Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGEMBANGAN KURIKULUM DALAM PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :

ARZAKI FAJRIANSYAH SURBA (2010631070143)

BAYU SUGARA (2010631070010)

CICI CAHYA MULYANI (2010631070144)

EKSA BELLA ASEGAFF (2010631070067)

FARHAN HAFIDZ SIDIK (20106310700720

FEBRIANSYAH (2010631070074)

GUSTIANA PRAMUDIA WARDANI (2010631070079)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2021
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Pengembangan
Kurikulum dalam Pembelajaran” tepat waktu tanpa kurang satu apa pun. Tak lupa pula penulis
haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kurikulum dan Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang permasalahan penjas yang terjadi pada proses pembelajaran di berbagai sekolah di
indonesia.

Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demikian yang
dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5

A. Definisi Pengembangan kurikulum dalam pembelajaran........................................5


B. Perlunya pengembangan Kurikulum dalam Pembelajaran......................................7
C. Proses pengembangan kurikulum dalam pembelajaran...........................................10
D. Hambatan pengembangan kurikulum dalam pembelajaran penjas.........................11

BAB III PENUTUPAN ......................................................................................................13

Kesimpulan..........................................................................................................................13

Daftar Pustaka......................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan kurikulum merupakan sesuatu hal yang dapat terjadi kapan saja sesuai
dengan kebutuhan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan
yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat merupakan hal-hal yang harus segera ditanggapi
dan dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum pada setiap jenjang pendidikan. Kondisi
masa sekarang dan kecenderungan yang akan terjadi pada masa yang akan datang memerlukan
pada generasi muda dan peserta didik yang memiliki kompetensi, pengembangan kurikulum
harus mampu mengantisipasi segala persoalan yang terjadi masa sekarang dan masa yang akan
datang.

Kurikulum adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan
standart nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk
mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat
pencapaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan dengan
pengalaman belajar peserta didik mengembangkan potensi dirinya pada satuan pendidikan
tertentu (Oemar Hemalik, 2002: 91).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengembangan kurikulum dalam pembelajaran
2. Mengapa perlu pengembangan Kurikulum dalam Pembelajaran?
3. Bagaimana proses pengembangan kurikulum dalam pembelajaran?
4. Apa hambatan pengembangan kurikulum dalam pembelajaran penjas ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengembangan kurikulum dalam pembelajaran
2. Mengetahui perlunya pengembangan Kurikulum dalam Pembelajaran
3. Mengetahui proses pengembangan kurikulum dalam pembelajaran
4. Mengetahui hambatan pengembangan kurikulum dalam pembelajaran penjas
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pengembangan Kurikulum

Pada hakikatnya pengembangan kurikulum itu merupakan usaha untuk mencari bagaimana
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan
dan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga. Pengembangan kurikulum
di arahkan pada pencapaian nilai-nilai umum, konsep-konsep, masalah dan keterampilan yang
akan menjadi isi kurikulum yang disusun dengan fokus pada nilai-nilai tadi. Adapun selain
berpedoman pada landasan-landasan yang ada, pengembangan kurikulum juga berpijak pada
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Bab X tentang kurikulum, pasal 36 ayat 1 bahwa
pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Suatu kurikulum diharapkan memberkan landasan, isi
dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan
tuntunan dan tantangan perkembangan masyarakat.

Setiap pengembangan kurikulum, selain harus berpijak pada sejumlah landasan, juga harus
menerapkan atau menggunakan prinsip-prinsip tertentu. Dengan adanya prinsip tersebut, setiap
pengembangan kurikulum diikat oleh ketentuan atau hukum sehingga dalam pengembangannya
mempunyai arah yang jelas sesuai dengan prinsip yang telah disepakati. Prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:

 Prinsip Relevansi

Prinsip relevansi berkenaan dengan kesesuaian antara komponen tujuan, isi, strategi, dan
evaluasi. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum,yaitu relevansi keluar dan
relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi keluar yaitu tujuan, isi dan proses belajar
yang tercakup dalam kurkulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan
perkembangan masyarakat. Adapun relevansi di dalam yaitu ada kesesuaian antara komponen-
komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian. Relevansi ini
menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum.

 Prinsip Fleksibilitas

Prinsip fleksibilitas berkenaan dengan kebebasan/keluwesan yang dimiliki guru dalam


mengimplementasikan kurikulum dan adanya alternatif pilihan program pendidikan bagi siswa
sesuai dengan minat dan bakatnya.

