Anda di halaman 1dari 3

MENULIS RINGKASAN/RANGKUMAN MENJADI GURU

PROFESIONAL
Judul buku : Menjadi Guru Profesional Pengarang : Drs.Moh.Uzer Usman Penerbit :
PT.REMAJA ROSDAKARYA Bandung Tahun terbit : 1995
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Tugas, Peran, Kompetensi Guru
Bab 3 Kondisi Belajar-Mengajar yang Efektif
Bab 4 Klasifikasi Tujuan dan Penilaian Proses
Bab 5 Penyusunan Program Pengajaran
Bab 6 Beberapa Keterampilan Dasar Mengajar
Bab 7 Penilaian Kemampuan Mengajar
Bab 8 Kurikulum Pendidikan Dasar 9 Tahun
Profesi guru pada saat ini masih banyank dibicarakan orang, atau masih saja
dipertanyakan orang, baik dikalangan para pakar pendidikan maupun diluar pakar
pendidikan. Bahkan selama dasawarsa terakhir ini hampir setiap hari, media massa
khususnya media massa cetak baik harian maupun mingguan memuat berita
tentang guru. Ironisnya berita-berita tersebut banyak yang cenderung melecehkan
posisi guru, baik yang sifatnya menyangkut kepentingan umum sampai kepada halhal yang sifatnya sangat pribadi, sedangkan dari pihak guru sendiri nyaris tak
mampu membela diri. Masyarakat/orang tua murid pun kadang-kadang
mencemohkan dan menuding guru tidak kompeten, tidak berkualitas dan
sebagainya manakala putra/putrinya tidak bisa menyelesaikan persoalan yang ia
hadapinya sendiri atau memiliki kemampuan tidak sesuai dengan keinginannya. Dari
kalangan bisnis/indrustialis pun memprotes para guru karena kualitas para lulusan
dianggapnya kurang memuaskan bagi kepentingan perusahaannya. Di mata muridmurid pun khususnya di sekolah-sekolah menengah di kota-kota pada umumnya
cenderung menghormati gurunya hanya karna ingin mendapat nilai yang baik atau
naik kelas/lulus EBTA dengan peringkat tinggi tanpa kerja keras. Tentu saja tuduhan
atau protes dari berbagai kalangan tersebut akan merongrong wibawa guru, bahkan
cepat atau lambat, pelan tapi pasti akan menurunkan martabat guru. Guru adalah
figur sentral dalam dunia pendidikan khususnya saat terjalinya proses interaksi
belajar-mengajar. Oleh karena itu guru harus memiliki karakteristik kepribadian yang
ideal sesuai dengan persyaratan yang bersifat psikologis-pedagogis. Tugas guru
seabagai profesi meliputi : mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan Melatih berarti
mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Tugas guru dalam bidang
kemanusian di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia
harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Pelajaran
apa pun yang diberikan hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam
belajar. Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka
kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya
itu kepada para siswanya. Para siswa akan enggan menghadapi guru yang tidak
menarik. pelajaran tidak dapat diserapsehingga setiap lapisan masyarakat
(homoludens, homopuber, dan homosapiens) dapat mengerti bila menghadapi guru.

Identitas Buku
Judul Buku

Pendidikan Karakter

Nama Pengarang

Ratna Megawangi

Nama Penerbit

Indonesia Heritage Foundation

Tempat Terbit

Tahun Terbit

Jl Raya Jakarta Bogor Km 31, No.46 Cisalak Cimanggis


16951
Cetakan pertama, Juli 2004
Cetakan kedua (revisi), Mei 2007
Cetakan ketiga, Oktober 2009

Tebal Buku

188 halaman

1. Pokok Pokok/Ringkasan Isi Buku


Sebuah peradaban akan menurun apabila terjadi kerusakan moral. Masyarakat
Indonesia saat ini sedang menghadapi krisis multidimensi yang berkepanjangan. Krisis
multidimensi ini ditimbulkan karena menurunnya kualitas moral bangsa yang dicirikan oleh
membudayanya praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), konflik (antar etnis, agama,
politisi, remaja, antar RW, dll), meningkatnya kriminalitas, menurunnya etos kerja, dan
banyak lagi. Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara yang paling korup di dunia, dan
kesepuluh negara tersebut adalah negara yang miskin dengan segudang permasalahan social
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia di mata dunia internasional dianggap negara
yang rendah kredibilitasnya. Tentunya presepsi tersebut sangat tidak menguntungkan bagi
Indonesia, karena akan mempengaruhi daya Tarik Indonesia untuk iklim investasi. Rendahnya
kredibilitas Indonesia di mata dunia internasional adalah cerminan dari perilaku individu
individu yang tidak berkarakter, sehingga berdampak negatif terhadap pengelolaan negara,
sistem hukum yang akhirnya akan menurunkan daya saing Indonesia, dan seterusnya
membuat Indonesia terpuruk secara sosial, ekonomi, dan budaya.
Seorang profesor pendidikan dari Cortland University, Thomas Lickona mengungkapkan
bahwa ada sepuluh tanda tanda jaman yang harus diwaspadai karena menandakan sebuah
bangsa sedang menuju jurang kehancuran. Tanda tanda yang dimaksud adalah
meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, penggunaan bahasa dan kata kata yang
memburuk, pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan, meningkatnya perilaku
merusak diri, semakin kaburnya moral baik dan buruk, menurunnya etos kerja, semakin
rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu
dan warga negara, membudayanya ketidakjujuran dan adanya rasa saling curiga dan
kebencian di antara sesama.
Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak dini. Ada beberapa pihak
yang sangat mempengaruhi terbentuknya karakter anak, seperti keluarga, lingkungan
masyarakat, teman sepergaulan, lingkungan sekolah, dll. Banyak pakar yang mengatakan
bahwa kegagalan penanaman karakter pada seseorang sejak usia dini akan membentuk pribadi

yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Memiliki akhlak yang mulia tidak secara otomatis
begitu manusia dilahirkan, namun memerlukan proses panjang melalui pengasuhan dan
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai