Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP DASAR DAN DESAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI


Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI

Disusun oleh:
1. Ani Rahmawati (20212068620805)
2. Ochy yuswandari (-)
3. Nely Badiya Muqsonah (20212068620842)

Dosen Pengampu:
SANJAKA YEKTI, M.Pd

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT STUDI ISLAM MUHAMMADIYAH PACITAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhammdulilah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,sehingga kita dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “konsep dasar dan desain pengembangan kurikulum PAI
“.sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman kepada kita jalan yang sebenar-benarnya ,jalan
berupa ajaran agama islam yang begitu sempurna menjadi rahmat bagi alam
semesta.
Kami sangat bersyukur karena mampu menyelesaikan makalah ini tepat
waktu sebagai pemenuhan tugas mata kuliah pengembangan kurikulum PAI.
Selain itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang membantu
kami untuk menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan bnyak pihak yang tulus
memberikan doa ,saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan .
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalam dan pengetahuan yang kami miliki.
Olah karena itu ,kami mengharapkan segala bentuk kritik,saran ,dan massukan
yang membangun dari berbagai pihak . akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan. Aamiin .

Pacitan , 27 November 2023

Penyusun

I
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................I
DAFTAR ISI ....................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum PAI ........................3
B. Definisi dan Macam-macam Desain Pengembangan Kurikulum PAI ....6
C. Proses Pengembangan Kurikulum PAI .................................................9
D. Faktor Penghambat DalamPengembangan Kurikulum PAI ...................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................13
B. Saran ....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan adanya berbagai interaksi antara pendidik dengan
peserta didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuantujuan
pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan
keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. Untuk itulah perlu adanya suatu
mekanisme yang pasti untuk mengatur proses interaksi antara pendidik dengan
peserta didik agar dapat mencapai suatu tujuan pendidikan dengan seoptimal
mungkin dan dapat meminimalisir segala hambatan
Sebagaimana telah diungkapkan di dalam UU nomor 20 tahun 2003
tentang kurikulum, maka dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu
pendidikan, banyak agenda yang telah, sedang dan akan dilaksanakan seperti
penataan undang-undang sistem pendidikan nasional dan berbagai perundang-
undangan yang lainnya yang dapat mengganggu proses mencapai tujuan
pendidikan tersebut. Kurikulum merujuk pada program pendidikan yang
dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan. Setiap jenjang pendidikan
memiliki program dan jenis pendidikan yang berbeda. Kurikulum juga
mencerminkan harapan dan tujuan dalam program atau rencana pendidikan
yang digunakan oleh guru di sekolah. Kurikulum adalah elemen penting dalam
dunia pendidikan, dan setiap pendidik harus memahami perkembangannya.
Kurikulum dapat diartikan sebagai buku atau dokumen yang digunakan oleh
guru atau pengajar untuk membantu proses pembelajaran .
Dengan pemahaman yang baik tentang kurikulum, guru atau pendidik
dapat menentukan tujuan pembelajaran, metode, teknik, media, dan alat
evaluasi yang sesuai. Keberhasilan sistem pendidikan bergantung pada fasilitas
dan organisasi yang baik, intensitas kerja yang realistis, serta kurikulum yang
sesuai. Oleh karena itu, wajar bagi guru dan tenaga kependidikan di bidang
pendidikan Islam untuk memahami dan terus meningkatkan kurikulum.

