Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Keterampilan Dasar Mengajar


(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Keguruan Matematika)
Dosen Pengampu : 1. Yosefin R. Hadiyanti, S. Pd., M. Pd.
2. Pitriana Tandililing, S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh Kelompok 12:


1. Muhammad Zaldy (2022011034030)
2. Annisa Kurnia Sari (2021011034016)
3. Simida Karubaba (2022011034019)
4. Khaerun Nisa (2022011034035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Keterampilan Dasar Mengajar”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir kami pada mata kuliah Profesi Keguruan
Matematika. Kami berterima kasih kepada Ibu Yosefin R. Hadiyanti, S. Pd., M.Pd. dan Pitriana
Tandililing, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi Keguruan Matematika yang
telah membantu kami dalam memberikan saran, nasehat, dan petunjuk yang membangun demi
suksesnya penyusunan makalah ini.

Kami selaku penulis menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari seluruh pembaca,
agar dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
dan mendukung di dalam bidang penidikan dan bagi pembaca.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

Jayapura, 24 Februari 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 3
BAB 1 ....................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 5
C. Tujuan Masalah ................................................................................................................................. 5
BAB II ...................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ...................................................................................................................................... 6
A. Keterampilan Dasar Mengajar ........................................................................................................ 6
B. Jenis-jenis Keterampilan Dasar Mengajar................................................................................... 7
1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran (Set Induction and Closure Skills).... 7
3. Keterampilan memberikan penguatan (reinforcement skills) ...............................................10
4. Keterampilan mengadakan variasi (variation skills) ..............................................................11
5. Keterampilan menjelaskan (Explaining Skills) .......................................................................12
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok .....................................................................13
7. Keterampilan mengelola kelas..................................................................................................14
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil & perorangan ........................................................15
BAB III ..................................................................................................................................................18
PENUTUP .............................................................................................................................................18
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................19

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru/pendidik yang baik adalah mereka yang berhasil membawa peserta didik mencapai
tujuan dan hasil pembelajaran sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam pendidikan.
Keberhasilan dan efektifitas pembelajaran ditentukan oleh tercapai atau tidaknya tujuan
dan hasil pembelajaran. Untuk mencapai tingkat efektifitas pembelajaran, calon
guru/pendidik harus memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana melaksanakan
pembelajaran serta memiliki keterampilan dasar mengajar sebelum mereka melaksanakan
tugas sebagai tenaga pendidik. Pemahaman dan keterampilan tersebut dapat diperoleh
melalui latihan dan pengalaman belajar. Pembelajaran Ketrampilan Dasar Mengajar
bertujuan membekali calon tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar. Bagi
calon tenaga pendidik metode ini akan memberi pengalaman mengajar yang nyata dan
kesempatan berlatih sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah dan bertahap.
Selain itu, pemahaman kepada calon pendidik tentang kapan dan bagaimana menerapkan
berbagai keterampilan dasar mengajar tersebut dalam proses pembelajaran. Dalam
Pembelajaran Ketrampilan Dasar Mengajar, agar calon guru dapat menguasai berbagai
keterampilan dasar mengajar dan mendalami makna dan strategi penggunaannya pada
proses pembelajaran, calon guru/pendidik perlu berlatih satu demi satu keterampilan
tersebut.
Keterampilan dasar mengajar yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran (Set Induction and Closure Skills)
2. Keterampilan bertanya (questioning skills)
3. Keterampilan memberikan penguatan (reinforcement skills)
4. Keterampilan mengadakan variasi (variation skills)
5. Keterampilan menjelaskan (Explaining Skills)
6. Keterampilan membimbing Diskusi Kelompok
7. Keterampilan mengelola kelas
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ketarmpilan dasar mengajar ?
2. Apa saja jenis-jenis keterampilan dasarmengajar ?

