PENGEMBANGAN SILABUS
Oleh Kelompok 5 :
FEBRUARI 2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat sesuai
dengan waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahcurahkan kepada
junjungan kita, Nabi agung Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang yakni Ad – dinul Islam.
1. Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. dan Dr. Siti Mas’ulah, M.Pd.I., selaku dosen
mata kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI yang telah membimbing penulisan
makalah ini, sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, sudialah pembaca memberikan saran dan masukan sehingga penulisan
makalah ini dapat menjadi lebih baik kedepannya. Kami berharap penulisan ini
dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya di masa yang akan
datang.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tetapi saat ini banyak para pendidik atau guru belum memahami secara
benar tentang pengembangan silabus. Hal ini dapat mengakibatkan
ketidaksempurnaan dalam belajar dan mengajar, karena seorang guru tidak
memiliki target kompetensi yang akan diajarkan. Jadi, bukanlah melahirkan
peserta didik yang cerdas dan terampil serta mandiri, akan tetapi melahirkan
peserta didik yang memiliki kompetensi yang sangat lemah. Yang akhirnya
mengakibatkan kehancuran di dunia pendidikan.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nur Ilmiyati dan Aldi Maladona.. Perencanaan Pembelajaran Konsep Dasar Kurikulum Prototipe.
(Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2023)
3
kompetensi (SK) dalam KTSP dan Kompetensi Inti (KI) dalam Kurikulum
2013, Kompetensi Dasar (KD), materi pokok/ pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar. Selain itu, sesuai dengan kebijakan
pemerintah terbaru, silabus juga akan berisi dua hal lain, yaitu nilai budaya,
karakter bangsa, dan kewirausahaan.2
Silabus merupakan kerangka inti dari setiap kurikulum yang
sedikitnya memuat tiga komponen utama sebagai berikut :
1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu
kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk
kompetensi tersebut.
3. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi
tersebut sudah dimiliki peserta didik. Silabus dapat dipahami juga
sebagai rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau kelompok
pelajaran yang mencakup Standart Kompetensi (SK) dalam KTSP dan
Kompetensi Inti (KI) dalam K-13, Kompetensi Dasar (KD), materi
pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran.
Ulasan penulis :
Dalam sub bab yang pertama membahas tentang teori dari
pengertian silabus tersendiri. Makna silabus yakni sebuah dokumen
administrative guru yang telah tersusun secara sistematik. Yang mana
dokumen ini sangat berguna bagi guru dalam merencanakan proses
pembelajaran untuk kedepannya, yang beracuan pada kurikulum. Di dalam
silabus mencakup Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti, Standar
Kompetensi, Indikator Pencapaian Kompetensi, kegiatan pembelajaran,
2
Mukni’ah. Perencanaan Pembelajaran sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Kurikulum 13 (K-13), (Yogyakarta : Pustaka Pelajar bekerjasama dengan IAIN Jember Press, 2016)
4
materi pelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, dan sarana
belajar. Jadi, sebagai setiap guru baik itu guru mata pelajaran ataupun bukan,
hendaknya menyusun dan mengembangkan silabus. Karena dapat
memudahkan guru dalam mempersiapkan apa yang akan diajarkan kepada
siswanya, baik dari segi metode, waktu, strategi, materi, media yang
dibutuhkan sebagai penunjang pelajaran, penilaian dan evaluasinya seperti
apa serta yang lainnya.
1. Ilmiah
Ilmiah disini menunjukkan bahwa keseluruhan materi dan kegiatan
yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat silabus berisikan
garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa,
maka materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran
ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan ahli
bidang keilmuan masing-masing mata pelajaran agar materi
pembelajaran tersebut memiliki validitas yang tinggi.3
2. Relevan,
Relevan dalam prinsip ini merupkan cakupan, kedalaman, tingkat
kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus sesuai dengan
3
Zakaria, “Pengembangan Silabus Pengajaraaan Bahasa Inggris Untuk Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Pendidikan, vol.4,no.1, 2021.
5
tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual
peserta didik.
3. Sistematis,
Mennunjukkan bahwa komponen-komponen dalam silabus harus
saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
Silabus pada dasarnya merupakan suatu sistem, oleh karena itu dalam
penyusunannya harus dilakukan secara sistematis.
4. Konsisten,
Konsisten artinya dalam silabus harus nampak hubungan yang
konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai,
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup memadai untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar yang pada akhirnya mencapai standar
kompetensi.
