Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi.


Dapat diwujudkan dengan cara:
a. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku
siswa
b. Mendengarkan dengan penuh rasa simpati gagasan yang dikemukakan
siswa
c. Merespon secara positif pendapat siswa
d. Membangun hubungan berdasarkan rasa saling mempercayai
e. Menunjukkan kesiapan untuk membantu
f. Menunjukkan kesediaan untuk menerima perasaan siswa dengan penuh
pengertian
g. Berusaha mengendalikan situasi agar siswa merasa aman, terbantu, dan
mampu menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya

7
Isna Chaerany, Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.
https://isnachaerany.blogspot.com/2015/06/ketrampilan-mengajar-kelompok-kecil.html
diunduh pada 27 Mei 2020.

8
2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Dapat diwujudkan dengan cara:
a. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan cara
mengerjakannya
b. Memvariasikan kegiatan untuk mencegah timbulnya kebosanan siswa
dalam belajar
c. Membentuk kelompok yang tepat
d. Mengkoordinasikan kegiatan
e. Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa
f. Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi
3. Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar.
Dapat diwujudkan dengan cara:
a. Memberi penguatan secara tepat
b. Melaksanakan supervisi proses awal
c. Melaksanakan supervisi proses lanjut
d. Melaksanakan supervisi pemaduan
4. Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dapat diwujudkan dengan cara:
a. Membantu siswa menetapkan tujuan belajar
b. Merancang kegiatan belajar
c. Bertindak sebagai penasihat siswa
d. Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri
Menurut Ali Sodikin dan Nasrul Hakim (2017:98) sebelum ketrampilan
dasar yang sudah disebutkan diatas, guru juga harus terlebih duhulu menguasai
ketrampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, dan juga
menjelaskan. Dengan demikian, ketrampilan mengajar serta membimbing
kelompok kecil dan perorangan merupakan ketrampilan yang kompleks.

9
E. Syarat-Syarat Agar Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Agar
Dapat Terwujud
Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu
diperlukan variasi untuk menanganinya. Pengajaran kelompok kecil dan
perorangan akan terwujud jika terpenuhinya syarat-syarat sebagai berikut:
1. Adanya hubungan yang baik dan akrab antara guru dengan siswa, siswa
dengan siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara dan minat sendiri.
3. Siswa mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
5. Guru dapat memainkan berbagai peran.

F. Prinsip-Prinsip Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Adapun prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan


perseorangan diantaranya:

1. Tidak semua topik dapat disajikan dalam format kelompok kecil dan
perseorangan.
2. Lakukan pengajaran kelompok kecil dan perseorangan secara bertahap.
3. Pengorganisasian siswa, sumber atau materi, ruangan, dan waktu harus
dilakukan secara cermat.
4. Guru harus mengenal siswa secara pribadi.

G. Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam


Kelas

Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan


pengajaran kelompok kecil dan perorangan, antara lain.

1. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar

Dalam pola ini kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai dengan


pertemun klasikal (kelas besar) untuk memberikan infomasi umum yang

10
diperlukan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Informasi
yang diberikan kepada siswa antara lain:

a. Pokok bahasan yang akan dipelajari


b. Tugas-tugas yang akan dikerjakan
c. Langkah-langkah menyelesaikan tugas
d. Informasi lain yang diperlukan

Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk memilih kegiatan dengan


bekerja dalam kelompok kecil atau bekerja perorangan. Setelah siswa
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam kelompok kecil atau
perorangan, kegiatan belajar mengajar berikutnya adalah mengikuti
pertemuan klasikal kembali untuk melaporkan tugas-tugas yang mereka
kerjakan.

2. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar

Dalam pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal


mengenai pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan
dikerjakan, serta langkah-langkah melaksanakan tugas tersebut. Kedua,
siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian, siswa
diminta melaporkan hasil-hasil yang diperoleh dari pengetahuan dalam
kelompok kecil dalam kelas (laporan secara klasikal).

3. Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar

Dalam pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai


materi pelajaran yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan
dikerjakan siswa. Setelah mengikuti penjelasan umum, siswa langsung
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru secara perorangan, kemudian
siswa diminta bergabung dalam kelompok kecil untuk membahas hasil yang
telah diperoleh dari bekerja secara perorangan untuk di diskusikan bersama
dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa diminta untuk melaporkan hasil
yang diperoleh dalam kegiatan kelompok kecil kepada seluruh siswa dalam
kelas.

11
4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar

Proses belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum


kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang
akan dikerjakan oleh siswa. Setelah itu, siswa diminta bekerja secara
perorangan untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian
siswa diminta melaporkannya di kelas (secara klasikal).

H. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengajar Kelompok Kecil dan


Perorangan
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan harus memberhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Pembelajaran dilakukan berdasarkan perbedaan individu.
Karakteristik yang dimiliki oleh anak SD sangatlah beragam dan berbeda-
beda baik itu kemampuan berfikir, tingkat emosional, bakat, minat, maupun
perbedaan daya tangkapnya. Misalnya, siswa yang agak agresif bisa
dijadikan menjadi satu kelompok dengan siswa yang agak agresif atau siswa
yang memiliki daya tangkap agak kurang juga dijadikan satu kelompok
dengan siswa yang juga memiliki daya tangkap yang agak kurang juga. Lalu
siswa-siswa yang sudah berada di dalam kelompok-kelompoknya diberikan
layanan bimbingan belajar secara khusus. Cara ini bisa membantu
meningkatkan ketrampilan sosial melalui belajar kelompok.
2. Memperhatikan dan melayani kebutuhan siswa.
Pada dasarnya siswa memiliki latar belakang yang berbeda-beda baik
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
Misalnya, jika ada siswa yang tidak mampu membeli buku paket sebaiknya
guru meminta siswa lainnya untuk bersedia bersama-sama atau bisa juga
pihak sekolah memberikan pinjaman.
3. Mengupayakan proses belajar mengajar yang aktif dan efektif.
Cara untuk membuat pembelajaran aktif dan efektif guru harus berusaha
semaksimal mungkin aktif di dalam memberikan bimbingan belajar.
Misalnya, setelah guru memberikan tugas diskusi kelompok guru harus

12
selalu mengawasi jalanya diskusi dan juga membantu atau membimbing
siswa yang membutuhkan bantuan saat mengalami kesulitan.
4. Merangsang tumbuh kembangnya kemampuan optimal siswa.
Tugas guru tidak hanya mengajar saja akan tetapi tugas guru pada dasarnya
adalah membantu tumbuh kembang siswa secara optimal baik aspek
intelektual, aspek moral, aspek sosial, maupun aspek fisik. Secara tidak
langsung guru telah membantu tumbuh kembang siswa-siswanya. Seperti
dari segi aspek moral, aspek emosional, aspek sosial dilakukan melalui
teladan, cara pola asuh guru terhadap siswa, tutur bicara siswa atau guru
yaitu penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Dari segi aspek fisik misal guru mengadakan senam satu minggu sekali,
guru mengadakan ekstrakulikuler olah raga. Dan siswa bisa mengikuti
ekstrakulikuler tersebut sesuai bakat ataupun minat.
5. Pergeseran dari pengajaran klasikal ke pengajaran kelompok dan
perseorangan.
Bagi calon guru sebaiknya dimulai dengan pengajaran perseorangan
kemudian secara bertahap kepada pengajaran kelompok kecil. Sedangkan
bagi guru yang sudah terbiasa menggunakan pengajaran klasikal sebaiknya
mulai secara pengajaran kelompok kemudian kepada perseorangan. Karena
tidak semua topik pembahasan bisa di selesaikan dengan cara kelompok
kecil maupun perseorangan. Misalnya, jika siswa diminta memahami teori,
konsep maupun prinsip Sumber Daya Alam (SDA) maka akan efektif jika
pembelajaran dilakukan dengan cara klasikal sedangkan jika siswa diminta
untuk membuktikan sifat-sifat konduktor, konduksi, dan radiasi melalui
eksperimen sebaiknya dilakukan secara kelompok kecil atau perorangan.
6. Langkah pengajaran kelompok kecil dan perorangan.
Dalam kelompok kecil langkah-langkahnya adalah mengorganisasi siswa,
sumber, materi, ruangan, serta waktu yang diperlukan. Dalam pengajaran
perorangan guru terlebih dahulu harus mengenal pribadi siswanya.
Misalnya, siswa yang memiliki kesulitan soal matematika penjumlahan guru
perlu memberikan bimbingan perseorangan.
7. Menggunakan berbagai variasi dalam pengorganisasiannya.

13
Ada tiga variasi pengorganisasian yaitu variasi pengelompokan, variasi
penataan ruang, dan variasi sumber belajar. Di dalam pembelajaran pasti
akan ada kebosanan dikarenakan guru tidak akan mungkin bisa mengontrol
secara terus menerus terhadap semua kelompok belajar. Untuk menghindari
kebosanan ini haruslah ada variasi dalam pembelajaran. Misalnya, siswa
diminta memilih sendiri kelompok belajarnya, bisa juga siswa ditawarkan
untuk memilih sumber belajar yang diinginkan saat kegiatan pembelajaran.

I. Kelebihan dan Kelemahan dalam Mengajar Kelompok Kecil dan


Perorangan
Kelebihan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan diantaranya
sebagai berikut.
1. Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada setiap
siswa dapat lebih maksimal.
2. Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing
siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi
guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk
siswa.
Kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan diantaranya
sebagai berikut.
1. Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa.
2. Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa
terbatas.
3. Kurangnya jiwa sosial pada siswa.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan
menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dengan
jumlah sekitar 3-8 orang dan 1 siswa secara individu dapat dengan bertatap
muka dan memiliki berbagai peran sehingga dapat mengembangkan potensi
diri peserta didik. Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka
guru berperan sebagai organisator kegiatan belajar-mengajar, sumber
informasi (narasumber) bagi siswa, motivator bagi siswa untuk belajar,
penyedia materi dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa, pembimbing
kegiatan belajar siswa (konselor), peserta kegiatan belajar.

Pengajaran kelompok kecil dan perorangan akan terwujud jika


terpenuhinya syarat-syarat. Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan terdiri dari, keterampilan mengadakan pendekatan pribadi,
keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, keterampilan
membimbing dan memberi kemudahan belajar, keterampilan merancang dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penerapannya. Meskipun begitu ketrampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan memiliki kekurangan dan kelebihannya.

B. Saran

Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa menguasai keterampilan


mengajar kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para
guru dapat bekerja dengan professional, memiliki pengetahuan serta
ketrampilan dalam mengajar yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan
mutu pendidikan kedepannya dan bisa membentuk generasi unggul dan
berkompeten tinggi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, Afid. 2017. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan


Perorangan.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2017/07/15/ketrampilan-mengajar-
kelompok-kecil-dan-perorangan/ diunduh pada 27 Mei 2020.

Cahyono, Didik. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.


https://anekrut.wordpress.com/2013/01/01/1018 diunduh pada 27 Mei 2020.

Chaerany, Isna. 2015. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.


https://isnachaerany.blogspot.com/2015/06/ketrampilan-mengajar-
kelompok-kecil.html diunduh pada 27 Mei 2020.

Deswita, Hera. 2017. Profil Tingkat Penguasaan Ketrampilan Dasar Mengajar


Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Pasir Pengaraian. Pasir
Pangaraian: Program Studi Matematika FKIP Universitas Pasir Pengaraian.
Jurnal Gantang. Vol. II, No. 1, Maret 2017, p-ISSN. 2503-0671, e-ISSN.
2548-5547.

Fatmafate. 2016. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.


https://fatmafate.wordpress.com/2016/10/01/ketrampilan-mengajar-
kelompok-kecil-dan-perorangan/ diunduh pada 27 Mei 2020.

Hakim, N., Dkk. 2019. Penerapan Student Team Achievement Division (STAD)
Dipadu Mind Mapping Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar
Pada Mata Kuliah Biologi Umum. Jurnal Transformasi Pendidikan Abad 21
Menuju Society 5.0, 1 (2), 452.

Sadikin, Ali., Hakim, N. 2017. Dasar Dasar dan Proses Pembelajaran Biologi.
Jambi: Salim Media Indonesia.

16
Sadikin, Ali., Hakim, N. Pengembangan Buku Ajar Dasar Dasar dan Proses
Pembelajaran Biologi untuk Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Jambi. Jambi: Prosiding Seminar Nasional II Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Wahyulestari, Mas R. D. 2018. Ketrampilan Dasar Mengajar Di Sekolah Dasar.


Jakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah
Jakarta. dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Era Revolusi
“Membangun Sinergitas dalam Penguatan Karakter Pada Era IR 4.0”. ISSN:
2621-6477.

17

Anda mungkin juga menyukai