tata ruang kelas merupakan kegiatan yang terencana dan segaja yang dilakukan oleh guru dengan
tujuan menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal, sehingga diharapka proses belajar
.mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga tercapai tujuan pembelajaran
mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok .1
belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin
Menyediakan dan mengatur fasilitas secara perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan )3
.siswa belajar sesuai lingkungan, sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas
Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat )4
individunya
Accesibility (mudah dicapai) Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau )2
mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu jarak antar
tempat duduk harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat bergerak dengan mudah
.dan tidak mengganggu siswa lain yang sedang bekerja
Fleksibilitas (Keluwesan) Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan )3
yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.Seperti penataan tempat duduk yang perlu dirubah
.jika proses pembelajaran menggunakan metode diskusi, dan kerja kelompok
Kenyamanan Kenyamanan disini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara, dan )4
.kepadatan kelas
Keindahan Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang )5
menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar.Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan
dapat berengaruh positif pada sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan
Faktor eksternal 9John W. Santrock. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011, h,560-561. )2
Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (kondisi keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat).Jika siswa memiliki masalah- masalah eksternal dalam dirinya, contohnya karena kondisi
keluarganya yang tidak harmonis,atau tidak mendapat perhatian dari orang tuanya kemungkinan
siswa itutidak akan menjadi usil atau menjadi pendiam. Hal itu juga akan menjadi masalah dalam
.kelas
tempat duduk .1
warna dinding .2
suara guru .3
lampu/ventilasi .4
: Penjelasan
tempat duduk .1
Tempat duduk merupakan fasilitas atau barang yang diperlukan oleh siswa dalam proses
pembelajaran terutama dalam proses belajar di kelas di sekolah formal.tempat duduk dapat
mempengaruhi proses pembelajaran siswa, bila tempat duduknya bagus, tidak terlalu rendah, tidak
terlalu besar, bundar, persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan tubuh siswa. Maka siswa akan
.merasa nyaman dan dapat belajar dengan tenang
Ukuran bentuk kelas yang luas memungkinkan guru untuk mengatur tempat duduk yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh guru tersebut, namun jika luas kelas tidak
begitu luas maka akan sulit untuk guru untuk mengatur tempat duduk dan memungkin kan memakai
.penataan tempat duduk tradisional
Bentuk serta ukuran meja dan bangku sangat mempengaruhi dalam pentaan tempat duduk jika
tempat duduk nya berukuran besar dengan bentuk kelas yang tidak begitu luas maka sulit bagi guru
untuk membentuk penataan tempat duduk yang baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
.oleh guru
Jumlah siswa dalam kelas adalah hal yang terpenting untuk mengelola tempat duduk. Jika didalam
kelas tersebut terdapat 40 anak dengan bentuk kelas yang tidak begitu luas maka hanya penataan
tempat duduk tradisional saja yang akan dipakai dalam penataan tempat duduk. Jumlah siswa yang
.efektif di setiap kelas berkisar antara 20 sampai dengan 30 murid di setiap kelasnya
D. Jumlah siswa dalam setiap kelompok
Terdapat beberapa pengelolaan tempat duduk yang mengharuskan guru untuk membuat siswa
berkelompok, di dalam pengelolan tempat duduk ini jumlah siswa yang baik berkisar antara 5
sampai dengan 6 perkelompoknya dibagi sesuai dengan jumlah siswa yang terdapat dalam kelas
.tersebut, namun semua itu dapat disesuaikan dengan jumlah siswa dalam kelas tersebut
Jika jumlah kelompok dalam kelas terlalu banyak maka akan menyulitkan guru dalam proses
pembelajaran, karena biasanya siswa akan mudah terpecah konsentrasinya mereka sibuk bermain
dengan teman-teman nya atau kelas tersebut penuh sesak dengan bangku serta meja yang akan
.menyulitkan anak untuk bergerak
.F. Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa yang pandai dan kurang pandai, pria dan wanita)
Pembagian siswa perkelompok harus memperhatikan jenis kelamin dan kemampuan persiswa. Jika
di dalam kelompok hanya berisi perempuan saja maka akan dipastikan kelompok tersebut akan
menjadi kelompok yang berisik, atau sebaliknya jika kelompok tersebut beranggotakan siswa laki-laki
saja maka akan dipastikan kelompok tersebut akan menjadi kelompok yang pasif. Di dalam
pengaturan siswa dalam kelompok harus diliat kemampuan perindividu kelompok tersebut jika
didalam tersebut berisi siswa-siswa yang aktif maka kelompok siswa-siswa yang pasif akan terus
pasif tidak dapat berkembang
a. Formasi Huruf U
Formasi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat melihat guru dan/atau
