Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMBELAJARAN TERPADU

PEMBELAJARAN TERPADU MODEL THREADED

KELOMPOK 3 :

Wardhana Doohan P (18540059)

Nurul Fatimah (19540040)

Anggita Sri Purwani (19540056)

Mariana Juni Indah Sundari (19540095)

i
PGSD-02/ SEMESTER V

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Pembelajaran Terpadu Model Threaded”  ini dengan lancar.

Makalah ini diperoleh dari sumber-sumber yang berkaitan dengan artikel ilmiah dari
media internet yang berkaitan dengan artikel ilmiah tersebut, tak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Terpdu atas bimbingan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa khususnya teman satu kelompok
yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Kami mengharapkan dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai bagaimana konsep dasar
artikel ilmiah dan penyusunanya.

Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca agar bisa menjadi bahan koreksi diri penulis untuk menjadi
yang lebih baik dikemudian hari.

Jumapolo, 26 Februari 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I..........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2

BAB II.........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.........................................................................................................................3

A. Pengertian Model Threaded.............................................................................................3

B. Kelebihan dan Kekurangan dari Model Pembelajaran Terpadu Model Threaded..........4

C. Fungsi Model Pembelajaran Threaded............................................................................5

D. Waktu Penerapan Pembelajaraan Terpadu Model Threaded ..........................................5

E. Langkah-langkah Penerapan Pembelajaraan Terpadu Model Threaded ........................5

F. Ikhtisar Meta Kurikulum .................................................................................................5

G. Rekomendasi penerapan pembelajaran model “Threaded” pada pembelajaran SD......10

BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUP.................................................................................................................................11

A. Kesimpulan....................................................................................................................11

B. Saran..............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara
sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna
disini memberiarti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep
konsepyang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang
menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.

Jika dibandingkan dengan konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak


lebih menekankan keterlibatan siswaa dalam belajar sehingga siswa terlibat aktif dalam
proses pembelajaran utuk pembuatan keputusan. Oleh karena itu pengalaman belajar di
sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk
berkarya. kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas hanya
sebanding dengan keterampilan.

Ditinjau dari cara memadukan konsep keterampilan, topik, dan unit sistematisnya, 
menurut Robin fogarty (1991)  terdapat 10 cara atau model dalam merencanakan
pembelajaran terpadu.  10 cara atau model tersebut adalah  fragmend, connected, nested,
sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, networked. Dalam bab ini
akan dibahas mengenai pembelajaran terpadu model threaded  merupakan model
pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau yang
berpotongan dengan inti materi subjek. Misalnya untuk melatih keterampilan berpikir atau
problem solving dari beberapa mata pelajaran di cari materi yang merupakan bagian dari
problem solving. Seperti komponen memprediksi meramalkan kejadian yang sedang
berlangsung mengantisipasi sebuah bacaan hipotesis laboratorium dan sebagainya.
keterampilan-keterampilan ini merupakan dasar yang saling berkaitan keterampilan yang
digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan pengembangan usia siswa sehingga
tidak tumpang tindih.

1
B. Rumusan Masalah
1.  Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran terpadu tipe threaded ?
2.  Apa saja kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran terpadu tipe
threaded ?
3.  Bagaimana fungsi model pembelajaran terpadu tipe threaded?
4.  Kapan penerapan model pembelajaran terpadu tipe threaded dapat dilakukan?
5.  Apa saja langkah-langkah dalam proses model pembelajaran terpadu tipe
threaded?
6. Bagaimana Ikhtisar Meta Kurikulum?
7. Rekomendasi penerapan pembelajaran model “Threaded” pada pembelajaran SD!

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran terpdu model threaded.
2. mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model threaded.
3. mengetahui fungsi dari pembelajaran terpadu model threaded.
4. mengetahui kapan penerapan pembelajaran terpadu model threaded.
5. mengetahui apa saja langkah-langkah dalam pembelajaran terpadu model
threaded. 

6. Mengetahui bagaimana Ikhtisar Meta Kurikulum.


7. Mengetahui rekomendasi penerapan pembelajaran model “Threaded” pada
pembelajaran SD

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Threaded


Ketrampilan berpikir (thinking skills), ketrampilan sosial (social skills),
ketrampilan belajar, grafis organizer, teknologi, dan kecerdasan ganda (multiple
intelligence skills) yang terdapat dalam semua disiplin ilmu dapat dilakukan dengan
pendekatan untaian. Model Threaded adalah model bersambungan atau model
integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua
pokok bahasan. Misalnya, perkiraan (prediction) adalah suatu ketrampilan yang
digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada bidang ilmu matematika,
memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau mengantisipasi peristiwa yang ada
dalam sebuah novel, dan proses membuat berbagai macam dugaan di laboratorium
IPA. Strategi mencari kesepakatan juga digunakan untuk menyelesaikan konflik dalam
segala situasi permasalahan. Ketrampilan ini pada intinya akan dihubungkan melalui
isi standar kurikulum yang ada.
Dengan menggunakan ide yang ada dalam metakurikulum dapat ditargetkan
serangkaian ketrampilan berpikir tertentu untuk memasukkan prioritas isi
pembelajaran yang ada. Misalnya dengan akan menggunakan kurikulum berkelompok
(cluster curriculum), pengajar (tim) mungkin akan memilih kelompok
ketrampilan analysis untuk memasukkan esensi ketrampilan berpikir dari masing-
masing kemampuan yang ada: IPA (pengelompokkan/classify), IPS (perbandingan
dan pembedaan/ compare and contrast), bahasa dan seni (menunjukkan/attribute),
matematika (mengurutkan/sequence). Demikian juga ketrampilan social (social skills)
dan kecerdasan ganda (multiple intelligence) lainnya akan disambungkan melalui
berbagai macam disiplin ilmu.
Dalam model Threaded, ketrampilan berpikir atau ketrampilan sosial akan
digiring kearah bagian isi, dan guru akan memberikan beberapa pertanyaan:
“Bagaimana menurutmu hal itu?”, “Ketrampilan berpikir yang bagaimanakah yang
menurut anda paling berguna?”, “Seberapa baikkah kerja kelompokmu hari ini?“,
“Sudahkan kamu menggunakan kemampuan bakat musikmu hari ini?”. Beberapa
pertanyaan biasanya sangat berlawanan dengan pertanyaann kognitif lainnya seperti,

3
“Jawaban apa yang anda dapatkan?”, dan “Berapa banyak yang setuju?” (Kadangkala
beberapa pertanyaan tadi layaknya pertanyaan begitu saja diajukan ke anak-anak dan
seolah guru sedang “membuang waktu”. Maka siswapun akan mengatakan: “Baiklah,
sesungguhnya apa yang harus kami lakukan?”).

B. Kelebihan Dan Kekurangan Dari Pembelajaran Terpadu Model Threaded

Threaded model (Model Untaian atau Model Pasang Benang) memiliki beberapa
kelebihan diantaranya sebagai berikut:
1. Konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan prilaku metakognitif
sehingga peserta didik dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa datang
sesuai laju perkembangan era globalisasi.
2. Materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni untuk setiap didiplin ilmu.
3. Guru dapat memasukan keterampilan berpikir, bekerja sama dan kecerdasan multiple
dalam isi mata pelajaran.
4. Peserta didik memperoleh berbagai jenis keterampilan berpikir yang dapat di transfer
menjadi kecakapan hidup.
5. Keterampilan yang digunakan disesuaikan dengan perkembangan usia siswa sehingga
tidak tumpang tindih.

Threaded model (Model Untaian atau Model Pasang Benang) memiliki beberapa
kekurangan diantaranya sebagai berikut :

1. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama sekali tidak ditunjukkan
dengan jelas atau gamblang.
2. Permukaan Metakurikulum (intinya pemindahan keterampilan hidup ) tetapi mata
pelajaran tetap statis.
3. Hubungan antara dan diantara pokok kajian materi sama sekali tidak ditekankan.
4. Guru umumnya masih memerlukan suatu pemahaman keterampilan dan strateginya
agar dapat menyusupkan metakurikulum melalui isi pelajaran.

4
C. Fungsi Pembelajaran Terpadu Model Threaded

Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum


menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif
menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model
yang aktif untuk yang mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan
keterampilan berfikir, bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya.

Pada model ini, pendekatan metakurikuler digunakan untuk mencapai beberapa


keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata pelajaran. Misalnya,
guru mempunyai target untuk membuat prediksi dalam percobaan di laboratorium
Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat bersamaan, guru IPS mempunyai target dalam
peramalan kejadian-kejadian saat ini, di mana keseluruhan kegiatan tersebut membentuk
suatu untaian keterampilan (membuat ramalan) yang bersumber dari lintas berbagai mata
pelajaran.  

D. Waktu Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Threaded

Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju
penyatuan pokok bahasan. Oleh karena model Threaded ini merupakan model yang utama
digunakan oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai macam
kecerdasan dalam isi pembelajaran.  

E. Langkah-Langkah Dalam Proses Pembelajaran Terpadu Model Threaded

Langkah-langkah yang dilakukan dalam Model Pembelajaran Threaded antara lain :

1. Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan


2. Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
3. Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat diuntaikan
4. Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
5. Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan

Langkah-langkah dalam membuat model threaded   menurut forgaty

1. Berpikir kembali :  mendesain ulang

5
Berpikir kembali ke Unit anggota tim baru-baru ini diajarkan mengidentifikasi beberapa
keterampilan  metacurricular yang tampaknya meningkatkan fokus konten. 
2. Berpikir ke depan :  desain
Berpikir ke depan sebagai anggota tim merencanakan topik dan unit mereka untuk
semester berikutnya.  menargetkan beberapa Meta keterampilan untuk benang melalui isi
3. Pikirkan lagi :   menghaluskan
Berpikir lagi sebagai anggota tim garis unit tambahan study dengan Meta keterampilan
yang sesuai untuk benang melalui isi mata pelajaran.

F. Ikhtisar Meta Kurikulum


a. Ikhtisar Ketrampilan Berpikir (Thinking Skills)

Untaian kurikulum ketrampilan bepikir


(the cluster curriculum of thinking skills)
Untaian ketrampilan berpikir Untaian ketrampilan berpikir kreatif
kritis (critical thinking skill clusters) (creative thinking skills cluster)
Untaian penunjukan (attribute cluster) Untaian tanggapan (perception cluster)
1.   Penggolongan (classifying) 1.   Penemuan (inventing)
2.   Pengurutan (sequencing) 2.   Prakiraan/meramalkan (predicting)
3.   Membandingkan dan 3.   Hipotesa (hypothesizing)
membedakan (comparing & contrasting)    Merenungkan (imaging)
   Menunjukkan (attributing)
Untaian urutan (sequence cluster) Untaian kesimpulan (inference cluster)
1.   Memprioritaskan (prioritizing) 1.   Prakiraan/meramalkan (predicting)
2.   Menemukan sebab akibat (finding 2.   Hipotesa (hypothesizing)
cause & effect) 3.   Memberlakukan secara
3.   Menarik kesimpulan (drawing umum (generalizing)
conclusions)    Menyimpulkan/menduga (inferring)
   Mengurutkan (sequencing)
Untaian analisa (analysis cluster) Untaian pemecahan masalah (problem
1.   Menganalisa kesalahan (analyzing for solving cluster)
bias) 1.   Menyimpulkan/menduga (inferring)
2.   Menganalisa 2.   Membuat analogi (making
asumsi/pendapat (analyzing for analogies)
assumption) 3.   Berhadapan dengan kerancuan dan
3.    Menarik kesimpulan (drawing gejala (dealing with ambiguity and
conclusions) paradox)
   Menganalisa (analyzing)    Pemecahan masalah (problem
solving)
Untaian evaluasi (evaluating cluster) Untaian pengungkapan (brainstorm
1.   Menganalisa cluster)
asumsi/pendapat (analyzing for 1.   Perwujudkan (personifying)