C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan keterampilan dasar mengajar.
2. Mengetahui jenis-jenis keterampilan dasar mengajar.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keterampilan Dasar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan dua
komponen utama yakni peserta didik dan pengajar atau guru. Peserta didik terlibat langsung
dalam kegiatan belajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sedangkan guru
mengajar para peserta didik, dalam hal ini khususnya mengelola lingkungan belajar guna
mendorong aktivitas belajar peserta didik.
Pada hakikatnya di dalam proses pembelajaran terdapat tiga tahap. aktivitas utama yang harus
dilaksanakan, yaitu: kegiatan membuka pelajaran, kegiatan inti pelajaran, dan kegiatan menutup
pelajaran. Keterampilan dasar mengajar merupakan bagian terpadu dari setiap proses
pembelajaran tersebut. Komponen keterampilan dasar mengajar harus tercermin dan
diimplementasikan dalam semua rangkaian kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh para guru,
pengajar, dan dosen agar tercipta kondisi pembelajaran berkualitas yang efektif dan efisien.
Keterampilan dasar mengajar adalah kecakapan atau kemampuan pengajar dalam
menjelaskan konsep terkait dengan materi pembelajaran. Dengan demikian seorang pengajar
harus mempunyai persiapan mengajar, antara lain harus menguasai bahan pembelajaran mampu
memilih strategi, metode dan media, penguasaan kelas yang baik, serta menentukan system
penilaian yang tepat.
Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang
bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, agar
dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional. Keterampilan dasar
mengajar ini wajib dimiliki oleh setiap guru, sehingga seorang calon guru baru bisa dikatakan
siap mengajar bila telah menguasai dengan baik keterampilan dasar mengajar. Keterampilan
dasar mengajar sangat diperlukan, karena pembentukan penampilan guru yang baik diperlukan
keterampilan dasar. Keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap
individu yang berprofesi sebagai guru. Keterampilan mengajar ini merupakan modal utama yang
harus dimiliki oleh setiap guru dengan baik dan benar sehingga diharapkan dapat menghasilkan
peserta didik yang berkualitas dalam berbagai hal.

6
B. Jenis-jenis Keterampilan Dasar Mengajar
Ramayulis (2013) menuliskan bahwa minimal ada delapan keterampilan dasar mengajar yang
harus dikuasai oleh guru yaitu:
1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran (Set Induction and Closure Skills).
2. Keterampilan bertanya (questioning skills).
3. Keterampilan memberikan penguatan (reinforcement skills).
4. Keterampilan mengadakan variasi (variation skills).
5. Keterampilan menjelaskan (Explaining Skills).
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok.
7. Keterampilan mengelola kelas.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasi oleh para
pengajar profesional, yaitu:
1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran (Set Induction and Closure Skills)
A. Pengertian
Dilakukan secara sistematis agar peserta didik bisa antusias sebelum pelajaran dimulai dan
berkesan setelah pembelajaran usai.
• Keterampilan membuka pelajaran adalah kemampuan untuk mengkondisikan peserta
didik agar mereka bisa fokus dengan materi yang akan dipelajari.
Contoh : menghubungkan antara materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
atau membuat apersepsi berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
• Keterampilan menutup pembelajaran adalah proses yang tidak bisa dilakukan secara
terburu-buru, melainkan dikondisikan terlebih dahulu.
Contoh : misalnya didahului merangkum, atau tanya jawab dan dilanjutkan dengan
berdoa.
B. Tujuan
1) Membuka Pembelajaran bertujuan untuk:
a) Memusatkan perhatian dan membangkitkan motivasi peserta didik terhadap tugas-
tugas yang harus dilakukan.
b) Menginformasikan cakupan materi yang akan dipelajari dan batas-batas tugas yang
akan dikerjakan peserta didik.

7
c) Memberikan gambaran mengenai metode atau pendekatan-pendekatan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
d) Melakukan apersepsi, yakni mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi
yang akan dipelajari.
2) Menutup Pembelajaran bertujuan untuk:
a) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian kompetensi.
b) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengajar dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
c) Membuat rantai kompetensi antara kompetensi yang sekarang sedang dipelajari dan
kompetensiserta materi pada kegiatan yang akan datang.
d) Menjelaskan hubungan antara pengalaman belajar yang telah dialami dengan
pengalaman baru yang akan dialami/dipelajari pada kegiatan yang akan dating.
C. Komponen
1) Membuka Pembelajaran :
a) Menarik perhatian peserta didik.
b) Membangkitkan motivasi peserta didik.
c) Melakukan apersepsi (apperception).
2) Menutup Pembelajaran :
a) Peninjauan kembali materi yang telah dipelajari peserta didik.
b) Melakukan penilaian.
c) Memberikan tugas.
D. Prinsip Penggunaan
Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran hendaknya digunakan dengan
memperhatikan prinsip berikut:
1) Bermakna
2) Berurutan dan berkesinambungan
3) Antusias dan penuh kehangata

