Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Tentang

PEMBELAJARAN TERPADU MODEL


NETWORKED

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengembangan Pembelajaran Tematik Terpadu

Kelompok

WIWID 221240

ELZA EKA LESTARI 22124072

RAHMI 221240

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. RISDA AMINI, M.P
Drs. SAFRI AHKMAD, M.Pd, Ph.D

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan izin-Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaran
sehingga dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah Pengembangan
Pembelajaran Tematik Terpadu tentang “Pembelajaran Terpadu Model ”.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman, terutama kepada
dosen mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Tematik Terpadu yaitu Ibu Prof.
Dr. Risda Amini, M.P dan Bapak Drs. Safri Ahkmad, M.Pd, Ph.D yang telah
memberikan pengarahan kepada kami dalam membuat makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada para pembacanya. Namun
demikian, kami sangat menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima setiap kritik dan saran dari
pembaca dengan tangan terbuka.

`Padang, Februari 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI.. ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
A. .... 3
B....... 4
C. …………. 5
D. ……. 7
E. ................ 12
BAB III PENUTUP………………………………………………………… 15
A. Simpulan ....................................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan formal secara umum dapat
diindikasikan apabila kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta
didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran
dengan menggunakan tes dan nontes. Proses pembelajaran akan efektif apabila
dilakukan melalui persiapan yang cukup terencana dan diimplementasikan dalam
bentuk pola-pola kegiatan pembelajaran.
Pola-pola kegiatan pembelajaran dapat diintegrasikan kedalam kurikulum.
Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua kurikulum atau lebih
sedemikian hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Integrated curriculum diwujudkan dengan adanya pembelajaran terpadu. Dalam
integrated curriculum, apa yang disajikan di sekolah disesuaikan dengan kehidupan
anak di luar sekolah. Pelajaran di sekolah membantu siswa dalam menghadapi
berbagai persoalan di luar sekolah.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu?
2. Apa dimaksud dengan pembelajaran terpadu model networked?
3. Terlihat seperti apa model pembelajaran networked ?
4. Terdengar seperti apa model pembelajaran networked ?
5. Apa kelebihan dari model networked?
6. Apa kekurangan dari model networked?
7. Bagaimana penerapan model networked dalam pembelajaran di PAUD?

iii
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran terpadu
2. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran terpadu model networked
3. Untuk mengetahui seperti apa model pembelajaran networked
4. Untuk mengetahui terdengar seperti apa model pembelajaran networked
5. Untuk mengetahui kelebihan dari model networked
6. Untuk mengetahui kekurangan dari model networked
7. Untuk mengetahui penerapan model networked dalam pembelajaran di
PAUD

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN TERPADU


Pembelajaran Terpadu merupakan model pembelajaran yang mencoba untuk
memadukan beberapa pokok bahasan (Beane, 1995:615). Pembelajaran terpadu
adalah pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai aspek dalam pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan tematik. Untuk mencapai aspek perkembangan
anak dengan optimal, materi yang disampaikan dijelaskan berdasarkan tema dan
subtema.
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi
kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan,
mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai SMA. Model pembelajaran ini pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik baik secaraa individual maupun kelompok aktif untuk mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip secara holistis dan otentik.
Pembelajaran terpadu menunjukkan bahwa model pembelajaran terpadu sejalan
dengan beberapa aliran modern yaitu termasuk dalam aliran pendidikan
progresivisme. Aliran progresivisme memandang pendidikan yang mengutamakan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (student centered),
sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru
(teacher centered) dan pada bahan ajar. Tujuan utama sekolah adalah untuk
meningkatkan kecerdasan praktis, serta untuk membuat anak lebih efektif dalam
memecahkan berbagai problem yang disajikan dalam konteks pengalaman
(experience) pada umumnya (Willian F. Oneill, 1981).
Pembelajaran terpadu diawali dari suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang
dikaitkan dengan pokok bahasan lainnya, dimana konsep tertentu dikaitkan dengan
konsep lain yang telah direncanakan, baik dalam satu bidang atau lebih dan dengan
beragam pengalaman belajar agar pembelajaran menjadi lebih bermakna
(Hardisubroto, 1998). Dengan adanya pemaduan ini, maka anak akan

v
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran lebih
bermakna (meaningfull) bagi siswa. Jika dibandingkan dengan pendekatan
konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan pada
keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa tampak aktif terlibat dalam proses
pembelajaran untuk pembuatan keputusan(decision making) (Sukayati 2004:4).
Oleh karena itu, pembelajaran terpadu merupakan salah satu pendekatan yang
digunakan di dalam pembelajaran yang menekankan pada perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran secara holistik, berdasarkan desain kurikulum terpadu
yang direncanakan.

