DALAM PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
Kelompok 5 ( Lima )
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2022
KATA PENGANTAR
puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, Tuhan Semesta Alam yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Salawat dan salam semoga tercurah kepada
junjungan alam, penghulu sekalian Nabi dan Rasul, Nabi besar Muhammad SAW.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan evaluasi program pelatihan tidak hanya dilaksanakan pada akhir kegiatan
program, tetapi sebaiknya dilakukan sejak awal, yaitu mulai dari penyusunan rancangnan
program pelatihan, pelaksanaan program pelatahan dan hasil dari pelatihan. Penilaian hasil
pelatihan tidak cukup hanya pada hasil jangka pendek (output) tetapi dapat menjangkau hasil
dalam jangka panjang (outcome and impact program). Ada berbagai macam model evaluasi
program yang dapat dipilih untuk mengevaluasi program pelatihan. Model mana yang akan
digunakan tergantung pada tujuan maupun kemampuan evaluator. Siapapun yang ditunjuk
menjadi evaluator, agar hasil evaluasi dapat maksimal maka kompetensi evaluator harus
dipertimbangkan. Kompetensi evaluator meliputi kompetensi manajerial, kompetensi teknis,
kompetensi konseptual dan kompetensi bidang studi.
1
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang
atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita
dituntut untuk menguasi dan memahami administrasi sarana dan prasarana, untuk
meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja
sesama personal pendidikan, sehingga akan tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat
menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga
masyarakat sekitarnya. Lingkungan pendidikan akan bersifat positif atau negatif itu
tergantung pada pemeliharaan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan di atas, maka muncul beberapa rumusan masalah yang akan
dibahas pada makalah ini, yaitu:
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Program adalah sederetan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Kegiatan yang sudah selesai dilakukan bukan lagi merupakan program karena suatu
Program merupakan kegiatan yang direncanakan maka tentu saja perencanaan itu diarahkan
pencapaian tujuan.1
Pembelajaran diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa dalam
memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam
diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya
belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber
belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pelajaran muaranya pada tercapainya
tujuan tersebut. Penuangan tujuan pembelajaran ini, bukan saja memperjelas arti yang ingin
dicapai dalam suatu kegiatan belajar, tapi dari segi efisiensi diperoleh hasil yang maksimal. 2
1
Dr. Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan.1988. hlm 1
2
Dr.Hamzah B. Uno. Perencanaan Pembelajaran. Cet:9.. (Jakarta.Bumi Aksara..2012). hlm 34
3
Pembelajaran oleh guru
Hasil Belajar
Kapasitas Guru
Sarana/Prasarana
Faktor Lain
Ada dua pengertian untuk istilah “ program” yaitu pengertian secara khusus dan
umum. Menurut pengertian secara umum “program” dapat diartikan sebagai “rencana”. Jika
seorang siswa ditanya oleh guru, apa programnya sesudah lulus dalam menyelesaikan
pendidikan sekolah yang diikuti. Maka arti “program” dalam kalimat tersebut adalah rencana
atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus. Rencana ini berupa kemungkinan
untuk melanjutkan pendidikan ke pendidikan yang lebih tinggi, mencari pekerjaan,
membantu orangtua dalam membina usaha, atau mungkin belum juga menentukan program
apapun. Selain itu, ada juga anak yang sangat tergantung pada orangtua sehingga akan
memberi jawaban bahwa program masa depan menunggu keputusan orang tuanya.3
Kita tahu bahwa keberhasilan program pembelajaran sangat tergantung dari beberapa
faktor penting, yaitu : (1) siswa, (2) guru, (3) materi atau kurikulum, (4) sarana dan prasarana,
(5) pengelolaan, dan (6) lingkungan. Apabila salah satu saja dari enam komponen tersebut
kinerjanya kurang baik, pasti keberhasilan program pembelajaran tidak akan maksimal.