melihat media visual dengan mudah dan mereka dapat saling berhadapan langsung satu dengan
yang lain. Susunan ini ideal untuk membagi bahan pelajaran kepada peserta didik secara cepat
.karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke berbagai arah dengan seperangkat materi
Mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran atau oblong di ruang kelas agar memungkinkan
anda untuk melakukan interaksi tim. Anda dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi meja-meja
untuk susunan yang paling akrab. Jika anda melakukan, beberapa peserta didik harus memutar kursi
mereka melingkar menghadap ke depan ruang kelas untuk melihat anda, papan tulis atau layar
c. Meja Konferensi
Ini terbaik jika meja relatif persegi panjang. Susunan ini mengurangi pentingnya pengajar dan
menambahkan pentingnya peserta didik. Susunan ini dapat membentuk perasaan formal jika
.pengajar ada pada ujung meja
d. Lingkaran
Para peserta didik hanya duduk pada sebuah lingkaran tanpa meja atau kursi untuk interaksi
berhadap-hadapan secara langsung. Sebuah lingkaran ideal untuk diskusi kelompok penuh. Sediakan
ruangan yang cukup, sehingga anda dapat menyuruh peserta didik menyusun kursi-kursi mereka
.secara cepat dalam berbagai susunan kelompok kecil
Susunan ini memungkinkan anda melakukan diskusi fishbowl (mangkok ikan) atau untuk menyusun
permainan peran, berdebat atau observasi aktifitas kelompok. Susunan yang paling khusus terdiri
dari dua konsentrasi lingkaran kursi. Atau anda dapat meletakkan meja pertemuan di tengah-tengah,
.dikelilingi oleh kursi-kursi pada sisi luar
f. Workstation
Susunan ini tepat untuk lingkungan tipe laboratorium, aktif dimana setiap peserta didik duduk pada
tempat untuk mengerjakan tugas (seperti mengoperasikan komputer, mesin, melakukan kerja
laborat) tepat setelah didemonstrasikan. Tempat berhadapan mendorong patner belajar untuk
menempatkan dua peserta didik pada tempat yang sama
g. Breakout Groupings
Jika kelas anda cukup besar atau jika ruangan memungkinkan, letakkan meja-meja dan kursi dimana
kelompok kecil dapat melakukan aktifitas belajar didasarkan pada tim. Tempatkan susunan pecahan-
pecahan kelompok saling berjauhan sehingga tim-tim itu tidak saling mengganggu. Tetapi hindarkan
penempatan ruangan kelompok-kelompok kecil terlalu jauh dari ruang kelas sehingga hubungan
.diantara mereka sulit dijaga
h. Susunan Chevroun
Sebuah susunan ruang kelas tradisional tidak melakukan belajar aktif. Jika terdapat banyak peserta
didik (tiga puluh atau lebih) dan hanya tersedia meja oblong, barangkali perlu menyusun peserta
didik dalam bentuk ruang kelas. Susunan V mengurangi jarak antara para peserta didik, pandangan
lebih baik dan lebih memungkinkan untuk melihat peserta didik lain dari pada baris lurus. Dalam
.susunan ini, tempat paling bagus ada pada pusat tanpa jalan tengah
i. Kelas Tradisional
Jika tidak ada cara untuk membuat lingkaran dari baris lurus yang berupa meja dan kursi, cobalah
mengelompokkan kursi-kursi dalam pasangan-pasangan untuk memungkinkan penggunaan teman
belajar. Cobalah membuat nomor genap dari baris-baris dan ruangan yang cukup diantara mereka
sehingga pasangan-pasangan peserta didik pada baris-baris nomor ganjil dapat memutar jursi-kursi
mereka melingkar dan membuat persegi panjang dengan pasangan tempat duduk persis di belakang
.mereka pada baris berikutnya
j. Audiotorium
Meskipun auditorium menyediakan lingkungan yang sangat terbatas untuk belajar aktif, namun
masih ada harapan. Jika tempat duduk-tempat duduk itu dapat dengan mudah dipindah-pindah,
tempatkanmereka dalam sebuah arc (bagian lingkaran) untuk membentuk hubungan lebih erat dan
visibilitas peserta didik.Jika tempat-tempat duduk itu cocok, suruhlah peserta didik agar duduk
sedekat mungkin ke pusat. Berlaku asertif terhadap bentuk ini; sekalipun dianggap barisan lepas dari
sisi audotorium. Ingatlah : tidak masalah seberapa besar auditorium dan seberapa banyak audien,
anda masih dapat memasangkan mereka dan menggunakan aktifitas-aktifitas belajar aktif yang
melibatkan
b. warna dinding
Suara guru, walaupun bukan faktor yang besar, turut mempengaruhi dalam proses belajar mengajar.
Suara yang melengking tinggi atau senantiasa tinggi atau malah terlalu rendah sehingga tidak
terdengar oleh siswa akan mengakibatkan suasana gaduh, bisa jadi membosankan sehingga
pelajaran cenderung tidak diperhatikan. Suara hendaknya relatif rendah tetapi cukup jelas dengan
volume suara yang penuh dan kedengarannya rileks cenderung akan mendorong siswa untuk
.memperhatikan pelajaran, dan tekanan suara hendaknya bervariasi agar tidak membosankan siswa
,mengajar di kelas, dalam menjamin kesehatan peserta didik, yang perlu diperhatikan
:yaitu
d) Cahaya masuk dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan.24
sebaik-baiknya bagi anak didik dalam belajar, hal-hal berikut dapat dijadikan
pegangan para guru, yaitu: mengatur tempat duduk anak didik harus mencerminkan
kelas yang bersih dan segar akan menjadi anak didik bergairah belajar, dan
memelihara kebersihan dan nyaman suatu kelas/ruang belajar, sama artinya dengan
. .e