B. PENGERTIAN NETWORKED MODEL


Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa
dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan
mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak
langsung mencari tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan,
internet, saluran radio, TV, atau teman, kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli
olehnya. Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi
belajar karena rasa ingin tahunya yang besar dalam dirinya. Networked model
merupakan rancangan kurikulum yang berfilosofi. Jika dilaksanakan dalam
pembelajaran akan memberikan bekal kepada siswa untuk mampu memfilter
(memilih) seluruh kegiatan belajar melalui kacamata keahlian dan kemampuan
membuat hubungan internal dan mampu memandu ke jaringan kerja eksternal dari
para ahli di lapangan atau bidang-bidang terkait. Sebagai contoh yaitu seorang arsitek
ketika mengadaptasi sebuah program ia bekerja sama dengan ahli teknik
pemrograman, dan ahli interior desain. Ia bekerja secara lintas bidang dan
bekerjasama dengan keahlian pelajar lain untuk memperoleh keterampilan yang
sempurna.
Menurut pandangan Robin Fogarty ( 1991 ) Networked merupakan model
pemaduan pembelajaran yang mengandalkan kemungkinan pengubahan konsepsi,
bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah

vi
siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang
berbeda – beda. Belajar disikapi sebagi proses yang berlangsung secara terus –
menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan
yang dihadapi siswa.
Seorang peserta didik membuat jaringan dengan orang lain baik dalam bidang
yang mereka tekuni maupun di luar bidang tersebut dan mereka menghubungkan ide-
ide baru ke dalam ide-ide lama secara kontinu atau terus- menerus. Peserta didik
menyaring semua yang mereka pelajari melalui kajian para ahli dan membuat koneksi
internal yang mengarah ke jaringan eksternal ahli di bidang terkait. Model ini
digambarkan seperti sebuah bangun prisma yaitu merupakan sebuah bangun yang
apabila dilihat dapat menciptakan berbagai dimensi dan arah fokus. Pendidikan
seorang manusia tidak pernah selesai sampai ia mati. (Robert E. Lee).
Model networked dalam model pembelajaran terpadu merupakan sumber
masukan eksternal yang berkelanjutan, model ini seterusnya akan memberikan ide-ide
baru, dan ide-ide ekstrapolasi atau ide yang halus. Jaringan profesional peserta didik
biasanya tumbuh di arah yang jelas dan kadang-kadang tidak begitu jelas. Dalam
pencarian pengetahuannya, peserta didik bergantung pada jaringan ini sebagai
sumber informasi utama dan mereka harus menyaring melalui sudut pandang mereka
sendiri sesuai dengan keahlian dan minat yang mereka miliki.
Model networked, tidak seperti di model sebelumnya, pelajar mengarahkan
proses integrasi melalui ruang pemilihan jaringan yang mereka butuhkan. Hanya
pembelajar sendiri yang mengetahui seluk-beluk dan dimensi bidang mereka, peserta
didik dapat menargetkan sumber daya yang diperlukan. Model ini, seperti model yang
lain, berkembang dan tumbuh sebagai kebutuhan tambahan yang dapat mendorong
peserta didik ke arah yang baru. Contoh: arsitek, jika mereka mengadaptasi teknologi
CAD / CAM untuk desain, jaringan dengan teknik pemrograman dan memperluas
pengetahuan dasar yang mereka miliki, seperti yang dia lakukan secara tradisional
dengan para desainer interior.

vi
i
C. TERLIHAT SEPERTI APA MODEL PEMBELAJARAN
NETWORKED ?
Model networked dipandang secara terbatas memperpanjang dimulai sejak
sekolah dasar. Bayangkan seorang anak kelas lima yang telah memiliki minat di
Indiana sejak hari anak itu bermain koboi dan Indian. Semangat untuk pengetahuan
Indian membawa dia membaca buku-buku sejarah dan non fiksi dengan baik.
Keluarganya, sadar ketertarikan anaknya dengan orang Indian, kemudian
mereka mendengar dan menggali tentang arkeologis yang mendukung anak-anak
untuk benar-benar menggali dan berpartisipasi sebagai bagian dari peserta program
liburan musim panas yang ditawarkan oleh sebuah perguruan tinggi lokal. Sebagai
hasil dari ini “perkemahan” musim panas ini, pelajar tersebut menjumpai orang dari
sejumlah bidang seperti: seorang antropolog, ahli geologi, arkeolog, dan ilustrator,
mahasiswa seni rupa, mereka disewa untuk mewakili menggali kemampuan siswa
dalam menggambar.
Jaringan yang dimiliki peserta didik ini sudah mulai terbentuk. Ketertarikan
secara alami yang dimilikinya telah menyebabkan dia untuk belajar dari orang lain di
bidang yang menawarkan berbagai tingkat pengetahuan dan wawasan yang
memperluas jangkauan belajarnya.

D. TERDENGAR SEPERTI APA MODEL PEMBELAJARAN


NETWORKED ?
Model networked ini terdengar seperti tiga atau empat arah konferensi yang
memberikan berbagai jalan eksplorasi dan penjelasan. Meskipun ide-ide yang
beragam mungkin tidak datang sekaligus, pelajar pada model jaringan ini terbuka
untuk menerima beberapa input sebagai komponen yang berbeda yang disaring dan
diurutkan sesuai kebutuhan seorang pelajar. Model ini terdengar seperti jaringan
berita yang menarik yang tersaji dalam gambar dan cerita yang berasal dari seluruh
penjuru dunia. Model networked ini mirip dengan sinyal satelit yang bertebaran dan
menerima sinyal dari berbagai arah.

vi
ii
E. KELEBIHAN MODEL NETWORKED
Kelebihan dari model jaringan ini sangat beragam. Pendekatan pembelajaran
terintegrasi ini sangat pro-aktif dan alami, dengan model ini peserta didik memulai
pencarian dan mengikuti jalan yang baru dia temukan dengan kemampuanya sendiri.
Peserta didik dirangsang dengan informasi yang relevan, keterampilan, atau konsep
yang diberikan di sepanjang proses pembelajaran. Nilai tambahan dari model jaringan
ini bagaimanapun tidak bisa dipaksakan pada peserta didik melainkan harus muncul
dari dalam diri masing-masing peserta didik. Namun, mentor memberikan layanan
yang diperlukan untuk mendukung tingkat pembelajaran yang lebih tinggi. Pada
model networked ini peserta didik terstimulasi oleh informasi, ketrampilan atau
konsep-konsep baru.

F. KELEMAHAN MODEL NETWORKED


Kelemahan dari model jaringan sangat dipahami oleh mereka yang telah
mengembangkan beragam kepentingan tenaga dari cintanya. Sangat mudah untuk
mendapatkan sisi acak ke dalam salah satu ide disampingnya. Ini juga mungkin untuk
mendapatkan di dalam pemikiran kita. Sebuah jalan tertentu tampaknya mengundang
dan berguna, tapi tiba-tiba menjadi sebaliknya. Manfaat kadang tidak lagi seimbang
dengan harga yang harus dibayar. Kelemahan lain adalah bahwa model jaringan, jika
diambil untuk perbedaan-perbedaan besar, dapat menyebarkan minat yang terlalu
tipis dan dan tidak terkonsentrasi atau memecah perhatian peserta didik sehingga
upaya-upaya pengajaran yang dilakukan menjadi tidak efektif.

G. PENGGUNAAN MODEL NETWORKED


Model ini, seperti model yang tersamar, model jaringan sering memindahkan
tanggung jawab integrasinya lebih berat kepada pelajar daripada seorang desainer
pembelajarannya. Namun, itu adalah model yang sesuai untuk menyajikan motivasi
kepada peserta didik. Tutor atau mentor sering menyarankan model jaringan untuk
memperluas cakrawala para pelajar atau memberikan perspektif yang diperlukan.
Sebagai jaringan berkembang, koneksi atau suatu

ix
hubungan terkadang muncul secara kebetulan di sepanjang proses pembelajaran.
Seringkali, tanpa sengaja hal ini mendorong peserta didik menemukan kedalaman
pengetahuan baru disuatu bidang atau sebenarnya mengarah ke penciptaan bidang
yang lebih khusus. Salah satu contoh seperti di era modern sekarang, dalam bidang
genetika yang telah mengembangkan sebuah penemuan baru yang dikenal sebagai
rekayasa genetik. Ini berlangsung dari lapangan yang merupakan hasil dari
pengembangan model jaringan seorang pelajar yang berbakat dengan pelajar lainnya
yang mendalami keahliannya tersebut.
Bertahun-tahun kemudian para pemikir di sekolah pascasarjana membicarakan
kepada dua ahli model jaringan, seorang ahli psikolog kognitif dan seorang
programmer komputer.
Sebagai contoh ketika Fogarty menganggap dirinya sebagai pustakawan yang
memiliki ketrampilan ilmu perpustakaan. Tapi sebagai seorang kandidat doktor di
bidang kecerdasan buatan, dia perlu membuat jaringan dengan orang lain di bidang
yang sangat teknis. Saya mencari sebuah program untuk membantu mensimulasikan
pencarian kognitif untuk informasi.
Apa yang kita ketahui tentatung cara kerja otak dapat direpresentasikan dalam
diagram ini. Selain itu, dengan scripting “berbicara keras dengan pemantauan” pada
sebuah mata pelajaran, Fogarty berpikir kita akan dapat melihat pola hubungan
sebuah keputusan. Jika kita menempatkan pemikiran kita bersama, ini akan mulai
masuk akal. Sulit untuk menduplikasi hubungan pengetahuan yang dibuat oleh otak
manusia, tetapi keacakan dalam prosedur dapat diprogram didalamnya. Fogarty akan
membutuhkan rincian eksplisit tentang bagaimana kita membuat hubungan/koneksi di
otak manusia dimulai dari anda.

x
Dengan berbekal sebuah “ misi dalam pikiran” jaringan pelajar dengan dua pakar
lainnya agar melaksanakan “proyek hewan peliharaan”

Matematika Sains Sains


Matematika
Menganalisa gagasan” kemampuan
nutrisional jumlah penelitian dan
hasil biokimia
penjualan kesehatan (fokus
pemeriksaan yang keliru ilmu gizi)

Ahli Gizi
Pelajar Penerbit Edukasional Ahli
Seni bahasa Pembelajaran
pekerjaan Seni bahasa
Sosial
dari Dr. pengajaran Pembelajaran Matematika
fokus
Lendon kemampuan kurikulum sosial Menganalisa
Smith loby pabrik penerbitan buku hasil
suasana untuk
susu pelajaran
fokus baru pemeriksaan

Matematika Sains
analisa lemak; serat
statistik dan garam; gula
pemrogaman

Pemograman komputer
Ahli

Seni bahasa Pembelajaran sosial


persoalan
perintah kebijaksanaan

laporan penelitian data


dukungan pencarian
keterangan

xi
Penerapan Model Networked Di PAUD

Kognitif Kognitif
Bahasa Bahasa
 Mengetahui alat

transportasi darat,
 Menirukan suara
alat transportasi
Mengetahui alat  “Lapor menara
navigasi udara bandara kami
laut, udara darat, laut, udara
 Mengetahui bagian-
(pesawat terbang, (pesawat terbang, pesawat Boeing 32
kapal laut, kereta bagian pesawat siap akan
kapalmlaut, kereta (sayap pesawat,
api, dsb)
api, dsb) mendarat”
 Menyebutkan kata kabin, bagasi, dsb)
pesawat terbang,
kapal laut, kereta api

Transportasi
Pelajar Pesawat Terbang
Pilot
Sosial Emosional
 Disiplin mengantri Fisik Motorik Sosial Emosional Fisik Motorik
loket  Meniru gerakan
 Tertib mengikuti pesawat terbang  Disiplin waktu  Mengemudikan
aturan  Meniru gerakan  Mengikuti SOP pesawat
meneropong
 Meniru gerakan
penerbangan  Duduk dibelakang
masinis
kemudi

TRANSPORTASI

Kognitif Bahasa
 Mengetahui  “Kepada seluruh
bagian-bagian penumpang kapal
kapal laut rajabasa, sesaat
lagi kita akan
 Menghitung sampai di
jumlah skoci pelabuhan merak”

Kapal Laut
Nahkoda (Ahli)

Sosial Emosional Fisik Motorik


 Disiplin waktu  Berdiri dibalik
 Mengikuti SOP kemudi
kelautan  Gerakan
memutar
kemudi

xi
i
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Model networked merupakan rancangan kurikulum yang dilaksanakan dalam
pembelajaran yang akan memberikan bekal kepada siswa mampu memfilter
(memilih) seluruh kegiatan belajar dari berbagai macam sumber belajar. Penggunaan
model jaringan ini untuk memperluas cakrawala para pelajar atau memberikan
perspektif yang diperlukan untuk mendorong peserta didik menemukan kedalaman
pengetahuan baru disuatu bidang atau sebenarnya mengarah ke penciptaan bidang
yang lebih khusus.
Pengembangan kurikulum mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Pemerolehan hasil belajar pada dasarnya adalah bagaimana menyiapkan peserta didik
menjadi individu yang kreatif dan kritis dengan mendasarkan pada keberanian,
mampu mengembangkan komunikasi dan interaksi inter dan antar personal baik
dengan teman maupun musuh. Pelaksanaan model pembelajaran terpadu harusnya
didukung dengan kemampuan dan kesiapan guru yang optimal serta media
pembelajaran yang memadai, menuntut adanya kreativitas dan inovasi guru dalam
pengembangan pembelajaran, bertotal dan dikembangkan dari kurikulum yang sudah
terpadu.

xi
ii
DAFTAR PUSTAKA

Fogarty, Robin.1991.The Mindful School How to


Curricula.IRI/Skylight Publishing, Inc.Palatine, Illinois.
Sudjana. Nana.1988.Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum
di Sekolah. Sinar Baru Algesindo : Bandung.
Y. Padmono. Dr. Pembelajaran Terpadu atau
Kurikulum Terpadu
(1).http://m.kompasiana.com/post/edukasi/2010/pembelajaran-
terpadu-atau- kurikulum-terpadu-1/. Akses pada 21 Maret 2013
Pukul 20:07:06

xi

Anda mungkin juga menyukai