Anda di halaman 1dari 14

MINI RISET STRATEGI PEMBELAJARAN SKI MELALUI

DISKUSI, TANYA JAWAB, DAN CERAMAH DI MADRASAH


IBTIDAIYAH NEGERI 7 PONOROGO

DiajukanUntuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di SD/MI

Dosen Pengampu

Arif Shaifudin, M.Pd. I.

Disusun Oleh:

Atikah

NIM: 203190019

PGMI-A

JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH IBTDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INTSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha esa atas karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset terkait Pembelajaran
SKI di MIN 7 Ponorogo (Winong)

Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi


akhir zaman, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman
terang benderang dengan perantara agama islam, semoga kita mendapatkan
syafaat-Nya min yaumin hada ila Yaumil qiyamah, Aamiin.

Penulis berharap kepada teman-teman mahasiswa, apabila dalam


penulisammakalah ini jauh dari kata sempurna, kami mohon kritik dan saran dari
teman- teman.

Penulis berharap dengan Mini Riset yang saya tulis ini teman-teman
mahasiswa bisa memahami Strategi Pembelajaran SKI di MI/SD. Oleh karena itu,
semoga dapat bermanfaat bagi kita semua yang awalnya belum tahu menjadi
tahu.

Ponorogo, 13 November 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesungguhnya kodrat manusia dilahirkan di dunia dengan membawa


fitrah. Hal demikian yang membedakan antara manusia dengan makhluk
ciptaan lainnya. Fitrah merupakan faktor kemampuan dasar perkembangan
manusia yang dibawa sejak lahir dan merupakan potensi dasar dalam
berkembang. Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik guna mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran Islam1. Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari


proses pendidikan itu merupakan bekal penting bagi setiap orang dalam
menjalankan kehidupan. 1

Al-Qur’an juga telah menyatakan dalam surat Al-Mujadilah ayat 11


yang artinya: Hai orang-orang beriman, apabila kamu dikatakan kepadamu:
Berpanglah dalam majlis, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Apabila dikatakan: Berdirilah kamu, Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.2
Berdasarkan ayat tersebut diketahui bahwa untuk beribadah di dunia
membutuhkan ilmu pengetahuan karena beribadah tanpa diimbangi dengan
mempunyai ilmu pengetahuan tidak akan maksimal dalam pengamalannya.
Ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat menjadi kunci bagi kehidupan menuju
sukses baik di dunia maupun di akhirat. Ilmu pengetahuan sangat penting bagi
kehidupan di dunia maupun di akhirat dan ilmu pengetahuan salah satunya

1
Moch Mahsun & Danish Wulydavie Maulidina. 2019. “Konsep Pendidikan
Dalam Kitab Ta’limul Muta’allim Karya Syekh Al-Zarnuji Dan Kitab Washoya Al-Aba’
Lil-Abna’ Karya Syekh Muhammad Syakir”. Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru
Mandrasah Ibtidaiyah, 2 (2), halaman 44-77
2
Muhammad Alqadri Burga. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Pedagogik. Journal of
Islamic Education and Teacher Training, ISSN 2657-2362. Vol 1 No 1 (2019).
dapat diperoleh dengan melalui proses belajar.3

Senada dengan itu, Nur Uhbiyati mengatakan bahwa Manusia mengalami


proses pendidikan yang didapat dari orang tuanya, masyarakat maupun
lingkungan.4 Bahkan, pemerintah pun ikut serta dan bertanggungjawab dalam

proses belajar masyarakat, khususnya pada waktu masih anak-anak.


Sementara itu, proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Moh. Uzer
Usman mengatakan bahwa proses belajar mengajar merupakan suatu proses
yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.5
Mengingat pentingnya peranan pendidikan bagi pembangunan
nasional maka pemerintah berupaya meningkatkan pembangunan dalam
bidang pendidikan UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
1 Ayat 3 menegaskan bahwa: Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan dan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.6
Strategi pembelajaran merupakan cara untuk membantu suksesnya
proses belajar mengajar, karena strategi pembelajaran terdapat desain yang
bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan. Akan tetapi harus mengetahui
bahwa sebaik apapun suatu strategi pembelajaran tidak akan bisa berhasil apabila
tanpa didukung dengan tenaga kependidikan kompeten. Berikut gambaran
secara terinci tentang tujuan pembelajaran dalam kurikulum 2006 adalah:

1. Membantu peningkatan iman peserta didik dalam rangka pembentukan


pribadi muslim, di samping memupuk rasa kecintaan terhadap Islam
dan kebudayaannya.
2. Memberi bekal kepada peserta didik dalam rangka melanjutkan
3
Kemenag. Al- Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: Syaamilp-Quran , 2012 ). Hal. 543
4
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), hal. 9.
5
Moh, Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung :PT. Remaja Rosdakarya,
1999), hal. 1.
6
Undang- Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Jakarta: PT Kloang Klede Putra, 2003), hal. 3.
pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi atau bekal untuk
menjalanikehidupan pribadi mereka.
3. Mendukung perkembangan Islam masa kini dan mendatang, di samping
meluaskan cakrawala pandangannya terhadap makna Islam bagi
kepentingan umat manusia.
Kenyataan yang terjadi sekarang, banyak beberapa guru yang ada di
madrasah kurang mempunyai strategi mengajar atau pendekatan pembelajaran
lain yang dapat disesuaikan dengan materi yang diajarkan, kebanyakan
mereka masih menggunakan pembelajaran tradisional dalam melakukan
proses belajar mengajar.
Siswa menjadi tidak bersemangat dan kurang bergairah terhadap
pelajaran tersebut, sehingga siswa banyak yang mengantuk, bermain, dan
bahkan bergurau dengan temannya, tidak memperhatikan guru yang sedang
menerangkan materi di depan. Pembelajaran tradisional telah secara pasif
menerima informasi, menerima kaidah-kaidah seperti membaca,
mendengarkan, mencatat dan menghafal tanpa memberikan kesempatan siswa
mengeluarkan ide mereka.7
Dari paparan di atas, maka penulis tertarik guna mengadakan
mengungkap secara lebih luas berupa penelitian strategi pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam di MIN 7 Ponorogo.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penerapan Strategi Pembelajaran Melalui Metode Diskusi,
Tanya Jawab, dan Ceramah Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
di MIN 7 Ponorogo?
2. Bagaimana Efektifitas Strategi Pembelajaran yang diterapkan di MIN 7
Ponorogo?

C. Tujuan Penulisan
7
Siti Solehah. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Pada Smartphone
Android Dilengkapi Game Twoplayer Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa. journal.unnes.ac.id.
1. Mengetahui Strategi Pembelajaran Melalui Metode Diskusi, Tanya
Jawab, dan Ceramah SKI di MIN 7 Ponorogo.
2. Mengetahui Keefektifan Strategi Pembelajaran SKI yang diterapkan di
MIN 7 Ponorogo.

BAB II

METODE PENELITIAN
A. Pendekatan/ Jenis Penelitian (Kualitatatif)

Pengertian konsep penelitian teoritis menurut beberapa pakar diantaranya;


Soerjono Soekanto mengemukakan pengertian dari penelitian, yaitu bahwa
penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang didasari konstruksi dan analisis serta
dilaksanakan secara konsisten dan sistematis. Sistematis bertujuan untuk
mengungkap kebenaran dan keabsahan menjadi manifestasi dari keinginan
manusia untuk dapat mengetahui tentang apa yang dia hadapi. Sedangkan menurut
pendapat yang dikemukakan oleh Sanapiah Faisal, bahwa dalam penelitian
terdapat kegiatan mengkaji masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara
sistematis dan terstruktur untuk dapat menemukan pengetahuan dan wawasan baru
yang dapat digunakan untuk mengetahui kebenaran tentang dunia alam dan dunia
sosial.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian deskriptif yang cenderung


memanfaatkan atau menggunakan model pendekatan analisis induktif. Identifikasi
proses kegiatan penelitian dan landasan teori dilakukan sedemikian rupa sehingga
orientasi dalam penelitian sesuai dengan fakta yang terdapat di lapangan. Selain
itu, landasan teori juga berguna untuk dapat memberikan gambaran umum terkait
konteks dalam penelitian dan bagaimana hasil penelitian dibahas. Penelitian
kualitatif juga disebut penelitian interpretative, penelitian fenomenologis.
Pendekatan dengan atau kualitatif menekankan pada penalaran, makna, definisi
situasi tertentu, dll. Oleh sebab itu, urutan dalam suatu kegiatan dapat bervariasi
tergantung pada kondisi dan jumlah gejala yang dapat ditemukan.8

Pada penelitian mini riset ini penulis menggunakan metode penelitian


kualitatif untuk mengumpulkan data. Dengan metode penelitian akan diketahui
hubungan yang signifikan antara variable yang diteliti sehingga menghasilkan
kesimpulan yang akan memperkuat dan memperjelas gambaran terkait objek yang
diteliti. Selain hal tersebut, dalam pemilihan metode penelitian kualitataif ialah
semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan, maka bisa

8
Rukin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Takaran: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia,
2019). 3.
diartikan pula semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi besarnya
responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang
lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, karena lebih
mengedepankan data, bukan kuantitas data. Oleh sebab itu penulis memilih
pendekatan kualitataif untuk mengumpulkan data.

B. Objek Penelitian

Dalam penelitian kualitatatif sumber data utama adalah kata-kata dan


tindakan selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen dan lain sebagainya.
Pada penelitian mini riset ini objek penelitiannya adalah strategi pembelajaran
Melalui Metode Diskusi, Tanya Jawab, dan Ceramah SKI di MIN 7 Ponorogo.

Menurut Sugiono, objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
orang, objek penelitian atau kegiatan mempunyai variasi tertentu dan diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan di tarik kesimpulan. Pada dasarnya objek harus
membutuhkan metode, seperti dalam memperoleh ilmu. Satu ilmu mungkin
memerlukan lebih dari satu metode atau dapat diselesaikan dengan berbagai
metode. Pada akhirnya, sebuah pendapat mengatakan bahwa sesuatu memiliki
berbagai yang membutuhkann penggunaan sebagai metode. Namun, tidak semua
pengetahuan diperoleh dengan metode ilmiah.

Pada penelitian ini penulis tertarik untuk menganalisis terkait strategi


pembelajaran Melalui Metode Diskusi, Tanya Jawab, dan Ceramah SKI di MIN 7
Ponorogo. Tujuan penulis dalam penelitian ini untuk mengetahui penerapan dan
keefektivitasan dari strategi yang di terapkan di MIN 7 Ponorogo.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan metode


observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi.

Metode diperlukan untuk mencapai tujuan ilmiah yang berupa kebenaran


objektif dan dapat dibuktikan keabsahannya. Dalam metode ilmiah, kedudukan
pengetahuan adalah mengkhususkan dan memiliki kajian yang terbatas. Metode
ilmiah yang digunakan harus memiliki latar belakang, dan memiliki hubungan
dengan tujuan yang terdapat dalam ruang lingkup pembahasannya. Hubungannya
adalah kasual, yaitu bahwa bentuk, jenis dan sifat ruang lingkup serta
penyelidikan menentukan sifat metode yang akan digunakan dalam sebuah
penelitian. Jadi, hal tersebut tidak dapat dibantah.9

Dari kegiatan observasi yang dilakukan didapatkan hasil bahwa dalam


penerapan strategi pembelajaran Melalui Metode Diskusi, Tanya Jawab, dan Ceramah
SKI di MIN 7 Ponorogo. Benar dilaukan di dalam pembelajaran mata pelajaran
SKI kelas IV. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut guru melakukan ceramah
terkait materi, kemudian guru melakukan Tanya jawab kepada peerta didik dan
kemudian terjadi interaksi antara guru dengan siswa, seperti halnya yang
disampaikan oleh bapak Hadi Suroto dan respon lainnya. Setelah itu guru
mengajak siswa untuk mendiskusikan ulang materi yang telah disampaikan oleh
guru. Dari kegitan pembelajaran yang sedemikian rupa ternyata benar ada respon
yang baik dari siswa. Siswa mampu mengemukakan pendapat mereka dan
berlomba-lomba dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Sedangkan dalam dokumentasi didapatkan hasil berupa RPP ( Rancangan


Pelaksanaan Pembelajaran ) mata pelajaran SKI kelas 4 MIN 7 Ponorogo, dari
RPP tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran
SKI. Penulis juga dapat mengobservasi keterkaitan atau kesesuaian antara RPP
yang dibuat dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Di dalam kegiatan
pembelajaran guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran yang sesuai atau
senada dengan RPP, namun hanya ada beberapa yang belum terlaksana, seperti
dalam kegiatan pendahuluan , seharusnya sebelum guru menanyakan kesiapan
siswa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran terdapat kegiatan mengecek
kerapian siswa dan hal tersebut belum terlaksana.

9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitataif Dan R&D
(bandung: alfabeta, 2015). 3.
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Penerapan strategi pembelajaran melalui metode Tanya jawab, diskusi, dan


ceramah pada mata pelajaran SKI di MIN 7 Ponorogo.

Berdasarkan hasil wawancara yang disampaikan oleh bapak Hadi Suroto,


selaku guru bidang studi SKI di MIN 7 Ponorogo, dalam penerapan strategi
pembelajaran SKI melalui metode Tanya jawab adalah suatu cara mengelola
pembelajaran dengan menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang
mengarahkan siswa memahami materi yang ada dalam pelajaran SKI. Metode
Tanya jawab dapat juga diartikan sebagai suatu cara untk menyampaikan
bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh
siswa. Moedjiono dan Damyati mengungkapkan bahwa metode Tanya jawab
dapat pula diartikan sebagai format interaksi antara guru dengan siswa
melalui kegiatan bertanya yang dilaukan oleh guru dan kegiatan menjawab
yang dilakukan oleh siswa, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan guru
pada diri siswa.

Banyak manfaat dari penggunaan metode Tanya jawab hal tersebut dapat
dilihat dari kelebihan yang dimilki oleh metode ini. Adapun kelebihan dari
metode ini ialah (a) pertanyaan dapat memusatkan perhatian siswa, (b)
merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk
daya ingat siswa, (c) mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa
dalam menjawab dan mengemukakan pendapat, dan (d) dapat mengetahui
kemampuan berpikir siswa dan keistimewaannya dalam mengemukakan
pokok-pokok pikiran dalam jawaban.

Sedangkan Metode ceramah ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran


dengan melalui penuturan (penjelasan lisan) oleh guru kepada siswa. Dalam
metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru
umumnya didominasi dengan cara ceramah. Dalam metode ceramah proses
belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan
cara ceramah. Jadi biasanya melalui metode ceramah ini guru
menceritakan/menyampaikan kejadian masa lampau dan menjelaskan hikmah
apa yang bisa diambil dari sejarah tersebut.

Dan yang terakhir penerapan Metode diskusi adalah suatu cara mengelola
pembelajaran dengan penyajian materi malalui pemecahan masalah, atau
analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu
diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua
anggota diskusi dan maenghasilakn suatu pemecahan masalah.

2. Keefektifitasan penerapan strategi pembelajaran melalui metode Tanya


jawab, diskusi, dan ceramah pada mata pelajaran SKI di MIN 7 Ponorogo.
Berdasarkan hasil wawancara yang disampaikan oleh Bapak Hadi Suroto,
tingkat kefektifan dari penerapan strategi pembelajaran melalui metode Tanya
jawab, diskusi, dan ceramah pada mata pelajaran SKI di MIN 7 Ponorogo. Ini
dirasa sangat efektif karena dapat meningkatakan motivasi belajar siswa
dalam mata pelajaran SKI. Selain itu dengan diterapkan metode Tanya jawab
dirasa dapat meningkatakan keterampilan dan keberanian siswa dalam
mengemukakan pendapat. Metode Tanya jawab juga dapat menarik perhatian
siswa sehingga konsentrasi siswa dapat berpusat pada materi yang
disampaikan oleh guru, dan yang terakhir penerapan metode ceramah dalam
pembelajara SKI dapat membantu iswa untuk lebih memahami materi secara
mendalam sesuai penjelasan yang disampakan oleh guru.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun pentingnya belajar SKI yaitu untuk menciptakan dan membangun


generasi yang meneladani perjuangan dan pencapaian para pahlawan islam dalam
membela dan menyebarkan agama islam.

Dalam pembelajaran SKI ada beberapa metode pembelajaran yang dapat


digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
ceramah, demonstrasi, diskusi, tanya jawab, timeline, concept map, Role Playing
(Bermain Peran), Active Knowledge Sharing (Aktif Berbagi Pengetahuan), dan
sebagainya sesuai dengan materi apa yang ingin disampaikan ketika pelajaran SKI
belangsung.

Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Penetapan Metode Yang


Akan Digunakan dalam mengajar : Tujuan yang hendak dicapai, Audiens (siswa),
Fasilitas, keunggulan dan kelemahan metode tertentu.

B.Saran
Demikianlah penyusunan makalah ini, kami berharap dengan adanya
penyusunan makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat
sehingga menjadikan kita manusia yang senantiasa beriman kepadanya. Jika
terdapat beberapa kesalahan dalam penyusunan makalah ini kami memohon maaf
yang sebesar-besarnya karena tidak ada yang sempurna di muka bumi ini, dan jika
terdapat beberapa hal yang mampu untuk diberi masukan dan lain-lain, kami
memohon untuk memberi masukan, dan saran sehingga dalam pembuatan
makalah selanjutnya akan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Kemenag. Al- Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: Syaamilp-Quran , 2012 ).

Moch Mahsun & Danish Wulydavie Maulidina. 2019. “Konsep


Pendidikan Dalam Kitab Ta’limul Muta’allim Karya Syekh Al-Zarnuji
Dan Kitab Washoya Al-Aba’ Lil-Abna’ Karya Syekh Muhammad
Syakir”. Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah, 2
(2)

Moh, Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional. Bandung :PT. Remaja


Rosdakarya. 1999

Muhammad Alqadri Burga. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Pedagogik.


Journal of Islamic Education and Teacher Training, ISSN 2657-2362. Vol 1
No 1 (2019).

Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia. 1999

Rukin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Takaran: Yayasan Ahmar Cendekia


Indonesia, 2019).

Siti Solehah. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Pada


Smartphone Android Dilengkapi Game Twoplayer Terhadap Hasil Belajar
Kognitif Siswa. journal.unnes.ac.id.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitataif
Dan R&D (bandung: alfabeta, 2015).

Undang- Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Jakarta: PT Kloang Klede Putra. 2003

Anda mungkin juga menyukai