Anda di halaman 1dari 16

INTEGRASI KURIKULUM MODEL FRAGMENTED

(Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah


Pembelajaran Tematik Terpadu di SD)

Dosen Pengampuh : Dra. Rosmalah, S.Pd, M.Pd

Oleh :

KELOMPOK 1

MILDANI PUTRI (1747041045)


SYAMSUL BAHRI RUWA (1747241044)
MUH. RIDWAN (1747241046)
FIRAWATI (1747241049)
ASNIAR (1747241052)

27D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2O20
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala atas kehendaknya kami


dapat menyelesaikan penyusunan makalah kami yang berjudul Integrasi
Kurikulum Model Fragmented. Selain untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Kapita Selekta Pendidikan, kami juga bertujuan untuk membagi ilmu yang kami
dapat dari tugas ini kepada teman-teman sekelas kami.

Makalah ini kami susun berdasarkan data-data yang diperoleh dari


beberapa referensi. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari unsur materi atau isi maupun cara penyusunan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah ini.

Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berkenan ikut
mendukung dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk para pembaca.

Watampone, 18 Februari 2020

KELOMPOK 1

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................
i

KATA PENGANTAR...............................................................................................
ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................
iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1

A. Latar Belakang......................................................................................................
1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................
2

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
3

A. Pengertian Model Fragmented..............................................................................


3

B. Manfaat Model Fragmented..................................................................................


4

C. Kelebihan dan Kekurangan Model Fragmented...................................................


5

iii
iv

D. Aplikasi Model Fragmented.................................................................................


7

BAB III PENUTUP....................................................................................................


11................................................................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................................
11

B. Saran......................................................................................................................
11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
12

iv
1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang


secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang mengubungkan antar
konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika
dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak
lebih menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan.
Menurut Johnson dalam Trianto (2010, hlm. 51) “untuk mengetahui kualitas
model pembelajaran harus dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk”. Aspek
produk mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang
menyenangkan (joyful learning) serta mendorong siswa untuk aktif belajar dan
berpikir kreatif. Aspek produk mengacu pada apakah pembelajaran mampu
mencapai tujuan, yaitu mampu meningkatkan kemampuan siswa sesuai standar
kemampuan atau kompetensi yang ditentukan.
Untuk mencapai hal tersebut perlu diupayakan suatu pembelajaran yang
bermakna melalui pembelajaran terpadu. Dimana pembelajaran terpadu membuat
peserta didik memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah
kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah
dipelajarinya.
Melalui model pembelajaran fragmented diharapkan peserta didik bisa
mendapatkan aspek proses dan produk yang sudah ditentukan. Dimana pengertian
model pembelajaran fragmentend yaitu model pembelajaran yang di dalamnya

1
2

terdapat penyusunan kurikulum tradisional berdasarkan ilmu-ilmu yang berbeda


dan terpisah. Pembelajaran yang dilaksanakan secara terpisah yaitu hanya fokus
pada satu disiplin mata pelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
yaitu:
1. Apa pengertian model fragmented ?
2. Apa manfaat model fragmented?
3. Apa kelebihan dan kekurangan model fragmented?
4. Bagaimana bentuk aplikasi fragmented ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian model fragmented.
2. Mengetahui manfaat model fragmented.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model fragmented.
4. Mengetahui bentuk aplikasi fragmented.

2
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Fragmented

Kurikulum model fragmented disebut juga kurikulum mata pelajaran terpisah


(Separated Subject Curriculum). Separate subject curriculum merupakan
kurikulum yang bahan pelajarannya disajikan dalam subjek atau mata pelajaran
yang terpisah-pisah, yang satu lepas dari yang lain. Organisasi subject curriculum
dianggap berasal dari zaman Yunani kuno. Orang Yunani telah mengajarkan
berbagai bidang studi seperti kesusasteraan, matematika, filsafat, dan ilmu
pengetahuan ditambah dengan musik dan atletik. Orang romawi menerimanya
dari orang yunani sambil mengadakan perubahan. Mereka mengadakan dua
kategori utama yakni trivium (gramatika, retorika, dan logika) dan quadrivium
(arithmetika, geometri, astronomi, dan musik), yang kemudian dikenal sebagai
“the seven liberal arts” yang memberikan pendidikan umum (Nasution, 2003,
hlm. 178).
Model Fragmented merupakan pengaturan kurikulum tradisional yang
menentukan disiplin ilmu yang terpisah dan berbeda. Artinya model ini
memisahkan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain baik waktu,
pelaksaan pembelajaran meskipun pelajaran tersebut masih dalam inter disiplin
ilmu. Biasanya, dalam bidang akademik utama seperti matematika, sains, seni
bahasa dan ilmu sosial. Pengelompokan lain menggunakan kategori disiplin ilmu
Humaniora, Ilmu Pengetahuan, Seni tari, dan seni rupa. Dalam standar kurikulum,
area subyek ini diajarkan dalam isolasi, dengan tidak berusaha untuk
menghubungkan atau mengintegrasikan mereka.
Menurut Bambang Soenarko (2011, hlm. 6) Model Fragmented adalah
“model pembelajaran konvensional (umumnya) yang terpisah secara mata
pelajaran”. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan
keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran
diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap

3
4

mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk
mempersatukannya. Setiap mata pelajaran berlangsung terpisah dengan
pengorganisasian dan cara mengajar yang berbeda dari setiap guru.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model
fragmented ini menunjukkan pengintegrasian secara implisit di dalam satu displin
ilmu tertentu (intra disiplin). Di dalam masing-masing disiplin ilmu itu memiliki
bagian-bagian atau bidang-bidang ilmu yang merupakan satu kesatuan dalam
bidang ilmu tersebut. Misalnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) terdiri atas ilmu Kimia, Fisika, dan Biologi.

B. Manfaat Model Fragmented

Model fragmented ini akan berguna apabila diterapkan pada sekolah dasar
yang siswanya memiliki berbagai macam karakter yang berbeda dengan berbagai
macam bidang ilmu yang ada yang nantinya siswa akan didorong untuk memilih
jurusan yang paling mereka sukai. Dan model ini sangat bermanfaat pada tingkat
menengah atas dan universitas di mana masing-masing siswa akan kita dorong
untuk menentukan dan mengkhususkan bidang keahlian yeng meraka miliki
melalui serangkaian aktivitas seperti monitoring, pelatihan, serta kerja sama
belajar. Selain itu model ini juga sangat bermanfaat untuk guru yang ingin lebih
spesifik dalam keahliannya di bidang ilmu tertentu dan menggembangkan
kurikulum yang ada dalam proses pembelajaran di kelas. Manfaat model
fragmented ini diantaranya:
1. Menjaga agar suatu mata pelajaran terjaga keaslian dan kemurniannya, tidak
tercampuri oleh mata pelajaran yang lainnya.
2. Menyiapkan seorang guru yang betul-betul ahli dalam bidang mata pelajaran
yang ia ajarkan dan mampu mengajarkan, menggali, dan memahami materi
secara luas dan mendalam.
3. Memberikan kenyamanan bagi seluruh peserta didik. Artinya guru akan
ditempatkan sebagai seorang sumber belajar, sebagai siswa sebagai pencari
ilmu yang berbeda.

4
5

4. Dengan bantuan guru siswa akan banyak mendapatkan manfaat dari model
Fragmented ini.

C. Kelebihan dan Kekurangan Model Fragmented


1. Kelebihan Model Fragmented
a. Bahan pelajaran dapat disajikan secara logis dan sistematis. Tiap mata
pelajaran mengandung sistematik tertentu.
b. Organisasi kurikulum model fragmented sederhana, mudah,
direncanakan, dan dilaksanakan karena perubahan satu mata pelajaran
tidak berpengaruh pada mata pelajaran lainnya.
c. Kurikulum model fragmented mudah dinilai. Kurikulum model
fragmented bertujuan untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan,
pengertian, dan kecakapan-kecakapan tertentu yang mudah dinilai
dengan ujian atau tes.
d. Kurikulum model fragmented juga dipakai di perguruan tinggi
e. Setiap perguruan tinggi menggunakan organisasi kurikulum yang
bersifat mata pelajaran yang terpisah-pisah.
f. Kurikulum model fragmented telah dipakai berabad-abad lamanya dan
sudah menjadi tradisi.
g. Kurikulum model fragmented lebih memudahkan guru. Sistem
perkuliahan di perguruan tinggi menggunakan kurikulum ini sehingga
guru cenderung nyaman apabila mengajar ilmu pengetahuan yang
sudah dikuasai sebelumnya.
h. Kurikulum model fragmented mudah diubah. Perubahan kurikulum
dicapai dengan cara menambah atau mengurangi jumlah, isi, atau jenis
matapelajaran sesuai dengan permintaan zaman.
i. Organisasi kurikulum yang sistematis seperti yang dimiliki oleh
subject curriculum esensial untuk menafsirkan pengalaman.

5
6

2. Kekurangan Model Fragmented


a. Kurikulum model fragmented memberikan mata pelajaran yang
terpisah (tidak berhubungan satu sama lain).
b. Kurikulum model fragmented tidak memperhatikan masalah-masalah
sosial yang dihadapi peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari.
Dalam praktiknya, kurikulum fragmented bertujuan menyampaikan
sejumlah pengetahuan yang terdapat dalam buku-buku pelajaran yang
ditentukan. Seringkali bahan pelajaran tersebut tidak berhubungan
dengan masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dalam
kehidupannya.
c. Kurikulum model fragmented menyampaikan pengalaman umat
manusia yang lampau dalam bentuk yang sistematis dan logis.
d. Tujuan kurikulum model fragmented terlampau terbatas. Kurikulum
model fragmented kurang memperhatikan pertumbuhan jasmaniah,
perkembangan sosial, dan emosional karena memusatkan tujuannya
pada perkembangan intelektual dengan kurang memperhatikan situasi-
situasi nyata yang dihadapi peserta didik dalam kehidupan.
e. Kurikulum model fragmented kurang mengembangkan kemampuan
berpikir karena mengutamakan penguasaan pengetahuan dengan jalan
ulangan dan hafalan, serta kurang mengajak peserta didik untuk
berpikir sendiri.
f. Kurikulum model fragmented cenderung menjadi statis dan
ketinggalan zaman. Bahan pelajaran dalam kurikulum ini terutama
didasarkan pada pengetahuan yang tercantum dalam buku.
Adakalanya buku yang digunakan dari tahun ketahun tidak ada
perubahan.

6
7

D. Aplikasi Model Fragmented

Struktur Kurikulum SD

Kegiatan Tatap Muka


Komponen Kelas dan Alokasi
Waktu
I II III IV,V
dan VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 22     22     22 3*)
3. Bahasa Indonesia 5
Pendekatan
4. Matematika 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial Tematik 3

7. Seni Budaya dan Ketrampilan 4


8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 2 2 3 4
dan Kesehatan
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 2 2 2 2
2. Bahasa Inggris 1 2 2 2
3. Teknologi Informatika (TI)
– – – 1
Jumlah Jam 30 31 32 36
Pengembangan Diri **)
1. Life Skill
2. Hizbul Waton
3. Seni Lukis
4. Teknologi Informatika ( I, II dan
III )
5. Bahasa Arab
6. Qiroati/ BTA
7. Tahfidz

7
8

Ditinjau dari kontent materi yang disampaikan maka berikut merupakan


contoh materi, Bahasa Indonesia dan IPA yang disampaikan dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Materi Bahasa Indonesia adalah Teks
Pengumuman, sedangkan materi IPA adalah Gaya. Mempengaruhi Gerak.
Jelas terlihat perbedaan materi antara kedua mata pelajaran tersebut dan tidak
terkait dan tidak dikaitkan dalam penyampaian materinya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )

Sekolah : SD MPU
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IV / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI
Mendengarkan pengumuman.

B. KOMPETENSI DASAR
Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menyampaikan kembali isi pengumuman yang
dibacakan dengan lafal dan intonasi yang tepat.
 Siswa mende-ngarkan pengumuman yang dibacakan
 Siswa mencatat pokok-pokok pengumuman
 Siswa menuliskan isi pengumuman ke dalam beberapa kalimat
 Siswa mendengarkan pengumuman dengan topik berbeda
D. MATERI AJAR
 Teks pengumuman

8
9

E. METODE PEMBELAJARAN:
 Ceramah, latihan, dan penugasan.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
 Guru menjelaskan kepada siswa tentang cara mendengarkan
pengumuman yang baik dan tepat.
2. Inti
Eksplorasi, Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Siswa menyimak penjelaskan guru tentang cara mendengarkan
pengumuman yang yang baik dari media elektronik/radio atau
orang.
 Guru meminta salah seorang siswa membacakan pengumuman
yang terdapat pada lampiran Buku Bina Bahasa Indonesia 4b
dengan lafal dan intonasi yang tepat.
 Setiap siswa mendengarkan dengan cermat pengumuman yang
dibacakan salah seorang.

Elaborasi, Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 Semua siswa mencatat pokok-pokok pengumuman dengan


menjawab daftar pertanyaan dan mendiskusikan kepada teman
sebangkunya.
 Selanjutnya, siswa diminta menuliskan isi pengumuman ke dalam
beberapa kalimat.
 Siswa menyampaikan isi pengumuman dengan kata-kata sendiri
di depan kelas.
 Siswa lain diberi kesempatan memberikan komentar.
Konfirmasi, Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

9
10

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan


pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Siswa diberi tugas mencari pengumuman di koran, majalah atau
di sekolah. Kemudian mencatat pokok-pokok pengumuman
tersebut dan menuliskan ke dalam beberapa kalimat saja untuk
disampaikan di depan kelas.

G. ALAT DAN SUMBER BELAJAR:


 Standar isi
 Buku Bina Bahasa Indonesia 4b
 Surat kabar dan majalah

BAB III

10
11

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model Fragmented merupakan model pembelajaran konvensional


(umumnya) yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa
menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan
pelajaran lainnya.
Tentunya masing-masing model memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
implementasi di lapangan. Seperti model Fragmented dengan semua kelebihan
dan kelemahannya, semua dapat dimaksimalkan dengan kreatifitas dan inovasi
guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang dapat memotivasi siswa
dalam belajar sehingga meminimalkan semua kelemahan yang ada pada masing-
masing model terutama pada model fragmented.

B. Saran

Seorang pendidik (guru) diharapkan mampu menyesuaikan dan


mengkondisikan kepada siswa bagaimana model pembelajaran fragmented ini
diterapkan dan bisa memaksimalkan kelebihannya agar pembelajaran bisa tercapai
sesuai tujuan yang ingin dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

11
12

Hernawan, Asep Hary. 2007. Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Julianto. 2010. Kajian Teori dan Implementasi Model Pembelajaran Terpadu


dalam Pembelajaran di kelas. Surabaya: Unesa University

Kuliah, Gratis. 2012. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran


Terpadu. Dalam pada www.blogspot.com.(diaksespada 18 Februari 2020
pukul 19.50 Wita).

Soenarko, Bambang. 2011. Konsep Pembelajaran Terpadu. Kediri: Universitas


Nusantara PGRI Kediri.

12

Anda mungkin juga menyukai