 Prinsip Kontinuitas

Prinsip kontinuitas berkenaan dengan adanya kesinambungan materi pelajaran antarberbagai


jenis dan jenjang sekolah serta antartingkatan kelas. Perkembangan dan proses belajar
berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau terhenti-henti.

 Prinsip Praktis dan Efisiensi

Kurikulum harus mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga
murah. Tepat pelaksanaannya dan menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu,
tenaga, dan biaya.

 Prinsip Efektivitas

Keberhasilan pelaksanaan kurikulum harus diperhatikan, baik kuantitas maupun kualitas.


Keberhasilan kuntitas ditinjau dari komponen-komponen kurikulum, seperti tujuan, isi, proses
belajar, dan evaluasi. Sedangkan keberhasilan kualitasnya dilihat dari hasil pelaksanaan
kurikulum yang ada.

 Prinsip khusus

Adapun prinsip khusus yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum, antara lain:
prinsip keimanan, nilai dan budi pekerti luhur, penguasaan integrasi nasional, keseimbangan
etika, logika, estetika, dan kinetika, kesamaan memperoleh kesempatan, abad pengetahuan dan
teknologi informasi, pengembangan keterampilan hidup, berpusat pada anak, serta pendekatan
menyeluruh dan kemitraan.
B. Perlunya Pengembangan Kurikulum dalam Pembelajaran

Pentingnya pengembangan kurikulum adalah berguna untuk membantu siswa dan guru dalam
melakukan proses pembelajaran. Dengan makin berkembangnya sebuah negara maka ilmu yang
diajarkan harus dikembangkan terus menerus. Maka dari itulah pengembangan proses belajar ini
dimulai dari pengembangan kurikulum. Tetapi tetap saja kurikulum yang diberikan haruslah
sesuai dengan kemampuan siswa disuatu negara. Jangan sampai menaikkan kurikulum tetapi
SDM siswanya tidaklah cukup untuk menerima pelajaran itu. Hal ini akan membuat siswa malah
menjadi tidak bisa belajar dengan baik dan efektif. Sehingga dapat membuat siswa itu tidak
lulus.

Pengembangan kurikulum akan membuat suatu kemajuan. Sehingga tidak lagi tertinggal
dalam suatu bidang ilmu pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan sangat penting untuk kita
pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga dengan menaikkan kurikulum maka akan
menaikkan mutu kita sebagai SDM. Sehingga menciptakan sebuah SDM yang handal dan bagus
bagi negaranya. Hal ini akan sangat menguntungkan semua pihak. Dalam pembuatan kurikulum
haruslah sangat hati-hati. Kita harus memuliki teori kurikulum terlebih dahulu dan juga harus
mengetahui akan konsep kurikulum tersebut. Kemudian kurikulum juga harus diperhatikan dari
dari sudut pandangnya. Karena harus diperhatikan dari segi sekolah dan lingkungannya. Dan
yang terakhir yang harus kita lakukan adalah dengan melihat dari bidang studynya. Dengan
begitu maka kita dapat menentukan suatu kurikulum yang bagus dan benar.

Pentingnya pengembangan kurikulum dapat dilihat dari beberapa sisi ini. Dengan perluasan
dalam pembentukan kurikulum maka akan makin menyempurnakan suatu pembelajaran bagi
seluruh pihak.

Kemudian makin berkembangnya ilmu pengetahuan maka semakin berubah juga kurikulum
ini. Banyak ahli yang kemudian mengemukakan kata kurikulum ini dengan definisi baru. Banyak
alasan dari perubahan kurikulum ini. Ada yang karena perkembangan zaman dan ada juga karena
tidak puas dan efektifnya suatu kurikulum yang lama. Yang paling membuat perubahan
kurikulum ini adalah teknologi. Pentingnya pengembangan kurikulum sangat dipengaruhi oleh
kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi pengetahuan kita. Dan kita
dianjurkan untuk dapat mempelajarinya dengan benar dan tepat.

Untuk mengubah suatu kurikulum tidak lah mudah. Harus sesuai dengan masa pada saat itu.
Praktek dan teori harus selalu diselingi. Barulah kemudian bisa membuat suatu kurikulum yang
baru.

Pengembangan kurikulum dalam dunia pendidikan tidak bisa dilepaskan lagi, karena setiap
lembaga pendidikan mengingin organisasinya mempunyai perkembangan yang pesat, sehingga
dapat menarik para kalangan pendidik, semakin banyak peminat, juga semakin pesat pula input
yang dihasilkan oleh lembaga. Pesatnya pendidik pada lembaga pendidikan diukur dari
seberapakah para kepala sekolah dan guru dapat memenej di sekolah. Salah satu hal terpenting
yang harus dimenej secara efektif dan efisien adalah masalah kurikulum. Ada beberapa alasan
mengapa kurikulum perlu dikembangkan sebaik mungkin, diantaranya;

a. Konsevatif Kurikulum
Kurikulum yang tidak sesuai dengan tuntutan sosial, tidak sesuai lagi dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga tidak sesuai dengan dunia kerja, maka sudah jelas
kurikulum akan mengalami problem, yaitu akan terjadi pengangguran pada lulusan sekolah.
Dengan melihat data tersdebut kurikulum perlu dirubah, dikembangkan dan diperbaruhi[1]

Kurikulum yang telah usang korbannya bukan hanya terletak pada peserta didik saja, tapi
dampak negatifnya akan menimpa pada lembaga sekolah. Lembaga akan dijauhi masyarakat,
sekolah akan ketinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga akan sulit akan membangun
tujuan nasional yang telah direncanakan pada sebelumnya.[2]

Kurikulum pendidikan harus bersifat dinamis, senantiasa berubah menyesuaikan dengan keadaan
suapaya dapat memantapkan belajar dan hasil belajar.

Secara garis besar perubahan kurikulum dilatar belakangi oleh beberapa hal. Akan tetapi kata-
kata perubahan bukan menghapus kurikulum sebelumnya secara sepenuhnya akan tetapi
menyempurnakan dan mengembangkan , diantaranya adalah:

1. Adanya perkembangan dan perubahan bangsa yang satu dengan yang lain. Dengan demikian
perubahan perhatian dan perluasan bentuk pembelajaran harus mendapat perhatian.[3]

2. Industri dan produksi

3. Orientasi politik dan praktek kenegaraan

4. Pandangan kalangan intelektual yang berubah

5. Pemikiran baru mengenai proses belajar mengajar

6. Eksploitasi ilmu pengetahuan

7. Perubahan dalam masyarakat


b. Sentralisasi dan desentralisasi kurikulum
Sentralisasi merupakan problem kurikulum yang paling utama, yang memunculkan
pengembangan kurikulum tingkat otonomi daerah, sebagaimana yang dikemukakan oleh
menteri pendidikan fuad Hasan, bahwa tidak mungkin diterapkannyua kurikukulum yang baku
(sentralisasi) di seluruh indonesia. Karena setiap daerah mempunyai kadar potensi sumber daya
alam dan sumber daya manusia yang berbeda, diharapkan dengan potensi tersebut setiap daerah
dapat mengembangkan dan mengelola sesuai dengan potensinya masing-masing. Dimana
potensi-potensi tersebut dapat diintegrasikan dalam kurikulum muatan lokal.[4]

Diberikannya kesempatan untuk mengembangkan dan mengelola potensi daerah masing-masing,


dengan harapan dapat membangun wilyahnya sendiri sehingga lulusan dari sekolah nantinya
tidak meninggalkan lingkungannya sendiri. Kalau setiap sekolah tidak diberikan kesempatan
demikian, di khawatir kan para kalangan pendidikan akan terasingkan oleh lingkungan, dan
daerahnya akan kosong karena tidak adanya potensi yang dapat dikembangkan.

Dalam mengangapi Fuad Hasan winarno surachtmad ( Mantan IKIP jakarta) mengemukakan,
bahwa sebenarnya indonesia tidak pernah menerapkan kurikulum fleksibel. Kurikulum yang
diberlakukan di sekolah hanya satu dan pusat, sehingga faktor daerah seringkali kurang
diperhatikan. Didalam pengelolaan, seharusnya dihindari sentralisasi kurikulum, dan digunakan
sebanyak mungkin desentralisasi kurikulum. Untuk menuju kurikulum yang berbasis
desentralisasi tersebut diperlukan pengembangan kurikulum.

c. Tingkat kematangan siswa


Tingkat kematangan siswa juga menjadi alasan pengembangan kurikulum, karena setiap peserta
didik mempunyai jenjang pendidikan yang berbeda. Jika kurikulum pendidikan tidak berusaha
disesuaikan dengan tingkatan peserta didik maka tujuan pembelajaran akan sulit tercapai. Untuk
itu para pakar pengembang kurikulum membuat suatu pemikiran agar anak dapat belajar dengan
baik, memperoleh ilmu pengetahuan, merubah sikap, dan memperoleh pengalaman, dengan cara
mengembangkan kurikulum yang berdasarkan azas psikologi peserta didik.
C. Proses Pengembangan Kurikulum dalam Pembelajaran

Pengembangan kurikulum diartikan sebagai suatu proses, maka dalam pelaksanaannya terdiri
beberapa langkah yang harus dilakukan sebagaimana yang digambarkan oleh Hasan (2002) yang
dikutip oleh Muhaimin. Dalam perencaan kurikulum dimulai dengan merumuskan ide yang akan
dikembangkan menjadi program. Ide dalam perencaan kurikulum berasal dari :

1. Visi yang dicanangkan

2. Kebutuhan stakeholders dan kebutuhan untuk studi jenjang berikutnya

3. Hasil evaluasi kurikulum yang telah digunakan dan tuntutan perkembangan ipteks dan zaman

4. Pandangan berbagai pakar keilmuan

5. perkembangan era globalisasi, di mana seseorang dituntut untuk memiliki etos belajar
sepanjang hayat, memperhatikan bidang sosial, ekonomi.

Dari ide di atas kemudian dikembangkan rancangan program dalam bentuk dokumen seperti
format silabus. Rancangan tersebut dikembangkan lagi dalam bentuk rencana pembelajaran yang
akan dilaksanakan seperti RPP atau SAP. Rencana tersebut berisi tentang langkah pembelajaran
untuk siswa. Setelah rencana tersebut diterapkan kemudian dievaluasi sehingga dapat diketahui
tingkat efektivitasnya. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh bekal untuk menyempurnakan
kurikulum berikutnya.

Dari penjelasan di atas proses pengembangan kurikulum secara umum terdiri dari perencanaan,
implementasi, serta evaluasi. Selain proses kurikulum secara umum diatas, ada empat tahap
pengembangan kurikulum dilihat dari tingkatannya antara lain:

1. Pengembangan kurikulum pada tingkat nasional.

Pengembangan kurikulum pada tingkat ini membahas pendidikan pada tingkat nasional yang
terdiri dari pendidikan formal, informal, dan non formal. Dari tingkatannya dapat dilihat secara
vertikal dan horizontal. Secara vertikal, pengembangan kurikulum dilakukan berdasarkan
tingkatan pendidikan dari yang terendah sampai ke tinggi. Sedangkan Secara horizontal,
pengembangan kurikulum berdasarkan pendidikan yang sederajat, seperti contoh SD, MI, dan
program paket A.7

2. Pengembangan kurikulum pada tingkat institusi

Pengembangan kurikulum tingkat ini memiliki beberapa kegiatan yangb harus dilaksanakan
antara lain, merumuskan tujuan yang akan dicapai sekolah, menyusun SKL (standar kompetensi
lulusan), dan penetapan isi kurikulum secara keseluruhan. Standar kompetensi lulusan berupa
rumusan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai oleh siswa setelah
mengikuti pembelajaran pada lembaga pendidikan. SKL tersebut dirumuskan sesuai dengan jenis
dan tingkatannya. Standar kompetensi lulusan menunjukkan harapan masyarakat, seperti
orangtua, penjabat pemerintah dan swasta tentang dunia pendidikan, dunia usaha, dan lain-lain,
serta merupakan harapan bagi pendidikan jenjang tinggi atau dunia kerja.