2. Keterampilan bertanya (questioning skills)


A. Pengertian

8
Bertanya merupakan kegiatan pengajar dalam menyampaikan pertanyaan kepada
peserta didik dalam proses pembelajaran, baik pertanyaan dasar maupun pertanyaan
lanjut. Keterampilan bertanya harus dilakukan dengan baik dan dengan Teknik
pelontaran (penyampaian) yang tepat.
B. Tujuan
1) Mengurangi dominasi pengajar (teacher oriented/centered) dalam kegiatam
pembelajaran.
2) Mendorong keberanian peserta didik untuk berpendapat.
3) Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, sesuai dengan
prinsip PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inofatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).
4) Mengarahkan kegiatan pembelajaran agar fokus kepada kompetensi yang telah
ditetapkan.
C. Komponen
1) Pertanyaan diajukan secara jelas
2) Pertanyaan memancing pendapat atau keaktifan peserta didik
3) Pemusatan
4) Pemindahan giliran
5) Penyebaran
6) Pemberian waktu berpikir
7) Pemberian tuntunan
8) Pengaturan tingkat kognitif pertanyaan
9) Pengaturan urutan pertanyaan
10) Penggunaan pertanyaan pelacak
11) Peningkatan terjadinya interaksi
D. Prinsip Penggunaan
1) Serius namun santai, tumbuhkan kehangatan dan antusias.
2) Mengajukan pertanyaan:
Langkah-langkah mengajukan pertanyaan :
a) Beritahu peserta didik
b) Ajukan pertanyaan
c) Berikan waktu jeda

9
d) Tunjuk peserta didik untuk menjawab
e) Coba lempar ke peserta didik lain
f) Konfirmasi oleh pengajar
3) Perlu dihindari:
a) Menjawab pertanyaan sendiri
b) Mengulangi jawaban peserta didik
c) Menjawab pertanyaan secara serentak oleh peserta didik
d) Pertanyaan yang terlalu umum, kurang jelas batas-batas menjawabnya
e) Menunjuk peserta didik yang harus menjawab sebelum pertanyaan diajukan

3. Keterampilan memberikan penguatan (reinforcement skills)


A. Pengertian
Pengualan (reinforcement) dimaksudkan adalah respon positif dari pengajar kepada peserta
didik yang telah berhasil melakukan perilaku (behavior) tertentu secara baik atau
keterampilan seorang guru dalam mempertahankan kemungkinan berulangnya suatu
perilaku peserta didik.
Keterampilan penguatan bisa dilakukan secara verbal maupun non verbal :
Verbal = Penguatan yang dilakukan secara lisan.
Contoh: memberikan pujian maupun penghargaan bagi peserta didik.
Non Verbal = Penguatan yang dilakukan melalui gerakan tubuh, mimik, dan lainnya.
Contoh : membuat suasana kelas menjadi menyenangkan.
B. Tujuan
1) Menumbuhkan perhatian peserta didik
2) Memotivasi peserta didik terhadap pencapaian kompetensi
3) Mengendalikan berkembangnya perilaku negatif dan mendorong tumbuhnya perilaku
positif dan produktif
4) Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik
5) Mendorong peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya
C. Komponen
1) Penguatan secara verbal
2) Penguatan secara non verbal

10
3) Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan.
4) Penguatan berupa simbol dan benda.
D. Prinsip Penggunaan
1) Kehangatan dan antusias
2) Kebermaknaan
3) Hindari penggunaan penguatan negatif
4) Penggunaan penguatan secara bervariasi

