Tentang
Kelompok
WIWID 221240
RAHMI 221240
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. RISDA AMINI, M.P
Drs. SAFRI AHKMAD, M.Pd, Ph.D
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan izin-Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaran
sehingga dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah Pengembangan
Pembelajaran Tematik Terpadu tentang “Pembelajaran Terpadu Model ”.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman, terutama kepada
dosen mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Tematik Terpadu yaitu Ibu Prof.
Dr. Risda Amini, M.P dan Bapak Drs. Safri Ahkmad, M.Pd, Ph.D yang telah
memberikan pengarahan kepada kami dalam membuat makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada para pembacanya. Namun
demikian, kami sangat menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima setiap kritik dan saran dari
pembaca dengan tangan terbuka.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI.. ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
A. .... 3
B....... 4
C. …………. 5
D. ……. 7
E. ................ 12
BAB III PENUTUP………………………………………………………… 15
A. Simpulan ....................................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu?
2. Apa dimaksud dengan pembelajaran terpadu model networked?
3. Terlihat seperti apa model pembelajaran networked ?
4. Terdengar seperti apa model pembelajaran networked ?
5. Apa kelebihan dari model networked?
6. Apa kekurangan dari model networked?
7. Bagaimana penerapan model networked dalam pembelajaran di PAUD?
iii
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran terpadu
2. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran terpadu model networked
3. Untuk mengetahui seperti apa model pembelajaran networked
4. Untuk mengetahui terdengar seperti apa model pembelajaran networked
5. Untuk mengetahui kelebihan dari model networked
6. Untuk mengetahui kekurangan dari model networked
7. Untuk mengetahui penerapan model networked dalam pembelajaran di
PAUD
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran lebih
bermakna (meaningfull) bagi siswa. Jika dibandingkan dengan pendekatan
konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan pada
keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa tampak aktif terlibat dalam proses
pembelajaran untuk pembuatan keputusan(decision making) (Sukayati 2004:4).
Oleh karena itu, pembelajaran terpadu merupakan salah satu pendekatan yang
digunakan di dalam pembelajaran yang menekankan pada perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran secara holistik, berdasarkan desain kurikulum terpadu
yang direncanakan.
vi
siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang
berbeda – beda. Belajar disikapi sebagi proses yang berlangsung secara terus –
menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan
yang dihadapi siswa.
Seorang peserta didik membuat jaringan dengan orang lain baik dalam bidang
yang mereka tekuni maupun di luar bidang tersebut dan mereka menghubungkan ide-
ide baru ke dalam ide-ide lama secara kontinu atau terus- menerus. Peserta didik
menyaring semua yang mereka pelajari melalui kajian para ahli dan membuat koneksi
internal yang mengarah ke jaringan eksternal ahli di bidang terkait. Model ini
digambarkan seperti sebuah bangun prisma yaitu merupakan sebuah bangun yang
apabila dilihat dapat menciptakan berbagai dimensi dan arah fokus. Pendidikan
seorang manusia tidak pernah selesai sampai ia mati. (Robert E. Lee).
Model networked dalam model pembelajaran terpadu merupakan sumber
masukan eksternal yang berkelanjutan, model ini seterusnya akan memberikan ide-ide
baru, dan ide-ide ekstrapolasi atau ide yang halus. Jaringan profesional peserta didik
biasanya tumbuh di arah yang jelas dan kadang-kadang tidak begitu jelas. Dalam
pencarian pengetahuannya, peserta didik bergantung pada jaringan ini sebagai
sumber informasi utama dan mereka harus menyaring melalui sudut pandang mereka
sendiri sesuai dengan keahlian dan minat yang mereka miliki.
Model networked, tidak seperti di model sebelumnya, pelajar mengarahkan
proses integrasi melalui ruang pemilihan jaringan yang mereka butuhkan. Hanya
pembelajar sendiri yang mengetahui seluk-beluk dan dimensi bidang mereka, peserta
didik dapat menargetkan sumber daya yang diperlukan. Model ini, seperti model yang
lain, berkembang dan tumbuh sebagai kebutuhan tambahan yang dapat mendorong
peserta didik ke arah yang baru. Contoh: arsitek, jika mereka mengadaptasi teknologi
CAD / CAM untuk desain, jaringan dengan teknik pemrograman dan memperluas
pengetahuan dasar yang mereka miliki, seperti yang dia lakukan secara tradisional
dengan para desainer interior.
vi
i
C. TERLIHAT SEPERTI APA MODEL PEMBELAJARAN
NETWORKED ?
Model networked dipandang secara terbatas memperpanjang dimulai sejak
sekolah dasar. Bayangkan seorang anak kelas lima yang telah memiliki minat di
Indiana sejak hari anak itu bermain koboi dan Indian. Semangat untuk pengetahuan
Indian membawa dia membaca buku-buku sejarah dan non fiksi dengan baik.
Keluarganya, sadar ketertarikan anaknya dengan orang Indian, kemudian
mereka mendengar dan menggali tentang arkeologis yang mendukung anak-anak
untuk benar-benar menggali dan berpartisipasi sebagai bagian dari peserta program
liburan musim panas yang ditawarkan oleh sebuah perguruan tinggi lokal. Sebagai
hasil dari ini “perkemahan” musim panas ini, pelajar tersebut menjumpai orang dari
sejumlah bidang seperti: seorang antropolog, ahli geologi, arkeolog, dan ilustrator,
mahasiswa seni rupa, mereka disewa untuk mewakili menggali kemampuan siswa
dalam menggambar.
Jaringan yang dimiliki peserta didik ini sudah mulai terbentuk. Ketertarikan
secara alami yang dimilikinya telah menyebabkan dia untuk belajar dari orang lain di
bidang yang menawarkan berbagai tingkat pengetahuan dan wawasan yang
memperluas jangkauan belajarnya.
vi
ii
E. KELEBIHAN MODEL NETWORKED
Kelebihan dari model jaringan ini sangat beragam. Pendekatan pembelajaran
terintegrasi ini sangat pro-aktif dan alami, dengan model ini peserta didik memulai
pencarian dan mengikuti jalan yang baru dia temukan dengan kemampuanya sendiri.
Peserta didik dirangsang dengan informasi yang relevan, keterampilan, atau konsep
yang diberikan di sepanjang proses pembelajaran. Nilai tambahan dari model jaringan
ini bagaimanapun tidak bisa dipaksakan pada peserta didik melainkan harus muncul
dari dalam diri masing-masing peserta didik. Namun, mentor memberikan layanan
yang diperlukan untuk mendukung tingkat pembelajaran yang lebih tinggi. Pada
model networked ini peserta didik terstimulasi oleh informasi, ketrampilan atau
konsep-konsep baru.
ix
hubungan terkadang muncul secara kebetulan di sepanjang proses pembelajaran.
Seringkali, tanpa sengaja hal ini mendorong peserta didik menemukan kedalaman
pengetahuan baru disuatu bidang atau sebenarnya mengarah ke penciptaan bidang
yang lebih khusus. Salah satu contoh seperti di era modern sekarang, dalam bidang
genetika yang telah mengembangkan sebuah penemuan baru yang dikenal sebagai
rekayasa genetik. Ini berlangsung dari lapangan yang merupakan hasil dari
pengembangan model jaringan seorang pelajar yang berbakat dengan pelajar lainnya
yang mendalami keahliannya tersebut.
Bertahun-tahun kemudian para pemikir di sekolah pascasarjana membicarakan
kepada dua ahli model jaringan, seorang ahli psikolog kognitif dan seorang
programmer komputer.
Sebagai contoh ketika Fogarty menganggap dirinya sebagai pustakawan yang
memiliki ketrampilan ilmu perpustakaan. Tapi sebagai seorang kandidat doktor di
bidang kecerdasan buatan, dia perlu membuat jaringan dengan orang lain di bidang
yang sangat teknis. Saya mencari sebuah program untuk membantu mensimulasikan
pencarian kognitif untuk informasi.
