Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PERAN LAYANAN SIRKULASI DALAM RANGKA

PENINGKATAN KUALITAS DI PERPUSTAKAAN

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu pada Mata Kuliah
Pengelolaan Perpustakaan di SD

Dosen Mata Kuliah : Asriadi, S.Pd, M.Pd


NIP : 19910512 201903 1 011

Oleh:

MILDANI PUTRI
1747041045
27 D

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
TAHUN AJARAN 2019/2020
ANALISIS PERAN LAYANAN SIRKULASI DALAM RANGKA
PENINGKATAN KUALITAS DI PERPUSTAKAAN
Mildani Putri
Mildaniputri04@gmail.com
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar

Pembahasan
Analisis Artikel
1. Artikel Rujukan
a. Buku “Organisasi Informasi Perpustakaan (Pendekatan Teori dan Praktik)”.
b. Layanan Perpustakaan.
c. Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara.
d. Sistem Pelayanan Sirkulasi Pada Perpustakaan Sekolah.
e. Persepsi Pemustaka tentang Sikap Pustakawan pada Layanan Sirkulasi di
Perpustakaan Daerah Jepara.
f. Layanan Sirkulasi dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna
di Perpustakaan Institut Manajemen Koperasi di Indonesia (IKOPIN).
g. Profesionalitas Pustakawan dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Sirkulasi
di Perpustakaan.
h. Strategi Peningkatan Pelayanan Sirkulasi Di Dinas Perpustakaan Umum Dan
Arsip Kota Malang.
2. Konsepsi
a. Pengertian Pelayanan Sirkulasi
Secara umum, pemahaman mengenai Layanan adalah memberikan
pelayanan secara khusus kepada siswa atau suatu usaha yang tidak secara
langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas. Tetapi secara
khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar memudahkan
menemukan informasi yang dibutuhkan melalui berbagai media sehingga
mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar. Belajar akan lebih
mudah dengan adanya berbagai referensi diantaranya adalah perpustakaan
dengan koleksi bukunya yang bermacam-macam yang dapat menunjang
proses pembelajaran. Layanan dalam sebuah perpustakaan bertujuan untuk
melayani para pemustaka dengan baik. Perpustakaan yang baik akan
memberikan layanan dengan maksimal kepada setiap pemustaka yang
berkunjung ke perpustakaan tersebut.
Layanan perpustakaan adalah pemenuhan kebutuhan dan keperluan
kepada pengguna jasa perpustakaan dengan penyediaan bahan pustaka dan
sumber informasi secara tepat, serta penyediaan berbagai layanan dan
bantuan kepada pengguna sesuai kebutuhan pemustaka. Berbagai layanan
yang diberikan oleh pihak perpustakaan menjadikan seluruh warga sekolah
khususnya para siswa untuk memperoleh berbagai refrensi buku. Tujuan

1
perpustakaan memberikan layanan bahan pustaka kepada pemustaka adalah
agar bahan pustaka yang di miliki dapat di manfaatkan dengan sebaik-
baiknya. Salah satu layanan yang diberikan dalam perpustakaan umum ialah
layanan sirkulasi.
Pelayanan sirkulasi merupakan jasa pelayanan perpustakaan yang
pertama kali berhubungan langsung dengan pemustaka. Aktifitas bagian
sirkulasi menyangkut masalah citra perpustakaan, baik tidaknya sebuah
perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana pelayanan sirkulasi diberikan
kepada pemustaka. Dalam dunia perpustakaan, pelayanan sirkulasi ini lebih
dikenal dengan pelayanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.
Namun demikian, pelayanan sirkulasi sebenarnya mencakup seluruh
kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan bahan pustaka, baik
dibaca ditempat, difotocopi atau bahan pustaka yang dibawa pulang oleh
pemustaka.
Layanan sirkulasi juga merupakan kegiatan atau pekerjaan yang
berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka (Lasa Hs,
2004: 120). Kegiatan sirkulasi sering dianggap sebagai ujung tombak jasa
perpustakaan karena bagian ini yang paling sering digunakan pemustaka atau
berhubungan dengan pemustaka (Qalyubi, 2003: 221). Sejalan dengan
pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa layanan sirkulasi adalah salah
satu jenis/jasa layanan perpustakaan yang didalamnya meliputi proses
pendaftaran keanggotaan sampai perpanjangan anggota, proses peminjaman
sampai pengembalian bahan pustaka, serta kegiatan membaca bahan pustaka
di tempat yang telah disediakan.
b. Tujuan dan Syarat Layanan Sirkulasi
Jenis layanan yang dekat dengan pengunjung ini merupakan bagian
penting dalam suatu perpustakaan dengan tujuan :
1) Supaya mereka mampu memanfaatkan bahan pustaka tersebut
semaksimal mungkin.
2) Mudah diketahui siapa yang meminjam bahan pustaka tertentu, dimana
alamatnya serta kapan bahan pustaka itu harus kembali. Dengan
demikian apabila bahan pustaka itu diperlukan pemustaka lain. Akan
segera dapat diketahui alamat peminjam atau dinantikan pada waktu
pengembalian.
3) Terjaminnya pengembalian peminjaman dalam waktu yang jelas. Dengan
demikian keamanan bahan pustaka akan terjaga.
4) Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan
pemanfaatan bahan pustaka. Apabila terjadi pelanggaran akan segera
diketahui.
Agar tujuan dapat tercapai, maka perlu diperhatikan syarat-syarat dalam
layanan sirkulasi antara lain:

2
a) Pencatatan kegiatan itu dapat dilakukan secara teratur. Sebab keteraturan
ini akan sangat membantu kelancaran tugas-tugas kepustakawanan serta
dengan adanya pencatatan dalam sebuah perpustkaan akan memudahkan
pustakwan untuk mengetahui pemustaka yang meminjam dan
mengembalikan bahan pustaka.
b) Prosedur yang dianut sederhana, mudah diikuti dan tidak banyak
menimbulkan masalah.
c) Pekerjaan-pekerjaan itu dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Sebab
pemustaka akan lebih senang apabila dapat segera dilayani dalam waktu
yang singkat.
d) Keamanan bahan koleksi dapat dijaga dengan baik. Sebab buku dan
bahan pustaka lain berisi rekaman hasil pemikiran manusia yang harus
dijaga kelestarian dan keamananya.
c. Cakupan Kegiatan Layanan Sirkulasi
1. Layanan peminjaman yaitu layanan sirkulasi berupa tujuan kegiatan
pencatatan bukti peminjaman bahan pustaka , sebagai bukti tersebut akan
dipinjam selama waktu yang ditentukan oleh petugas perpustakaan.
Peminjaman pada layanan pemustaka disesuaikan dengan jangka waktu
yng telah ditentukan oleh pihak pustakawan.
2. Pengembalian bahan pustaka yaitu kegiatan layana sirkulasi yang berupa
pencatatan bukti bahwa pemustaka mengembalikan bahan pustaka yang
dipinjamkan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Penagihan adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta
kembali bahan pustaka yang dipnjam oleh pemustaka setelah batas waktu
peminjaman.
4. Pemberian sanksi yaitu pemberian hukuman kepada pemustaka yang
telah melanggar ketentuan yang telah ada. Pelanggarannya yang
dilakukan oleh pemustaka dapar berupa :
a. Terlambat mengembalikan bahan pustaka.
b. Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak.
c. Menghilangkan bahan pustaka.
d. Melanggar tata tertib perpustakaan.
3. Prinsip Kerja
Layanan sirkulasi merupakan syarat mutlak bagi pelayanan
perpustaakaan disekolah, yang berarti bahwa layanan sirkulasi merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perpustakaan yang harus dilalui
pemustaka untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap
serta nilai-nilai sehingga mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan serta
sebagai penunjang untuk memperoleh segala informasi yang dibutuhkan melalui
bahan pustaka. Untuk dapat mengupayakan terlaksananya layanan sirkulasi
dalam peningkatan kualiatas peprustakaan perlua adanya rangkaian proses atau

3
langkah-langkah yang harus diperhatikan yaitu: proses peminjaman dan proses
pengembalian.

a. Proses Peminjaman
Langkah-langkah peminjaman adalah sebagai berikut :
1. Perpustakaan yang menggunakan sistem terbuka, peminjam mengambil
sendiri buku yang akan dipinjam dari rak buku, kemudian dibawa ke
petugas yang melayani peminjaman.
2. Petugas meminta buku yang akan dipinjam dan kartu anggota
3. Jika kartu anggota sudah cocok, kartu buku diambil dari dalam buku dan
dicatat di dalamnya, siapa peminjamnya, tanggal kembali sesuai dengan
kartu anggota dan peraturan peminjaman. Kartu-kartu disimpan di
perpustakaan dan diserahkan kepada peminjam sampai batas waktu yang
telah ditentukan.
b. Proses Pengembalian Buku
Langkah-langkah pengembalian buku adalah sebagai berikut :
1) Peminjam buku langsung ke petugas dan menyerahkan buku yang
dipinjamnya. Petugas menerima dan mencari kartu-kartu dari buku yang
dipinjam tersebut di tempat penyimpanan. Buku diteliti, jika sudah cocok
dan tidak ada persoalan, kartu-kartu di-cap kembali. Kartu anggota
dikembalikan ke pemiliknya, kartu buku dikembalikan ke dalam kantong
buku.
2) Jika ada keterlambatan, perlu dilakukan sanksi yang telah tertulis dalam
peraturan peminjaman.
3) Jika buku akan diperpanjang masa pinjamannya, maka dilakukan proses
peminjaman biasa.
Ada sejumlah strategi layana sirkulasi dalam rangka peningkatan kualitas
perpustakaan yaitu :
1. Strategi berdasarkan Prosedur Pelayanan
Prosedur peminjaman buku diperpustakaan menggunakan system
terbuka. Artinya bahwa pemustaka mencari sendiri buku yang akan dipinjam.
Kemudian, langsung mengajukan ke loket peminjaman, dengan menyerahkan
buku yang akan dipinjam, dengan KTA untuk dicatat seperlunya. Peminjam
buku harus menjadi anggota, dan apabila belum terdaftar sebagai anggota
atau belum memiliki kartu anggota maka tidak diizinkan untuk bisa
meminjam buku di perpustakaan.
2. Strategi berdasarkan Pemungutan Denda
Pemungutan denda dilakukan apabila batas waktu peminjaman bagi
pemustaka telah lewat dari batas yang telah ditentukan oleh pihak
pustakawan. Batas waktu yang diberikan oleh pihak pustakawan bagi