4. Keterampilan mengadakan variasi (variation skills)


A. Pengertian
Variasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan adalah perubahan-perubahan
kegiatan pengajar dalam konteks interaksi pembelajaran, yang meliputi gaya mengajar,
penggunaan media pembelajaran, pola interaksi dengan peserta didik, dan stimulasi.
Contoh: Pada saat mengajarkan materi geometri baik bangun datar ataupun bangun
ruang, guru memberikan contoh benda kongret atau alat peraga.
B. Tujuan
1) Mengatasi kebosanan peserta didik.
2) Menjadikan proses pembelajaran lebih hidup dan lebih bermakna.
3) Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi yang dipelajari serta
kompetensi yang harus dikuasai.
4) Memotivasi peserta didik aktif dalam pembelajaran (PAlKEM).
C. Komponen
1) Variasi dalam gaya mengajar meliputi:
a) Variasi suara
b) Variasi kontak pandang
c) Variasi gerakan badan atau anggota badan dan mimik
d) Pergantian posisi pengajar maupun peserta didik.
2) Variasi dalam pemanfaatan media pembelajaran.
3) Variasi pola interaksi.
4) Variasi stimulasi.
5) Menerima dan menyokong partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

11
6) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dalam
seluruh kegiatan pembelajaran.
7) Mengenal karakteristik peserta didik (student characterlsfics), sehingga dapat
memberikan variasi stimulasi secara tepat.
D. Prinsip Penggunaan
1) Sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu: kognitif,
afektif atau psikomotorik (Bloom)
2) Sesuai dengan jenis materi pembelajaran yaitu: fakta, konsep, prinsip, atau prosedur
(Reigeluth,1987).
3) Sesuai dengan kemamapuan pengajar.
4) Sesuai dengan kondisi kelas/sekolah menyangkut sarana maupun prasarana yang
tersedia.
5) Tidak berlebihan dalam memberikan variasi, karena akan mengganggu pelajaran.

5. Keterampilan menjelaskan (Explaining Skills)


A. Pengertian
Keterampilan seorang guru untuk menyampaikan materi pada peserta didik, atau
memberikan pengertian kepada orang lain (Brown, 1991: 111).
B. Tujuan
a) Membantu peserta didik dalam memahami fakta, konsep, prinsip, atau prosedur,
serta membantu memecahkan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran.
b) Melibatkan peserta didik untuk berpikir serta mengomunikasikan ide dan
gagasannya.
c) Memperkuat struktur kognitif yang berhubungan dengan bahan pembelajaran.
d) Mendapatkan balikan dari peserta didik tentang penguasaan kompetensi yang harus
dikuasai.
C. Komponen
a) Pembawa pesan.
b) lsi pesan.
c) Media dan alat.
d) Penerima pesan.

12
D. Prinsip Kegunaan
a) Bermakna bagi peserta didik.
b) Sesuai dengan karakteristik, dan kemampuan pengajar.
c) Relevan dengan kebutuhan dan permasalahan yang dipelajari serta kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik.
d) Sesuai dengan dengan pengalaman, perbendaharaan dan kemampuan peserta didik.
e) Memotivasi dan memusatkan perhatian peserta didik.
f) Cara menlejaskan hendaknya diusahakan dengan singkat, padat dan jelas,
bahasanya tidak berbelit-belit agar mudah dipahami, disertai contoh dan ilustrasi
secukupnya agar menarik perhatian.
g) Membuat variasi dalam gaya mengajar, misalnya variasi dalam suara (keras atau
lembut, cepat atau lambat, perlunya penekanan, dll), mimik (raut wajah), variasi
media, serta metode.
h) Sistematik; membuat struktur atau tata urutan sajian dalam bentuk skema/bagan,
grafik, diagram, dll. agar penjelasan mudah diterima dengan jelas dan tidak
menimbulkan salah konsep.

6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok


A. Pengertian
Suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok individu dalam suatu interaksi
tatap muka secara kooperatif, untuk tujuan membagi informasi, membuat keputusan dan
memecahkan masalah.
Contoh: Guru mendatangi setiap kelompok diskusi lalu memberikan arahan tentang materi
atau permasalahan yang sedang didiskusikan. Arahan guru dan teori yang ada
nantinya bisa membantu siswa dalam menganalisis masalah hingga diperoleh
kesimpulan.
B. Tujuan
1) Proses diskusi kelompok yang dilakukan oleh peserta didik dapat berjalan baik dan
mencapai hasil yang diharapkan secara efisien dan efektif.
2) Proses berbagi pengalaman atau informasi, mengkonstruksi konsep, mengambil
keputusan, atau memecahkan masalah dapat berjalan baik.