Apa yang kita ketahui tentatung cara kerja otak dapat direpresentasikan dalam
diagram ini. Selain itu, dengan scripting “berbicara keras dengan pemantauan” pada
sebuah mata pelajaran, Fogarty berpikir kita akan dapat melihat pola hubungan
sebuah keputusan. Jika kita menempatkan pemikiran kita bersama, ini akan mulai
masuk akal. Sulit untuk menduplikasi hubungan pengetahuan yang dibuat oleh otak
manusia, tetapi keacakan dalam prosedur dapat diprogram didalamnya. Fogarty akan
membutuhkan rincian eksplisit tentang bagaimana kita membuat hubungan/koneksi di
otak manusia dimulai dari anda.
x
Dengan berbekal sebuah “ misi dalam pikiran” jaringan pelajar dengan dua pakar
lainnya agar melaksanakan “proyek hewan peliharaan”
Ahli Gizi
Pelajar Penerbit Edukasional Ahli
Seni bahasa Pembelajaran
pekerjaan Seni bahasa
Sosial
dari Dr. pengajaran Pembelajaran Matematika
fokus
Lendon kemampuan kurikulum sosial Menganalisa
Smith loby pabrik penerbitan buku hasil
suasana untuk
susu pelajaran
fokus baru pemeriksaan
Matematika Sains
analisa lemak; serat
statistik dan garam; gula
pemrogaman
Pemograman komputer
Ahli
xi
Penerapan Model Networked Di PAUD
Kognitif Kognitif
Bahasa Bahasa
Mengetahui alat
transportasi darat,
Menirukan suara
alat transportasi
Mengetahui alat “Lapor menara
navigasi udara bandara kami
laut, udara darat, laut, udara
Mengetahui bagian-
(pesawat terbang, (pesawat terbang, pesawat Boeing 32
kapal laut, kereta bagian pesawat siap akan
kapalmlaut, kereta (sayap pesawat,
api, dsb)
api, dsb) mendarat”
Menyebutkan kata kabin, bagasi, dsb)
pesawat terbang,
kapal laut, kereta api
Transportasi
Pelajar Pesawat Terbang
Pilot
Sosial Emosional
Disiplin mengantri Fisik Motorik Sosial Emosional Fisik Motorik
loket Meniru gerakan
Tertib mengikuti pesawat terbang Disiplin waktu Mengemudikan
aturan Meniru gerakan Mengikuti SOP pesawat
meneropong
Meniru gerakan
penerbangan Duduk dibelakang
masinis
kemudi
TRANSPORTASI
Kognitif Bahasa
Mengetahui “Kepada seluruh
bagian-bagian penumpang kapal
kapal laut rajabasa, sesaat
lagi kita akan
Menghitung sampai di
jumlah skoci pelabuhan merak”
Kapal Laut
Nahkoda (Ahli)
xi
i
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model networked merupakan rancangan kurikulum yang dilaksanakan dalam
pembelajaran yang akan memberikan bekal kepada siswa mampu memfilter
(memilih) seluruh kegiatan belajar dari berbagai macam sumber belajar. Penggunaan
model jaringan ini untuk memperluas cakrawala para pelajar atau memberikan
perspektif yang diperlukan untuk mendorong peserta didik menemukan kedalaman
pengetahuan baru disuatu bidang atau sebenarnya mengarah ke penciptaan bidang
yang lebih khusus.
Pengembangan kurikulum mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Pemerolehan hasil belajar pada dasarnya adalah bagaimana menyiapkan peserta didik
menjadi individu yang kreatif dan kritis dengan mendasarkan pada keberanian,
mampu mengembangkan komunikasi dan interaksi inter dan antar personal baik
dengan teman maupun musuh. Pelaksanaan model pembelajaran terpadu harusnya
didukung dengan kemampuan dan kesiapan guru yang optimal serta media
pembelajaran yang memadai, menuntut adanya kreativitas dan inovasi guru dalam
pengembangan pembelajaran, bertotal dan dikembangkan dari kurikulum yang sudah
terpadu.
xi
ii
DAFTAR PUSTAKA
xi