6
assumption) 2.   Penemuan (inventing)
2.   Menganalisa kesalahan (analyzing for 3.
bias) Visualisasi (visualizing)
3.   Analogi pemecahan (solving 4.   Menghubungkan (associating)
analogies)    Pengungkapan
4.   Membuat keputusan (decision pendapat (brainstorming)
making)
   Mengevaluasi (evaluating)
  Pemecahan masalah (problem solving)
  Pengambilan keputusan (decision making)
  Ide kreatif (creative ideation)

Untaian Ketrampilan evaluatif dan Untaian Ketrampilan produktif dan


analitis (analytical and evaluative skill generatif (generative and productive
cluster) skill cluster)
Seimbangkan aneka pilihanmu dari  keduanya yang kritis dan  pemikiran kreatif, memilih
suatu ketrampilan mikro, suatu kumpulan ketrampilan, atau dua kumpulan yang akan bekerja
bersama sebagai departemen atau tingkatan nilai/kelas untuk unit, semester, atau tahun.

b. Ikhtisar Ketrampilan Sosial (Social Skills)


Memilih ketrampilan sosial yang tepat ke target sebagai tingkatan nilai/kelas,
departemen, atau kelompok antar cabang ilmu pengetahuan.

IKHTISAR KETRAMPILAN SOSIAL


KETRAMPILAN SOSIAL
Komunikasi ( C), Kepercayaan
TAHAPAN ( T), Kepemimpinan ( L),
Resolusi Konflik ( CR)
Pembentukan
untuk mengorganisir kelom-pok dan menetapkan petun-juk Menggunakan suara
perilaku (C)  Memimpin bersama-sama
(C)
Mendengarkan tetangga
(C)  Melakukan pekerjaannya
(L)
Tinggal dengan kelompok
(C)    Tolong menolong (L)

Norma Meliputi semua anggota


untuk melengkapi yang di-tugaskan dan membangun (L) Semua berkesempatan
hubungan yang efektif partisipasi (L)
Mendorong orang lain
(L) Menghargai pendapat
orang lain (T)
Mendengar dengan focus
(T)      Tetap pada tugas (L)

7
Penyelarasan
untuk mempromosikan pe-mikiran kritis dan memak- Memperjelas (C)   Memeriksa
simalkan semua mata pe-lajaran perbedaan (CR)
Menafsirkan gagasan
(C)  Menghasilkan alternatif
(CR)
Memberikan contoh
(C)   Mencari kesepakatan
(CR)
Pendapat
untuk berfungsi secara efektif dan memungkinkan pekerjaan Nada perasaan (C)  Melihat
secara beregu poin semua pandangan(CR)
Menyetujui gagasan orang
(CR) Mencoba untuk setuju
(CR)
Membuka pikiran
(T) Mendukung gagasannya
(L)
Melakukan
untuk membantu perkem-bangan ke tingkat yang le-bih Menguraikan gagasan
tinggi tentang ketram-pilan berpikir, kreativitas, dan (C)  Meluaskan gagasan (C)
intuisi Mengintegrasikan gagasan
(L) Menyatukan bentuk (L)
Membenarkan gagasan
(CR)  Jangkauan kesepakatan
(CR)
Perbaikan ulang Mulai siklus dari setiap kali
ketrampilan sosial :
untuk menerapkan ke lain kurikulum dan memindah-kan ke   Dibentuk kelompok baru
dalam kehidupan di luar kelas   Anggota baru bergabung
dengan kelompok
  Anggota tidak ada dari
kelompok
  Tugas baru diberikan
  Merindukan terjadinya
ketidakhadiran

c. Ikhtisar Ketrampilan Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence Skills)

Pilih salah satu atau satu kelompok kecerdasan untuk memusatkan pada suatu unit studi atau
pelajaran tunggal.

Sembilan Jalan Penjelasan


Mengetahui
Kecerdasan
Ganda

8
Kecerdasan kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata
Linguistik secara efektif baik secara oral maupun tertulis seperti dimiliki
para pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan,
pemain sandiwara, orator, yang berkaitan dengan penggunaan
dan pengembangan bahasa secara umum.
Kecerdasan kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan
Matematis-Logis dan logika secara efektif dimiliki matematikus, saintis,
programmer, dan logikus, termasuk di dalamnya adalah
kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan
perhitungan.
Kecerdasan kemampuan menangkap dunia ruang-visual secara tepat,
Ruang Visual dipunyai para pemburu, arsitek, navigator, dan decorator,
termasuk kemampuan mengenal bentuk dan benda secara tepat,
melakukan perubahan suatu benda dalam pikiran dan
mengenali perubahan itu, menggambarkan suatu hal dalam
pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata serta
mengungkapkan dalam suatu grafik, suatu keseimbangan
relasi,warna, garis, bentuk dan ruang.
Kecerdasan kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk
Kinestetik- mengekspresikan gagasan dan perasaan seperti pada actor,
Badani atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah, termasuk ketrampilan
koordinasi dan fleksibilitas tubuh.
Kecerdasan kemampuan untuk mengembangkan, mengekpresikan, dan
Musikal menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, termasuk kepekaan
akan ritme, melodi, dan intonasi, kemampuan menyanyi,
kemampuan mencipta lagu, kemampuan menikmati lagu,
musik dan nyanyian.
Kecerdasan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri
Interpersonal sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif
berdasar pengenalan diri itu, termasuk kemampuan berefleksi
dan keseimbangan diri, kesadaran akan gagasan yang tinggi,
mampu ambil keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup,
dapat mengatur perasaan sehingga terlihat tenang.
Kecerdasan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri
Intrapersonal sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif
berdasar pengenalan diri itu, termasuk kemampuan berefleksi
dan keseimbangan diri, kesadaran akan gagasan yang tinggi,
mampu ambil keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup,
dapat mengatur perasaan sehingga terlihat tenang.
Kecerdasan kemampuan untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik,
Lingkungan dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam
natural, kemampuan untuk memahami dan menikmati alam dan
menggunakan kemampuan itu secaraproduktif dalam berburu,
bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam.
Kecerdasan menyangkut kemampuan dan kepekaan seseorang untuk
Eksistensial menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau
keberadaan manusia. Orang yang tidak puas hanya menerima
keadaan, kebera
daannya secara otomatis, tetapi mencoba menyadari dan
mencari jawaban terdalam.
9
G. Rekomendasi Penerapan Tentang Pembelajaran Model “Threaded”.

IPA
KD. 3.7. Mendeskripsikan hub. Antara SDA dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.

MATERI KELAS IV SD Semester 1  (Kurikulum 2013)

IPS
KD. 3.5. Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan
lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

MATEMATIKA
KD. 4.7. Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik.

BHS. INDO

A. KD. 3.3. Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis pekerjaan, serta
kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

BAB III

10
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran terpadu “Threaded” Adalah model bersambungan atau model integrasi
yang memfokuskan pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok
bahasan.  perkembangan morfologi dan sintaksis amatlah beragam. dari cara cara
menirukan, dan mengembangkan. proses yang rumit ini dimulai pada periode prasekolah
dan terus berlangsung sampai pada masa adolesen (masa remaja). 
 kelebihan dari model pembelajaran ini antara lain:
1. para guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif sehingga siswa
akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar.
2. dengan membuat siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka lakukan maka
transfer masa depan akan mudah dilakukan.
3. siswa akan belajar mendapatkan manfaat dan jenis pemikiran hebat yang intinya
adalah pemindahan keterampilan dan strateginya.

  kekurangannya antara lain:


1. masih diperlukan adanya tambahan kurikulum “ lainnya”. hubungan isi atau makna
dalam lintas bidang studi sama sekali tak ditunjukkan dengan jelas.
2. permukaan metakurikulum tetapi mata pelajaran tetap statis.
3. hubungan antara dan di antara berbagai pokok kajian materi sama sekali tidak
ditekankan.
4. dalam rangka menyusupkan metakurikulum melalui isi, semua guru memerlukan suatu
pemahaman keterampilan dan strateginya.

B. Saran

Sebagai seorang guru kita harus menerapkan pembelajaran kreatif dan inovatif supaya
para siswa mempunyai keterampilan untuk hidup di masa depan.  demikian makalah yang
dapat kami buat dengan semaksimal mungkin.  Apabila ada kesalahan dari penulisan,
penyajian materi, dan kejelasannya kami mohon maaf maaf.

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai