Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pembelajaran Model Immersed


Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Pembelajaran Terpadu

Dibimbing Oleh:
Novaria Lailatul Jannah ,S.Pd.,M.Pd.
Di Susun Oleh:
Desy Al-fitriani (42419022)
Sarah Ramdhania (42419071)
Shofiyun Nisa (42419074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Allah Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuaan sehingga makalah
yang berjudul “Pembelajaran Model Immersed” dapat selesai pada waktunya.
Sholawat serta salam, semoga senantiasa tercurahkan kehadirat Baginda Rasulullah
SAW. Atas dukungan moral informasi dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah
ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Arie Widya Murni, M.Pd. selaku Ketua Program Studi S1 PGSD;
2. Novaria Lailatul Jannah ,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Pembelajaran Terepadu.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik. Kami
berharap semoga makalah ini menambah pengetahuaan para pembaca. Namun terlepas itu,
kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharap saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan untuk memperbaiki makalah
ini.

Sidoarjo, 25 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul ............................................................................................ 1


Kata Pengantar ........................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................... 5
C. Tujuan ................................................................................ 5

BAB II ISI
A. Pengertian Model Immersed ................................................. 6
B. Prinsip-prinsip Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed ......... 6
C. Langkah-langkah pembelajaran terpadu Immersed ....... 5
D. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Model Immersed … 7
E. Kelebihan dan Kelemahan Model Immersed ……………... 7
F. Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed . 8
G. Contoh Model Immersed …………………………………… 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................... 12
B. Saran................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
siswa. Melalui pembelajaran terpadu ini siswa dapat memperoleh pengalaman langsung
sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi
hal-hal yang dipelajarinya. Siswa akan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Cara pengemasan
pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan
belajar bagi para siswa sekolah dasar. Bermakna disini memberikan arti bahwa, pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari
melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra
maupun antar mata pelajaran.

Dalam pelaksanaannya, perlu mengikuti prosedur yang dirancang sesuai dengan


prinsip-prinsip pembelajaran terpadu. Untuk itu, perlu dipelajari persyaratan pelaksanaan
pembelajaran terpadu agar pelaksanaannya dapat maksimal dan bermakna bagi peserta
didik. Selain itu, perlu dipelajari pula mengenai model-model dari pembelajaran terpadu,
sehingga guru dapat memilih model yang tepat pada saat pembelajaran. Manfaat dari
pembelajaran terpadu yaitu banyak topik-topik yang tertuang disetiap mata pelajaran
mempunyai keterkaitan konsep yang dipelajari oleh siswa. Sebagai guru, harus pandai
dalam memilih topik yang sesuai dalam membimbing pembelajaran.

Secara konseptual, perjalanan perkembangan model-model pembelajaran terpadu


merupakan beberapa bagian dari sepuluh titik dari garis kontinum sebuah tahapan
kurikulum. Berawal dari bentuk kurikulum tradisonal, dimana seluruh mata pelajaran
merupakan bidang yang dipeajari secara terpisah-pisah, kemudian dengan perkembangan
study komparasi yang terus menerus dilakukan, akhirnya ditemukan model-model
kurikulum yang berorientasi pada pembelajaran yang sangat terpadu. Pembelajaran
terpadu ini dapat membantu anak dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya
melalui pengalaman nyata yang ia alami sendiri. Pembelajaran terpadu pun akan mampu
menarik perhatian siswa dan menumbuhkan minat belajar siswa.

Pembahasan pada makalah ini diarahkan kepada pembelajaran terpadu


tipe immersed dimana pembelajaran dirancang agar setiap individu dapat memadukan
semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang
minatnya. Pembelajaran terpadu tipe immersed adalah tipe pembelajaran untuk siswa
yang sudah memiliki tingkat kemampuan berpikir tinggi (Fogarti, 1991; 86).

Oleh sebab itu dalam makalah ini pemakalah akan membahas tentang Model
immersed dari segi pengertian, karakteristik serta kelebihan model immersed.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka muncullah rumasan masalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan pengertian dari model immersed.
2. Bagaimana karakteristik model immersed?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan model immersed?
4. Bagaimana contoh model immersed?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuannya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui deskripsi dari pengertian dari model immersed.
2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik model immersed.
3. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan model immersed.
4. Untuk mengetahui bagaimana contoh model immersed.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Immersed