1
Oleh karena itu,pada makalah ini akan membahas konsep dasar dan
desain pengembangan kurikulum sebagai bagian dari perencanaan
pembelajaran di bidang pendidikan. Kurikulum sekolah harus mencerminkan
berbagai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang diharapkan dimiliki
oleh setiap siswa yang menyelesaikan sekolah.
B. Rumusan masalah
1. Apakah konsep dasar pengembangan kurikulum PAI
2. Apakah definisi dan macam-macam pengembangan kurikulum PAI
3. Bagaimana proses pengembangan kurikulum PAI
4. Apa saja faktor penghambat pengembangan kurikulum PAI
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar pengembangan kurikulum PAI
2. Untuk mengetahui definisi dan macam-macam pengembangan kurikulum
PAI
3. Untuk mengetahui proses pengembangan kurikulum PAI
4. Unutk mengetahui apa sajakah faktor penghambat pengembangan
kurikulum PAI

2
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Konsep dasar pengembangan kurikulum PAI


Dalam pandangan perspektif modern, pengembangan kurikulum
mencakup semua kegiatan dan pengalaman belajar siswa serta berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan mereka. pengembangan kurikulum adalah
alat yang membantu guru atau pendidik dalam memenuhi tugas-tugas
pembelajaran, menarik minat siswa, dan memenuhi kebutuhan masyarakat. 1
Pengembangan kurikulum memiliki peran penting dalam semua
pelaksanaan pendidikan. Menurut ahli kurikulum, pengembangan kurikulum
melibatkan siklus yang meliputi semua elemen kurikulum, seperti tujuan,
materi, kegiatan, dan evaluasi. Keempat bagian siklus tersebut saling
berhubungan dan saling mempengaruhi.
1. Tujuan
Tujuan merupakan harapan atau arah yang akan dicapai berdasarkan
rencana yang telah disusun. Proses pembelajaran hendaknya Mengacu pada
tujuan nasional, tujuan institusional,dan tujuan kurikuler
2. Isi/materi
Materi berisi pengetahuan ilmiah dan pengalaman belajar siswa sesuai
dengan kriteria kesesuaian dengan perkembangan anak, mengandung tiga
aspek yang seimbang (sosial, moral, intelektual), dan berdasarkan kepada
teori, prinsip, dan konsep yang jelas
3. Kegiatan belajar mengajar
Proses belajar mengajar yang mengandung metode, model,
pendekatan, dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
Lingkungan belajar Masing-masing proses belajar memiliki variasi yang

1
Fathur Rahman. Achmad Junaedi Sitika, Alfa Briyan Nudin, Ayuning Nurul Khasanah, Cucu
Darojatun Ajria, Dinda Nurul Azkiya, “Konsep Dasar Dan Desain Pengembangan Kurikulum
PAI,” Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 9, no. 18July (2023): 26–31,
https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP%0AKonsep.
3
berbeda saat Proses belajar mengajar berlangsung sesuai dengan prinsip
pertarna Dan kedua.
4. Evaluasi yang mengandung prinsip objektivitas
Evaluasi bertujuan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar sesuai dengan bahan/materi yang disampaikan Yang
diukur melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Evaluasi Belajar juga
merupakan suatu kegiatan yang sistematis yang dilakukan Oleh guru dalam
memantau proses kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
kontinu.
Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan seperangkat
Rencana dan pengaturan tentang tujuan, isi, bahan, dan cara pembelajaran
sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran PAI demi mencapai
tujuan pembelajarannya. Kurikulum PAI merupakan sekumpulan Studi
keislarnan yang meliputi Al-Qur’an, hadis, akidah akhlak, fiqih, tarikh, dan
kebudayaan Islam. 2
Mata pelajaran PAI termasuk kelompok mata pelajaran agama dan
Akhlak mulia. PAI bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi Manusia
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia.
Cakupan materi PAI meliputi etika, budi pekerti, atau moral Sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.3
Kurikulum merupakan sebuah sistem Yang pasti memiliki komponen-
komponen atau bagian-bagian yang saling mendukung dan membentuk satu
kesatuan yang tak terpisahkan.Komponen-komponen ini bersifat harmonis,
tidak saling bertentangan.Kurikulum sebagai suatu program pendidikan yang
direncanakan dan Akan direncanakan mempunyai unsur-unsur berikut.
1. Tujuan
Kurikulum adalah suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan
Pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan

2
Silahuddin, “KURIKULUM DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM ( Antara Harapan
Dan Kenyataan ),” n.d., 331–55.
3
Nurmadiah Nurmadiah, “Kurikulum Pendidikan Agama Islam,” Al-Afkar : Jurnal Keislaman &
Peradaban 2, no. 2 (2016), https://doi.org/10.28944/afkar.v2i2.93.
4
pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program Pengajaran di
sekolah dapat diukur dari jumlah pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam
setiap kurikulum sekolah, pasti dicantumkan Tujuan-tujuan pendidikan yang
akan atau harus dicapai.
2. Isi kurikulum
Isi kurikulum adalah sesuatu yang diberikan kepada anak dalam
Kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Isi
kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan Isi program
masing-masing bidang studi tersebut. Jenis-jenis bidang Studi ditentukan
atas dasar tujuan institusional sekolah yang bersangkutan berdasarkan
kemampuan suatu bidang studi menopang tujuan. Dengan demikian, jenis
bidang studi yang diberikan pada suatu sekolah, misalnya SMA, akan
berbeda dengan sekolah yang lain, seperti SPG.
Isi program suatu bidang studi yang diajarkan sebenarnya merupakan
isi kurikulum itu sendiri (disebut juga sebagai silabus). Silabus biasanya
dijabarkan dalam bentuk pokok-pokok bahasan dan subpokok-subpokok
bahasan, serta uraian bahan pelajaran. Uraian bahan Pelajaran inilah yang
dijadikan dasar pengambilan bahan setiap kegiatan belajar mengajar di kelas
oleh pihak guru. Penentuan pokok-po-kok dan subpokok-subpokok bahasan
didasarkan pada tujuan instruksional.
3. Organisasi
Organisasi kurikulum merupakan struktur program kurikulum berupa
kerangka program-program pengajaran yang akan disampaikan Kepada
siswa. Organisasi kurikulum dapat dibedakan menjadi:
a. Struktur Horizontal
Struktur horizontal berhubungan dengan pengorganisasian
kurikulum dalam bentuk penyusunan bahan-bahan pengajaran yang Akan
disampaikan. Bentuk penyusunan mata pelajaran-mata pelajaran itu dapat
secara terpisah (separated subject), kelompok-kelompok mata pelajaran
(correlated), atau penyatuan seluruh pelajaran (integrated). Tercakup pula
di sini jenis-jenis program yang dikembangkan di sekolah, misalnya

5
program pendidikan umum, akademis, keguruan, keterampilan, dan lain-
lain.
b. Struktur Vertikal
Struktur vertikal berhubungan dengan masalah pelaksanaan
kurikulum di sekolah, misalnya pelaksanaan kurikulum dengan sistem
kelas, tanpa kelas, atau gabungan antara keduanya (dengan sistem unit
waktu semester atau caturwulan). Struktur ini juga mencakup masalah
pembagian waktu untuk masing-masing bidang Studi untuk tiap tingkat,
misalnya jumlah waktu pelaksanaan pelajaran bidang studi Bahasa
Indonesia tiap minggu pada SMP/SMA Kelas 1, 2, dan 3. Demikian pula
halnya dengan bidang-bidang studi yang lain.
4. Strategi
Masalah strategi pelaksanaan kurikulum di sekolah dapat dilihat
Dalam cara yang ditempuh dalam melaksanaan pengajaran, penilaian,
Bimbingan dan konseling, pengaturan kegiatan sekolah secara keseluruhan,
pemilihan metode pengajaran, alat atau media pengajaran, dan sebagainya.
Misalnya, pelaksanaan pengajaran dilakukan dengan pendekatan PPSI
(berlaku untuk seluruh bidang studi) atau dengan cara lain seperti sistem
pengajaran modul, paket pengajaran, dan sebagainya.

B. Desain pengembangan kurikulum PAI


1. Definisi pengembangan kurikulum PAI
Pendidikan Agama Islam merupakan proses transinternalisasi
Pengetahuan dan nilai Islam kepada perserta didik melalui upaya pengajaran
Pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan
Potensinya untuk mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup di dunia
dan Akhirat.4
Dalam konteks pengembangan kurikulum, orang yang bertanggung
jawab Dalam merancang pola atau kerangka kurikulum disebut sebagai

4
sholikah, “Desain Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam,” Kuttab 4, no. September
(2017): 9–15.
6
desainer, Desainer kurikulum, atau desain kurikulum. Desain merujuk pada
pola atau Kerangka yang digunakan dalam mengembangkan kurikulum.
Desain kurikulum merupakan kerangka dalam Menyusun organisasi
kurikulum dan merupakan penyiapan dari salah satu Komponen kurikulum
yakni isi materi kurikulum. Penyusunan isi materi Kurikulum dapat ditinjau
dari 2 segi, yaitu: (1) segi horizontal yang dikenal Dengan sitilah scope atau
ruang lingkup isi kurikulum, dan (2) segi vertikal Yang menyangkut urutan
penyajian bahan yang dimulai dari hierarki belajar.
2. Macam-macam desain pengembangan kurikulum PAI
Desain kurikulum yang dapat diterapkan dalam pengembangan
kurikulum PAI, yaitu:5
a. Subject Centered Design (SCD)
Desain ini merupakan pola kurikulum yang paling populer, paling
tua Dan paling banyak digunakan dalam pengembangan kurikulum. Pada
jenis Desain ini, kerangka kurikulum berpusat pada isi materi yang akan
Diberikan pada peserta didik. Sehingga kurikulum yang dihasilkan
adalah Kurikulum mata pelajaran yang terpisah-pisah..Pada dasarnya
desain kurikulum ini mengacu pada konsep pendidikan Klasik yang
menekankan pada pengetahuan , ketrampilan, dan nilai-nilai Masa lalu
dan berupaya untuk mewariskan pada generasi berikutnya. Karena
kurikulum ini mengutamakan isi bahan pelajaran, maka organisasi
Kurikulumnya disebut subject academic.
b. Learner Centered Design (LCD)
Di sisi lain, Kurikulum Learner Centered Design (LCD) dikenal
sebagai desain kurikulum yang berfokus pada siswa.Dalam teori
pendidikan modern, pembelajaran diarahkan untuk mengoptimalkan
potensi siswa, dengan pendidik berperan menjadi fasilitator yang
bertanggung jawab menyediakan fasilitas dan membuat lingkungan
pembelajaran yang mendorong, memotivasi, dan membimbing siswa
dengan kebutuhan mereka. Struktur kurikulum dalam desain ini

5
M.Pd Dr, Hendro Widodo, Pengebangan Kurikulum PAI, 2023.
7
didasarkan pada keinginan, tujuan, dan kebutuhan pembelajaran peserta
didik.
Ada 2 ciri utama yang membedakan desain kurikulum ini dengan
SCD. Yang pertama LCD mengembangkan kurikulum berpusat pada
siswa Bukan pada isi materi. Kedua LCD bersifat not preplanned
(kurikulum Tidak diorganisasikan sebelumnya, tetapi dikembangkan
bersama guru.
Kelebihan Learner Centered Design (LCD):
1) Motivasi belajar timbul secara intrinsik dan tidak dipengaruhi oleh
faktor eksternal
2) .Pengajaran mempertimbangkan perbedaan individu; dan
3) Kegiatan pemecahan masalah memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk hidup di luar sekolah.
Kekurangan Learner Centered Design (LCD):
1) Penekanan kebutuhan dan minat peserta didik belum senantiasa tepat
serta cukup agar berguna dalam dunia nyata
2) Jika kurikulum hanya berfokus pada kepentingan dan kebutuhan
siswa, fundamental apa yang dipakai untuk merancang kurikulum
tersebut
3) Materi tidak memiliki continuities dan urutan yang baik
4) .Kurikulum ini dianggap tidak dapat digunakan oleh pendidik biasa.6
c. Problem Centered Design (PCD)
Ialah desain kurikulum yang memfokuskan diri pada problem
manusia. Filosofi yang menjadi dasar PCD adalah mengutamakan peran
manusia dalam Kelompok atau unit masyarakat. Desain ini menekankan
pentingnya manusia Sebagai makhluk sosial yang hidup bersama dan
seringkali dihadapkan pada Masalah yang harus dipecahkan secara
bersama. Dalam memecahkan masalah Sosial, interaksi dan kerjasama di
antara anggota kelompok atau masyarakat Menjadi kunci.