13
C. Komponen
1) Memperjelas masalah serta urunan pendapat.
2) Menganalisis pandangan peserta didik.
3) Meningkatkan partisipasi peserta didik berpendapat.
4) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
5) Menutup diskusi.
6) Menumbuhkan minat dan kegiatan belajar.
D. Prinsip
1) Prinsip yang harus diperhatikan.
a) Diusahakan diskusi berlangsung secara terbuka.
b) Perlu perencanaan dan persiapan yang matang, seperti pemilihan topik yang relevan,
perencanaan atau penyiapan informasi pendahuluan, penetapan besar kelompok.
c) Pemilihan topik diskusi yang relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2) Keterbatasan
a) Memerlukan banyak waktu, lebih-lebih jika fokus diskusi kurang terarah.
b) Tidak efektif bila peserta didik belum menguasai permasalahan. Oleh karena itu
diskusi kelompok memerlukan persiapan yang lebih untuk semua peserta.
3) Kelebihannya
a) Meningkatkan interaksi antara pengajar dengan peserta didik, dan peserta didik
dengan peserta didik.
b) Semua anggota kelompok ikut bertanggung jawab atas keputusan yang diambil
c) Meningkatkan saling pengertian antar individu dalam satu kelompok maupun antar
kelompok.
d) Pengajar secara langsung dapat menilai penguasaan konsep oleh peserta didik.
e) Dapat melihat kepekaan serta reaksi peserta didik terhadap ide-ide baru.

7. Keterampilan mengelola kelas


A. Pengertian
Mengelola kelas dapat diartikan sebagai upaya menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal terkait dengan proses pembelajaran. Kondusif tidaknya proses
pembelajaran ditentukan dengan bagaimana cara guru mengeola kelas tersebut.

14
Contoh: Saat siswa berbicara sendiri di kelas, guru berusaha memfokuskan kembali
perhatian siswa kepada guru.
B. Tujuan
1) Mendorong peserta didik mengembangkan tanggung jawab individual terhadap
perilakunya.
2) Membantu peserta didik mengerti arah perilaku yang sesuai.
3) Menimbulkan rasa tanggung jawab pada setiap peserta didik dalam tugas dan
berperilaku positif.
C. Komponen
1) Memberikan petunjuk yang jelas pada setiap kegiatan pembelajaran.
2) Mengarahkan perilaku pada pencapaian kompetensi secara optimal.
3) Mengelola kelompok, baik dalam bentuk kelompok kecil, sedang maupun besar.
4) Menuntut tanggung jawab peserta didik secara individual maupun kelompok.
5) Membagi perhatian secara merata ke seluruh kelas.
6) Menunjukkan sikap tanggap terhadap permasalahan peserta didik.
7) Menegur peserta didik yang berperilaku negatif.
8) Memberikan penguatan (reinforcement) bagi yang berhasil melakukan perilaku
positif.
9) Menemukan dan memecahkan perilaku yang menimbulkan masalah.
D. Prinsip Penggunaan
1) Menekankan pada perilaku yang positif, penanaman disiplin, dan tanggung jawab.
2) Hindari pemberian informasi yang berlebihan, ketidaktepatan memulai dan
mengakhiri kegiatan, berkepanjangan (bertele-tele) dalam pemecahan permasalahan,
dan seringnya memberikan penjelasan yang tidak relevan dengan materi pembahasan.

8. Keterampilan mengajar kelompok kecil & perorangan


A. Pengertian
Keterampilan mengajar individu dan kelompok kecil dapat dilakukan jika ada
pembatasan jumlah peserta didik di kelas, sekitar tiga sampai delapan orang peserta didik.
Keterampilan ini memungkinkan guru untuk lebih memerhatikan setiap siswa di dalam
kelas. Selain itu, siswa akan lebih aktif di dalam kelas dengan menunjukkan tanggung

15
jawab yang lebih besar, kreativitas, dan kepemimpinan. Kombinasi klasikal dan
keterampilan mengajar kelompok kecil individu akan memberikan kemungkinan
keberhasilan yang lebih baik dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu,
penguasaan keterampilan ini menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk
menjadi seorang guru profesional.