3. Pengembangan kurikulum pada tingkat mata pelajaran

Silabus merupakan bentuk pengembangan kurikulum pada tingkat mata pelajaran. Silabus yang
terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian, bentuk penilaian dan alokasi waktu disusun pada setiap semester. Pengembangan
kurikulum pada tingkat pembelajaran di kelas. Pada tingkat pembelajaran dikelas pengembangan
kurikulum dilakukan dalam bentuk susunan RPP ( Rencana Pelaksanaan Pendidikan) yang
dirancang oleh masing-masing guru. Perencanaan tersebut juga meliputi sumber belajar yang
akan digunakan. Penjelasan di atas merupakan bentuk pengembangan kurikulum pada tiap-tiap
tingkatannya. Masing-masing tingkatan memiliki tugas masing-masing dalam proses
pengembangan kurikulum, akan tetapi tetap disesuaikan dengan tujuan pendidikan nasional.
Sedangkan menurut Hamalik proses pengembangan kurikulum yang digunakan di Indonesia
dimulai dengan melihat kebutuhan yang ada. Dari studi kebutuhan serta kelayakan kemudian
menyusun rencana kurikulum, rencana awal dikembangkan menjadi rencana yang akan
diterapkan dalam pelaksanaan kurikulum.

Rencana tersebut di uji coba terlebih dahulu di lapangan sebelum kurikulum dilaksanakan secara
menyeluruh. Setelah dilaksanakan secara menyeluruh kemudiandilakukan penilaian untuk
melihat tingkat keberhasilan kurikulum. Hasil penilaian dapat digunakan untuk perbaikan
kurikulum yang telah ada.

D. Hambatan Pengembangan Kurikulum dalam Penjas

Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir (Olivia, 1988).
Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Evaluasi merupakan
komponen untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Fungsi evaluasi menurut Scriven ( 1967 )
adalah evaluasi sebagai fungsi sumatif dan evaluasi sebagai fungsi formatif. Evaluasi sebagai
alat untuk meliahat keberhasilan pencpaian tujuan dapat dikelompokan kedalam dua jenis, yaitu
tes dan non tes.

Perubahan kurikulum dari waktu kewaktu tidak lain adalah untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan yang diharapkan, namun sejatinya dalam proses pengembangan
tersebut terdapat masalah-masalah atau kendala yang dihadapi dalam proses pengembangan
kurikulum. Permasalahan kurikulum memang silih berganti-ganti oleh karena itu harus adanya
kerja sama dan musyawarah antara guru mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah atau di
MGMP.

Terdapat berbagai faktor yang menjadi permasalahan khusus di dalamnya, Antara lain adalah
para guru, masyarakat, kepala sekolah, biaya, dan birokasi. Sedangkan di dalam permasalahan
umum terdapat beberapa faktor yaitu:

 Bidang Cakupan (Scope),


 Relevansi,
 Keseimbangan,
 Artikulasi,
 Pengintegrasian,
 Rangkaian (Sekuens),
 Kontinuitas, dan
 Kemampuan Transfer

Begitu banyak masalah-masalah kurikulum dan pembelajaran yang dialami Indonesia.


Masalah-masalah ini turut andil dalam dampaknya terhadap pembelajaran dan pendidikan
Indonesia. Berikut ini adalah beberapa masalah kurikulum yang ditemui:

 Ketidaksesuaian materi ajar dengan pelaksanaan pembelajaran penjas


 Kurangnya penguasaan dan pengetahuan guru tentang teknik dasar dalam suatu
pembelajaran permainan pada penjas
 Beberapa siswa mengeluh kesusahan memenuhi peraturan dalam suatu permainan pada
penjas
 Kurangnya dukungan dari lingkungan/kebijakan sekolah
 Keterbatasan sarana dan prasarana pelaksanaan pembelajaran penjas
BAB III

PENUTUPAN

Kesimpulan

Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman


belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum terintregasi filsafat, nila-nilai,
pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan/ahli
kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, penjabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur
masyarakat lainnya. Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya
mencakup perencanaan, penerapan dan evaluasi kurikulum. Prinsip pengembangan kurikulum
mengandung pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam
menentukan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum.

DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/islamika/article/download/193/162#:~:text=Dalam
%20kurikulum%20terdapat%20proses%20pengembangan,untuk%20menciptakan%20kurikulum
%20yang%20efektif.

https://core.ac.uk/download/pdf/198238859.pdf

https://pmat.uad.ac.id/prinsip-model-dan-tahap-pengembangan-kurikulum

https://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik/article/download/22201/10884

https://media.neliti.com/media/publications/195131-ID-model-pengembangan-kurikulum-dan-
strateg.pdf

https://pmat.uad.ac.id/prinsip-model-dan-tahap-pengembangan-kurikulum

Anda mungkin juga menyukai