Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH DESAIN PEMBELAJARAN PAI

“Persiapan Guru Dan Keterampilan Dasar Dalam Mengajar”


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu:

Afrida, Dra., M.Ag.

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Ihsania Salsabilla 12110121276

Nur Fadhli Akbar 12110114249

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Persiapan Guru Dan Keterampilan Dasar Dalam Mengajar” tepat pada waktunya.
Sholawat beserta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
menjadi tauladan para umat manusia yang merindukan keindahan surga.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah “Desain Pembelajaran Pai”. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang Persiapan Guru Dam
Keterampilan Dasar Dalam Mengajar. Pada kesempatan kali ini kami juga
berterima kasih kepada ibuk Afrida, Dra., M.Ag. yang telah membimbing kami
dalam penulisan makalah ini sehinga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Akhir kata, semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi
semua yang membacanya terutama bagi diri kami sendiri. Pemakalah menyadari
bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini dan bahan evaluasi bagi pemakalah untuk kedepannya.

Pekanbaru, 12 Maret 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Mengajar .................................................................................... 3
B. Persiapan Dalam Mengajar .......................................................................... 4
C. Pengertian dan Jenis Keterampilan Dasar Mengajar ................................... 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidik adalah seseorang yang memikili peran yang begitu penting dalam
dunia Pendidikan. Guru merupakan komponen penting dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan nasional. Guru yang berkualitas, profesional dan berpengetahuan,
tidak hanya berprofesi sebagai pengajar, namun juga mendidik, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.. Guru sebagai
seorang pendidik hendaknya memiliki persiapan dan keterampilan dalam mengajar.
Diharapkan jika guru telah memiliki persiapan dan keterampilan dasar
dalam mengajar dapat menjadikan peserta didik mencapai tujuan yang diinginkan
dalam dunia Pendidikan. Untuk itu persiapan mengajar pada hakekatnya
merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau
memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian, persiapan
mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan
dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan
kompetensi.
Kemudian selain persiapan hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru
adalah pendidik harus memiliki keterampilan dasar dalam mengajar. Keterampilan
bertujuan untuk memudahkan proses pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran
yang aktif, kreatif, dan efisian ditentukan oleh keterampilan seorang guru dalam
mengajar. Untuk itu suksesnya pembelajaran dikelas ditentukan oleh cara pendidik
mengelola kelasnya dengan baik. Oleh karena itu, keterampilan dasar mengajar
baik diimplementasikan dalam pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari mengajar ?
2. Apa saja bentuk persiapan dalam mengajar
3. Apa saja keterampilan dasar guru dalam mengajar ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari mengajar.
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk persiapan dalam mengajar.
3. Untuk mengetahui keterampilan dasar guru dalam mengajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mengajar
Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses belajar.1 Kemudian, mengajar yang dipahami secara tradisional
oleh guru tradisonal adalah suatu kegiatan untuk mendiseminasikan informasi
kepada siswa didalam kelas. Sedangkan menurut konsep modern tentang mengajar
adalah hal yang menyebabkan siswa belajar dan memperoleh pengetahuan yang
diharapkannya, keterampilan, dan juga cara-cara yang baik dalam hidup di
masyarakat. Tujuan dari mengajar ialah membantu peserta didik untuk menjawab
tantangan lingkungannya dengan cara yang efektif.
Aktivitas mengajar hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memang
memiliki keahlian untuk mengajar. Keahlian untuk mengajar dapat diperoleh bila
memang sudah ada dasar (bakat) untuk itu, dan juga merupakan aktivitas yang dapat
dipelajari. Sebagai kegiatan yang dapat dipelajari, keahlian mengajar dapat dimiliki
jika segala aspek yang terkait dengan kegiatan tersebut dapat dipahami dan kuasai
secara baik dan benar. Salah satu aspek yang dimaksud adalah kemampuan dasar
mengajar.
Suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa menguasai
kompetensi dasar dari suatu materi pelajaran. Substansi kompetensi memuat
pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan pemahaman (attitude). Namun
dalam kenyataannya tidak semua siswa mampu mencapai prestasi belajar sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk meningkatkan prestasi belajar, guru dituntut untuk
memilih dan menentukan strategi belajar mengajar yang tepat supaya siswa mampu
mengembangkan kemampuan belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajarnya. Seorang guru dituntut untuk dapat menguasai kelas selama proses
pembelajaran.
Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses menyampaikan
informasi atau pengetahuan dari guru, dosen, instruktur kepada siswa. Merujuk

1
J.J Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, ( Bandung : Remaja Rosdakarya,2000), hal.3

3
pada pengertian mengajar tersebut, inti dari mengajar adalah proses menyampaikan
(transfer) atau memindahkan. Memang dalam mengajar ada unsur menyampaikan
atau transfer dari guru, dosen, instruktur kepada siswa. Akan tetapi pengertian
memindahkan tersebut bukan seperti seorang memindahkan air minum dari satu
cangkir ke cangkir yang lain. Air yang dipindahkan dari satu cangkir ke cangkir
yang lain volumenya akan tetap sama bahkan karena mungkin terjadi proses
penguapan,maka volume air yang dipindahkan itu akan semakin berkurang
(menyusut) dari keadaan sebelumnya. Oleh karena itu mengajar yang diartikan
proses menyampaikan (transfer), maknanya adalah “menyebarluaskan atau
memperkaya” pengalaman belajar siswa sehingga dapat mengembangkan potensi
siswa secara maksimal.

B. Persiapan Dalam Mengajar


Persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan
dalam proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk
mengkoordinasikan komponen pembelajaran berbasis kompetensi, yakni
kompetensi dasar, matei standar, indicator hasil belajar, scenario pengajaran, dan
penilaian berbasis kelas.
E.Mulyasa (2003) menyebutkan bahwa guru profesional harus mampu
mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis dan sistematis, karena
disamping untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran, persiapan mengajar
merupakan bentuk dari “profesional accoutability”. Dengan mengutip pemikiran
Cythia, E. Mulyasa (2003) mengemukakan bahwa persiapan mengajar akan
membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi
peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan persiapan
mengajar, diantaranya :2

2
E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesiaonal, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004) hal.80

4
1. Kompetensi yang dirumuskan dalam persiapan mengajar harus jelas, makin
konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan
yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
2. Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan
dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar
harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
4. Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas
pencapaiannya.
5. Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah, terutama
apabila pembelajaran dilaksakan secara tim (team teaching) atau moving class.

Adapun kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran melibatkan


urutan langkah- langkah yang penting bagi para guru dalam mempersiapkan
pelaksanaan rencana pengajaran. Kerangka tersebut membatasi banyaknya aktivitas
khusus yang akan dilaksanakan oleh guru. Adapun enam aktivitas terutama bagi
seorang guru ialah :3
Aktivitas pertama, “mendiagnosa kebutuhan peserta didik”. Maksudnya
bagi para guru harus meletakkan perhatian khusus terhadap peserta didik saat
berada didepan kelas, yakni berkaitan dengan minat para individu, kebutuhan dan
kemampuan mereka. Kemudian mencari jalan keluar bagaimana memenuhi hal
tersebut.
Aktivitas kedua, “memilih isi dan menentukan sasaran”. Maksudnya sasaran
dalam pengajaran seorang guru harus dapat melukiskan apa yang sebenarnya
diharapkan oleh peserta didik, kelak nantinya mereka mampu melakukan sesuatu
sesuai dengan urutan pembelajaran. Dengan demikian para guru dapat mengetahui
bahwa peserta didiknya telah mempelajari sesuatu didalam kelasnya.
Aktivitas ketiga, “mengidentifikasi teknik- teknik pembelajaran”. Dalam
mengajar guru dapat memilih secara bebas setiap teknik pembelajaran yang sekira
sesuai dengan kondisi peserta didiknya.