B. Komponen
1) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.
Agar potensi yang ada dalam diri siswa dapat dikembangkan secara optimal untuk
mencapai tujuan pembelajaran, Siswa perlu merasa benar-benar diperhatikan oleh guru.
Suasana ini dapat diciptakan dengan cara:
a) Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa baik dalam
kelompok kecil maupun perorangan.
b) Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan siswa.
c) Memberikan respon positif terhadap buah pikiran siswa.
d) Membangun hubungan saling mempercayai.
e) Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan untuk
mendominasi ataupun mengambil alih tugas siswa.
f) Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
g) Berusaha mengendalikan situasi.
2) Keterampilan mengorganisasi.
Dalam hal ini guru memerlukan keterampilan untuk melakukan hal-hal berikut:
a) Memberikan orientasi umum, tentang tujuan tugas atau masalah yang akan
dipecahkan sebelum kelompok.
b) mengerjakan berbagai kegiatan yang telah ditetapkan.
c) Memvariasikan kegiatan.
d) Membentuk kelompok yang tepat.
e) Mengkoordinasikan kegiatan.
f) Membagi-bagikan perhatian.
g) Mengakhiri kegiatan.
3) Keterampilan membimbing dan memudahkan pelajaran.

16
Keterampilan ini memungkinkan guru membantu siswa untuk maju tanpa mengalami
frustasi. Hal ini dapat dicapai bila guru memiliki keterampilan berikut:
a) Memberikan penguatan yang sesuai dalam bentuk kuantitas dan kualitas. Karena
pada dasarnya penguatan merupakan dorongan yang penting bagi siswa.
b) Mengembangkan supervisi proses awal yaitu yang mencakup sikap tanggap guru
terhadap siswa secara perorangan maupun keseluruhan yang memungkinkan guru
melihat atau mengetahui apakah segalanya berjalan dengan baik.
4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Keterampilan ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan kurikulum terutama
pengembangannya. Kegiatan belajar mengajar ini mencakup:
a) Membantu siswa menetapkan tujuan pelajaran yang dapat dilakukan dengan diskusi
atau menyediakan bahan-bahan yang menarik yang mampu menstimulasi siswa
untuk mencapai tujuan tertentu.
b) Merencanakan kegiatan belajar bersama siswa yang mencakup kriteria
keberhasilan, langkah-langkah kerja, waktu serta kondsi belajar.
c) Bertindak/berperan sebagai penasehat bagi siswa bila diperlukan. Hal ini dapat
dilakukan dengan berinteraksi aktif.
d) Membantu siswa menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri. Membantu siswa
menilai diri sendiri berarti memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperbaikinya, sekaligus pencerminan kerjasama guru dalam situasi pendidikan
yang manusiawi

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar yang sudah dibahas, dapat dinyatakan
bahwa semuanya mengacu pada pencapaian tujuan yang sama, yaitu: mahasiswa calon guru
menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas mengajar. Semua keterampilan dasar mengajar
diajarkan kepada siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara berulang untuk membuat
mahasiswa sebagai calon guru dapat menerapkan setiap komponen keterampilan dasar
mengajar sebelum mereka menerapkan keterampilan-keterampilan tersebut secara terpadu.
Keterampilan dasar mengajar guru adalah kemampuan atau keterampilan khusus (most
spesific instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru, pengajar, dan dosen, supaya
mereka dapat melaksanakan tugas mengajar secara profesional dengan mempertimbangkan
unsur efektivitas dan efisiensi yang bertujuan untuk memenuhi target dan tujuan utama
pembelajaran.

18
DAFTAR PUSTAKA

Helmiati. 2011. Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta. CV


Aswaja Pressindo.

Bab4KeterampilanDasarMengajarDalamPembelajaranMikro

Bab5KeterampilanDasarMengajarGuru

8KeterampilanDasarMengajarYoutube( https://youtu.be/Ku0-sokl9Mo )

19

Anda mungkin juga menyukai