Eva Fitrianinsi1)
Nasrullah2)
1)
Program Studi Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka
2)
Program Studi Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
ABSTRAK
Perpustakaan adalah penyedia jasa layanan informasi juga harus memahami bahwa
perpustakaan juga di pengaruhi oleh situasi yang kompetitif. Layanan perpustakaan sebagai sistem
menekankan terhadap peranan perpustakaan untuk mengintegritasikan semua usaha pelayanan yang
ditujukan untuk keperluan pengguna perpustakaan. Untuk itu, penyedia jasa perpustakaan harus
berangkat dari anggota bahwa pengguna perpustakaan ialah pemakai dari semua produk yang
dihasilkan. Layanan Perpustakaan diperuntukkan bagi semua pengguna untuk mengembangkan
pemahaman dan daya berfikir lewat sumber informasi dan fasilitas yang disiapkan. Dalam menopang
kesuksesan tujuan tersebut, perpustakaan dituntut untuk bisa menghimpun dan menyebarkan sumber
informasi dengan sebaik- baiknya guna keperluan semua. Perpustakaan adalah media yang
menopang implementasi pendidikan baik yang bersifat formal maupun non formal. Oleh sebab itu,
dalam pengadaan bahan pustaka di perpustakaan mesti bisa mengusahakan sumber informasi yang
bisa menopang keperluan pengguna. Supaya tujuan tersebut bisa terwujud maka di perpustakaan
tidak cuma bersifat melestarikan sumber informasi yang sudah ada, Namun mesti aktif dalam
mendapatkan informasi lain yang sesuai dengan keperluan pengguna. Perpustakaan khususnya
bagian layanan pengguna mesti bisa mengenali pengguna yang sangat beragam baik dari segi
tingkah laku maupun latar belakang pendidikannya. Mengenali karakter pemakai adalah hal yang
sangat penting untuk semua instansi yang bergerak di bagian jasa layanan yang efektif dan
memuaskan pengguna.
METODE
Metode yang dipergunakan dalam analisis ini ialah metode kualitatif, metode kualitatif
adalah analisis yang berfokus pada observasi peristiwa- peristiwa yang dianalisis kompleks,
bersifat sosial yang tidak bisa dikuantitatifkan dan mencoba mengerti tingkah laku individu-
individu yang diamati. Ada jua analisis observasi dilaksanakan se alamiah mungkin untuk
menangani persoalan analisis.
Beberapa macam analisis kuantitatif yang sering dipergunakan yaitu: Interview,
Observasi dan Analisis Dokumen
1. Interview
Interview ialah aktivitas penghimpunan data lewat tatap muka langsung diantara peneliti
dengan narasumber. Peneliti melaksanakan diskusi atau tanya jawab aktif dengan bebas
sesuai dengan hati nuraninya.
Dalam membuat analisis, seorang peneliti mesti membuat desain peneliti yang
melingkupi hal berikut:
a. Menetapkan topik analisis
b. Menyusun pertanyaan analisis
c. Melaksanakan pre-test kuesioner yang akan dipergunakan untuk memastikan apakah
kuesioner dimengerti, mudah dibaca, memberi petunjuk terhadap data yang
dikumpulkan, mudah direspon oleh narasumber dan atau tanya jawab cukup (tidak
terlalu lama)
d. Menetapkan jumlah narasumber yang akan diberi pertanyaan
e. Melaksanakan tanya jawab pada sampel narasumber. Peneliti mendengarkan dan
memperhatikan semua jawaban narasumber. Perlu juga diketahui kejiwaan, keinginan
dan bahas tubuh narasumber.
2. Observasi
Observasi ialah bagian penghimpunan data dengan melihat langsung aktivitas
narasumber tanpa interaksi langsung dengan narasumber. Dalam analisis ilmiah, observasi
pada di dasarkan pada tujuan dan kondisi analisis yang disusun secara sistematik serta
penanganan hasil observasi yang hati- hati (Rahayu, 2013).
Kelebihan observasi ialah data dikumpulkan pada situasi aktual, waktu khusus, tidak
retros pektif. Persoalan yang mungkin tampak ialah biasa yang bersumber dari peneliti,
interpretasi sukar ketidak konsistenan narasumber, dan terkadang membutuhkan biaya yang
besar.
Observasi bisa dilaksanakan dengan cara berikut:
a. Observasi tanpa intervensi (observasi ilmiah/ naturalitic observation). Aktivitas
peneliti pasif, cuma menulis objek yang di observasi apa adanya sesuai kondisi alam.
Kondisi alam ialah tempat objek ketika tingkah laku objek yang diamati akan terlihat
secara normal
b. Observasi dengan intervensi. Observasu dilaksanakan dilapangan dengan melibatkan
partisipasi peneliti dan disusun secara terstruktur.
Desain analisis observasi, peneliti melaksanakan tahapan antara lain:
a. Menetapkan ide dan topik analisis
b. Mengartikan persoalan yang akan dianalisis
c. Menciptakan prosedur observasi analisis
d. Melaksanakan observasi yang dianalisis. Observasi bisa dilaksanakan dengan menulis
apa yang dilihat atau memakai perlatan elektronik. Jika diperlukan dilaksanakan skla
kecil pengamatan untuk analisis hasil observasi
e. Peralatan eletronik yang dipergunakan pengamatan misalnya : audio recorder, video
kamera, video tape, kamera/ tustel, komputer untuk memonitor objek
f. Hasil pengamatan di catat dalam buku catatan, disimpan secara digital atau data base
komputer.
3. Analisis Dokumen
Analisis dokumen atau sejarah intelektual atau hidtoriografi ialah analisis terhadap
daokumen yang selama ini terkumpul di perpustakaan. Tujuan analisis dokumen ialah dengan
melaksanakan penghimpunan data secara sistematis dan penilaian yang berhubungan dengan
peristiwa dahulu untuk menguji hipotesis terhadap penyebab, dampak atau tren peristiwa
yang bisa menjelaskan peristiwa sekarang dan mengklasifikasi peristiwa- peristiwa masa
yang akan datang (Maryulisman, 2016). Dengan melaksanakan analisis terhadap dokumen
bisa mengembangkan pemahaman terhadap pengetahuan perpustakaan, bagaimana , kapan,
dan mengapa peristiwa masa lalu terjadi.
Menurut (Indah Rosiana Nurwa, 2014) Dalam melaksanakan analisis dokumen
perpustakaan ada beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Mengenali masalah
b. Menghimpun informasi latar belakang (studi pustaka)
c. Memformulasikan hipotesisi jika memungkinkan
d. Menghimpun data
e. Menginstansi dan analisi data secara kualitatif
f. Menginterpretasikan hasil analisis dan membuat kesimpulan