Disusun oleh:
Kelas A
TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan ini
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Biologi. Makalah
ini sebagai salah satu sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan pada
Mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih ada kekurangan baik
dari segi penulisan maupun tata bahasa. Kritik dan saran yang membangun dari
pembaca kami nantikan untuk perbaikan makalah ini ke arah yang lebih baik dan
sempurna.
Penulis
i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..........................................................................................15
B. Saran....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin hari semakin maju,
seorang pendidik dituntut agar memiliki ketrampilan mengajar yang baik
dengan cara menggali ilmu dari berbagai sumber manapun. Selain ilmu
pengetahuan, guru juga harus menguasai beberapa ketrampilan mengajar.
Seorang guru diharapkan memiliki dan menguasai ketrampilan dalam
mengajar agar siswa mudah dalam proses menyerap ilmu yang telah diajarkan
oleh guru tersebut.
Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik atau tidak hasil
dari sistem pendidikan. Proses pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan
konsep pendidikan yaitu pendidikan untuk semua yang mengandung makna
bahwa pendidikan harus mampu melayani dan mengembangkan siswa sesuai
dengan masing-masing potensi, minat dan bakat yang dimiliki siswa. Oleh
karena itu, ketrampilan ini harus dilatih dan dikembangkan sehingga nantinya
para colon guru maupun guru dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat
melayani siswa di dalam melakukan proses pembelajaran.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
2
7. Mengetahui pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan
dalam kelas
8. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar kelompok
kecil dan perorangan
9. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang akan diperoleh setelah penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.
3
BAB II
PEMBAHASA
N
1
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.
211.
2
Ali Sadikin dan Nasrul Hakim, Pengembangan Buku Ajar Dasar Dasar dan Proses
Pembelajaran Biologi untuk Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi, (Jambi:
Prosiding Seminar Nasional II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi), h.
166.
4
tujuan pendidikan yang telah ditentukan secara terpadu. 3 Ketrampilan dasar
mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau ketrampilan yang bersifat
khusus (most specific intructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru,
dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar
secara efektif, efisien dan professional. Ketrampilan mengajar kelompok kecil
dan perseorangan adalah kemampuan guru, instruktur, widyaiswara dalam
mengembangkan terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antar
guru dengan siswa, maupun antar siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil
maupun perorangan.4
Menurut Barnawi dan Arifin (2015:157), dalam Ali Sodikin dan Nasrul
Hakim (2017:92), keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
diperlukan ketika jumlah siswa sangat sedikit. Misalnya, 3-8 orang untuk
kelompok kecil dan 1 orang untuk perseorangan. Sehingga dalam hal ini, guru
berperan sebagai organisator kegiatan pembelajaran, narasumber, motivator
siswa, fasilitator atau penyedia materi dan kesempatan belajar, konselor
sekaligus sebagai peserta kegiatan yang memiliki hak dan kewajiban yang
sama dengan peserta lain. Menurut Usman (2013:102) dalam Ali Sodikin dan
Nasrul Hakim (2017:92), secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah
terbatas, yaitu berkisar 3-8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
perseorangan. Maksudnya, seorang pendidik menghadapi banyak siswa yang
terdiri dari beberapa kelompok yang dapat bertatap muka, baik secara
perseorangan maupun secara kelompok.
5
Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi
antara guru dan siswa, maupun anatr siswa dan siswa baik dalam kelompok
kecil maupun perorangan merupakan ketrampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan (Susantini, 2014).5 Pengajaran kelompok kecil dan
perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa
serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan
siswa. Dalam pembelajaran perseorangan perlu diperhatikan kemampuan dan
kematangan berfikir peseta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan
diterima oleh siswa. Hasil belajar ditunjukkan sebagai perubahan sikap yang
diamati dan diukur dalam bentuk perubahan sikap, pengetahuan dan
ketrampilan (Nasrul Hakim, dkk (2019).
1. Memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar kepada peserta didik.
2. Mengembangkan daya kreatif dan sifat kepemimpinan pada peserta didik
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar lebih aktif
4. Membentuk hubungan yang lebih akrab antara pendidik dan peserta didik,
maupun antar peserta didik
5
Hera Deswita, Profil Tingkat Penguasaan Ketrampilan Dasar Mengajar Mahasiswa
Pendidikan Matematika Universitas Pasir Pengaraian, (Pasir Pangaraian: Program Studi
Matematika FKIP Universitas Pasir Pengaraian, 2017), h. 55.
6
Adapun tujuan dari keterampilan mengajar kelompok kecil antara lain.
Dalam pengorganisasian ini yang paling utama adalah mengatur siswa dan
memberikan tanggung jawab kepadanya untuk melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru misalnya cara siswa melakukan kegiatan, mengatur
lingkungan belajar, ataupun mengoptimalkan sumber belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa baik informasi
mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas maupun informasi lainnya
yang diperlukan oleh siswa.
Guru memberikan dorongan berupa motivasi agar siswa mau belajar. Guru
harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa untuk melakukan
kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perseorangan.
6
Ali Sodikin dan Nasrul Hakim, Dasar Dasar dan Proses Pembelajaran Biologi,
(Jambi: Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi, 2017), h. 93.
7
4. Penyedia materi dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa.
Guru juga harus menyediakan meteri pelajaran yang akan diajarkan atau
dipelajari oleh siswa dalam pengajaran kelompok kecil maupun
perseorangan.
5. Pembimbing kegiatan belajar siswa (konselor).
Guru mempunyai peranan membimbing anak didiknya dalam proses
pembelajaran diantaranya mengenal anak secara individual mengenai
kemajuan belajar ataupun kesulitan yang dihadapi.
6. Peserta kegiatan belajar.
Guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau
mencari kesepakatan bersama sebagaimana siswa lainnya melakukannya.
7
Isna Chaerany, Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.
https://isnachaerany.blogspot.com/2015/06/ketrampilan-mengajar-kelompok-kecil.html
diunduh pada 27 Mei 2020.
8
2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Dapat diwujudkan dengan cara:
a. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan cara
mengerjakannya
b. Memvariasikan kegiatan untuk mencegah timbulnya kebosanan siswa
dalam belajar
c. Membentuk kelompok yang tepat
d. Mengkoordinasikan kegiatan
e. Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa
f. Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi
3. Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan
belajar. Dapat diwujudkan dengan cara:
a. Memberi penguatan secara tepat
b. Melaksanakan supervisi proses awal
c. Melaksanakan supervisi proses lanjut
d. Melaksanakan supervisi pemaduan
4. Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dapat diwujudkan dengan cara:
a. Membantu siswa menetapkan tujuan belajar
b. Merancang kegiatan belajar
c. Bertindak sebagai penasihat siswa
d. Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri
Menurut Ali Sodikin dan Nasrul Hakim (2017:98) sebelum ketrampilan
dasar yang sudah disebutkan diatas, guru juga harus terlebih duhulu menguasai
ketrampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, dan juga
menjelaskan. Dengan demikian, ketrampilan mengajar serta membimbing
kelompok kecil dan perorangan merupakan ketrampilan yang kompleks.
9
E. Syarat-Syarat Agar Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Agar
Dapat Terwujud
Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu
diperlukan variasi untuk menanganinya. Pengajaran kelompok kecil dan
perorangan akan terwujud jika terpenuhinya syarat-syarat sebagai berikut:
1. Adanya hubungan yang baik dan akrab antara guru dengan siswa, siswa
dengan siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara dan minat sendiri.
3. Siswa mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
4. Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
5. Guru dapat memainkan berbagai peran.
1. Tidak semua topik dapat disajikan dalam format kelompok kecil dan
perseorangan.
2. Lakukan pengajaran kelompok kecil dan perseorangan secara bertahap.
3. Pengorganisasian siswa, sumber atau materi, ruangan, dan waktu harus
dilakukan secara cermat.
4. Guru harus mengenal siswa secara pribadi.
1
diperlukan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Informasi
yang diberikan kepada siswa antara lain:
1
4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar
1
selalu mengawasi jalanya diskusi dan juga membantu atau membimbing
siswa yang membutuhkan bantuan saat mengalami kesulitan.
4. Merangsang tumbuh kembangnya kemampuan optimal siswa.
Tugas guru tidak hanya mengajar saja akan tetapi tugas guru pada dasarnya
adalah membantu tumbuh kembang siswa secara optimal baik aspek
intelektual, aspek moral, aspek sosial, maupun aspek fisik. Secara tidak
langsung guru telah membantu tumbuh kembang siswa-siswanya. Seperti
dari segi aspek moral, aspek emosional, aspek sosial dilakukan melalui
teladan, cara pola asuh guru terhadap siswa, tutur bicara siswa atau guru
yaitu penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Dari segi aspek fisik misal guru mengadakan senam satu minggu sekali,
guru mengadakan ekstrakulikuler olah raga. Dan siswa bisa mengikuti
ekstrakulikuler tersebut sesuai bakat ataupun minat.
5. Pergeseran dari pengajaran klasikal ke pengajaran kelompok dan
perseorangan.
Bagi calon guru sebaiknya dimulai dengan pengajaran perseorangan
kemudian secara bertahap kepada pengajaran kelompok kecil. Sedangkan
bagi guru yang sudah terbiasa menggunakan pengajaran klasikal sebaiknya
mulai secara pengajaran kelompok kemudian kepada perseorangan. Karena
tidak semua topik pembahasan bisa di selesaikan dengan cara kelompok
kecil maupun perseorangan. Misalnya, jika siswa diminta memahami teori,
konsep maupun prinsip Sumber Daya Alam (SDA) maka akan efektif jika
pembelajaran dilakukan dengan cara klasikal sedangkan jika siswa diminta
untuk membuktikan sifat-sifat konduktor, konduksi, dan radiasi melalui
eksperimen sebaiknya dilakukan secara kelompok kecil atau perorangan.
6. Langkah pengajaran kelompok kecil dan perorangan.
Dalam kelompok kecil langkah-langkahnya adalah mengorganisasi siswa,
sumber, materi, ruangan, serta waktu yang diperlukan. Dalam pengajaran
perorangan guru terlebih dahulu harus mengenal pribadi siswanya.
Misalnya, siswa yang memiliki kesulitan soal matematika penjumlahan guru
perlu memberikan bimbingan perseorangan.
7. Menggunakan berbagai variasi dalam pengorganisasiannya.
1
Ada tiga variasi pengorganisasian yaitu variasi pengelompokan, variasi
penataan ruang, dan variasi sumber belajar. Di dalam pembelajaran pasti
akan ada kebosanan dikarenakan guru tidak akan mungkin bisa mengontrol
secara terus menerus terhadap semua kelompok belajar. Untuk menghindari
kebosanan ini haruslah ada variasi dalam pembelajaran. Misalnya, siswa
diminta memilih sendiri kelompok belajarnya, bisa juga siswa ditawarkan
untuk memilih sumber belajar yang diinginkan saat kegiatan pembelajaran.
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan
menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dengan
jumlah sekitar 3-8 orang dan 1 siswa secara individu dapat dengan bertatap
muka dan memiliki berbagai peran sehingga dapat mengembangkan potensi
diri peserta didik. Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka
guru berperan sebagai organisator kegiatan belajar-mengajar, sumber
informasi (narasumber) bagi siswa, motivator bagi siswa untuk belajar,
penyedia materi dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa, pembimbing
kegiatan belajar siswa (konselor), peserta kegiatan belajar.
B. Saran
1
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, N., Dkk. 2019. Penerapan Student Team Achievement Division (STAD)
Dipadu Mind Mapping Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar
Pada Mata Kuliah Biologi Umum. Jurnal Transformasi Pendidikan Abad 21
Menuju Society 5.0, 1 (2), 452.
Sadikin, Ali., Hakim, N. 2017. Dasar Dasar dan Proses Pembelajaran Biologi.
Jambi: Salim Media Indonesia.
16
Sadikin, Ali., Hakim, N. Pengembangan Buku Ajar Dasar Dasar dan Proses
Pembelajaran Biologi untuk Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Jambi. Jambi: Prosiding Seminar Nasional II Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
17