Masing-masing komponen harus baik kinerjanya. 5
3
Suharsimi Arikunto. Evaluasi Program Pendidikan. 2010. Ed:2 Cet: 4. (Jakarta :Bumi Aksara)
4
Irwan Nasution. Administrasi Pendidikan. Cet:1. (Medan : 2010). Hlm 26
5
Suharsimi Arikunto. Evaluasi Program Pendidikan. 2010. Ed:2 Cet: 4. (Jakarta :Bumi Aksara)
Hlm10.
4
1. fungsi perencanaan (planning)
2. fungsi pengorganisasian (organising)
3. fungsi penggerakan (actuating)
4. pengawasan (controling) 6
Penetapan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan di dalamnya meliputi
penetapan sarana dan prasarana yang diperlukan , anggaran biaya dan sumber daya lainnya.
Misalnya pemanfaatan waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Konsep utama dalam hal evaluasi ialah bahwa evaluasi haruslah terus menerus dan
menyeluruh. Terus menerus diterapkan dalam bentuk menyelenggarakan tes harian (post
test), tes bulanan (formatif), dan tes akhir program (tes sumatif); menyeluruh diterapkan
dengan menyelenggarakan pengetesan yang ditujukan kepada seluruh daerah binaan(kognitif,
efektif, dan psikomotor) ; psikomotor itu mencakup aspek keterampilan melakukannya dalam
kehidupan (pengalaman). Jadi pengalaman itu termasuk daerah psikomotor.7
Tahap yang dapat digunakan guru dalam melakukan evaluasi program pembelajaran :
a. Program Tahunan, Program Semester, Program Modul Atau Pokok Bahasan Serta Program
Mingguan Dan Harian.
a. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas,
yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoan bagi
pengembangan program-program selanjutnya.
6
Dr.Yusuf Hadijaya. Administrasi pendidikan. Cet 1. Medan 2012. Hlm 14-22
7
Daryanto. Evaluasi Pendidikan. Cet:5 (Jakarta.2008). Hlm.198
5
b. Program semester merupakan program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-
hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut . program semester
merupakan penjabaran dari program tahunan.
c. Program modul atau pokok bahasan merupakan program yang dikembangkan dari
setiap kompetensi dan pokok bahasan yang akan disampaikan yang merupakan
penjabaran dari program semester dan berisi lembar kegiatan peserta didik, lembar
kerja, lembar soal,lembar jawaban, dan kunci jawaban.
d. Program mingguan dan harian merupakan penjabaran dari program semester dan
program modul yang dimaksudkan untuk mengetahui tujuan-tujuan yang telah dicapai
dan yang perlu diulang setiap peserta didik dan juga untuk mengidentifikasi kemajuan
belajar setiap peserta didik sehingga dapat diketahui peserta didik yang mendapat
kesulitan dalam setiap modul yang dikerjakan dan peserta didik yang memiliki
kecepatan belajar di atas rata-rata kelas
8
Drs.Dewa Ketut Sukardi. Proses Bimbingan dan Konseling Di Sekolah.2008. Hlm 96
6
Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling (BK) kepada peserta
didik yang membutuhkan layanan Bk yang menyangkut pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Selain guru Bk, guru mata pelajaran yang memenuhi kriteria pelayanan bimbingan dan
konseling diperkenankan memfungsikan diri sebagai guru pembimbing. Oleh karena itu, guru
mata pelajaran harus senantiasa meningkatkan kemampuan bimbingan konseling dengan
membaca buku, menghadiri seminar yang membahas BK, dan berdiskusi dengan guru BK.
d. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam suatu sekolah. Kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
atau pusat kegiatan guru (PKG) dan dinas pendidikan.
Ada tiga istilah yang digunakan tentang evaluasi program , yaitu “evaluasi”
(evaluation). “pengukuran” (measurement) dan “penilaian (assessment). Evaluasi berasal dari
kata evaluation (bahasa Inggris) istilah “penilaian” merupakakn kata benda dari “nilai”
pengertian “pengukuran” mengacu pada kegiatan membandingkan sesuatu hal dengan satuan
ukuran tertentu, sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.9
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan
tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping
sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru
harus memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.
9
Suharsimi Arikunto.dkk. Ibid. Hlm 1
10
Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran.Cet : 6. 2009 (Bandung). Hlm 185.
7
Evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Tentu saja ada terbesit pertanyaan yang
ada kaitannya antara guru dan evaluasi program. Apa pentingnya guru melakukan evaluasi
program? Evaluasi program biasanya dilakukan untuk kepentingan pengambil kebijaksanaan
untuk menentukan kebijaksanaan selanjutnya. Dengan melalui evaluasi program, langkah
evaluasi bukan hanya dilakukan serampangan saja tetapi sistematis, rinci, dan menggunakan
prosedur yang sudah diuji secara cermat.
Objek Evaluasi pendidikan ialah segala sesuatu yang bertalian dengan kegiatan atau
proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau pengamatan, karena pihak penilai
(evaluator) ingin memperoleh informasi tentang kegiatan atau proses pendidikan tersebut.
Siswa atau mahasiswa sudah merupakan objek yang populer bagi evaluasi pendidikan.
Penting sekali menentukan dan mengetahui apa yang akan dievaluasi. Hal ini akan menolong
menentukan apa informasi yang dikumpulkan dan bagaimana menganalisisnya dan akan
membantu pemfokusan evaluasi.
Apabila guru ingin melakukan evaluasi program dengan seksama, terlebih dahulu
harus menyusun rencana evaluasi sekaligus menyusun instrumen pengumpulsn data sebagai
cara yang paling sederhana adalah mengadakan pencatatan terhadap peristiwa yang dialami
dari kegiatan sehari-hari dikelas. Akan cukuplah guru mau membuat acuan singkat dan
sederhan yang disusun dalam bentuk pertanyaan saja. Maka, dari jawaban pertanyaan
tersebut guru akan memperoleh umpan terhadap apa yang dilakukan.
8
2) Apakah siswa tertarik pada pelajaran kita? Jika tidak atau kurang apakah
penyebabnya?
3) Apakah siswa dapat memahami materi yang telah kita sampaikan?
4) Apakah siswa tidak ragu lagi dalam berdiskusi di dalam kelas?
Model-model evaluasi yang satu dengan yang lainnya memang tampak bervariasi,
akan tetapi maksud dan tujuannya sama yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data atau
informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi. Selanjutnya informasi yang
terkumpul dapat diberikan kepada pengambil keputusan agar dapat dengan tepat menentukan
tindak lanjut tentang program yang sudah dievaluasi. Model-model evaluasi program
pembelajaran, yaitu :
11
Sukardi. Evaluasi Pedidikan Prinsip Dan Operasionalnya. Cet 5. 2011. Hlm 56-62
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berbagai model evaluasi program dapat dipilih oleh guru maupun sekolah untuk
mengadakan evaluasi terhadap keberhasilan program pembelajaran. Pemilihan suatu model
evaluasi akan tergantung pada kemampuan evaluator, tujuan evaluasi serta untuk siapa
evaluasi itu dilaksanakan.
Evaluasi adalah suatu proses dan tindakan yang terencana untuk mengumpulkan
informasi tentang kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan (peserta didik) terhadap tujuan
(pendidikan), sehingga dapat disusun penilaiannya yang dapat dijadikan dasar untuk
membuat keputusan.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, dkk.2010. Evaluasi Program Pendidikan. Ed. 2, Cet. 4, Jakarta: Bumi Aksara.
Cet. 6, Bandung.
Ketut Dewa, S,dkk. Proses Bimbingan dan Konseling Di sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta,2008.
http://abdulzahir86.blogspot.co.id/2012/06/contoh-proposal-penelitian evaluasi.html.
Sukardi, H.M, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta Timur: Bumi
Aksara.2011.
11