Fogarty (1991:86) Pembelajaran terpadu tipe Immersed (pembenaman) yaitu
suatu pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar disiplin ilmu, dimana siswa
dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran
sesuai bidang minatnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Fogarty (1991)
mengemukakan bahwa ada sepuluh tipe pembelajaran terpadu, pada tipe immersed
perpaduan dilakukan oleh siswa, guru hanya menyediakan fasilitas dan mengarahkan
proses perpaduan yang dilakukan siswa, tipe immersed hanya sesuai untuk siswa dengan
tingkat pemikiran yang sudah tinggi.
Menurut Suprayekti (2003: 69) arti harfiah dari kata Immersed adalah pencelupan
atau pembenaman. Pada pembelajaran terpadu model ini, seluruh mata pelajaran
merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara individu. Para siswa
menyaring sendiri seluruh konsep yang dipelajarinya menurut sudut pandang mereka
sendiri dan meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui
kegiatan atau proyek yang dijalaninya.
Model Immersed adalah model pembelajaran terpadu yang berpusat untuk
memadukan kebutuhan para siswa/mahasiswa, dimana mereka akan melihat apa yang
dipelajarinya dari minat dan pengalaman mereka sendiri. Keterpaduan secara internal
dan intrinsic dicapai oleh siswa/mahasiswa yang belajar dengan sedikit atau tanpa
intervensi dari luar atau ekstrinsik. Setiap individu memadukan semua data, ide-ide
melalui bidang yang sangat diminatinya. Pendekatan ini umumnya dilakukan oleh
mahasiswa baik mahasiswa S1, S2, maupun S3.

B. Prinsip-prinsip Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed


a. Prinsip penggalian tema
1. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk
memadukan beberapa mata pelajaran.
2. Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan
bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
3. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.
4. Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak.
5. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi
di dalam rentang waktu belajar.
6. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan
masyarakat (asas relevansi).
7. Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.

b. Prinsip pengelolaan KBM


1. Prinsip evaluasi, yakni memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan
evaluasi sendiri (self evaluation/ self assessment) disamping bentuk evaluasi
lainnya. Guru perlu mengajak siswa untuk mengevaluasi pencapaian belajar
berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan.
2. Prinsip reaksi, yakni dampak pengiring yang penting bagi perilaku secara sadar
belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena itu guru dituntut agar mampu
merencanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan
pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa
serta tidak mengarahkan ke aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang
utuh dan bermakna. Pembelajarn terpadu memungkinkan hal ini dan guru
hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang
ingin dicapai melalui dampak pengiring.

C. Langkah-langkah pembelajaran terpadu Immersed


Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed mengikuti tahap-tahap
yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
a. Tahap perencanaan, terdiri dari :
1. Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan.Memilih kajian materi, standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Langkah ini akan mengarahkan guru
untuk menentukan sub-keterampilan dari masing-masing keterampilan dalam satu unit
pelajaran.
2. Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-
keterampilan yang harus dikuasai meliputi keterampilan berpikir (thinking skill),
keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill)
yang masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.
3. Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-
keterampilan yang telah dipilih, dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan
berdasarkan kaidah penulisan yang meliputi: audience, behaviour, condition, dan
degree.
4. Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai strategi
guru untuk memadukan setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada setiap
langkah pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan.
Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah pembelajaran. Menurut Samani (dalam
Lutfiana, 2006; 32) tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu
topik dalam pembelajaran terpadu. Dalam Depdiknas (1996; 6) prinsip-prinsip
pelaksanaan pembelajaran terpadu meliputi:
1. Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi pembicaraan
dalam proses pembelajaran.
2. tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang
menuntut adanya kerja sama kelompok.
3. Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan
dalam perencanaan.

