Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENGEMBANGAN SILABUS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu : 1. Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I.

2. Dr. Siti Mas’ulah, M.Pd.I.

Oleh Kelompok 5 :

1. Ahmad Irfan Sidqon (212101010056)


2. Ikhda Vira Alkhoiro (211101010047)
3. M. Ardhian Izzul M. (214101010015)
4. Moch Aldi Rizaldi (212101010098)
5. Nabila Auliya Rahma (212101010031)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM SUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FEBRUARI 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat sesuai
dengan waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahcurahkan kepada
junjungan kita, Nabi agung Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang yakni Ad – dinul Islam.

Terima kasih pula kami ucapkan kepada :

1. Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. dan Dr. Siti Mas’ulah, M.Pd.I., selaku dosen
mata kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI yang telah membimbing penulisan
makalah ini, sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.

2. Serta teman – teman yang telah berpartisipasi memberikan tenaga dan


motivasinya atas penulisan makalah ini secara langsung maupun tidak
langsung.

Kami sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, sudialah pembaca memberikan saran dan masukan sehingga penulisan
makalah ini dapat menjadi lebih baik kedepannya. Kami berharap penulisan ini
dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya di masa yang akan
datang.

Jember, 28 Februari 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2

1.3 Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 Pengertian Silabus ........................................................................... 3

2.2 Prinsip Pengembangan Silabus........................................................ 5

2.3 Komponen Silabus........................................................................... 7

2.4 Langkah – Langkah Pengembangan Silabus ................................. 10

2.5 Praktek Pembuatan Silabus ........................................................... 14

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 21

3.1 Kesimpulan .................................................................................... 21

3.2 Rekomendasi ................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk


pengembangan kurikulum berupa penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan uraian materi yang perlu dipelajari
peserta didik dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Jadi, pengembangan silabus Pembelajaran PAI merupakan upaya
untuk menentukan kompetensi apa yang harus dimiliki oleh peserta didik
setelah menyelesaikan pembelajaran, cara membentuk kompetensi tersebut,
serta untuk mengetahui bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi
tersebut.

Perubahan kurikulum di Indonesia dari waktu ke waktu memang


sudah sangat mungkin terjadi, jadi kurikulum sekolah harus dapat mengikuti
perubahan dan perkembangan zaman, sebab jika tidak dilakukan perubahan
maka pendidikan tidak dapat menghasilkan generasi berikut yang tanggap
terhadap perkembangan.

Kurikulum, silabus, dan RPP merupakan tiga mata rantai yang


berurutan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Pola hubungan
tersebut mengisyaratkan bahwa kurikulum merupakan dasar penyusunan
silabus, dan silabus merupakan dasar penyusunan RPP. Ketiganya harus
sejalan. Sebagai dasar penyusunan silabus dan RPP, kurikulum merupakan
acuan dan pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam
mengembangkan berbagai ranah pendidikan (kognitif, afektif, dan
psikomotorik).

Sehingga sebuah lembaga pendidikan sangat membutuhkan tenaga


pendidik yang mampu mengembangan silabus dengan baik dan benar. Akan

1
tetapi saat ini banyak para pendidik atau guru belum memahami secara
benar tentang pengembangan silabus. Hal ini dapat mengakibatkan
ketidaksempurnaan dalam belajar dan mengajar, karena seorang guru tidak
memiliki target kompetensi yang akan diajarkan. Jadi, bukanlah melahirkan
peserta didik yang cerdas dan terampil serta mandiri, akan tetapi melahirkan
peserta didik yang memiliki kompetensi yang sangat lemah. Yang akhirnya
mengakibatkan kehancuran di dunia pendidikan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami akan membahas tentang


pengembangan silabus, sehingga pendidik dapat memahami dan dapat
diterapkan sebagaimana mestinya. Hal ini dilakukan dengan tujuan dapat
mengenal pengembangan silabus dengan benar dan baik, sehingga secara
bertahap melahirkan tenaga pendidik yang professional.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian silabus?


b. Bagaimana prinsip – prinsip pengembangan silabus?
c. Bagaimana langkah – langkah pengembangan silabus?
d. Apa saja komponen silabus?
e. Bagaimana praktek pembuatan silabus?

1.3 Tujuan

a. Untuk mendeskripsikan pengertian silabus.


b. Untuk mendeskripsikan prinsip – prinsip pengembangan silabus.
c. Untuk mengetahui langkah – langkah pengembangan silabus.
d. Untuk mendeskripsikan komponen silabus.
e. Untuk mempraktekkan pembuatan silabus.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Silabus

Menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016, silabus merupakan acuan


penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran. Silabus ini juga termasuk bagian dari kurikulum sebagai bentuk
penjabaran daripada standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian dan evaluasi hasil belajar siswa. Manfaat
silabus dalam dunia pendidikan sangat berpengaruh sebagai pedoman dalam
pengembangan pembelajaran yang meliputi pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan dalam sistem penilaian. Pengembang silabus dilakukan oleh
guru mata pelajaran, guru kelas, kelompok kerja guru (KKG/PKG/MGMP)
dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan
Kabupaten/Kota/Provinsi.1
Pengertian silabus Secara Etimologis, silabus berarti “label” atau
daftar isi (table of contents). The American Heritage Dictionary
mengartikan silabus sebagai outline of a course of study (garis-garis besar
pembelajaran). Imas mengartikan silabus adalah seperangkat rencana dan
pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian hasil
belajar untuk satu mata pelajaran tertentu yang diajarkan selama waktu satu
semester atau satu tahun. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu
atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar

1
Nur Ilmiyati dan Aldi Maladona.. Perencanaan Pembelajaran Konsep Dasar Kurikulum Prototipe.
(Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2023)

3
kompetensi (SK) dalam KTSP dan Kompetensi Inti (KI) dalam Kurikulum
2013, Kompetensi Dasar (KD), materi pokok/ pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar. Selain itu, sesuai dengan kebijakan
pemerintah terbaru, silabus juga akan berisi dua hal lain, yaitu nilai budaya,
karakter bangsa, dan kewirausahaan.2
Silabus merupakan kerangka inti dari setiap kurikulum yang
sedikitnya memuat tiga komponen utama sebagai berikut :
1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu
kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk
kompetensi tersebut.
3. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi
tersebut sudah dimiliki peserta didik. Silabus dapat dipahami juga
sebagai rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau kelompok
pelajaran yang mencakup Standart Kompetensi (SK) dalam KTSP dan
Kompetensi Inti (KI) dalam K-13, Kompetensi Dasar (KD), materi
pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran.

Ulasan penulis :
Dalam sub bab yang pertama membahas tentang teori dari
pengertian silabus tersendiri. Makna silabus yakni sebuah dokumen
administrative guru yang telah tersusun secara sistematik. Yang mana
dokumen ini sangat berguna bagi guru dalam merencanakan proses
pembelajaran untuk kedepannya, yang beracuan pada kurikulum. Di dalam
silabus mencakup Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti, Standar
Kompetensi, Indikator Pencapaian Kompetensi, kegiatan pembelajaran,

2
Mukni’ah. Perencanaan Pembelajaran sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Kurikulum 13 (K-13), (Yogyakarta : Pustaka Pelajar bekerjasama dengan IAIN Jember Press, 2016)

4
materi pelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, dan sarana
belajar. Jadi, sebagai setiap guru baik itu guru mata pelajaran ataupun bukan,
hendaknya menyusun dan mengembangkan silabus. Karena dapat
memudahkan guru dalam mempersiapkan apa yang akan diajarkan kepada
siswanya, baik dari segi metode, waktu, strategi, materi, media yang
dibutuhkan sebagai penunjang pelajaran, penilaian dan evaluasinya seperti
apa serta yang lainnya.

2.2 Prinsip Pengembangan Silabus

Dalam pebuatan silabus kita perlu mempertimbangkan beberapa


prinsip pengembangan silabus. Prinsip tersebut merupakan kaidah-kaidah
yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan kurrikulum di suatu tingkat
Pendidikan. Adapun prinsip-prinsip dalam pengembangan silabus sebagai
berikut :

1. Ilmiah
Ilmiah disini menunjukkan bahwa keseluruhan materi dan kegiatan
yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat silabus berisikan
garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa,
maka materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi kebenaran
ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan silabus disarankan melibatkan ahli
bidang keilmuan masing-masing mata pelajaran agar materi
pembelajaran tersebut memiliki validitas yang tinggi.3
2. Relevan,
Relevan dalam prinsip ini merupkan cakupan, kedalaman, tingkat
kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus sesuai dengan

3
Zakaria, “Pengembangan Silabus Pengajaraaan Bahasa Inggris Untuk Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Pendidikan, vol.4,no.1, 2021.

5
tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual
peserta didik.
3. Sistematis,
Mennunjukkan bahwa komponen-komponen dalam silabus harus
saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
Silabus pada dasarnya merupakan suatu sistem, oleh karena itu dalam
penyusunannya harus dilakukan secara sistematis.
4. Konsisten,
Konsisten artinya dalam silabus harus nampak hubungan yang
konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai,
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup memadai untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar yang pada akhirnya mencapai standar
kompetensi.
6. Aktual dan Kontekstual,
Maksudnya bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan
nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel,
Merupakan keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang
terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh,
Menujukkan bahwa komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

6
Ulasan Penulis :
Dalam penyusunan silabus, kita tidak boleh semena-mena dalam
menyusunnya, Kita harus menyusun sesuai dengan prosedur-prosedur yang
telah ada, salah satunya yaitu harus sesuai dengan prinsip-prinsip
pengembangan silabus diantaranya yakni ilmiah, relevan, sistematis,
konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel dan menyeluruh.
Prinsip pengembangan silabus tersebut merupakan suatu hal yang kita
perlukan dalam penyusunan sebuah silabus karena untuk meningkatkan
keefektifan dan koefisien dalam suatu pembelajaran. Dan juga penyusunan
silabus sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ada akan juga memudahkan
guru atau peserta didik dalam berjalannya proses kegiatan belajar dan
mengajar.

2.3 Komponen Silabus

Silabus merupakan salah satu bentuk penjabaran kurikulum. Produk


pengembangan kurikulum ini memuat pokok - pokok pikiran yang
memberikan rambu - rambu dalam menjawab pertanyaan mendasar dalam
pembelajaran yaitu kompetensi apa yang hendak dikuasai peserta didik,
bagaimanakah memfasilitasi peserta didik untuk menguasai kompetensi itu,
dan bagaimana untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi oleh
peserta didik.

Oleh karenanya, komponen - komponen silabus sangat penting bagi


guru dalam pembelajaran. Adapun komponen-komponen silabus adalah:4

1. Identifikasi.
Identitas mencakup nama satuan/lembaga, nama mata
pelajaran,tingkat/derajat/kelas.

4
Bani. (2015). ”Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam
Meningkatkan Profesionalisme Guru”. Jurnal Pendidikan, komunikasi, dan Pemikiran Hukum
Islam. 6(2), 198-209.

7
2. Standar Kompetensi.
Standar Kompetensi: Patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk mengerjakan suatu
tugas yang sesuai dengan apa yang dipersyaratkan.
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar: kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang bersumber dari kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik.
4. Materi Pokok
Materi inti yang gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan dalam aspek afektif, kognitif dan psikomotorik untuk
mencapai hard skill dan soft skill.
5. Kegiatan Belajar
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan pendidik,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi.
6. Indikator
Indikator adalah Sebuah petunjuk atau keterangan yang dijadikan
sebagai tolak ukur untuk perkembangan dan penguasaan peserta didik.
7. Penilaian (Teknik, Jenis, bentuk, Instrumen)
Penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta
didik yang beragam.

8
9. Sumber/Bahan/Alat
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan
sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi.5

Ulasan Penulis :
Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian bahwa silabus dapat
dikatakan sebagai salah satu produk pengembangan kurikulum dalam
menjabarkan lebih lanjut terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar
menjadi garis-garis besar program pembelajaran atau ringkasan materi
pokok setiap tema atau mata pelajaran. Dan dalam bab ini dijelaskan
komponen silabus yaitu identitas silabus, kompetensi inti, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan
sumber belajar. Maka dari itu dengan adanya komponen-komponen tersebut
dapat dijadikan acuan untuk penyusunan silabus.
Dalam menyusun atau mengembangkan silabus tentunya harus paham
mengenai komponen-komponen yang akan dicantumkan dalam silabus
terlebih dahulu. Karena definisi silabus tersendiri adalah rencana yang
dibuat oleh guru sebelum melakukan proses pembelajaran di sekolah. Yang
mana berguna untuk memudahkan guru perihal materi apa yang akan
diajarkan.

5
Telaumbanua, M. (2014). “Peningkatan Kemampuan Guru Menyusun Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Supervisi Akademik Teknik Workshop (Loka Karya) pada
SMA di Kabupaten Nias Selatan”. Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia. 6(1), 24-43.

9
2.4 Langkah – Langkah Pengembangan Silabus

Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian sebelumnya. Silabus


adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator. penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.

Mengembangkan silabus dilakukan melalui langkah – langkah


sebagai berikut6:

1. Mengisi Identitas Silabus.


Identitas silabus terdiri atas nama sekolah, mata pelajaran,
kelas/semester, alokasi waktu persemester dan kompetensi inti. Untuk
mengisi alokasi waktu, berpedoman kepada struktur kurikulum dan
minggu efektif persemester.
2. Menuliskan Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi Dasar (KD) merupakan sejumlah kemampuan minimal
yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai kompetensi
inti (KI) mata pelajaran. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum
dalam standar isi. Sebelum menentukan atau memilih kompetensi dasar,
penyusun terlebih dahulu mengkaji atau menganalisis kompetensi inti
dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat
kesulitan kompetensi dasar.
b. Keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran, di mana KI 3 dan 4 menjadi landasan menuliskan

6
Saronom Silaban, Pengembangan Program Pengajaran. ( Medan : Yayasan Kita Menulis, 2021)

10
KD dengan nomor urut 3.1.4.1;3.2,4.2;3.3,4.3; 3.4.4.4, dan
seterusnya.
c. Keterkaitan kompetensi inti dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran (tematik).
3. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.
Dalam merumuskan atau menentukan indikator pencapaian
kompetensi perlu diperhatikan kriteria-kriteria berikut:
a. Sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didik.
b. Berkaitan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar.
c. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari (life
skill).
d. Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik
secara utuh (ranah kognitif, psikomotorik, ranah afektif).
e. Memperhatikan sumber – sumber belajar yang relevan atau media
pembelajaran yang tersedia.
f. Dapat diukur, dapat dikuantifikasikan dan atau dapat diamati.
g. Menggunakan kata kerja operasional (KKO).
4. Mengidentifikasikan Materi Pokok Pembelajaran.
Dalam mengidentifikasikan materi pokok pembelajaran perlu
mempertimbangkan:
a. Relevansi materi pokok dengan KI dan KD.
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosio-nal, sosial dan
spiritual peserta didik.
c. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
d. Struktur keilmuan atau kedalaman dan keluasan materi.
e. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik, tuntutan lingkungan
dan alokasi waktu.
f. Memperhatikan prinsip – prinsip: kesahihan (validity), tingkat
kepentingan (significance), kebermanfaatan (utility), kelayakan
dipelajari (learnability) dan menarik minat (interest).

11
5. Menentukan Kegiatan Pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara
peserta didik dengan pendidik, lingkungan dan sumber belajar dalam
rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik (student centered). Penentuan atau pemilihan
kegiatan pembelajaran memper-timbangkan hal – hal berikut:
a. Memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencari, mengolah
dan menemukan sendiri pengetahuan di bawah bimbingan
pendidik.
b. Mencerminkan ciri khas dalam pengembangan kemampuan mata
pelajaran.
c. Disesaikan dengan kemampuan peserta didik, sumber belajar,
sarana yang tersedia atau media pembelajaran.
d. Bervariasi dengan mengkombinasikan kegiatan individu,
berpasangan, kelompok dan diskusi.
e. Memperhatikan pelayanan terhadap individual peserta didik,
seperti bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial
ekonomi dan budaya serta masalah khusus.
6. Penilaian.
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator:
a. Teknik Penilaian. Cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh
informasi tentang proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan
peserta didik. Teknik penilaian yaitu tes dan nontes.
b. Bentuk Instrumen. Bentuk instrument dapat berupa tes tulis, tes
lisan, tes unjuk kerja, penugasan, observasi, wawancara, portofolio
dan penilaian diri.

12
c. Contoh Instrumen. Apabila contoh instrumen penilaian tidak cukup
dalam kolom yang tersedia, maka boleh dibuat dalam lampiran atau
di RPP pastinya.
7. Menentukan Alokasi Waktu.
Alokasi waktu merupakan jumlah waktu (jam pelajaran) yang
dibutuhkan untuk ketercapaian suatu kompetensi dasar dengan
memperhatikan alokasi waktu mata pelajaran dalam struktur
kurikulum, minggu efektif dalam satu semester dan jumlah kompetensi
dasar persemester.
8. Menentukan Sumber Belajar atau Media Pembelajaran.7
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran yang dapat berupa buku teks, buku penunjang,
media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan alam sekitar
dan lainnya.

Ulasan penulis :

Dalam penulis menjelaskan tentang langkah-langkah yang harus


dilakukan untuk pengembangan silabus yaitu mengisi identitas silabus,
mengkaji kompetensi dasar dan kompetensi inti, mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi, mengidentifikasi materi pembelajaran, menentukan
kegiatan pembelajaran, pengembangan penilaian, pengalokasian waktu,
menentukan sumber pembelajaran dan media atau alat bahan, serta
melakukan pengembangan silabus yang berkelanjutan.

7
Tepu Sitepu, dkk. Implementasi Silabus kedalam Perangkat Pembelajaran / RPP untuk Mahasiswa
atau Calon Guru, atau Mahasiswa PPG Prajabatan / Daljab. (Medan : UMSU Press, 2022)

13
2.5 Praktek Pembuatan Silabus

a. Memetakan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Inti (KD)


b. Memilih dan mengidentifikasi materi pembelajaran yang sesuai dengan
Kompetensi Inti dengan merujuk atau menggunakan sumber belajar.
c. Merancang materi pembelajaran
d. Kegiatan pembelajaran didasarkan pada penggunaan metode
pembelajaran yang banyak digunakan.
e. Jadikan kegiatan belajar semenyenangkan mungkin dan memotivasi
siswa untuk siap belajar.
f. Mengidentifikasi indikator keberhasilan untuk membantu dalam desain
penilaian.
g. Membuat penilaian yang meliputi teknik yang digunakan, bentuk alat,
dan memberikan contoh soal.
h. Mengalokasikan waktu untuk kegiatan belajar. Sesuaikan dengan bahan
yang akan diberikan.
i. Masukkan sumber penelitian. Sumber belajar dapat berupa buku bekas,
CD, kaset, atau website.
j. Dan terakhir, tentukan nilai karakter apa yang akan ditanamkan melalui
materi yang diberikan.

14
SILABUS
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Kelas VII

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas : VII

Semester :1

Tahun Pelajaran : 2018-2019

Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran Waktu
1.1 Terbiasa membaca -Terbiasa membaca al- Q.S al- Menyimak bacaan Q.S. 1x45 Lisan Buku Pendidikan
al-Qur’an dengan Qur’an dengan meyakini Mujadilah/58:1 al-Mujādilah /58: 11, menit Tertulis Agama Islam
meyakini bahwa bahwa Allah akan 1, Q.S Ar- Q.S. ar-Rahmān /55: 33. Penugasan Siswa Kelas VII,
Allah akan Rahman/55:33 Mencermati artiQ.S. al- Unjuk Kemendikbud
15
meninggikan derajat meninggikan derajat serta hadis Mujādilah /58: 11, Q.S. Kerja e-dukasi.net Buku
orang yang beriman orang yangberiman tentang ar-Rahmān /55: 33 serta Portofolio refensi yang
dan berilmu. dan berilmu. semangat hadis tentang semangat relevan, LCD
2.1 Menghayati perilaku - Menunjukkan menuntut ilmu menuntut ilmu. Proyektor Tafsir al-
semangat menuntut perilaku semangat Menyimak penjelasan Qur’an dan kitab
ilmu sebagai menuntut ilmu tentang hukum bacaan hadits Lingkungan
implementasi Q.S. sebagai “Al” Syamsiyah dan setempat.
al- Mujadilah /58: implementasi Q.S. “Al” Qamariyah.
11, Q.S. ar-Rahman al-Mujādilah /58: Mengajukan pertanyaan
/55: 33 dan hadis 11, Q.S. ar- tentang pentingnya
terkait. Rahmān /55: 33 belajar al-Qur’ān, apa
3.1 Memahami makna dan hadis terkait. manfaat belajar ilmu
Q.S. al-Mujadilah - Menyebutkan arti tajwid, atau pertanyaan
/58: 11, Q.S. ar-
Q.S. ar- Rahmān/55:33 lain yang relevan.
Rahman /55: 33 serta
hadis terkait tentang dan Menanyakan cara
menuntut ilmu.
Q.S. al- membaca dan
Mujādalah/58:11 menghafalkan Q.S. al-
serta hadis tentang Mujādilah /58: 11, Q.S.
menuntut ilmu. ar-Rahmān /55: 33.
Menjelaskan Mengajukan pertanyaan
makna Q.S. ar- mengenai hukum bacaan
“Al” Syamsiyah dan

16
Rahmān/55:33 dan “Al” Qamariyah.
Q.S. al- Diskusi menyusun arti
Mujādalah/58:11 kataQ.S. al-Mujādilah
serta hadis tentang /58: 11, Q.S. ar-Rahmān
menuntut ilmu. /55: 33 menjadi terjemah
Mengidentifikasi secara utuh.
hukum bacaan mad Secara berpasangan
dalam Q.S. ar- membaca dan
Rahmān/55:33 dan menghafalkanQ.S. al-
Q.S. al- Mujādilah /58: 11, Q.S.
Mujādalah/58:11. ar-Rahmān /55: 33.
Menjelaskan Secara berkelompok
hukum bacaan mad mencari dan
dalam Q.S. ar- mengumpulkan lafaz
Rahmān/55:33 dan yang mengandung
Q.S. al-Mujā hukum bacaan “Al”
dalah/58:11. Syamsiyah dan “Al”
- Menunjukan Qamariyah di dalam
bacaan Q.S. ar- mushaf al-Qur’ān.
Rahmān/55:33 dan Berdiskusi tentang
Q.S. al- pentingnya semangat
Mujādalah/58:11 menuntut ilmu dalam

17
dengan tartil. kehidupan sehari-hari.
Mendemontrasikan Merumuskan,mengore
hafalan Q.S. ar- ksi, dan memperbaiki
Rahmān/55:33 dan hasil penterjemahan
Q.S. al- Q.S. al- Mujādilah/58:
Mujādalah/58:11 11, Q.S. ar-Rahmān
dengan lancar. /55: 33.
Menampilkan Mengklasifikasi lafaz
contoh perilaku yang mengandung
semangat menuntut hukum bacaan “Al”
ilmu sebagai Syamsiyah dan “Al”
implementasi Q.S. Qamariyah yang
ar-Rahmān/55:33 terdapat pada Q.S. al-
dan Q.S. al- Mujādilah/58: 11, Q.S.
Mujādalah/58:11, ar-Rahmān/55: 33.
serta hadis terkait
Melakukan koreksi
berkelompok terhadap
hasil pengumpulan
lafal yangmengandung
bacaan Al-Syamsiyah
dan Al- Qamariyah.

18
Membuat paparan
keterkaitan semangat
menuntut ilmu dalam
kehidupan sehari-hari
dengan pesan yang
terkandung dalamQ.S. al-
Mujādilah /58: 11, Q.S.
ar-Rahmān /55: 33.
Mendemonstrasikan
hafalan Q.S. al-
Mujādilah/58: 11, Q.S.
ar-Rahmān /55: 33.
Menunjukkan/memapark
an hasil diskusi makna
Q.S. al-Mujādilah /58:
11, Q.S. ar-Rahmān /55:
33.
Menanggapi paparan
makna Q.S. al-Mujādilah
/58: 11, Q.S. ar-Rahmān
/55: 33.
Menyajikan paparan
19
hasil pencarian hukum
bacaan “Al” Syamsiyah
dan “Al” Qamariyah
dalam Q.S. al-Mujādilah
/58: 11, Q.S. ar-Rahmān
/55: 33.
Menyajikan keterkaitan
semangat menuntut ilmu
dalam kehidupan sehari-
haridengan pesan yang
terkandung dalamQ.S. al-
Mujādilah /58: 11, Q.S.
ar-Rahmān /55: 33.
Menyusun kesimpulan
maknaayat dengan
bimbingan guru

20
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pengertian Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau


kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi (SK) dalam KTSP dan Kompetensi Inti (KI) dalam
Kurikulum 2013, Kompetensi Dasar (KD), materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Selain
itu, sesuai dengan kebijakan pemerintah terbaru, silabus juga akan
berisi dua hal lain, yaitu nilai budaya & karakter bangsa, dan
kewirausahaan.
2. Prinsip pengembangan silabus, yaitu :
a. Ilmiah
b. Relevan
c. Sistematis
d. Konsisten
e. Memadai
f. Actual dan kontekstual
g. Fleksibel
h. Menyeluruh
3. Langkah – Langkah pengembangan silabus, yaitu :
a. Mengisi identitas silabus
b. Menuliskan Kompetensi Dasar (KD)
c. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
d. Mengidentifikasikan materi pokok pembelajaran
e. Menentukan kegiatan pembelajaran
f. Penilaian
g. Menentukan alokasi waktu
h. Menentukan sumber belajar atau media pembelajaran

21
4. Komponen silabus yaitu : identitas silabus, kompetensi inti, kompetensi
dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi
waktu dan sumber belajar. Maka dari itu dengan adanya komponen-
komponen tersebut dapat dijadikan acuan untuk penyusunan silabus.

3.2 Rekomendasi

Makalah ini membahas tentang pengembangan silabus, sehingga kita


sebagai calon pendidik dapat memahami dan dapat diterapkan sebagaimana
mestinya. Dikarenakan pendidik yang memahami silabus dan dapat
mengembangkan silabus itu sangat dibutuhkan pada lembaga sekolah
maupun madrasah. Agar kompetensi yang diharapkan sesuai dengan target
yang dibutuhkan, serta lembaga pendidikan dapat melahirkan generasi
pendidik yang seimbang dengan perkembangan zaman. Makalah ini dibuat
dengan tujuan dapat mengenal pengembangan silabus dengan benar dan
baik, sehingga secara bertahap melahirkan tenaga pendidik yang
professional. Kami juga merekomendasikan kepada pembaca, untuk tidak
berhenti membaca dan mencari informasi atau referensi lain dari buku
maupun jurnal. Karena kami hanya memaparkan materi silabus, mencari
refernsi dari beberapa buku saja.

22
DAFTAR PUSTAKA

Bani. ”Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam


Meningkatkan Profesionalisme Guru”. Jurnal Pendidikan, komunikasi,
dan Pemikiran Hukum Islam. 6(2), 2015.

Mukni’ah. Perencanaan Pembelajaran sesuai Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 13 (K-13), (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar bekerjasama dengan IAIN Jember Press, 2016)

Nur Ilmiyati dan Aldi Maladona.. Perencanaan Pembelajaran Konsep Dasar


Kurikulum Prototipe. (Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2023)

Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses

Saronom Silaban, Pengembangan Program Pengajaran. ( Medan : Yayasan Kita


Menulis, 2021)

Telaumbanua, M. “Peningkatan Kemampuan Guru Menyusun Silabus dan


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Supervisi Akademik
Teknik Workshop (Loka Karya) pada SMA di Kabupaten Nias Selatan”.
Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia. 6(1), 24-43. 2014.

Tepu Sitepu, dkk. Implementasi Silabus kedalam Perangkat Pembelajaran / RPP


untuk Mahasiswa atau Calon Guru, atau Mahasiswa PPG Prajabatan /
Daljab. (Medan : UMSU Press, 2022)

Yayah Huliatunisa, dkk. Dasar Pengembangan Kurikulum Seolah Dasar.


(Sukabumi : CV Jejak, 2022)

Zakaria, “Pengembangan Silabus Pengajaraaan Bahasa Inggris Untuk Mahasiswa


Program Studi Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Pendidikan, vol.4,no.1,
2021.

23

Anda mungkin juga menyukai