Tata ruang kelas merupakan kegiatan yang terencana dan segaja yang
dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan dan mempertahankan kondisi
yang optimal, sehingga diharapka proses belajar mengajar dapat berjalan secara
efektif dan efisien, sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
1. mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupu
sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan semaksimal mungkin
3) Menyediakan dan mengatur fasilitas secara perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai lingkungan, sosial, emosional, dan intelektual
siswa dalam kelas.
4) Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya
serta sifat-sifat individunya
5) Keindahan Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas
yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar.Ruangan kelas yang indah
dan menyenangkan dapat berengaruh positif pada sikap dan tingkah laku siswa
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
1) Faktor internal Faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri, misalnya, jika ada
siswa yang fisiknya kurang sehat, kemungkinan siswa itu konsentrasi belajrnya akan
terghanggu dan mungkin siswa itu akan mengantuk atau malah tertidur dalam kelas.
1. tempat duduk
2. warna dinding
3. suara guru
4. lampu/ventilasi
Penjelasan :
1. Tempat Duduk
Tempat duduk merupakan fasilitas atau barang yang diperlukan oleh siswa
dalam proses pembelajaran terutama dalam proses belajar di kelas di sekolah
formal.tempat duduk dapat mempengaruhi proses pembelajaran siswa, bila tempat
duduknya bagus, tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, bundar, persegi empat
panjang, sesuai dengan keadaan tubuh siswa. Maka siswa akan merasa nyaman dan
dapat belajar dengan tenang.
Ukuran bentuk kelas yang luas memungkinkan guru untuk mengatur tempat
duduk yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh guru tersebut,
namun jika luas kelas tidak begitu luas maka akan sulit untuk guru untuk mengatur
tempat duduk dan memungkin kan memakai penataan tempat duduk tradisional.
Bentuk serta ukuran meja dan bangku sangat mempengaruhi dalam pentaan
tempat duduk jika tempat duduk nya berukuran besar dengan bentuk kelas yang tidak
begitu luas maka sulit bagi guru untuk membentuk penataan tempat duduk yang baik
dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh guru.
Jumlah siswa dalam kelas adalah hal yang terpenting untuk mengelola tempat
duduk. Jika didalam kelas tersebut terdapat 40 anak dengan bentuk kelas yang tidak
begitu luas maka hanya penataan tempat duduk tradisional saja yang akan dipakai
dalam penataan tempat duduk. Jumlah siswa yang efektif di setiap kelas berkisar
antara 20 sampai dengan 30 murid di setiap kelasnya.
5) Jumlah Siswa Dalam Setiap Kelompok
Jika jumlah kelompok dalam kelas terlalu banyak maka akan menyulitkan
guru dalam proses pembelajaran, karena biasanya siswa akan mudah terpecah
konsentrasinya mereka sibuk bermain dengan teman-teman nya atau kelas tersebut
penuh sesak dengan bangku serta meja yang akan menyulitkan anak untuk bergerak.
7) Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa yang pandai dan kurang pandai, pria
dan wanita).
1) Formasi Huruf U
Formasi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat
melihat guru dan/atau melihat media visual dengan mudah dan mereka dapat saling
berhadapan langsung satu dengan yang lain. Susunan ini ideal untuk membagi bahan
pelajaran kepada peserta didik secara cepat karena guru dapat masuk ke huruf U dan
berjalan ke berbagai arah dengan seperangkat materi.
2) Formasi Corak Tim
3) Meja konferensi
Ini terbaik jika meja relatif persegi panjang. Susunan ini mengurangi
pentingnya pengajar dan menambahkan pentingnya peserta didik. Susunan ini dapat
membentuk perasaan formal jika pengajar ada pada ujung meja.
4) Lingkaran
Para peserta didik hanya duduk pada sebuah lingkaran tanpa meja atau kursi
untuk interaksi berhadap-hadapan secara langsung. Sebuah lingkaran ideal untuk
diskusi kelompok penuh. Sediakan ruangan yang cukup, sehingga anda dapat
menyuruh peserta didik menyusun kursi-kursi mereka secara cepat dalam berbagai
susunan kelompok kecil.
