Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIK

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Filsafat dan Pengantar Pendidikan

Dosen Pengampu: Habibi Nur Hidayanto, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 5

1. Pratiwi Oktariani (216121194)


2. Arifah Risqi Diyani (216121190)
3. Ahmad Baharudin (216121174)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS ADAB DAN BAHASA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan


kita Rahmat, Hidayah, serta Inayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Pendidik” guna memenuhi tugas dari Mata Kuliah
Filsafat dan Pengantar Pendidikan. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Beserta Keluarga, Shahabat, dan para pengikut-
pengikutnya. Yang kita nanti-nantikan Syafa’atnya di Yaumul Qiyamah nanti
Aamiin.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengerti dan memahami secara
keseluruhan tentang materi tersebut. Kami selaku penyusun makalah
mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dosen Habibi Nur Hidayanto,
M.Pd. yang sudah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini. Kami
juga berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan
mendorong kelancaran baik dalam penyusunan maupun dalam proses lainnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan serta wawasan yang
lebih luas kepada pembaca, walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan banyak
sekali kekurangan. Kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang
membangun, sehingga kedepannya kami dapat memperbaikinya dengan sebaik
mungkin.

Surakarta, 22 Maret 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
A. Persiapan Calon Pendidik.......................................................................... 2
B. Tugas dan Jabatan Seorang Pendidik........................................................ 5
C. Pimpinan dan Pengawasan Pendidikan..................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 9
A. Kesimpulan ............................................................................................... 9
B. Saran ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya sebuah sekolah dan pendidikan bertujuan pada bagaimana
kehidupan manusia itu harus ditata, sesuai dengan nilai-nilai kewajaran dan
keadaban. Semua orang pasti mempunyai harapan dan cita-cita untuk sebuah
kehidupan yang baik. Karena itu pendidikan salah satu perannya mempersiapkan
setiap orang untuk berperilaku penuh keadaban. Keadaban inilah yang secara
praktis sangat dibutuhkan dalam setiap gerak dan perilaku.
Di dalam proses pendidikan melibatkan banyak hal diantaranya adalah
pendidik, peserta didik, lembaga pendidikan.
Untuk mencapai keberhasilan pendidikan, peran yang tidak kalah pentingnya
adalah pendidik, sebab bisa dikatakan pendidik merupakan kunci utama terhadap
kesuksesan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan persiapan calon pendidik?
2. Jelaskan tugas dan jabatan seorang pendidik?
3. Jelaskan pimpinan dan pengawasan pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menegetahui bagaimana persiapan calon pendidik.
2. Mengetahui tugas dan jabatan seorang pendidik.
3. Mengetahui tentang pimpinan dan pengawasan pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persiapan Calon Pendidik


Dalam proses pendidikan, pendidik memegang peran yang sangat penting dan
menentukan dalam mencapai tujuan pendidikan. Pendidik bertanggung jawab dalam
menumbuhkembangkan anak didik. Pendidik merupakan orang yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasarannya adalah anak didik.
Menurut Ahmad D. Marimba mengatakan, bahwa pendidik adalah orang yang
memikul pertanggung jawaban untuk mendidik. Selanjutnya menurut Made Pidarta
bahwa pendidik terbagi dua dalam segi luas dan sempit. Pendidik dalam arti luas
adalah semua orang berkewajiban untuk membina anak – anak. Pendidik dalam arti
sempit adalah orang – orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadikan guru
dan dosen. Selanjutnya, Dwi Nugroho Hidayanto menginvestarisasi pendidik meliputi
orang dewasa, orang tua, guru, pemimpin masyarakat, dan pemimpin agama.
Dari beberapa definisi pendidik di atas disimpulkan bahwa pendidik atau
seorang guru merupakan orang dewasa secara jasmani dan rohani, memiliki
kompetensi untuk mendewasakan peserta didik ke arah kesempurnaan dengan
menggunakan cara-cara dan pendekatan kependidikan.
Berdasarkan UU RI No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Berikut uraian jenis kerja guru:
a. Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal
tahun atau awal semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah/madrasah.
b. Melaksanakan Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi edukatif antara
peserta didik dengan guru berupa kegiatan tatap muka sebagai berikut.

2
1) Kegiatan tatap muka (pembelajaran) terdiri dari kegiatan penyampaian materi
pelajaran, membimbing dan melatih peserta didik terkait dengan materi
pelajaran, dan menilai hasil belajar yang terintegrasi dengan pembelajaran;
2) menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pembelajaran antara lain
berupa penilaian akhir pertemuan atau penilaian akhir tiap pokok bahasan;
3) kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau termediasi dengan
menggunakan media antara lain video, modul mandiri, kegiatan
observasi/eksplorasi;
4) kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan di ruang teori/kelas, laboratorium,
studio, bengkel atau di luar ruangan;
5) waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan durasi waktu yang
tercantum dalam struktur kurikulum sekolah/madrasah. Sebelum pelaksanaan
kegiatan tatap muka, guru diharapkan melakukan persiapan, antara lain
pengecekan dan/atau penyiapan fisik kelas/ruangan, bahan pelajaran, modul,
media, dan perangkat administrasi.
c. Menilai Hasil Pembelajaran
Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Melalui
penilaian hasil pembelajaran diperoleh informasi yang bermakna untuk
meningkatkan proses pembelajaran berikutnya serta pengambilan keputusan
lainnya. Menilai hasil pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap
muka seperti ulangan harian, UTS, dan UAS. Pelaksanaan penilaian dilakukan
dengan menggunakan tes dan nontes.
d. Membimbing dan Melatih Peserta Didik
Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga kategori yaitu
membimbing atau melatih peserta didik dalam proses tatap muka, intrakurikuler,
dan ekstrakurikuler.
1) Bimbingan dan latihan pada proses tatap muka
Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah bimbingan dan
latihan yang dilakukan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang
telah ditetapkan.

3
2) Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler
Bimbingan dalam kegiatan intrakurikuler terdiri dari pembelajaran perbaikan
(remedial teaching) dan pengayaan (enrichment) pada mata pelajaran yang
diampu guru.
3) Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat bersifat pilihan dan wajib bagi peserta didik,
seperti olimpiade.
e. Melaksanakan Tugas Tambahan
Tugas tambahan guru dapat berupa kepala satuan pendidikan, wakil kepala
satuan pendidikan, ketua program keahlian satuan pendidikan, pengawas satuan
pendidikan, kepala perpustakaan, kepala laboratorium, bengkel, atau unit produksi.
Tugas tambahan guru yang melekat pada tugas pokok misalnya menjadi pembina
pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru piket.
Terdapat kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi
keguruannya. Ada sekurang-kurangya empat kompetensi yang harus dimiliki seorang
guru, yaitu sebagai berikut.
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagodik adalah kemampuan pendidik dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi kompetensi: 1) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan; 2) pemahaman terhadap peserta didik; 3) pengembangan kurikulum/
silabus; 4) perancangan pembelajaran; 5) pelaksanaan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis; 6) pemanfaatan teknologi pembelajaran; 7) evaluasi hasil
belajar; dan 8) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian mencakup: 1) beriman dan bertakwa; 2) berakhlak
mulia; 3) arif dan bijaksana; 4) mantap; 5) berwibawa; 6) stabil; 7) dewasa; 8)
jujur; 9) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; 10) secara obyektif
mengevaluasi kinerja diri sendiri; dan 11) mengembangkan diri secara mandiri dan
berkelanjutan.
c. Kompetensi Profesional

4
Kompetensi profesional adalah kemampuan pendidik dalam menguasai
bidang ilmu yang diampunya meliputi kompetensi dalam penguasaan: 1) materi
pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan pendidikan,
mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan 2)
konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan yang relevan, yang secara konseptual
menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran,
dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat yang meliputi kompetensi untuk dapat: 1) berkomunikasi lisan, tulisan,
dan/atau isyarat; 2) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional; 3) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik; 4)
bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma
serta sistem nilai yang berlaku; dan 5) menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan
sejati dan semangat kebersamaan

B. Tugas dan Jabatan Seorang Pendidik


Jabatan seorang pendidik/guru merupakan usatu kedudukan atau posisi
seseorang di dalam suatu pekerjaan yang mana di dalamnya harus bertindak sesuai
dengan dengan keahlian serta kemampuan yang telah ditempuh sebelumnya
melalui pendidikan tinggi. Untuk menduduki setiap jenjang jabatan, seorang guru
harus mencapai suatu hasil kerja sebagai prasyarat.
Jabatan Fungsional Guru mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Jabatan Fungsional Guru merupakan jabatan
fungsional kategori keahlian jenjang Jabatan Fungsional Guru, yaitu: guru
pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama.

5
Tugas utama Jabatan Guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah serta tugas tambahan yang relevandengan fungsi sekolah/madrasah.

C. Pimpinan dan Pengawasan Pendidikan


Pimpinan pendidikan merupakan seseorang yang memiliki kemampuan
untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan dan mengkoordinasikan staf
pendidikan lainnya ke arah peningkatan mutu pendidikan, sehingga tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Pemimpin resmi dimiliki oleh orang yang menduduki posisi dalam struktur
pendidikan. Dalam organisasi pendidikan yang menjadi pemimpin pendidikan
adalah kepala sekolah.
Terdapat fungsi utama pemimpin pendidikan, antara lain:
a. Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama dengan
penuh rasa kebebasan.
b. Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta
dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam
menetapkan dan memjelaskan tujuan.
c. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu
membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan
prosedur mana yang paling efektif dan efisien.
d. Pemimpin bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama dengan
kelompok.
e. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan
eksistensi organisasi.

Pengawasan pendidikan adalah bimbingan profesional bagi guru dan


tenaga kependidikan lainnya seperti kepala sekolah. Bimbingan profesional
memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang secara profesional. Guru

6
akan maju dalam pekerjaan mereka, yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan
belajar siswa.
Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam melaksanakan
pengawasan pendidikan. Mereka adalah ilmiah, demokratis, kooperatif,
konstruktif dan kreatif.
a. Ilmiah mencakup sistematis, obyektif dan penggunaan instrumen. Sistematis
yaitu diimplementasikan secara teratur, perencanaan, dan berkelanjutan.
Obyektif berarti bahwa data itu berdasarkan pengamatan nyata. Kegiatan
perbaikan atau pengembangan berdasarkan hasil dari kebutuhan guru atau
kelemahan guru, bukan berdasarkan interpretasi pribadi. Penggunaan
instrumen dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk melakukan
penilaian terhadap proses pembelajaran.
b. Demokrasi berarti menjunjung tinggi prinsip musyawarah, memiliki
keramahan yang kuat dan mampu menerima pendapat orang lain.
c. Kooperatif berarti semua staf berpartisipasi dalam pengumpulan data, analisis
data dan pengembangan proses belajar mengajar.
d. Konstruktif dan kreatif berarti untuk membantu inisiatif guru. Pengawas
mendorong guru untuk aktif menciptakan suasana di mana setiap orang merasa
aman dan bebas untuk mengembangkan potensinya.
Pengawas pendidikan bagi sekolah juga memiliki peran yang harus
dijalankan. Laura Pedersen (2007:4) mengatakan bahwa pengawas sekolah
memainkan tiga peran:
a. Sebagai penasihat, berpartisipasi dengan guru dalam diri-eksplorasi; penetapan
batas-batas, menyadari nilai-nilai dan kemungkinan bias, dan menghadapi
berbagai emosi yang pasti terjadi.
b. Sebagai guru, menanamkan pengetahuan baru; pemurnian keterampilan
sebagaimana yang diminta oleh guru atau sebagai kesempatan panggilan untuk;
bertanya tentang orientasi teoritis kognitif guru; menunjukkan dengan contoh
sebagai model peran; memastikan guru memiliki berbagai pengalaman, dan
mengamati serta memberikan umpan balik pada kinerja.

7
c. Sebagai konsultan, dapat mengadakan pertemuan mingguan dengan guru;
menanggapi permintaan guru khusus untuk sebuah konferensi atau konseling
tertentu, atau pendekatan/teknik yang dapat dimanfaatkan guru; menekankan
komitmen profesional dan perbaikan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seorang calon pendidik/guru adalah orang berkewajiban untuk membina
peserta didiknya. Dan di dalamnya terdapat tugas dan kompetensi yang harus
dipenuhi. Untuk menduduki setiap jenjang jabatan, seorang guru harus mencapai
suatu hasil kerja sebagai prasyarat. Dalam sebuah pendidikan terdapat pimpinan
dan pengawasan di dalamnya untuk mengatur dan mengkoordinasikan sekolah
agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.

B. Saran
Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami
tentang persiapan calon pendidik, tugas & jabatan pendidik, dan pimpinan &
pengawasan pendidikan. Mohon permakluman dari semuanya jika dalam makalah
kami ini masih terdapat banyak kekeliruan baik bahasa maupun pemahaman.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Michael. 1999. Seri Pedoman Manajemen Sumberdaya Manusia.


Jakarta: Elex Media Komputindo.
Arikunto, Suharsimi & Yuliana, Lia. 2009. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
Aditya Media.
Hermawan, Daman. et al. 2009. Bahan Ajar: Pengawasan Pendidikan. Bandung:
Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI.
Ramayulis. 2015. Dasar – Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu
Pendidikan. Jakarta: Kalam Mulia
Usman, M. Uzer. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

10

Anda mungkin juga menyukai