Anda di halaman 1dari 17

Makalah Belajar dan Pembelajaran Fisika

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Disusun oleh:

Kelompok 5
Fauriza Hafni (200204005)
Tasya Khaira (200204006)

Dosen pembimbing:
Ibu Fitriyawany, S.Pd.I., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik, dan HidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Keterampilan
Dasar Mengajar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Belajar dan Pembelajaran Fisika serta
membantu mengembangkan kemampuan pemahaman mengenai belajar dan pembelajaran secara
menyeluruh. Pemahaman ini kami paparkan melalui pendahuluan, pembahasan serta kesimpulan.
Makalah ini kami susun dengan konsep dan bahasa yang sederhana dengan menggunakan bahasa
kami sendiri dan semoga dapat membantu pembaca dalam memahami isi makalah kami ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Belajar dan
Pembelajaran Fisika yaitu Ibu Fitriyawany, S.Pd.I., M.Pd. yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk berkarya dalam menyusun makalah yang berjudul Keterampilan Dasar
Mengajar. Terima kasih kami sampaikan juga kepada teman-teman yang telah memberikan
dukungan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai
acuan. Saran dan kritik sangat kami harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun
makalah ini.

Pemakalah

18 September 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3


A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar ...................................................... 3
B. Konsep Kemampuan Dasar Mengajar ............................................................ 4
C. Pentingnya Keterampilan Mengajar ............................................................... 7
D. Keterampilan Membuka dan menutup Pelajaran ............................................ 8

BAB III PENUTUP................................................................................................. 13


A. Kesimpulan .................................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam berlangsungnya suatu pendidikan.
Guru sebagai seorang pendidik hendaknya memiliki delapan keterampilan dasar mengajar yaitu,
yaitu keterampilan membuka dan menurup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan
bertanya, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan memberi penguatan, keterampilan
membimbing diskusi, keterampilan mengelola kelas dan terakhir keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan.
Keterampilan mengahar bagi seorang guru merupakan hal yang sangat penting. Arti
penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab seorang guru yang cukup berat untuk
mencerdaskan anak didiknya. Kerangka berpikir seperti ini menghendaki seorang guru untuk
melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat membantu dalam
menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif. Keterampilan dasar mengajar adalah
keterampilan yang mutlak harus dimiliki seorang guru.
Di dalam makalah ini akan dibahas keterampilan dasar mengajar. Menjelaskan bagaimana
seorang pendidik mempunyai keterampilan dasar mengajar salah satunya yaitu, membuka dan
menutup pelajaran. Membuka dan menutup merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari
kegiatan guru. Interaksi didalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan oleh
karena itu perlu adanya pembukaan dan penutup pelajaran.
Selain membuka dan menutup pelajaran, makalah ini juga membahas diskusi kelompok
kecil dan mengelola kelas. Dalam kegiatan belajar mengajar, menjelaskan merupakan tindakan
yang banyak dilakukan, terutama oleh guru. Apabila seorang guru menjelaskan, artinya guru
tersebut memberikan informasi sedemikian rupa sehingga siswa benar-benar mengerti dan
memahami apa yang di informasikan oleh guru.
Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan
guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan,
Penguasaan keterampilan menjelaskan yang mendemonstrasikan guru akan memungkinkan
siswa memiliki pemahaman yang mantap.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keterampilan dasar mengajar?
2. Apa alasan pentingnya keterampilan dasar mengajar?
3. Apa saja macam dari keterampilan dasar mengajar

C. Tujuan
1. Mengetahui keterampilan dasar mengajar
2. Mengetahui alasan pentingnya keterampilan dasar mengajar
3. Mengetahui macam dari keterampilan dasar mengajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar


Istilah mengajar sering disatukan dengan belajar, sehingga sudah menjasi satu kalimat
majemuk “kegiatan belajar mengajar”, proses belajar mengajar dan untuk menyebutkan kedua
istilah tersebut, saat ini disatukan dengan “pembelajaran”. Dengan demikian jika disebutkan
pembelajaran ituu berarti menujukkan proses kegiatan yang melibatkan unsur belajar dan
mengajar.
Mengajar (teaching) memiliki banyak pengertian, secara deskriptif mengajar diartikan
sebagi proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari guru, dosen, intruktue kepada
siswa. Merujuk pada pengertian mengajar tersebut, inti dari mengajar adalah proses
menyampaikan (transfer) atau memindahkan, maknanya adalah “menyebarluaskan atau
memperkaya” pengalaman belajar siswa sehingga dapat mengembangkan potensi siswa secara
maksimal.
Menurut Siswanto (2010) keterampilan dasar mengajar (KDM) adalah berbagai
keterampilan dasar yang berkaitan dengan faktor teknik mengajar. Sandjaya (2010) menyatakan
bahwa keterampilan dasar mengajar adalah syarat mutlak yang diperlukan oleh pendidik agar
dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran sehingga pembelajaran
dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sundjana (2006) menyatakan bahwa keterampilan
dasar mengajar adalah puncak keahlian pendidik yang profesional dalam menerapkan semua
kemampuan yang dimiliki dalam hal bahan pengajaran, komunikasi dengan peserta didik,
metode mengajar dan terampil mengajukan pertanyaan baik lisan maupun tulisan.
Keterampilam dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau keterampilan yang
khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur adar dapat melaksanakan tugas mengajar
secara efektif, efisiensi dan profesional. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar
berkenaan dengan beberapa kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dengan
beberapa kemampuan atau keterampilan yang mendasar dan melekat harus dimiliki atau
diaktualisasikan oleh setiap guru, dosen, atau instruktur dalam melaksanakan tugasnya.
Keterampilan Dasar Mengajar merupakan hal yang perlu dimiliki oleh guru dari semua
bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang bermacam-macam

3
mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas, keterampilan mengajar untuk bidang-bidang studi
khusus perlu dikembangkan. Perkembangan dunia pendidikan menggunakan media dan
teknologi saat ini menyebabkan kekhasan ciri pengajaran dari masing-masing studi makin
tampak, dan perbedaannya dengan pengajaran bidang studi lain makin nyata.

B. Konsep Kemampuan Dasar Mengajar


Mengajar adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pengajar dalam program
pengajaran di tempat dan waktu tertentu. Pengajaran sendiri sering diartikan sebagai suatu
aktivitas [proses] belajar mengajar yang didalamnya terlibat dua subyek utama, yakni guru dan
peserta didik. Peserta didik adalah istilah yang digunakan penulis sebagai ganti istilah anak
didik, obyek didik, yang sering disebutkan banyak kalangan sebagai murid, pelajar, siswa, dan
atau mahasiswa.
Melalui program pengajaran guru berusaha membantu peserta didik mengembangkan
dirinya tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata, salah satu diantaranya adalah
mengajar. Mengajar oleh sebagian orang diartikan sebagai proses penyampaian pengetahuan
kepada peserta didik. Mengajar adalah menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan
pandangan [Roojakers, 1990:1]. Sementara ada juga ahli mengartikannya sebagai suatu kegiatan
menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar [Raka Joni,
1980:8]. Dalam pembahasan buku ajar ini mengajar diartikan sebagai suatu usaha
membelajarkan peserta didik. Istilah membelajarkan digunakan sebagai usaha merencanakan,
melaksanakan, dan menilai segala aspek yang turut membantu terjadi proses belajar pada diri
peserta didik.
Sebagai usaha membelajarkan peserta didik, kegiatan mengajar tidak dapat dilaksanakan
tanpa perencanaan yang benar dan tepat. Sebelum kegiatan mengajar dilaksanakan, guru harus
membuat perencanaan yang didasarkan pada keputusan keputusan yang sifatnya situasional.
Maksudnya, guru harus terlebih dahulu menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan
kegiatan belajar mengajar yang kan dilaksanakan nantinya dan juga keberadaan peserta didik
yang akan menghadapinya nantinya dalam melaksanakan kegiatan mengajar tersebut guru harus
mampu memprediksi bagaimana tingkat kemampuan, minat, bakat, motivasi, dan sebagainya
yang dimiliki oleh calon-calon peserta didiknya. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru
kemudian merumuskan tujuan, bahan/materi, kegiatan belajar-mengajar (termasuk didalamnya

4
pendekatan, metode, langkah-langkah kegiatan, dan jenis kegiatan), alat dan sumber bahari, dan
penilaian yang akan dilakukan selama pengajarannya berlangsung. Ini berarti mengajar tidak
hanya dilakukan pada saat guru berdiri di depan kelas. Kegiatan mengajar sebenarnya sudah
dilakukan guru pada saat ia merencanakan kegiatan mengajar itu sendiri. Wujud kegiatan
tersebut adalah tersusunnya kegiatan mengajar dalam bentuk Rencana Program Pembelajaran
(RPP). Setelah RPP disusun kegiatan berikut dari mengajar itu adalah melaksanakan kegiatan
mengajar di kelas. Di kelas inilah guru berusaha mewujud nyatakan segala aspek yang telah
tersusun dalam RPP. Selama guru melaksanakan kegiatan mengajar di kelas, darinya dituntut
sejumlah kemampuan dan keterampilan yang dapat membuat peserta didik merasa aman, senang,
timbul rasa ingin tahu, bersemangat, bebas dari kebosanan, bebas dari ngantuk, dan lain
sebagainya sehingga tujuan yang telah dirumuskan guru di dalam RPP nya dapat dicapai peserta
didik dengan efektif dan efisien.
Selama dan setelah melaksanakan kegiatan seperti dikemukakan di atas, barulah guru
melakukan penilaian. Guru melakukan penilaian terhadap proses hasil belajar-mengajar yang
sedang dan telah dilaksanakannya. Berdasakan hasil penilaian tersebutlah guru dapat
merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan mengajar untuk saat-saat berikutnya.
Pada saat melakukan kegiatan mengajar di kelas, dari guru dituntut sejumlah kemampuan dan
keterampilan yang dapat membantu peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaranya
dengan baik. Kemampuan yang dimaksud disini adalah kemampuan dasar yang yang harus
dimiliki, dikuasai, dan diterapakan guru selama ia melaksanakan proses belajar-mengajar di
kelas. Kemampuan tersebut merupakan dasar dari kemampuan keguruan lainnya yang harus
ditampilkan guru dalam membelajarkan peserta didik. Kemampuan yang dituntut dari guru
adalah kemampuannya mengelola kegiatan pembelajaran. Kemampuan mengelola kegiatan
pembelajaran, berdasakan Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) [Dirjendikti, 1998: 21-23]
meliputi:
Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran
1) Menyiapkan ruang, alat bantu belajar, dan sumber belajar
2) Melaksanakan tugas harian kelas
Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar
1) Memulai kegiatan pembelajaran
2) Melaksanakan jenis kegiatan yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan

5
3) Menggunakan atat bantu [media] pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi, dan
lingkungan.
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan yang logis
5) Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individual, kelompok, dan klasikal
6) Mengelola waktu pembelajaran secara efisien
Mengelola interaksi kelas
1) Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan pembelajaran dengan isi
2) Menangani pertanyaan dan respon siswa
3) Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan badan
4) Memicu dan memelihara keterlibatan siswa materi
5) Memantapkan penguasaan pembelajaran
Bersikap terbuka dan luwes
1) Menunjukkan sikap ramah, hangat, luwes, terbuka, penuh perhatian, dan sabar kepada siswa
2) Menunjukkan kegairahan mengajar
3) Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi
4) Membantu siswa menyadari kelebihan dan kekurangannya
5) Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri
6) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu
7) Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar
8) Melaksanakan penilaian selama pembelajaran
9) Melaksanakan penilaian pada akhir proses pembelajaran
Berdasarkan kemampuan mengajar di atas dari guru juga dituntut sejumlah keterampilan
mengajar. Keterampilan mengajar yang dimaksud akan menjadi sajian utama dari buku ajar ini.
Oleh karena itu, pembahasannya akan dikaji secara mendalam pada Bab IV. Penguasaan dan
kemampuan menampilkan keenam kemampuan yang disebutkan di atas serta keterampilan
menampilkan jenis-jenis keterampilan mengajar itulah yang disebut dengan kemampuan dasar
mengajar guru.
Jika guru dapat menampilkan seluruh kemampuan dan keterampilan mengajar tersebut,
maka usahanya membelajarkan peserta didik akan memberikan hasil yang maksimal. Artinya,
pada diri peserta didik akan terjadi proses belajar yang dapat membuat mereka mencapai tujuan-
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

6
C. PENTINGNYA KETERAMPILAN MENGAJAR
Pendidik yang baik adalah pendidik yang berhasil membawa peserta didik mencapai
tujuan dan hasil pembelajaran sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam pendidikan.
Keberhasilan dan efektifitas pembelajaran ditentukan oleh tercapai atau tidaknya tujuan dan hasil
pembelajaran.Untuk mencapai tingkat efektifitas pembelajaran, calon pendidik harus memiliki
pemahaman yang baik tentang bagaimana melaksanakan pembelajaran serta memiliki
keterampilan dasar mengajar sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik.
Pemahaman dan keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman belajar.
Latihan dan pengalaman tersebut antara lain dapat diperoleh calon pendidik melalui
pembelajaran mikro (Arsal, 2015).
Dalam kaitan dengan keterampilan mengajar, seseorang tidak boleh diminta menangani
pekerjaan mengajar sebelum terbukti memiliki keterampilan-keterampilan dasar mengajar.
Tanpa keterampilan-keterampilan ini orang tidak akan pernah dapat menangatasi masalah-
masalah tentang pengawasan dan pemberian motivasi kepada para peserta didiknya. Pendidik
harus mempunyai kewibawaan/otoritas terhadap peserta didik, karena pendidik mempunyai
kelebihan dari pada peserta didik.Pendidik telah memperoleh pendidikan khusus untuk
melaksanakan tugas mengajar dan oleh karena itu guru memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang lebih dari peserta didiknya (Mansur, 2016). Pentingnya keterampilan mengajar ini juga
berkaitan dengan karakteristik setiap peserta didik yang berbeda satu sama lain. Sehingga tugas
guru dalam membimbing pembelajaran idealnya harus disesuaikan dengan karakteristik siswa,
sehingga setiap siswa dengan masing masing perbedaan dan potensinya dapat dilayani secara
optimal oleh pendidik. Maka salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh pendidik yaitu
keterampilan mengajar. Sehingga peran guru dalam proses pembelajaran ikut andil dalam
pentingnya memiliki keterampilan mengajar. Peran pendidik yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai motivator
2. Sebagai fasilitator
3. Organisator pembelajaran
4. Multi metode dan media
5. Pola interaksi pembelajaran
6. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa (Rosyid, 2015).

7
D. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Siswanto (2010) menjelaskan keterampilan membuka dan menutup pembelajaran adalah
kegiatan yang mengawali dan mengakiri proses pembelajaran. Kegiatan membuka pembelajaran
merupakan kegiatan yang dilakukan pendidik untuk memciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif agar setiap peserta didik secara mental untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kegiatan penutup adalah kegiatan yang dilakukan pendidik untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Fathoni (2012) menambahkan bahwa keterampilan membuka adalah kegiatan yang
dilakukan pendidik untuk menciptakan suasana siap mental, fisik, psikis, dan emosional peserta
didik agar terpusat pada kegiatan pembelajaran yang aka dilakukan. Keterampilan menutup
adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengakhiri kegiatan inti pembelajaran.
Keterampilan membuka pembelajaran bertujuan; mempersiapkan mental peserta didik,
membangkitkan minat dan perhatian peserta didik, mengetahui tujuan yang harus dicapai,
memahami tugas tugas yang harus dikerjakan peserta didik, dan memudahkan mengorganisir
pengetahuan peserta didik.
Unsur-unsur yang harus termuat dalam keterampilan membuka pembelajaran antara lain;
menarik perhatian peserta didik, menimbulkan motivasi peserta didik, memberi acuan
(structuring), dan memberi penguatan. Unsur-unsur dalam keterampilan menutup pembelajaran
antara lain; meninjau kembali materi yang disampaikan, memberi tugas aplikasi, mengkaitkan
dengan pembelajaran berkutnya, dan evaluasi (Fathoni, 2012). Unsur-unsur di atas diuraikan
sebagai berikut. Tim PEKERTI (2014) menambahkan bahwa selain menarik perhatian peserta
didik, memotivasi peserta didik, dan memberi acuan maka di dalam keterampilan membuka juga
harus ada unsur memahami tujuan pembelajaran.

Di bawah ini adalah uraian unsur-unsur yang harus termuat dalam keterampilan
membuka pembelajaran.
1. Menarik Perhatian Peserta didik
Tim UNESCO (2006) menjelaskan penarik perhatian tidak selalu berupa kegiatan yang
meriah, tetapi dapat juga berupa kegiatan yang sederhana, misalkan; mengajukan pertanyaan
yang menarik dan meminta peserta didik untuk memberikan jawaban atau tanggapan. Selain
kegiatan di atas, pendidik juga bisa memberikan penekanan pada hal-hal penting agar perhatian

8
peserta didik benar-benar terfokus dengan apa yang akan dibelajarkan. Hasibuan dkk (1991)
menambahkan ada 3 cara yang dapat digunakan untuk menarik perhatian peserta didik yaitu:
a. Gaya mengajar
usaha untuk menarik perhatian peserta didik dapat dilakukan dengan menggunakan gaya
mengajar yang bervariasi. Contohnya pada suatu saat pendidik memilih posisi di kelas dan
memilih kegiatan yang berbeda dari yang biasa dilakukan dalam membuka pelajaran. Pendidik
berdiri di tengah-tengah kelas, sambil berdeklarasi, dengan tenang dan dengan ekpresi wajah
yang meyakinkan. Pada kesempatan lain, mungkin pendidik membuka pelajaran dengan
bercerita dengan ekspresi wajah dan gerakan badan yang menarik.
b. Penggunaan media
usaha lain untuk menarik perhatian peserta didik dapat digunakan berbagai macam media
pengajaran seperti gambar, model, skema, dan sebagainnya. Pemilihan dan penggunaan media
yang tepat, pendidik dapat memperoleh keuntungan seperti peserta didik tertarik perhatiaanya,
dan peserta didik termotivasi untuk belajar.
c. Pola interaksi yang bervariasi
Supaya peserta didik selalu tertarik dan terfokus pada pembelajaran, pendidik dapat
menggunakan berbagai macam pola interaksi (interaksinya variatif). Pola interaksi yang
bervariatif seperti.
1. Pendidik menjelaskan dan mengajukan pertanyaan, peserta didik mendengarkan dan
menjawab pertanyaan.
2. Pendidik mendemostrasi, dan peserta didik mengamati.
3. Pendidik memberikan tugas, diskusi, dan sebagainya dan kemudian mengawasi kegiatan
peserta didiknya.
2. Menimbulkan Motivasi Peserta didik
Menurut Widyantini (2012), beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk menimbulkan
motivasi peserta didik yakni; mengkaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman
peserta didik sebelumnya, memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menantang, menyampaikan
manfaat materi pembelajaran, mendemostrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran,
dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Hasibuan dkk (1991) menambahkan untuk menimbulkan
perhatian dan motivasi peserta didik terhadap materi yang akan dipelajari, pendidik dapat
melakukan berbagai macam usaha yakni.

9
a. Menimbulkan rasa ingin tau; kegitan ini dapat dilakukan dengan memberikan
gambaran/cerita/fenomena/isu yang menantang
b. Bersikap hangat dan antusias; pendidik tidak boleh sinis atau cuwek pada peserta didik dan
pendidik tidak boleh malas malasan saat mengawali pembelajaran.
c. Memvariasi gaya mengajar; pendidik tidak boleh canggung dalam mengajar dan pendidik juga
harus bisa memvariasi suara dan perhatiaanya serta memunculkan mimik muka dan gerak tubuh
yang bervariasi.
d. Menggunakan berbagai media pembelajaran; akan peserta didik tidak bosan di awal
pembelajaran pendidik juga dapat melakukan kegiatan demostrasi atau eksperimen yang
menantang dengan dibantu oleh media pembelajaran.
e. Memvariasi pola interaksi belajar mengajar; agar pembelajaran tidak monoton maka pendidik
juga harus bisa memvasiasi pola interaksi dengan peserta didik. 3. Memberi Acuan (structuring)
3. Memberi Acuan (Structuring)
Menurut Suherman (2011), memberi acuan adalah usaha mengemukakan secara spesifik
dan singkat tentang hal-hal yang akan dipelajari sehingga peserta didik dapat memperoleh
gambaran yang jelas tentang apa-apa yang akan dipelajari. Di bawah ini adalah cara-cara
memberi acuan pada peserta didik pada awal pembelajaran.
a. Mengemukakan tujuan dan batas tugas Pendidik seharusnya terlebih dahulu mengemukakan
tujuan pembelajaran dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik agar mereka
memperoleh gambara yang jelas tentang ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari dan
tugas-tugas yang harus dikerjakannya.
b. Menyarankan langkah-langkah yang harus dilakukan Pada awal pelajaran atau pada saat
tertentu selama penyajian pelajaran, pendidik hendaknya memberikan saran-saran tentang
langkah-langkah yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam belajar sehingga peserta didik
terarah usahakannya untuk menguasai pelajaran. Misalkan; pendidik berkata " Tugas kalian
sekarang ialah pertama...., kedua ...., ketiga...., dst".
c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
oleh pendidik untuk mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas. Misalkan mengingatkan
peserta didik untuk menemukan sifat-sifat positif dan negatif dari suatu konsep, gambar, benda,
manusia, dst.
d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum menjelaskan materi pelajaran

10
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pendidik sebelum memulai menjelaskan materi
pelajaran akan mengarahkan peserta didik dalam mengantisipasi materi yang akan dipelajarinya.
4. Memberi Penguatan
Agar perhatian dan motivasi peserta didik tetap terjaga dan sekaligus dapat ditingkatkan, maka
pendidik dapat memberikan penguatan kepada peserta didik. Beberapa bentuk penguatan yang
seharusnya dilakukan oleh pendidik yakni; dengan kata-kata baik seperti "benar/bagus
sekali/tepat sekali/good/dst" dan dengan kalimat-kalimat baik misalnya "anda semakin lama
semakin rajin/pakaian anda sopan sekali/argumen anda sangat jelas dan baik/dst". Kegiatan
penguatan ini merupakan sebuah hal yang tidak boleh lupa dilakukan oleh seorang pendidik. Hal
tersebut dikarenakan bahwa setiap kemampuan peserta didik harus diapresiasi oleh pendidik,
salah satunya melalui kegiatan penguatan ini. Peserta didik yang mendapat penguatan juga akan
merasa senang dan menjadi lebih hormat kepada pendidiknya.
Di bawah ini adalah uraian unsur-unsur yang harus termuat dalam keterampilan menutup
pembelajaran:
1. Meninjau Kembali Materi yang Disampaikan
Berdasarkan Tim Konsorsium PJJ S1 PGSD DIKTI (2008), ada dua cara meninjau
kembali penguasaan inti pelajaran yaitu merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.
Merangkum inti pelajaran dapat dilakukan dengan membuat rangkuman beberapa konsep
penting dari materi yang sudah diajarkan oleh pendidik. Kegiatan merangkum dapat dilakukan
oleh pendidik, pendidik bersama peserta didik, atau peserta didik sendiri dan disempurnakan oleh
pendidik. Sedangkan membuat ringkasan bisa dilakukan dengan mencatat hal-hal penting dari
materi yang sudah diajarkan oleh pendidik. Ringkasan dapat dibuat oleh pendidik, pendidik
bersama peserta didik, peserta didik sendiri secara berkelompok, atau peserta didik sendiri secara
individual.
2. Memberi Tugas Aplikasi
Menurut Susanto (2002), pemberian tugas aplikasi bertujuan untuk menguatkan
pemahaman peserta didik terhadap konsep yang telah dipahami. Pendidik dapat memberikan
tugas aplikasi yang boleh dikerjakan oleh peserta didik di luar jam pelajaran. Tugas aplikasi yang
diberikan pendidik dapat berupa soal-soal pemecahan masalah, sehingga dengan kegiatan ini
pemahaman peserta didik akan lebih tajam.
3. Mengkaitkan dengan Pembelajaran Berikutnya

11
Susanto (2002) menjelaskan usaha pendidik mengaikan materi yang sudah dipelajari
dengan materi pelajaran berikutnya akan membantu pendidik dalam mempersiapkan kognitif
peserta didik pada pertemuan berikutnya, sehingga pada pertemuan berikutnya peserta didik
lebih mudah untuk difokuskan pada materi pelajaran. Diharapkan kaitan yang dijelaskan
pendidik kepada peserta didik yakni sederhana, ringkas, dan jelas sehingga dengan mudah dapat
memahaminya.
4. Mengevaluasi
Salah satu upaya untuk mengetahui apakah peserta didik sudah memperoleh pemahaman
yang utuh tentang materi yang sudah diajarkan selama waktu tertentu adalah kegiatan evaluasi
(Tim Konsorsium PJJ S1 PGSD DIKTI, 2008). Menurut Arikunto (2009), evaluasi meliputi
kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur dapat dilakukan dengan mengunakan tes yakni baik
tes tulis maupun tes lisan. Sedangkan menilai adalah kegiatan menyimpulkan sesuatu dianggap
baik-buruk atau benar-salah berdasarkan hasil kegiatan mengukur. Tim Konsorsium PJJ S1
PGSD DIKTI (2008) menjelaskan bahwa bentuk-bentuk evaluasi secara terperinci adalah
sebagai berikut.
a. Mendemostrasikan keterampilan; pada akhir satu topik pelajaran peserta didik dapat diminta
untuk mendemostrasikan
keterampilannya. b. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
c. Mengekspresikan pendapat peserta didik sendiri; pendidik dapat meminta peserta didik untuk
memberi komentar tentang keefektifan sesuatu demostrasi yang dilakukan pendidik atau peserta
didik-peserta didik lain.
d. Memberikan soal-soal tertulis; pendidik dapat memberikan soal soal tertulis untuk dikerjakan
peserta didik. Soal-soal tertulis dapat berbentuk uraian, tes pilihan ganda ataupun melengkapi
lembar kerja peserta didik.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu keterampilan yang harus dikuasai oleh
semua guru, baik guru SD, SMP, SMA maupun dosen di PT. Jadi guru haruslah menguasai
semua ketrampilan dasar mengajar bukan hanya ketrampilan membuka dan menutup pelajaran.
karena semua ketrampilan itu saling berhubungan. Jika seorang guru hanya terampil dalam satu
atau dua saja ketrampilan dasar mengajar hasil dari kegiatan belajar mengajar tidak akan
maksimal. Selain itu dengan terampil dalam mengajar akan berdampak baik pada semuanya
bukan hanya siswa saja tetapi juga akan berdamapak baik kepada guru itu sendiri..
Tujuan mempelajari keterampilan dasar mengajar yaitu untuk memberikan pengetahuan
yang lebih kepada pendidik mengenai keterampilan mengajar. Selain itu keterampilan dasar
mengajar juga berperan penting dalam proses pembelajaran, semakin guru itu memahami dan
mengaplikasikan keterampilan tersebut, semakin berpengaruh positif juga terhadap proses
pembelajaran.

B. Saran
Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan. Menyadari
kekurangan itu kami mohon dengan kerendahan hati untuk memberikan segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca bagi kesempurnaan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Murbangun Nuswowati dan Hanifah Nur Aini. 2021. Keterampilan Mengajar Offline &
Online Dalam Pembelajaran Micro. Jawa Tengah : Wawasan Ilmu
Murniati agustian,dkk. 2019. Keterampilan Dasar dalm proses Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Trio Ajeng Prayitno,Nurul Hidayati,dkk. 2019. Praktik Keterampilan Mengajar. Malang :
MNC Publishing
Rabukit Damanik,dkk. 2021. Keterampilan Dasar Mengajar Guru. Medan : UMSU Press

14

Anda mungkin juga menyukai