6) Workstation
Susunan ini tepat untuk lingkungan tipe laboratorium, aktif dimana setiap
peserta didik duduk pada tempat untuk mengerjakan tugas (seperti mengoperasikan
komputer, mesin, melakukan kerja laborat) tepat setelah didemonstrasikan. Tempat
berhadapan mendorong patner belajar untuk menempatkan dua peserta didik pada
tempat yang sama
7) Breakout Groupings
Jika kelas anda cukup besar atau jika ruangan memungkinkan, letakkan meja-
meja dan kursi dimana kelompok kecil dapat melakukan aktifitas belajar didasarkan
pada tim. Tempatkan susunan pecahan-pecahan kelompok saling berjauhan sehingga
tim-tim itu tidak saling mengganggu. Tetapi hindarkan penempatan ruangan
kelompok-kelompok kecil terlalu jauh dari ruang kelas sehingga hubungan diantara
mereka sulit dijaga.
8) Susunan chevroun
Sebuah susunan ruang kelas tradisional tidak melakukan belajar aktif. Jika
terdapat banyak peserta didik (tiga puluh atau lebih) dan hanya tersedia meja oblong,
barangkali perlu menyusun peserta didik dalam bentuk ruang kelas. Susunan V
mengurangi jarak antara para peserta didik, pandangan lebih baik dan lebih
memungkinkan untuk melihat peserta didik lain dari pada baris lurus. Dalam susunan
ini, tempat paling bagus ada pada pusat tanpa jalan tengah.
9) Kelas Tradisional
Jika tidak ada cara untuk membuat lingkaran dari baris lurus yang berupa meja
dan kursi, cobalah mengelompokkan kursi-kursi dalam pasangan-pasangan untuk
memungkinkan penggunaan teman belajar. Cobalah membuat nomor genap dari baris-
baris dan ruangan yang cukup diantara mereka sehingga pasangan-pasangan peserta
didik pada baris-baris nomor ganjil dapat memutar jursi-kursi mereka melingkar dan
membuat persegi panjang dengan pasangan tempat duduk persis di belakang mereka
pada baris berikutnya.
10) Audiotorium
Penataan dinding dan pemilihan warna ruanganAdapun pada area dinding berfungsi
untuk pembatas antar ruangan. Terdapat pula kegunaannya dalam hal, sebagai media
untuk menampilkan berbagai sumber informasi dan edukasi pada anak.
Penataan dinding interior yang tidak permanen maka, dapat memberikan fleksibilitas
yang lebih besar dalam penyusunan dan penataan ruangan yang ada. Jika dibandingkan
dengan dinding tidak permanen, untuk kemampuan dalam meredam suara pada dinding
yang permanen, tentu akan jauh lebih baik.
Namun adanya dinding tambahan yang tidak permanen, nantinya akan relatif mudah
ditata, didesain ulang, serta dipindahkan sesuai kebutuhan. (Mariyana, dkk, 49: 2010).
Sedangkan untuk pemilihan warna pada interior ruangan belajar, tentu sangat penting.
Dimana pemilihan warna yang ada akan berdampak pada suasana yang ditimbulkan.
Pemilihan warna sebuah ruangan tentu tidak dapat diabaikan. Adapun dikarenakan,
hadirnya pemilihan warna ini, terbukti dalam mempengaruhi psikologis anak. Pada
masing-masing warna memiliki sifat dasarnya, dimana sesuai dengan kadar pancaran
energi cahaya yang ditimbulkan (Mariyana, dkk, 49: 2010).
Pemilihan warna cat dinding ruang belajar, akan turut berpengaruh dalam
menciptakan suasana belajar itu sendiri. Adapun pemilihan warna pada dinidng, akan
berdampak dalam membangun semangat belajar anak. Para pendidik atau pengelola,
tentunya harus dapat memilih warna-warna mana yang tepat dan diaplikasikan pada
dinding-dinding tersebut (Mariyana, dkk, 49: 2010).Setiap warna memliki arti dan
dampak psikologis tersendiri.
Berikut ini merupakan, uraian makna dari setiap warna sebagai pertimbangan:
a. Warna biru bersifat damai dan menyejukkan. Asosiasi positifnya adalah rasa percaya
dan stabilitas. Selain itu, warna biru juga memberi kesan luas pada ruangan. Warna
biru cocok untuk ruang keluarga, ruang makan, dan ruang kerja. Secara
psikologis,warna ini memberikan ketenangan yang sempurna. Selain itu, juga
memiliki kesan yang dapatmenenangkan denyut nadi, tekanan darah, pernapasan,
serta membantu dalam meningkatkan kesehatan diri (Widiasworo, 2018: 49).
Sedangkan pendapat lain mengatakan jika, warna biru ini mampu memberikan efek
psikologis berupa ketenangan, kedamaian, alami, serta ketuhanan.
Biru TuaWarna biru tua menggambarkan perasaan yang mendalam. Warna ini
melambangkan sifat perasa, bijaksana, tidak mudah tersinggung, bersikap tenang.
Warna ini bisa difungsinya pada pendidikan anak usia dini sebagai warna pelengkap
saja, bukan untuk mendominasi (Widiasworo, 2018: 49).
Biru MudaWarna biru muda melangmabngkan sifat teguh dan kokoh, tetapi biasanya
sedikit keras kepala, dan memiliki pendirian yang tetap. Warna biru muda ini masuk
dalam kategori warna yang terang. Maka warna-warna seperti ini juga disarankan
penggunaan pada penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Karena dapat
menambah semangat belajar anak semakin bertambah. Namun penggunaannya perlu
disesuaikan dnegan kebutuhan yang ada (Widiasworo, 2018: 50)
b. Hijau Warna ini simbol pertumbuhan, kesuburan, dan harmoni. Hijau merupakan
warna menenangkan dan menyegarkan. Warna ini cocok untuk ruang keluarga dan
ruang bermain (Widiasworo, 2018: 50). Pendapat lain mengatakan bahwa, secara
psikologis warna hijau melambangkan adanya suatu ketabahan dan keinginan, namun
memiliki pribadi yang teguh, dominasi. Selain itu warna hijau ini juga dapat
meningkatkan rasa bangga. Warna hijau ini termasuk pada kategori warna yang terang
selian itu juga dapak psikologis yang ditimbulkannya pun sangat baik, apalagi untuk
anak usia dini. Karenawarna hijau melambangkan keteduhan dan kesuburan. Namun
penggunaan warna hijau ini perlu diseimbangkan kebutuhannya dengan warna-warna
lain (Hamid, 2011: 122).
Suara guru, walaupun bukan faktor yang besar, turut mempengaruhi dalam
proses belajar mengajar. Suara yang melengking tinggi atau senantiasa tinggi atau
malah terlalu rendah sehingga tidak terdengar oleh siswa akan mengakibatkan
suasana gaduh, bisa jadi membosankan sehingga pelajaran cenderung tidak
diperhatikan. Suara hendaknya relatif rendah tetapi cukup jelas dengan volume
suara yang penuh dan kedengarannya rileks cenderung akan mendorong siswa
untuk memperhatikan pelajaran, dan tekanan suara hendaknya bervariasi agar
tidak membosankan siswa.
4) Cahaya masuk dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan.24
Di antara alat-alat pengajaran di kelas yang harus diatur adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan Kelas : Sekolah yang maju ada perpustakaan di setiap kelas, Pengaturannya
bersama-sama siswa.
b. Alat-alat Peraga media Pengajaran : Alat peraga atau media pengajaran semestinya
diletakkan di kelas agar memudahkan dalam penggunaannya, Pengaturannya bersama-sama
siswa.
c. Papan Tulis, Kapur Tulis, dan lain-lain : Ukurannya Disesuaikan, Warnanya harus kontras ,
Penempatannya memperhatikan estetika dan terjangkau oleh semua siswa.
d. Papan Presensi Siswa : Ditempatkan di bagian depan sehingga dapat dilihat oleh semua
siswa. Difungsikan sebagaimana mestinya.
- Burung Garuda
- Teks Proklamasi
- Slogan pendidikan
- Para pahlawan
- Peta/globe
f. Penempatan lemari