6
Ghamal Sholeh Hutomo and Tasman Hamami, “Organisasi Dan Desain Pengembangan
Kurikulum PAI,” At-Tafkir 13, no. 2 (2020): 143–52, https://doi.org/10.32505/at.v13i2.1624.
8
Kelebihan dari problem Centered Design
1) Model ini adalah subjek design tetapi dalam bentuk yang terintegrasi
2) Model ini mendorong penggunaan prosedur pembelajaran
pemecahan masalah;Dan
3) Model ini mendorong penggunaan strategi pembelajaran pemecahan
masalah.
4) Menyajikan materi pelajaran dengan cara yang relevan dan berguna
5) Pelajar memiliki motivasi untuk belajar sendiri.
Kekurangan dari Desain Problem Centered Design (PCD):
1) Sulit dalam memilih ide dan konsep yang sesuai dengan model ini;
2) Kurangnya atau tidak ada integritas dan kontinuitas organisasi
kurikulum;
3) Mengabaikan warisan budaya;
4) Kecenderungan untuk mengindoktrinasi siswa dengan keadaan saat
ini; dan
5) Tidak banyak guru, buku, atau media lain yang disiapkan dengan
model ini

C. Proses Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam


Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang menyeluruh
sebagai Bentuk kebijakan nasional dalam pendidikan yang disesuaikan dengan
visi, misi, dan strategi yang dimiliki dari pendidikan nasional. Proses
pengembangan kurikulum terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
dan evaluasi .7
Perencanaan kurikulum dimulai dengan perumusan ide yang akan
dikembangkan menjadi program. Ide dalam perencaan kurikulum berasal Dari:
1. Visi yang dicanangkan
2. Kebutuhan stakeholders dan kebutuhan untuk studi jenjang berikutnya
3. Hasil evaluasi kurikulum yang telah digunakan dan tuntutan perkembangan
IPTEKS dan zaman

7
Karima Nabila Fajri et al., “Proses Pengembangan Kurikulum” 1 (n.d.): 35–48.
9
4. Pandangan berbagai pakar keilmuan
5. Perkembangan era globalisasi ketika seseorang dituntut untuk memiliki etos
belajar sepanjang hayat, memperhatikan bidang sosial, Ekonomi, politik,
budaya, dan teknologi.
Berdasarkan ide tersebut, dikembangkanlah rancangan program dalam
bentuk dokumen seperti format silabus. Rancangan program tersebut
dikembangkan lagi dalam bentuk rencana pembelajaran yang akan
Dilaksanakan, seperti RPP atau SAP yang berisi langkah pembelajaran untuk
siswa. Rencana yang telah diterapkan tersebut kemudian dievaluasi Sehingga
dapat diketahui tingkat efektivitasnya. Dari hasil evaluasi ini Akan diperoleh
bekal untuk menyempurnakan kurikulum berikutnya .8
Berdasarkan penjelasan tersebut, proses pengembangan kurikulum secara
umum terdiri atas perencanaan, implementasi, serta evaluasi. Selain Proses
kurikulum secara umum di atas, terdapat empat tahap pengembangan
kurikulum berdasarkan tingkatannya.
1) Pengembangan kurikulum pada tingkat nasional
Pada tingkat ini, pengembangan kurikulum membahas pendidikan
Pada level nasional yang terdiri atas pendidikan formal, informal, dan Non-
formal. Tingkatannya dapat dilihat secara vertikal dan horizontal. Secara
vertikal, pengembangan kurikulum dilakukan berdasarkan Tingkatan
pendidikan dari yang terendah sampai tertinggi, sedangkan Secara
horizontal, kurikulum dikembangkan berdasarkan pendidikan Yang
sederajat, contohnya SD, MI, dan program paket A.
2) Pengembangan kurikulum pada tingkat institusi
Pengembangan kurikulum tingkat institusi memiliki beberapa kegiatan
yang har dilaksanakan, antara lain merumuskan tujuan yang Akan dicapai
sekolah, menyusun SKL (Standar Kompetensi Lulusan), Dan penetapan isi
kurikulum secara keseluruhan. SKL berupa rumusan kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai oleh siswa setelah

8
Muhammad Irsad, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Dilembaga,” FiTUA:
Jurnal Studi Islam 2, no. 2 (2021): 52–63, https://doi.org/10.47625/fitua.v2i2.316.
10
mengikuti pembelajaran pada lembaga pendidikan . SKL dirumuskan sesuai
dengan jenis dan tingkatannya. SKL Menunjukkan harapan masyarakat,
seperti orang tua, pejabat pemerintah dan swasta tentang dunia pendidikan,
dunia usaha, dan lain-lain, serta merupakan harapan bagi pendidikan jenjang
tinggi atau dunia kerja.
3) Pengembangan kurikulum pada tingkat mata pelajaran
Bentuk pengembangan kurikulum pada tingkat mata pelajaran ialah
silabus. Silabus terdiri atas kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, bentuk penilaian, dan alokasi
waktu. Silabus disusun pada setiap semester.
4) Pengembangan kurikulum pada tingkat pembelajaran di kelas
Pengembangan kurikulum pada tingkat pembelajaran di kelas
dilakukan dalam bentuk susunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pendidikan)
Yang dirancang oleh masing-masing guru. Perencanaan tersebut juga
Meliputi sumber belajar yang akan digunakan
Proses pengembangan kurikulum yang digunakan di Indonesia
dimulai dengan melihat kebutuhan yang ada.Dari studi kebutuhan serta
kelayakan, disusunlah rencana kurikulum. Rencana awal dikembangkan
menjadi rencana yang akan diterapkan dalam pelaksanaan kurikulum.
Rencana tersebut diuji coba terlebih dahulu Di lapangan sebelum kurikulum
dilaksanakan secara menyeluruh. Setelah Kurikulum dilaksanakan secara
menyeluruh, dilakukan penilaian untuk Melihat tingkat keberhasilannya.
Hasil penilaian dapat digunakan untuk Perbaikan kurikulum yang telah ada.

D. faktor penghambat pengembangan kurikulum


Dalam pengembangan kurikulum Terdapat beberapa hambatan. Yaitu:
1. Guru.
Sebagai pelaksana kurikulum kurang berpartisipasi dalam
pengembangan Kurikulum akibat kurangnya waktu dan akibat kemampuan
dan tingkat pengetahuan guru.
2. Masyarakat.

11
Untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan masyarakat
baik dalam Pembiayaan maupun dalam memberikan Umpan balik terhadap
sistem pendidikan Atau kurikulum yang sedang berjalan. Masyarakat adalah
sumber input dari Sekolah. Keberhasilan pendidikan, ketepatan Kurikulum
yang digunakan membutuhkan Bantuan, serta input fakta dan pemikiran dari
Masyarakat.
3. Masalah Biaya.
Untuk pengembangan kurikulum, Apalagi yang berbentuk kegiatan
eksperimen Baik metode, isi atau sistem secara keseluruhan membutuhkan
biaya yang sering tidak sedikit. 9

9
Mohammad Ahyan Yusuf Sya’bani, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Dalam Perspektif Pendidikan Nilai,” Tamaddun XIX, no. 2 (2018): 102.
12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum Pendidikan Agama Islam merupakan seperangkat rencana
Dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan, serta cara pembelajaran Yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum PAI berupa sekumpulan studi
keislaman yang meliputi Al-Qur’an, hadis, akidah akhlak, fiqih, tarikh, dan
kebudayaan Islam.
Kurikulum sebagai suatu sistem mempunyai komponen-komponen Yang
saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Komponen-komponen dalam sebuah sistem bersifat harmonis, tidak saling
bertentangan. Kurikulum sebagai suatu program pendidikan Yang
direncanakan dan akan direncanakan mempunyai unsur-unsur pokok, yaitu
tujuan, isi, organisasi, dan strategi.
Desain kurikulum pendidikan Islam adalah proses menyusun kurikulum
pendidikan Islam yang berawal dari sebuah rancangan, kemudian divalidasi,
dilanjutkan dengan implementasi dan evaluasi. Para pengembang kurikulum
telah mengonstruksi kurikulum menurut dasar-dasar pengkategorian, yaitu:
1. Subject-centered design (desain yang berpusat pada mata pelajaran)
2. Learner-centered design (desain yang berpusat pada pembelajar)
3. Problem-centered design (desain yang berpusat pada permasalahan).
Secara umum, proses pengembangan kurikulum terdiri atas perencanaaan
implementasi, dan evaluasi. Empat tahap pengembangan kurikulum dilihat dari
tingkatannya ialah:
1. Pengembangan kurikulum pada tingkat nasional
2. Pengembangan kurikulum pada tingkat institusi
3. Pengembangan kurikulum pada tingkat mata pelajaran
4. Pengembangan kurikulum pada tingkat pembelajaran di kelas.

13
Beberapa faktor yang memengaruhi pengembangan kurikulum antara
Lain guru atau pendidik, masyarakat,biaya .
B. Saran
Kami selaku penyusun makalah mengharapkan kritik dan masukan yang
Membangun untuk perbaikan makalah kami kedepannya. Semoga dengan
Hadirnya makalah fungsi manajemen menurut para ahli manajemen ini dapat
Menambah ilmu dan wawasan kita, sehingga kita menjadi pribadi pembelajar
Yang lebih baik, cerdas, dan cemerlang.

14
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Junaedi Sitika, Alfa Briyan Nudin, Ayuning Nurul Khasanah, Cucu
Darojatun Ajria, Dinda Nurul Azkiya, Fathur Rahman. “Konsep Dasar Dan
Desain Pengembangan Kurikulum PAI.” Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
9, no. 18July (2023): 26–31.
https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP%0AKonsep.
Ahyan Yusuf Sya’bani, Mohammad. “Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam Dalam Perspektif Pendidikan Nilai.” Tamaddun XIX, no. 2
(2018): 102.
Dr, Hendro Widodo, M.Pd. Pengebangan Kurikulum PAI, 2023.
Fajri, Karima Nabila, Universitas Islam, Negeri Sunan, and Kalijaga Yogyakarta.
“Proses Pengembangan Kurikulum” 1 (n.d.): 35–48.
Irsad, Muhammad. “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Dilembaga.” FiTUA: Jurnal Studi Islam 2, no. 2 (2021): 52–63.
https://doi.org/10.47625/fitua.v2i2.316.
Nurmadiah, Nurmadiah. “Kurikulum Pendidikan Agama Islam.” Al-Afkar : Jurnal
Keislaman & Peradaban 2, no. 2 (2016).
https://doi.org/10.28944/afkar.v2i2.93.
Sholeh Hutomo, Ghamal, and Tasman Hamami. “Organisasi Dan Desain
Pengembangan Kurikulum PAI.” At-Tafkir 13, no. 2 (2020): 143–52.
https://doi.org/10.32505/at.v13i2.1624.
sholikah. “Desain Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam.” Kuttab 4, no.
September (2017): 9–15.
Silahuddin. “KURIKULUM DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (
Antara Harapan Dan Kenyataan ),” n.d., 331–55.

Anda mungkin juga menyukai