6. Aktual dan Kontekstual,
Maksudnya bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan
nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel,
Merupakan keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang
terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh,
Menujukkan bahwa komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
6
Ulasan Penulis :
Dalam penyusunan silabus, kita tidak boleh semena-mena dalam
menyusunnya, Kita harus menyusun sesuai dengan prosedur-prosedur yang
telah ada, salah satunya yaitu harus sesuai dengan prinsip-prinsip
pengembangan silabus diantaranya yakni ilmiah, relevan, sistematis,
konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel dan menyeluruh.
Prinsip pengembangan silabus tersebut merupakan suatu hal yang kita
perlukan dalam penyusunan sebuah silabus karena untuk meningkatkan
keefektifan dan koefisien dalam suatu pembelajaran. Dan juga penyusunan
silabus sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ada akan juga memudahkan
guru atau peserta didik dalam berjalannya proses kegiatan belajar dan
mengajar.
1. Identifikasi.
Identitas mencakup nama satuan/lembaga, nama mata
pelajaran,tingkat/derajat/kelas.
4
Bani. (2015). ”Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam
Meningkatkan Profesionalisme Guru”. Jurnal Pendidikan, komunikasi, dan Pemikiran Hukum
Islam. 6(2), 198-209.
7
2. Standar Kompetensi.
Standar Kompetensi: Patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk mengerjakan suatu
tugas yang sesuai dengan apa yang dipersyaratkan.
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar: kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang bersumber dari kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik.
4. Materi Pokok
Materi inti yang gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan dalam aspek afektif, kognitif dan psikomotorik untuk
mencapai hard skill dan soft skill.
5. Kegiatan Belajar
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan pendidik,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi.
6. Indikator
Indikator adalah Sebuah petunjuk atau keterangan yang dijadikan
sebagai tolak ukur untuk perkembangan dan penguasaan peserta didik.
7. Penilaian (Teknik, Jenis, bentuk, Instrumen)
Penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta
didik yang beragam.
8
9. Sumber/Bahan/Alat
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan
sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi.5
Ulasan Penulis :
Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian bahwa silabus dapat
dikatakan sebagai salah satu produk pengembangan kurikulum dalam
menjabarkan lebih lanjut terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar
menjadi garis-garis besar program pembelajaran atau ringkasan materi
pokok setiap tema atau mata pelajaran. Dan dalam bab ini dijelaskan
komponen silabus yaitu identitas silabus, kompetensi inti, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan
sumber belajar. Maka dari itu dengan adanya komponen-komponen tersebut
dapat dijadikan acuan untuk penyusunan silabus.
Dalam menyusun atau mengembangkan silabus tentunya harus paham
mengenai komponen-komponen yang akan dicantumkan dalam silabus
terlebih dahulu. Karena definisi silabus tersendiri adalah rencana yang
dibuat oleh guru sebelum melakukan proses pembelajaran di sekolah. Yang
mana berguna untuk memudahkan guru perihal materi apa yang akan
diajarkan.
5
Telaumbanua, M. (2014). “Peningkatan Kemampuan Guru Menyusun Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Supervisi Akademik Teknik Workshop (Loka Karya) pada
SMA di Kabupaten Nias Selatan”. Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia. 6(1), 24-43.
9
2.4 Langkah – Langkah Pengembangan Silabus
6
Saronom Silaban, Pengembangan Program Pengajaran. ( Medan : Yayasan Kita Menulis, 2021)
10
KD dengan nomor urut 3.1.4.1;3.2,4.2;3.3,4.3; 3.4.4.4, dan
seterusnya.
c. Keterkaitan kompetensi inti dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran (tematik).
3. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.
Dalam merumuskan atau menentukan indikator pencapaian
kompetensi perlu diperhatikan kriteria-kriteria berikut:
a. Sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didik.
b. Berkaitan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar.
c. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari (life
skill).
d. Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik
secara utuh (ranah kognitif, psikomotorik, ranah afektif).
e. Memperhatikan sumber – sumber belajar yang relevan atau media
pembelajaran yang tersedia.
f. Dapat diukur, dapat dikuantifikasikan dan atau dapat diamati.
g. Menggunakan kata kerja operasional (KKO).
4. Mengidentifikasikan Materi Pokok Pembelajaran.
Dalam mengidentifikasikan materi pokok pembelajaran perlu
mempertimbangkan:
a. Relevansi materi pokok dengan KI dan KD.
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosio-nal, sosial dan
spiritual peserta didik.
c. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
d. Struktur keilmuan atau kedalaman dan keluasan materi.
e. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik, tuntutan lingkungan
dan alokasi waktu.
f. Memperhatikan prinsip – prinsip: kesahihan (validity), tingkat
kepentingan (significance), kebermanfaatan (utility), kelayakan
dipelajari (learnability) dan menarik minat (interest).
11
5. Menentukan Kegiatan Pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara
peserta didik dengan pendidik, lingkungan dan sumber belajar dalam
rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik (student centered). Penentuan atau pemilihan
kegiatan pembelajaran memper-timbangkan hal – hal berikut:
a. Memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencari, mengolah
dan menemukan sendiri pengetahuan di bawah bimbingan
pendidik.
b. Mencerminkan ciri khas dalam pengembangan kemampuan mata
pelajaran.
c. Disesaikan dengan kemampuan peserta didik, sumber belajar,
sarana yang tersedia atau media pembelajaran.
d. Bervariasi dengan mengkombinasikan kegiatan individu,
berpasangan, kelompok dan diskusi.
e. Memperhatikan pelayanan terhadap individual peserta didik,
seperti bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial
ekonomi dan budaya serta masalah khusus.
6. Penilaian.
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator:
a. Teknik Penilaian. Cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh
informasi tentang proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan
peserta didik. Teknik penilaian yaitu tes dan nontes.
b. Bentuk Instrumen. Bentuk instrument dapat berupa tes tulis, tes
lisan, tes unjuk kerja, penugasan, observasi, wawancara, portofolio
dan penilaian diri.
12
c. Contoh Instrumen. Apabila contoh instrumen penilaian tidak cukup
dalam kolom yang tersedia, maka boleh dibuat dalam lampiran atau
di RPP pastinya.
7. Menentukan Alokasi Waktu.
Alokasi waktu merupakan jumlah waktu (jam pelajaran) yang
dibutuhkan untuk ketercapaian suatu kompetensi dasar dengan
memperhatikan alokasi waktu mata pelajaran dalam struktur
kurikulum, minggu efektif dalam satu semester dan jumlah kompetensi
dasar persemester.
8. Menentukan Sumber Belajar atau Media Pembelajaran.7
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran yang dapat berupa buku teks, buku penunjang,
media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan alam sekitar
dan lainnya.
Ulasan penulis :
7
Tepu Sitepu, dkk. Implementasi Silabus kedalam Perangkat Pembelajaran / RPP untuk Mahasiswa
atau Calon Guru, atau Mahasiswa PPG Prajabatan / Daljab. (Medan : UMSU Press, 2022)
13
2.5 Praktek Pembuatan Silabus
14
SILABUS
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Kelas VII
Kelas : VII
Semester :1
Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran Waktu
1.1 Terbiasa membaca -Terbiasa membaca al- Q.S al- Menyimak bacaan Q.S. 1x45 Lisan Buku Pendidikan
al-Qur’an dengan Qur’an dengan meyakini Mujadilah/58:1 al-Mujādilah /58: 11, menit Tertulis Agama Islam
meyakini bahwa bahwa Allah akan 1, Q.S Ar- Q.S. ar-Rahmān /55: 33. Penugasan Siswa Kelas VII,
Allah akan Rahman/55:33 Mencermati artiQ.S. al- Unjuk Kemendikbud
15
meninggikan derajat meninggikan derajat serta hadis Mujādilah /58: 11, Q.S. Kerja e-dukasi.net Buku
orang yang beriman orang yangberiman tentang ar-Rahmān /55: 33 serta Portofolio refensi yang
dan berilmu. dan berilmu. semangat hadis tentang semangat relevan, LCD
2.1 Menghayati perilaku - Menunjukkan menuntut ilmu menuntut ilmu. Proyektor Tafsir al-
semangat menuntut perilaku semangat Menyimak penjelasan Qur’an dan kitab
ilmu sebagai menuntut ilmu tentang hukum bacaan hadits Lingkungan
implementasi Q.S. sebagai “Al” Syamsiyah dan setempat.
al- Mujadilah /58: implementasi Q.S. “Al” Qamariyah.
11, Q.S. ar-Rahman al-Mujādilah /58: Mengajukan pertanyaan
/55: 33 dan hadis 11, Q.S. ar- tentang pentingnya
terkait. Rahmān /55: 33 belajar al-Qur’ān, apa
3.1 Memahami makna dan hadis terkait. manfaat belajar ilmu
Q.S. al-Mujadilah - Menyebutkan arti tajwid, atau pertanyaan
/58: 11, Q.S. ar-
Q.S. ar- Rahmān/55:33 lain yang relevan.
Rahman /55: 33 serta
hadis terkait tentang dan Menanyakan cara
menuntut ilmu.
Q.S. al- membaca dan
Mujādalah/58:11 menghafalkan Q.S. al-
serta hadis tentang Mujādilah /58: 11, Q.S.
menuntut ilmu. ar-Rahmān /55: 33.
Menjelaskan Mengajukan pertanyaan
makna Q.S. ar- mengenai hukum bacaan
“Al” Syamsiyah dan
16
Rahmān/55:33 dan “Al” Qamariyah.
Q.S. al- Diskusi menyusun arti
Mujādalah/58:11 kataQ.S. al-Mujādilah
serta hadis tentang /58: 11, Q.S. ar-Rahmān
menuntut ilmu. /55: 33 menjadi terjemah
Mengidentifikasi secara utuh.
hukum bacaan mad Secara berpasangan
dalam Q.S. ar- membaca dan
Rahmān/55:33 dan menghafalkanQ.S. al-
Q.S. al- Mujādilah /58: 11, Q.S.
Mujādalah/58:11. ar-Rahmān /55: 33.
Menjelaskan Secara berkelompok
hukum bacaan mad mencari dan
dalam Q.S. ar- mengumpulkan lafaz
Rahmān/55:33 dan yang mengandung
Q.S. al-Mujā hukum bacaan “Al”
dalah/58:11. Syamsiyah dan “Al”
- Menunjukan Qamariyah di dalam
bacaan Q.S. ar- mushaf al-Qur’ān.
Rahmān/55:33 dan Berdiskusi tentang
Q.S. al- pentingnya semangat
Mujādalah/58:11 menuntut ilmu dalam
17
dengan tartil. kehidupan sehari-hari.
Mendemontrasikan Merumuskan,mengore
hafalan Q.S. ar- ksi, dan memperbaiki
Rahmān/55:33 dan hasil penterjemahan
Q.S. al- Q.S. al- Mujādilah/58:
Mujādalah/58:11 11, Q.S. ar-Rahmān
dengan lancar. /55: 33.
Menampilkan Mengklasifikasi lafaz
contoh perilaku yang mengandung
semangat menuntut hukum bacaan “Al”
ilmu sebagai Syamsiyah dan “Al”
implementasi Q.S. Qamariyah yang
ar-Rahmān/55:33 terdapat pada Q.S. al-
dan Q.S. al- Mujādilah/58: 11, Q.S.
Mujādalah/58:11, ar-Rahmān/55: 33.
serta hadis terkait
Melakukan koreksi
berkelompok terhadap
hasil pengumpulan
lafal yangmengandung
bacaan Al-Syamsiyah
dan Al- Qamariyah.
18
Membuat paparan
keterkaitan semangat
menuntut ilmu dalam
kehidupan sehari-hari
dengan pesan yang
terkandung dalamQ.S. al-
Mujādilah /58: 11, Q.S.
ar-Rahmān /55: 33.
Mendemonstrasikan
hafalan Q.S. al-
Mujādilah/58: 11, Q.S.
ar-Rahmān /55: 33.
Menunjukkan/memapark
an hasil diskusi makna
Q.S. al-Mujādilah /58:
11, Q.S. ar-Rahmān /55:
33.
Menanggapi paparan
makna Q.S. al-Mujādilah
/58: 11, Q.S. ar-Rahmān
/55: 33.
Menyajikan paparan
19
hasil pencarian hukum
bacaan “Al” Syamsiyah
dan “Al” Qamariyah
dalam Q.S. al-Mujādilah
/58: 11, Q.S. ar-Rahmān
/55: 33.
Menyajikan keterkaitan
semangat menuntut ilmu
dalam kehidupan sehari-
haridengan pesan yang
terkandung dalamQ.S. al-
Mujādilah /58: 11, Q.S.
ar-Rahmān /55: 33.
Menyusun kesimpulan
maknaayat dengan
bimbingan guru
20
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
21
4. Komponen silabus yaitu : identitas silabus, kompetensi inti, kompetensi
dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi
waktu dan sumber belajar. Maka dari itu dengan adanya komponen-
komponen tersebut dapat dijadikan acuan untuk penyusunan silabus.
3.2 Rekomendasi
22
DAFTAR PUSTAKA
23