4
pemustaka minimal 3 hari mulai dari waktu peminjaman. Adapun tujuan dari
penarikan denda salah satunya hanya untuk mendisiplinkan pemustaka.
Artinya bahwa, adanya denda pemustaka tertib supaya tidak terlambat dari
batas waktu yang telah ditentukan. Karena, apabila tidak dikenai denda
peminjam buku dengan seenaknya mengembalikan buku kapan saja dia mau.
3. Strategi Pengawasan Buku-Buku Tandon
Pengawasan buku-buku tandon yaitu ditempatkan pada tempat khusus,
dan tidak disajikan pada umum. Buku- buku tandon hanya bisa dibaca di
tempat, dan tidak bisa dipinjam. Buku tandon merupakan buku yang
koleksinya terbatas sehingga harus ditandonkan. Koleksi yang termasuk
buku-buku tandon yaitu: Undang-undang, Ensiklopedi, Jurnal, Kamus dan
lain-lain. Koleksi tandon hanya menyediakan informasi sebagian, dan hanya
bisa dibaca di tempat, tidak bisa dipinjam untuk dibawa pulang. Koleksi
tandon juga merupakan bahan pustaka referensi. Fungsi utama layanan
referensi atau tandon salah satunya adalah fungsi informasi. Fungsi ini
memberikan jawaban atas kebutuhan pemakai akan informasi, agar jawaban
diberikan secara tepat, seorang petugas layanan referensi harus mengetahui
latar belakang pemakai.
4. Kerangka Pikir
Penelitian ini focus pada layanan sirkulasi di Institut Manajemen Koperasi di
Indonesia (IKOPIN).
Input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses. Dalam
penelitian ini input adalah sumber daya manusia (SDM) meliputi mahasiswa dan
pustakawan dalam menegmbangkan kompetensinya sebagai tokoh utama dalam
penelitian, mahasiswa dan pustakawan merupakan obyek utama pada penelitian
ini yang dapat menunjang peningkatan kualitas perpustakaan dan pencapaian
hasil belajar peserta didik. SDM selanjutnya yaitu kepala sekolah/institut,
staf/dosen dan sarana prasarana yang mendukung proses layanan di
peprustakaan.
Output yang dilihat mengenai layanan sirkulasi, layanan sirkulasi
memiliki peran dalam peningkatan kualitas perpustakaan. Peningkatan kualitas
perpustakaan di Institut Manajemen Koperasi di Indonesia (IKOPIN) dapat
dilihat dari ketersediaanya sarana dan prasarana berupa gedung yang permanen
dan ruangan yang baik. Keadaan ini membuat pemustaka dengan tenang dan
lancar melakukan sirkulasi, para pustakawan yang sudah sangat cukup
professional dengan pengalaman yang berkaitan dengan perpustakaan yang
sudah lama akan memberikan kemudahan dalam proses layanan sirkulasi di
Institut Manajemen Koperasi di Indonesia (IKOPIN), kepala institute selalu
memberikan dukungan moril kepada pemustaka berupa motivasi untuk
meningkatkan SDM para pustakawan dalam peningkatan layanan sirkulasi di
perpustakaan agar dapat menarik minat pemustaka untuk berkunjung. Focus
terakhir tentang peran layanan sirkulasi dalam peningkatan kualitas

5
perpustakaan, kemudian respon kepala institut, guru, dan mahasiswa mengenai
proses layanan sirkulasi dan peningkatan kualitas perpustakaan. Apabila layanan
sirkulasi dilaksanakan secara optimal sehingga menghasilkan output yang baik
berupa peningkatan kualitas dan kepuasaan pemustaka di Institut Manajemen
Koperasi di Indonesia (IKOPIN). Berikut gambar kerangka pikir penelitian
mengenai layanan sirkulasi di Institut Manajemen Koperasi di Indonesia
(IKOPIN) adalah sebagai berikut.

Input Proses Output

Layanan sirkulasi Institut


Manajemen Koperasi di Meningkatkan
SDM: Kepala Indonesia (IKOPIN) melalui: Kualitas Layanan
Institut, Sirkulasi
1. Pembinaan layanan sirkulasi.
Staff/Dosen, Perpustakaan di
2. Pencarian bahan pustaka yang
Mahasiswa. Institut Manajemen
dibutuhkan melalui katalog
Sarana dan Prasana Koperasi di
yang telah disediakan.
Indonesia
3. Penulisan pada kertas judul,
(IKOPIN)
pengarang, dan klasifikasi
buku.
4. Pemberian buku kepada
petugas sirkulasi untuk proses
peminjaman.
5. Pemberian pelayanan
peminjaman dan
pengembalian bahan pustaka.
6. Pengelolaan keuangan hasil
pemungutan denda.

Komite Perpustakaan
(Partisipasi Orang Tua/Masyarakat)

Gambar. Kerangka Pikir Penelitian


Dasar skema kerangka pikir ini peneliti menganalisa data penelitian sehingga
akan memproleh informasi yang diharapkan mengenai Peran Layanan Sirkulasi

6
dalam Peningkatan Kualitas Perpustakaan di Institut Manajemen Koperasi di
Indonesia (IKOPIN) sehingga berdampak terhadap mutu perpustakaan dan
pencapaian hasil belajar pemustaka sehingga menjadi perpustakaan favorit yang
diminati oleh masyarakat untuk membantu putra-putrinya dalam menemukan
berbagai informasi melalui bahan pustaka yang disediakan agar menjadi penerus
bangsa yang beriman dan bertaqwa, kreatif, cerdas, jujur, percaya diri, dan
bertanggung jawab.
5. Bentuk Peran
Layanan sirkulasi sebagai bagian penting dalam perpustakaan untuk menunjang
proses belajar yang telah direncanakan secara sistematis, mengambil peranan
yang sangat penting bagi keberhasilan kualitas perpustakaan. Apabila dianilsis
secara sederhana dimana perpustakaan sebagai institusi social melaksanakan
operasinya, terdapat 4 jenis peran layanan sirklulasi yang sesuai dalam
peningkatan kualitas perpustakaan yaitu:
a. Peran Pendidikan
Layanan sirkulasi berperan dalam perpustakaan untuk memberikan jasa atau
layanan kepada pemustaka dengan baik dalam proses peminjaman dan
pengembalian bahan pustaka sehingga dengan adanya layanan sirkulasi
dapat meningkatkan kualitas perpustakaan yang dapat menunjang
pendidikan pemustaka serta dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilannya, sehingga kemampuan dan keterampilannya itu dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan kesejahteraan sosialnya.
b. Peran Informasi
Layanan sirkulasi dalam perpustakaan juga berperan dalam peningkatan
informasi bagi pemustaka. Melalui layanan sirkulasi pemustaka akan
mendapatkan informasi dengan mudah, murah dan cepat, terutama hal-hal
yang terkait erat dengan aktifitas pemustaka. Salah satu informasi yang harus
disediakan oleh layanan sirkulasi, misalnya jadwal pembuatan KTA, batas
pengembalian buku, syarat-syarat peminjaman buku, dan sebagainya yang
dikemas dalam bentuk brosur, sehingga mudah dibaca oleh pemustaka.
Dalam era teknologi informasi sekarang ini sudah saatnya layanan sirkulasi
di perpustakaan dilengkapi dengan prasarana yang bersifat smart technology,
yaitu media informasi yang menggunakan komputer sebagai teknologi
intinya. Ketidakmampuan pemustaka dalam mengakses informasi atau bahan
pustaka yang akan di pinjam, karena keterbatasan memiliki sarana teknologi
informasi dapat difasilitasi oleh Perpustakaan.
c. Peran rekreatif
Dengan adanya layanan sirkulasi di perpustakaan dapat memberikan
kemudahan bagi pengguna perpustakaan menggunakan waktu luangnya
untuk berekreasi, baik melalui bahan pustaka tertulis, terekam atau bahan
pustaka multi media. Sehingga layanan sirkulasi digunakan oleh banyak
pemustaka agar dapat berkreasi dan mengembangkan pengetahuannya

7
dengan meminjam berbagai bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan
serta pemustaka dapat belajar dan membaca bahan pustaka dimana saja tanpa
harus ditempat tertentu.

d. Peran Konservatif
Peran konservatif mencakup aturan yang berisi kewajiban dan tindakan yang
dilarang dan yang tidak diizinkan pihak pustakawan bagi pemustaka atau
peminjam. Semua aturan yang sudah membudaya harus ditransmisikan
kepada pemustaka. Perpustakaan sebagai lambang social sangat berperan
dalam mempengaruhi perilaku pemustaka atau peminjam sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan di lingkungan perpustakaan. Dengan demikian
layanan sirkulasi bisa dikatakan konservatif karena menstransmisikan
pengetahuan dan sikap disiplin kepada pemustaka.
6. Indikator Pencapaian
Adapun indicator pencapaian layanan sirkulasi dalam peningkatan kualitas
perpustakan dapat dilihat dari aspek layanan sirkulasi melalui evaluasi
pemberian layanan sirkulasi karena dengan adanya evaluasi terhadap layanan
sirkulasi dapat mengetahui peningkatan kualitas perpustakaan. Untuk
mengetahui berhasil tidaknya suatu layanan sirkulasi dilaksanakan dalam
peningkatan kualitas perpustakaan dapat dilihat dari berbagai indicator
pencapaian yaitu:
a. Keandalan ialah kemampuan pustakawan untuk memberikan layanan
sirkulasi sesuai yang dijanjikan dengan akurat, cepat dan memuaskan.
Perpustakaan memiliki standar operasional dalam setiap jenis layanan,
misalnya pengolahan buku dari sejak buku datang sampai siap dipinjam
oleh pemustaka memerlukan waktu berapa hari dan lain-lain. Standar
tersebut dikomunikasikan kepada pemakai.
b. Daya tanggap ialah salah satu ciri seorang profesional adalah memiliki
daya tanggap yang cepat atau responsif. Pemustaka akan sangat
terkenang dengan respon cepat dari pustakawan atas kebutuhan yang
dihadapinya.
c. Jaminan ialah yang termasuk jaminan antara lain kemampuan,
kesopanan, sifat yang dapat dipercaya oleh pustakawan, sehingga
pemustaka akan merasa nyaman dalam memanfaatkan layanan sirkulasi
perpustakaan.
d. Empati yaitu suatu sikap, respon dan tindakan dimana pustakawan dapat
merasakan apa yang sedang dirasakan oleh pemustaka. Pemustaka
datang ke perpustakaan tentunya bermaksud mencari buku yang
dibutuhkan, menminjamdan sebagainya maka semaksimalnya apa yang
dibutuhkan pemakai dapat terpenuhi. Ada kalanya pemakai datang untuk
sekedar mencari kenyamanan dan ketenangan, maka pustakawan
mencoba mengkondisikan apa yang dirasakan oleh pemustaka.

8
e. Kesederhanaan, dalam arti prosedur/tata cara pelayanan perpustakaan
diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah
difahami dan mudah dilaksanakan.
f. Kejelasan dan kepastian, dalam arti adanya kejelasan dan kepastian
mengenai prosedur pelayanan, rincian biaya pelayanan, jadwal waktu
penyelesaian pelayanan, serta hak dan kewajiban baik pemberi maupun
penerima pelayanan perpustakaan.
g. Keamanan, dalam arti proses serta hasil pelayanan perpustakaan dapat
memberikan keamanan dan kenyamanan baik secara fisik maupun non
fisik.
h. Efisien, dalam arti pelayanan yang disediakan berdaya guna atau tepat
guna serta menghasilkan manfaat bagi pemustaka.
i. Ekonomis, dalam arti pengenaan biaya pelayanan perpustakaan harus
ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan nilai jasa pelayanan serta
kondisi dan kemampuan pemustaka untuk membayar.
j. Keadilan yang merata, dalam arti jangkauan pelayanan perpustakaan
harus didistribusikan secara merata kepada pemustaka serta
memperlakukan mereka secara adil tanpa membeda-bedakan satu dengan
yang lainnya.
k. Kemampuan dan sikap pegawai dalam memberikan pelayanan sirkulasi
kepada pemustaka.
Lampiran
a. Suwarno Wiji. 2016. Organisasi Informasi Perpustakaan (Pendekatan Teori dan
Praktik). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
b. http://www.pdii.lipi.go.id/read/data/2016/08/Layanan-Perpustakaan.pdf
c. http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/761
d. http://library.um.ac.id/images/stories/pustakawan/pdfsaiful/sistem%20sirkulasi
%20mojokerto.pdf
e. http://eprints.undip.ac.id/40747/
f. http://jurnal.unpad.ac.id/index.php/ejournal/article/view/663
g. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/id/eprint/1428
h. https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/1600

Anda mungkin juga menyukai