Anda di halaman 1dari 13

MENYUSUN KARYA

TULIS ILMIAH

READING AND WRITING 2020


VI

Ibnu Wahyudi
Universitas Indonesia
TAHAPAN MENULIS

•Tahap Prapenulisan

•Tahap Penulisan

•Tahap Pascapenulisan
TAHAP PRAPENULISAN

•Tahap imajinasi
•Tahap invensi
•Tahap disposisi
TAHAP IMAJINASI DALAM MENULIS

Mencari ide penulisan


 Sesuai dengan permintaan atau tugas (guru, dosen,
lomba/sayembara, kantor).
 Bebas.

Menetapkan topik
 Menarik perhatian penulis.
 Secara teknis-teoretis dikuasai.
 Cukup terbatas atau tidak terlalu luas.
 Tidak berisiko atau tidak kontroversial.
 Tidak terlalu baru.
TAHAP INVENSI DALAM PENULISAN

• Pengumpulan data atau bahan (baik melalui studi


pustaka maupun penelitian lapangan) mulai
dilakukan untuk memperkaya topik yang
ditentukan.
• Tahap memutuskan  meneruskan penelitian atau
berganti topik.
• Topik yang sudah ditetapkan mulai dikelompokkan
atau diklasifikasi.
TAHAP DISPOSISI DALAM PENULISAN

• Mulai dilakukan perencanaan yang


matang dengan membuat ragangan
(outline).
• Penataan yang logis mulai diterapkan.
• Pemilahan bahan dan materi.
• Siap untuk masuk tahap penulisan.
TAHAP INVENSI DALAM PENULISAN
(Tahap pengumpulan materi/bahan tulisan)

BAGAN ALUR

DATA

PERUMUSAN
TOPIK DALAM BENTUK PEMERKAYAAN DATA SINTESIS
KALIMAT (TESIS/ MATERI/BAHAN
ENTIMEM)

DATA
TAHAP ELOKUSI DALAM PENULISAN

TAHAP PENULISAN
• Penyusunan tulisan secara konkret kendati masih
dengan bahasa yang apa adanya.
• Pemerkayaan tulisan dengan mengujinya melalui
sumber-sumber pembanding atau acuan.
• Pembacaan ulang secara cepat atas tulisan yang
telah dibuat dengan pendekatan kritis.
TAHAPAN MENULIS

TAHAP PASCAPENULISAN
• Pembacaan ulang.
• Penyuntingan.
• Penyusunan daftar acuan atau bibliografi.
• Penentuan judul yang menarik perhatian
pembaca.
KESADARAN BERBAHASA
• PERGUNAKAN BAHASA INDONESIA DENGAN BAIK DAN BENAR
atau
• PERGUNAKAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
RAGAM FORMAL YANG CEROBOH PENULISANNYA

Dari ke tiga pendekatan tersebut, menjadi jelas bagi


kita bahwa konflik agama yang terjadi di Indonesia
disebabkan karena adanya kelalaian Pemerintah dan
Masyarakat yang membiarkan semakin menajamnya
berbagai perbedaan yang ada selama ini sehingga
menyebabkan konfilk agama yang semestinya cukup
dilihat sebagai persepsi dan perasaan akan tetapi pada
akhirnya meledak menjadi konflik sebagai tindakan
dengan bentuk kekerasan dan kejahatan akibat dari
konflik tersebut.
STRUKTUR KARYA ILMIAH
STRUKTUR ARTIKEL ILMIAH

Anda mungkin juga menyukai