3
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017), hal.187

5
Aktivitas keempat, “merumuskan unit-unit dan merencanakan
pembelajaran”. Bagian yang tepenting dari aktivitas ini adalah melakukan
pengorganisasian keputusan-keputusan yang akan diambil, yaitu mengenai
pembelajaran bagi peserta didik secara individu, sasaran-sasaran dan tekni
pembelajaran dan dinukukan pada dokumen resmi, sehingga dapat dipergunakan
untuk melanjutkan pembelajaran berikutnya.
Aktivitas kelima, “memberikan motivasi dan implementasi program
perencanaan”. Pada bagian aktivitas ini guru secara khusus mempersiapkan
berkenaan dengan teknik motivasional yang akan ditetepkan dan juga beberapa
prosedur administrative yang perlu diikuti dan diharapkan proses pembelajaran
dapat terlaksana dengan baik.
Aktivitas keenam, “ perencanaan yang dipusatkan kepada pengukuran,
evaluasi dan penentuan tingkat’. Aktivitas ini merupakan pengembangan
perencanan untuk mengadakan tes dan penyusaian tentang penampilan peserta
didik secara individual.
C. Pengertian dan Jenis Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau
keterampilan yang khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur agar
dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional.
Keterampilan dasar mengajar merupakan hal yang perlu dimiliki oleh guru dari
semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang
bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas, keterampilan
mengajar untuk bidang-bidang studi khusus perlu dikembangkan. Perkembangan
dunia pendidikan menggunakan media dan teknologi saat ini menyebabkan
kekhasan ciri pengajaran dari masing-masing studi makin tampak, dan
perbedaannya dengan pengajaran bidang studi lain makin nyata. Adapun dasar-
dasar keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru :4
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a. Keterampilan Membuka Pelajaran

4
Etin Solihatin, Strategi Pembelajaran PPKN, ( Jakarta : Bumi Aksara,2012) hal. 58-75

6
Membuka pelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan pra kondisi bagi siswa agar
mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan
sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan. Membuka
pelajaran mencakup hal-hal berikut :
1) Menarik perhatian peserta didik dengan berbagai cara.
2) Menimbulkan motivasi salah satunya dengan cara memberikan
kehangan dan rasa antusias terhadap peserta didik.
3) Memberikan acuan dengan salah satu caranya mengemukakan tujuan
dan batas-batas tugas.
4) Membuat kaitan dengan merangkum pelajaran yang lalu.
b. Keterampilan Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan
guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan
gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta
keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat
keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran. Menutup pelajaran dapat dilakukan dengan cara:
1) Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru
dibahas, sehingga siswa memperoleh gambaran yang menyeluruh dan
jelas tentang pokok-pokok persoalan.
2) Memusatkan perhatian terhadap hal-hal pokok agar informasi yang
telah diterima dapat membangkitkan minat untuk mempelajari lebih
lanjut.
3) Mengorganisasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk membentuk
pemahaman baru tentang materi yang telah dipelajarinya.
2. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat
verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku
guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau

7
umpan balik (feedback) bagi siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindak
dorongan ataupun koreksi.
Jenis-jenis penguatan, yaitu penguatan verbal, penguatan gestural,
penguatan cara mendekati, penguatan sambutan, penguatan dengan memberikan
kegiatan yang menyenangkan, dan penguatan berupa benda.
3. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya perlu dikuasai oleh guru, karena hampir setiap
pertemuan didalam kelas guru mengajukan pertanyaan. Keterampilan bertanya
terdiri dari kompenen dasar dan lanjutan. Keterampilan bertanya dasar terdiri atas
komponen-komponen :
a. Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat.
b. Pemberian acuan.
c. Pemusatan.
d. Pemindahan giliran.
e. Penyebaran pemberian waktu berpikir.
f. Pemberian tuntunan.
Sedangkan keterampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen:
a. Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan.
b. Pengaturan urutan pertanyaan.
c. Peningkatan terjadinya interaksi.
4. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar
percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah
berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan
guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang
masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Komponen keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 kemponen
yakni komponen merencakan penjelasan dan komponen menyajikan penjelasan.
Adapun komponen merencanakan penjelasan terdiri dari :
a. Isi pesan, yakni berisikan pokok-pokok materi yang dipilih dan disusun
secara sistematis disertai contoh-contoh.

8
b. Hal-hal yang berkaitn dengan karakteristik penerima pesan yakni siswa.
Sedangkan komponen menyajikan penjelasan meliputi :
a. Kejelasan, kejelasan disini dapat meliputi kejelasan bahasa dan
kelancaran dalam berbicara.
b. Penggunaan contoh dan ilustrasi.
c. Pemberian tekanan pada bagian-bagian yang penting seperti memberi
tekana pada suara.
5. Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi di
dalam kegiatan pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan
minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta
meningkatkan kadar keaktifan siswa. Komponen keterampilan mengadakan variasi
dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut:
a. Variasi dalam gaya mengajar yang meliputi variasi suara, pemusatan
perhatian, kesenyapan, pergantian posisi guru, kontak pandang serta
gerakan badan dan mimik.
b. Variasi pola interaksi dan kegiatan.Pola tersebut dapat berbentuk
klasika, kelompok dan perorangan.
c. Variasi penggunaan alat bantu pengajaran yang meliputi alat/bahan
yang dapat didengar, dilihat, dan dimanipulasi.
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur dalam melibatkan
sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan
tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau
memecahkan suatu masalah. Adapun komponen yang harus dimiliki :
a. Pemusatan Perhatian.
Selama diskusi berlangsung, guru harus dapat memusatkan perhatian siswa
dengan cara merumuskan tujuan atau topik diskusi, menyatakan masalah-masalah
yang spesifik, menandai dengan cermat pembicaraan yang tidak relevan,
dan membuat rangkuman sementara atau tradisional sebelum melanjutkan kepada
masalah berikutnya.

9
b. Memperlancar Permasalahan.
Permasalahan dapat diperjelas dengan cara merangkum ide-ide siswa,
melacak komentar siswa, dan menguraikan serta memperluas pandangan siswa
dengan cara memberikan informasi tambahan.
c. Menganalisis Pandangan Siswa.
Analisis pandangan siswa berkaitan erat dengan usaha guru memperjelas
permasalahan. Maksudnya agar kelompok tetap berada dalam suasana partisipasi
dan konstruktif.
d. Menyebarkan Kesempatan Berpartisipasi.
Partisipasi semua anggota kelompok sangat penting. Untuk itu diperlukan
kemampuan guru meningkatkannya dengan pemberikan pertanyaan langsung
kepada siswa yang kurang berpartisipasi, mencegah kegaduhan, menghindarkan
pembicaraan secara serentak.
e. Menutup Diskusi.
Keterampilan menutup diskusi dapat diidentifikasikan sebagai:
1) Membuat rangkuman secara jelas dan singkat tentang butir-butir yang
penting.
2) Memberitahukan langkah tindak lanjut hasil diskusi Dan mengajak
siswa menilai hasil dan proses diskusi.
7. Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan ketrampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan
kekondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan
ataupun melakukan kegiatan remedial. Adapun komponen ketrampilan seperti
berikut
a. Keterampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal.
b. Menunjukkan sikap tanggap. Kesan ini dapat ditunjukkan dengan cara
memandang kelas secara seksama, gerak mendekati, memberikan
pernyataan, dan memberikan reaksi terhadap gangguan serta kekacauan.

10
c. Membagi perhatian, pengelola kelas yang efektif ditandai dengan
pembagian perhatian yang efektif pula.
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Mengajar kelompok kecil dan perorangan terjadi dalam konteks pengajaran
klasikal. Dalam kelas, guru dihadapkan dengan kelompok-kelompok kecil dimana
siswa diberi kesempatan untuk belajar secara berkelompok atau perorangan.
Adapun komponen-komponen dalam melakukan keterampilan ini :
a. Mengadakan pendekatan secara pribadi, salah satunya dengan memberikan
respon positif pada siswa.
b. Melakukan pengorganisasian, salah satu cara dengan mengkoordinasikan
kegiatan.
c. Melakukan bimbingan dan kemudahan dalam belajar, caranya dengan
melakukan pembelajaran tambahan jika diperlukan.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan ialah suatu aspek kehidupan yang mendasar bagi pembangunan
bangsa disuatu negara. Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah yang melibatkan
guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya
interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks
penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya
secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana tentang
pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.
Untuk itu, agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, diperlukan persiapan dalam mengajar. Pada hakekatnya persiapan
dalam mengajar merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau
memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian, persiapan
mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan
dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan
kompetensi.
Tak hanya persiapan saja yang diperlukan oleh seorang guru, melainkan
keterampilan keterampilan dasar dalam mengajar yang mesti dimiliki oleh seorang
guru yang meliputi keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan
keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan
membuka dan menutup pelajaran, keterampilan memimpin diskusi kelompok
kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, kami selaku penulis tentunya menyadari jika
makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna.
Untuk kedepannya kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada kritik dan saran dari para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, (2017). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya,

E.Mulyasa, (2004) Menjadi Guru Profesiaonal. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Etin Solihatin, (2012) Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta : Bumi Aksara.

J.J Hasibuan,(2000) Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana,(2002) Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru


Algensindo.

13

Anda mungkin juga menyukai