c. Tahap Evaluasi
Dalam tahap ini pelaksanannya dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan
evaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada depdiknas
hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu. Lebih lanjut lagi,
menurut Fogarty (1991) langkahlangkah pengembangan perangkat terpadu tipe
Immersed sama dengan langkah-langkah dalam pengembangan pembelajaran terpadu,
yang membedakan terletak pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pada
pembelajaran terpadu tipe Immersed kegiatan pembelajaran yang dilakukan akan
menghasilkan pemikiran sesuai dengan minat siswa. Pembelajaran terpadu tipe
Immersed dirancang dengan memadukan empat area subjek yang berbeda (empat
mata
pelajaran yang berbeda). Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran
terpadu tipe immersed antara lain:
a. Meninjau minat siswa
Guru terlebih dahulu meninjau minat siswa. Minat dari setiap siswa tentunya
berbeda-beda akan tetapi guru bertugas untuk memilih minat yang paling dominan
dalam suatu kelas. Minat yang dipilih berdasarkan dari hasil
observasi di dalam kelas.
b. Menentukan 4 mata pelajaran yang akan dikaitkan
Guru memilih 4 mata pelajaran yang sekiranya berkaitan dengan minat siswa. Dari
setiap mata pelajaran yang berkaitan dengan minat akan membuat semua
pembelajaran dapat terbenam kedalam minat siswa. Pada tahap ini menentukan
kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran yang akan dikaitkan.
c. Menentukan Indikator hasil belajar dan tujuan pembelajaran
Berdasarkan kompetensi dasar yang telah dipilih maka langkah selanjutnya
menetukan indikator. Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kata operasional
menurut Taksonomi Bloom yang menggunakan kata kerja operasional pada kegiatan
berpikir tinggi. Sedangkan tujuan pembelajaran ditulis berdasarkan kaidah penulisan
yang harus meliputi: audience, behaviour, condition, dan degree.
d. Mendesain kegiatan pembelajaran dari empat mata pelajaran sesuai dengan
minat siswa.
Merancang kegiatan setiap mata pelajaran yang dikaitakan minat siswa sehingga
menghasilkan pemikiran sesuai minat siswa.

D. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Model Immersed


Fogarty (1991) memaparkan memaparkan 3 karakteristik pembelajaran terpadu tipe
immersed yaitu :
a. Pembelajaran berfokus pada minat
Para siswa menyaring sendiri seluruh konsep yang dipelajarinya menurut sudut
pandang mereka sendiri dan meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam
pengalaman melalui kegiatan yang dijalaninya
b. Menggabungkan empat mata pelajaran yang berhubungan
dengan minat.
Pembelajaran terpadu tipe immersed merupakan
pembelajaran yang dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari
beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya.
Pembelajaran immersed ini memerlukan kemampuan berpikir yang tinggi pada anak.
c. Semua materi pelajaran dari setiap mata pelajaran yang akan dipelajari dibenamkan
kedalam minat siswa.
Untuk mengetahui minat siswa, pertama-tama guru menyebar kuisioner yang
berhubungan dengan minat siswa, setelah itu guru menganalisis minat siswa yang
paling banyak pada minat dibidang apa dan guru mendapatkan hasil tentang minat
siswa. Kemudian guru membuat langkah-langkah pembelajaran dan memilih materi
dalam setiap mata pelajaran yang akan dipelajari siswa ini di pilih dengan
mengedepankan minat siswa.

E. Kelebihan dan Kelemahan Model Immersed


Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu tipe immersed yakni sebagai
berikut:
1. Dampak positif dari membenamkan ide-ide dari beberapa bidang studi adalah siswa
dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran
sesuai dengan minatnya.
2. Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus sehingga terjadi
proses internalisasi.
3. Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus
menerus sehingga memudahkan terjadinya proses transfer ide-ide bidang studi
tersebut.
Beberapa kelemahan yang mungkin dijumpai pada pembelajaran terpadu tipe immersed
diantaranya adalah:
1. Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang sempit dapat
menimbulkan terlalu prematur atau terlalu tajamnya sebuah fokus.
2. Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih dalam, diperlukan pengalaman dan
pengetahuan yang luas. Keadaan ini tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada
jenjang pendidikan dasar.
3. Model pembelajaran terpadu tipe immersed, menekankan pada penggabungan
pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda untuk membahas suatu masalah
khusus. Keadaan ini berpotensi untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa
terhadap bidang-bidang studi tertentu.
4. Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan pemikiran siswa merupakan hal
semestinya ditekankan, tidak perlu terburu-buru untuk mengkhususkannya.
F. Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata
pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu
kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari fisika dan
setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada
siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester.Model ini melatih
kreatifitas berfikir siswa secara bertahap dari jenjang SD hingga SMA. Penerapan
lainnya bagi kelas 5 SD misalnya pada materi pencemaran udara dapat dijelaskan pada
materi pelajaran IPA, PKN, Bahasa Indonesia, dan Seni Rupa. Materi tersebut membahas
tentang:
IPA : Pernafasan pada manusia
PKN : Peraturan Pemerintah
Bahasa Indonesi : Menceritakan hasil pengamatan
Seni Rupa : Membuat poster sederhana
Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMA yang tertarik dengan optik ia ingin
mendalami mengenai lensa, sehingga ia harus memperdalam materi lain seperti:
Matematika : kalkulus, skala
Fisika : optik, lensa, persamaan lensa
Komputer : program/software (flash, ppt)
Bahasa : menulis, menyampaikan hasil
Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMK yang mengambil kejuruan teknik
gambar bangunan untuk memenuhi keingintahuannya, ia harus memperdalam materi lain
seperti:
Matematika : bagan/ grafik data, skala
Fisika : kesetimbangan,
Komputer : software design bangun,
Seni : gambar manual,
Pada mahasiswa geologi, selain mempelajari materi tentang geologi, mereka juga
memerlukan pengetahuan lain diluar bidangnya seperti:
Matematika : tekhnologi komputer, bagan / grafik data, aliran data dan interpretasi
IPA : mineral, gunung berapi, masalah lingkungan dan gempa bumi
Bahasa : membuat pidato, membaca, menulis
IPS : hak asasi manusia, sungai dan implikasi hukum
Diagram yang menggambarkan pembelajaran terpadu tipe immersed sebagaimana
dijelaskan dalam Fogarti (1991; 90).
G. Contoh Model Immersed
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata
pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu
kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari fisika dan
setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada
siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester. Model ini melatih
kreatifitas berfikir siswa secara bertahap dari jenjang SD hingga SMA. Bagi siswa kelas
4 SD model ini dapat dilaksanakan pada hari HUT RI. Misalnya merancang sebuah
pesawat terbang yang seimbang lalu dipamerkan. Penerapan lainnya bagi kelas 5 SD
misalnya pada sub tema wujud benda dan cirinya, pemetaan yang dipetakan antara lain
IPS dan Bahasa Indonesia.
Pemetaan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed

Kompetensi Dasar (KD) : Kompetensi Dasar (KD) :


Bahasa Indonesia IPS
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan 3.1 Memahami aktivitas dan perubahan kehidupan
buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia dalam ruang, konektivitas antarruang dan waktu
manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan serta keberlanjutannnya dalam kehidupan sosial, ekonomi,
Tema 1 : Benda-
pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Benda di pendidikan dan budaya dalam lingkup nasional.
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah Lingkungan Sekitar Indikator:
kosakata baku. Mengenal aktivitas kehidupan manusia dan perubahannya
Sub Tema 1 : Wujud
Indikator: Benda dan Cirinya dalam ruang di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan
Menyajikan hasil laporan dalam bentuk tabel mengenai budaya dalam lingkup nasional
perubahan alam dan keseimbangan ekosistem yang di
akibatkan oleh kegitan manusia

HASIL BELAJAR
HASIL BELAJAR
Memahami aktivitas kehidupan manusia dan
Menulis, dan menyajikan hasil laporan tentang perubahan
alam dan keseimbangan ekosistem yang diakibatkan oleh perubahannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan
kegiatan manusia budaya dalam lingkup nasional
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran terpadu tipe immersed adalah suatu pembelajaran yang
menggunakan pendekatan inter dan antar disiplin ilmu, dimana siswa dapat memadukan
semua data setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan bidang
minatnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran ini
juga dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu
dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya. Pembelajaran terpadu tipe
immersed adalah tipe pembelajaran yang memerlukan tingkat kemampuan berpikir
tinggi.
Pada pembelajaran ini, tidak lagi berfokus pada mata pelajaran, tetapi sudah pada
para siswa sebagai individu-individu yang mempunyai kemampuan dan pengalaman
yang berbeda-beda serta sebagai individu yang membentuk jaringan kerja sama.
Langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed mengikuti tahap-tahap yang
dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.

3.2 Saran
Saran dari penulis, sebaiknya guru harus sudah memahami materi yang akan
disampaikan kepada peserta didik, dikarenakan model ini memerlukan konsentrasi yang
tinggi sehingga peserta didik mampu memahami pelajaran sesuai dengan cara
pemahaman mereka sendiri. Model ini lebih cocok digunakan untuk kelas tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Fogarty, R., 1991, The Mindful School: How to Integrate The Curicula, Skylight Publishing,
Illinois.

Lutfiana, A. F., 2006, Implementasi Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Minyak Bumi
Berorientasi Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed, Makalah
Komprehensif Universitas Negeri Surabaya. Program Studi Sains, PPS
Unesa, Surabaya.

Prabowo, 2000, Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Terpadu Dalam Menghadapi


Perkembangan IPTEK Millenium III. Makalah disampaikan pada seminar
dan lokakarya Jurusan Fisika FMIPA UNESA bekerjasama dengan
Himpunan Fisika Indonesia (HFI)

Suprayekti, dkk., 2003, Pembaharuan Pembelajaran di SD, Universitas Terbuka, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai