Anda di halaman 1dari 13

KARYA ILMIAH

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI


SARANA BELAJAR SISWA
SMK NEGERI 11 SAMARINDA

Nama : Toni
NIM : 030343989
UPBJJ : Samarinda

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


UNIVERSITAS TERBUKA
2023
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI
SARANA BELAJAR SISWA
SMK NEGERI 11 SAMARINDA

Toni, Program Studi Ilmu Perpustakaan, Universitas Terbuka.

Email: inot289@gmail.com

Abstrak

Dewasa ini, Indonesia memiliki literasi yang begitu jauh dari negara lain. Minat baca baik
dari anak kecil hingga dewasa pun sangat kurang. Ini terjadi dikarenakan salah satunya
kurang lengkapnya ruang fasilitas baca. Oleh sebab itu, Salah satu cara untk membuat
minat baca masyarakat Indonesia dengan adanya fasilitas publik yakni Perpustakaan.
Perpustakaan merupakan salah satu organisasi sumber belajar yang mengelola,
menyimpan, dan memberikan layanan bahan pustaka baik cetak maupun non cetak serta
mampu sebagai objek dalam suatu penelitian. Oleh karena itu, suatu perpustakaan yang
menyediakan berbagai bahan pustaka dan berbagai fasilitas pelayanan yang baik akan
dapat membantu pemustaka dalam pencarian informasi yang dibutuhkan.
Penelitian ini bertujuan untk mengetahui pemanfaatan fasilitas pelayanan bahan pustakan
di Perpustakaan Daerah Sleman. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif. Teknik
pengumpulan data menggunakan cara melihat langsung atau observasi.
Dari hasil penelitian ini pemanfaatan fasilitas pelayanan bahan pustaka di perpustakaan
Daerah Sleman belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna perpustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan sebaiknya pemanfaatan fasilitas
pelayanan diperpustakaan ditingkatkan agar dapat termanfaatkan oleh pemustaka dengan
maksimal.

Kata Kunci: Pemanfaatan Fasilitas, Pelayanan Perpustakaan, literasi

2
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung.ataupun gedung itu
sendiri yang digunakan untk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya
disimpan menurut tata susunan tertentu untk digunakan pembaca, bukan untk
dijual. Dalam pengertian buku dan terbitan lainnya termasuk di dalamnya semua
bahan cetak,buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip (naskah),
lembaran musik, berbagai karya musik, berbagai karya media audiovisual seperti
film, slid ( slide), kaset, piringan hitam, bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis,
dan mikroburam ( microopaque ). Webster menyatakan bahwa perpustakaan
merupakan kumpulan buku, manuskrip, dan bahan pustaka lainnya yang digunakan
untk keperluan studi atau bacaan, kenyamanan, atau kesenangan. (Sulistyo-
Basuki ,1991:3).
Perpustakaan sebagai penyedia informasi yang bersumber pada literatur baik yang
tercetak maupun terekam harus memberdayakan koleksinya maksimal mungkin.
Pendayagunaan sumber informasi di perpustakaan pada bentuk layanannya.
Artinya, layanan diperpustakaan menjadi tolak ukur keberhasilan suatu
perpustakaan. Oleh karena itu, hal yang terpenting dalam suatu perpustakaan yaitu
layanan.
Layanan perpustakaan bertujuan untk memberikan informasi guna meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan menunjang proses belajar mengajar. Layanan
perpustakaan merupakan salah satu kegiatan yang pada pelaksanaanya perlu adanya
perencanaan dalam penyelenggaraanya.
Layanan perpustakaan akan berjalan dengan baik apabila system layanan yang
digunakan tepat dan sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Ada tiga sistem layanan
perpustakan, yakni sistim layanan terbukan (open access), sistem layanan tertutup
(close acces), dan system layanan campuran (mixed access), ketiga sistem layanan
ini ada hubungannya dengan cara bagaimana perpustakaan memberikan
kesempatan kepada pembacanya untk menemukan bahan pustaka. Untk menujang
keberhasilan layanan diperlukan beberapa pendukung, antara lain fasilitas, koleksi,
Petugas Layanan, dan Pemakai.
Literasi Perpustakaan adalah kemampuan dalam memahami dan membedakan
karya tulis yang berbentuk fiksi maupun non-fiksi. Kemudian memahami cara
3
menggunakan catalog dan indeks, juga kemampuan memahami informasi ketika
membuat suatu karya tulis dan karya ilmiah.

Identifikasi Masalah
Dari data yang diperoleh, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pemanfaatan fasilitas layanan perpustakaan belum dimanfaatkan dengan
maksimal oleh pengunjung.
2. Pelayanan perpustakaan masih terpusat pada petugas belum pemanfaatkan
fasilitas mandiri yang dapat digunakan oleh masyarakat dalam pencarian
bahan pustaka.
3. Mengetahui kendala-kendala dalam peran perpustakaan dalam
meningkatkan literasi informasi mahasiswa

Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan
fasilitas belum dinyatakan berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Untk mengetahui secara rinci sebab-sebab pada kekurangan pemanfaatan fasilitas
tersebut, penulis melakukan pengamatan dan wawancara dengan petugas, maka
analisis masalah di atas adalah:
1. Koleksi Bahan Pustaka yang masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan
pustakaan.
2. Kurangnya pemanfaatan yang maksimal dalam penggunaan layanan ruang
audio visual.
3. Kurangnya minat literasi dalam hal mencari informasi.

Rumusan Masalah
Ada pun yang menjadi rumusan masalah berdasarkan pembahasan laporan akhir
ini adalah :
1. Bagaimana menyediakan fasilitas layanan bahan pustaka yang sesuai dengan
yang dibutuhkan pemustaka?
2. Bagaimana memaksimalkan pemanfaatan fasilitas layanan perpustakaan oleh
pemustaka?
3. Bagaimana peran perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi
masyarakat?
4
4. Apa saja kendala dalam meningkatkan literasi masyarakat?

Metode dan Teknik Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Perpustakaan SMK Negeri 11 Samarinda. Pengambilan
data dimulai pada tanggal 17 April 2023 sampai 27 April 2023. Pengolahan data
pengunjung dan peminjam tanggal 01 Mei 2023.
Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan metode
pengumpulan data melalui langkah :
Observasi
Observasi adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan
menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2006:156). Melalui observasi, peneliti
memperoleh gambaran yang jelas mengenai proses pemanfaatan dengan peserta
didik berkunjung dan meminjam buku dengan adanya data buku kunjungan dan
peminjaman buku Perpustakaan SMK Negeri 11 Samarinda.

Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang tertulis (Arikunto,
2006:158). Pada penelitian ini, dokumentasi yang digunakan penulis adalah saat
peserta berkunjung dan membaca di perpustakaan SMK Negeri 11 Samarinda.

Analisi Data Kualitatif


Miles dan Huberman (1984), yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanya penuh. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara
tepat pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap minat baca peserta
didik.

5
B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Perpustakaan
Menurut Wiji Suwarto ( 2015: 15 ) Perpustakaan adalah sebagai pusat
sumber informasi menjadi tulang punggung gerak majunya suatu institusi,
terutama institusi pendidikan, tempat tuntutan untk adaptasi terhadap
perkembangan informasi sangat tinggi. Hal ini dikarenakan pengguna dari
kalangan yang kebutuhannya akan informasi begitu kuat sehingga mau tidak
mau perpustakaan harus berpikir untk berupaya mengembangkan diri guna
memenuhi kebutuhan pengguna. Perpustakaan di era modern seperti sekarang
ini bukan lagi seperti penilaian mayoritas orang-orang masa lalu. Perpustakaan
adalah tempat buku yang dijaga oleh petugas yang berkacamata tebal, yang
dengan setia menjaga buku dan memberikan peluang kepada siapa saja yang
ingin meminjam buku. Pustakawan di perpustakaan hanya ditemani buku-buku
dan ruang tanpa pendingin ruangan.
2. Standar Perpustakaan Daerah
Standar perpustakaan umum kabupaten/kota ini menetapkan acuan dasar
penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan umum di tingkat kabupaten/kota,
yang meliputi ketentuan atau persyaratan minimal tentang koleksi, sarana dan
prasarana, layanan, tenaga, penyelenggaraan, dan pengelolaan perpustakaan.
3. Pada Sarana dan prasarana
1.) Gedung
a) Luas gedung sekurang-kurangnya 0,008 m2 per kapita dikalikan jumlah
penduduk.
b) Memenuhi standar kesehatan, keselamatan, kenyamanan, ketenangan,
keindahan, pencahayaan, keamanan, dan sirkulasi udara.
c) Perencanaan gedung memungkinkan pengembangan fisik.
d) Memenuhi aspek teknologi, ergonomik, konstruksi, lingkungan,
efektifitas, efisiensi dan kecukupan.
e) Berbentuk permanen.
f) Memperhatikan kekuatan dan memenuhi persyaratan konstruksi lantai
untk ruang koleksi perpustakaan (minimal 400 kg/m²).
g) Dilengkapi atau difasilitasi sarana kepentingan umum seperti toilet, dan
area parkir.

6
2.) Ruang perpustakaan
Ruang perpustakaan sekurang-kurangnya terdiri dari ruang koleksi, ruang
baca, ruang kepala, ruang staf, ruang pengolahan, ruang serba guna, area
publik (mushola dan toilet tidak berada didalam ruang koleksi).
3.) Sarana layanan dan sarana kerja
Perpustakaan menyediakan sarana perpustakaan sekurang-kurangnya
meliputi: rak buku(30 buah); rak majalah (3 buah); rak audio visual (2
buah); rak buku referensi (7 buah); meja baca (100 buah); meja kerja (20
buah); laci katalog (2 buah); kursi baca (100 buah); perangkat komputer (5
unit); alat baca tunanetra (5 unit) ; AC (1 buah); rak display buku baru (1
buah); rak surat kabar (2 buah); jaringan internet; lemari penitipan tas (2
buah).
4.) Penyediaan komputer internet
a) Setiap 10.000 jumlah penduduk, sekurang-kurangnya disediakan 1
unit komputer yg terkoneksi dengan internet.
b) Perpustakaan pemanfaatan dan mendayagunakan sarana komputer
untk mengembangkan e-library (perpustakaan digital) dan
kepentingan pelayanan akses informasi.
5.) Jam buka
Jam buka perpustakaan sekurang-kurangnya 8 jam per hari.
6.) Jenis layanan
Perpustakaan menyelenggarakan jenis layanan sekurang-kurangnya
meliputi: layanan sirkulasi, layanan membaca ditempat, layanan referensi,
layanan bercerita, layanan keliling (mobil keliling), dan layanan bimbingan
pemustaka.

4. Perlengkapan Ruang Perpustakaan


Menurut Darmono (2001) terdapat beberapa perlengkapan pokok yg dibutuhkan
sebuah perpustakaan antara lain:
1. Rak atau lemari buku; berfungsi untk menempatkan koleksi buku. Ada rak
buku yg terdiri atas satu sisi dan ada pula yg dua sisi. Untk rak satu sisi
ditempatkan merapat pada dinding ruang perpustakaan, adapun rak dua sisi
dapat diletakkan ditengah ruangan, pada masing-masing sisinya diisi dengan
koleksi yg dimiliki oleh perpustakaan. Biasanya rak buku memiliki
ketinggian 190 cm dan terdiri atas 4-5 sap untk menempatkan koleksi buku.

7
2. Rak surat kabar; berfungsi untk meletakkan surat kabar agar tidak mudah
rusak atau sobek. Biasanya rak surat kabar terbuat dari kayu dan lebarnya
disesuaikan dengan ukuran surat kabar yg dilanggan oleh perpustakaan. Rak
ini dilengkapi alat penjepit yg panjangnya 36 inci, yg memudahkan surat
kabar untk dipasang atau dilepas kembali.
3. Rak majalah; berfungsi untk meletakkan majalah dan biasanya hanya terdiri
atas 2 sap. Konstruksi rak yg rendah ini dapat memudahkan pengguna
perpustakaan mengambil koleksi majalah yg dibutuhkan.
4. Meja dan kursi baca; perlengkapan ini sangat dibutuhkan oleh perpustakaan
untk melayani pengguna perpustakaan yg ingin membaca koleksi buku di
ruang perpustakaan. Pemilihan jenis meja dan kursi baca selain harus
disesuaikan dengan kondisi luas ruangan juga disesuaikan dengan dana yg
dialokasikan untk membeli perlengkapan tersebut. Sebaiknya meja dan kursi
baca terbuat dari bahan yg kuat (kayu), nyaman dan seragam baik warna dan
bentuknya.
5. Meja dan kursi kerja; berguna bagi staf perpustakaan untk melaksanakan
aktivitas dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Umumnya meja dan kursi kerja
disediakan dalam bentuk tunggal tidak digabung antara staf yg satu dengan
lainnya, artinya untk satu orang staf akan mendapatkan satu buah meja dan
kursi.
6. Meja sirkulasi; berfungsi untk melayani pengguna yg akan meminjam atau
mengembalikan koleksi buku perpustakaan. Meja sirkulasi biasanya didesain
khusus agar dapat menampung buku dan berkas lainnya dalam jumlah yg
banyak. Agar pelayanan sirkulasi berjalan optimal, maka desain meja
sirkulasi biasanya terdiri atas beberapa meja yg digabung menjadi satu
sehingga membentuk meja yg fleksibel dalam melakukan kegiatan sirkulasi.
7. Lemari katalog; berfungsi untk menyimpan kartu catalog. Besarnya lemari
catalog disesuaikan dengan jumlah laci yg diinginkan sedangkan tingginya
disesuaikan dengan tinggi badan pengguna perpustakaan pada umumnya.
8. Kereta buku; berfungsi untk mengangkut buku yg dikembalikan oleh
pengguna perpustakaan (dari sirkulasi ke rak buku) atau mengangkut buku yg
telah diproses dibagian pembinaan koleksi ke rak buku. Biasanya kereta buku
terbuat dari bahan yg kuat dan beroda.
9. Papan display; berfungsi untk memamerkan koleksi buku baru yg akan
dilayankan oleh perpustakaan.

8
5. Peralatan Perpustakaan
Menurut Quible (2001) dalam Badri Munir, selain faktor penjualan dan
perawatan, ada faktor lain yg perlu dipertimbangkan oleh staf dalam memilih
peralatan yg sesuai dengan tata ruang sebuah kantor (kantor pada umumnya) yaitu
pertimbangan peralatan. Adapun hal-hal yg berkaitan dengan faktor pertimbangan
peralatan tersebut antara lain:
1. Tujuan penggunaan peralatan; sebelum memilih peralatan, harus
ditentukan dahulu tujuan penggunaan peralatan tersebut. Perlu
diperhatikan pula jangan membeli peralatan yg terlalu canggih, lebih
penting sesuaikan antara kebutuhan dengan keahlian staf yg akan
menggunakan alat tersebut.
2. Menentukan peralatan yg sesuai; memilih peralatan dengan merek
tertentu perlu menjadi pertimbangan pula, hal ini berkaitan dengan
layanan purna jual yg disediakan merek tersebut jika suatu saat kantor
ingin meng-upgrade peralatannya dengan yg baru.
3. Tingkat kegunaan peralatan; harus dipertimbangkan kemampuan
peralatan dalam memenuhi kebutuhan kantor secara maksimal sehingga
memperlancar aktivitas staf kantor.
4. Spesifikasi peralatan; untk beberapa peralatan harus ditentukan lebih
dahulu spesifikasi fisik dan teknisnya karena berkaitan dengan
penempatan peralatan diruangan, jumlah listrik yg dibutuhkan,
pemasangannya dan struktur yg dibutuhkan.
5. Biaya peralatan; banyak peralatan baru yg membutuhkan biaya
operasional yg cukup tinggi, oleh karena itu efesiensi peralatan juga
harus dipertimbangkan.
6. Proses operasional peralatan; beberapa tipe peralatan membutuhkan
perlengkapan khusus, misalnya printer yg memerlukan toner asli
harganya tentu lebih mahal, tidak ada salahnya menggunakan printer
jenis lama yg dapat diisi ulang dan tentu harganya lebih murah.
7. Fitur keamanan; beberapa peralatan canggih yg berbiaya operasional
tinggi menyediakan user id dan password yg memungkinkan tidak semua
orang dapat menggunakan alat tersebut.

9
8. Fleksibilitas peralatan; beberapa peralatan dapat digunakan untk
melakukan pekerjaan yg lebih luas dibandingkan peralatan yg lain, atau
dimodifikasi dengan beberapa komponen lain jika dibutuhkan.

5. Pengertian Literasi Informasi


Literasi informasi merupakan kemampuan yang sangat penting dimiliki
seseorang, terutama dalam dunia pendidikan, karena pada saat ini semua orang
dihadapkan dengan berbagai jenis sumber informasi yang berkembang sangat
pesat. Namun, belum tentu semua informasi yang ada dan diciptakan tersebut
dapat dipercaya dan sesuai dengan kebutuhan informasi para pencari informasi.
Literasi informasi akan memudahkan seseorang untuk mencari, menemukan,
mengevaluasi, dan menggunakannya untuk belajar secara mandiri tanpa dibatasi
ruang dan waktu serta berinteraksi dengan berbagai informasi.

C. Hasil dan Pembahasan


Kunjungan dan Peminjaman peserta didik menunjukkan sepinya minat baca
peserta didik SMK Negeri 11 Samarinda. Dikarenakan fasilitas yang kurang dan
jam untuk membaca di perpustakaan kurang karena padatnya jadwal disetiap mata
pelajaran.

10
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Fasilitas pelayanan bahan pustaka di Perpustakaan Daerah Sleman sudah
memenuhi standarisasi perpustakaan daerah.
2. Pelayanan bahan pustaka yang menggunakan fasilitas elektronik belum cukup
baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna.
3. Fasilitas pelayanan bahan pustaka belum semuanya termanfaatkan secara
optimal karena beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain : kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang adanya fasilitas – fasilitas pelayanan yang ada,
kurangnya sosialisasi petugas kepada mastarakat.
4. Koleksi Bahan Pustaka yang masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan
pemustaka.
5. Kurangnya pemanfaatan yang maksimal dalam penggunaan layanan ruang
audio visual.
6. Fasilitas perpustakaan perlu ditingkatkan dan yang kurang baik untuk segera
dilakukan perbaikan.

B. Saran
1. Selain diberi petunjuk penggunaan pada alat shelf check, mahasiswa juga diberi
pendampingan saat menggunakan dan mengecek jika data buku benar-benar
sudah masuk kedalam sistem, untuk menghindari tidak terbacanya kode buku
oleh alat shelf check.
2. Perpustakaan meningkatkan kerjasama dan mengadakan hubungan dengan
perpustakaan lain, sehingga layanan yang diberikan lebih maksimal karena
perpustakaan tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna karena keterbatasan
koleksi.
3. Fasilitas pelayanan elektronik book dropbox dan shelf check agar diletakkan di
tempat yang strategis sehingga pemustaka dapat memanfaatkan dengan mudah
dan sesuai dengan manfaatnya.
4. Untuk mengantisipasi sistem anjungan yang error atau mati listrik agar
disediakan katalog buku sebagai alat telusur informasi koleksi yang disediakan
di perpustakaan.

11
Daftar Pustaka

- Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional RI. Perpustakaan Perguruan Tinggi:


buku pedoman. Ed. 3, 2004
- http://digilib.undip.ac.id/index.php/weblinks/open-educational-resources/38-lain/
artikel/47-standarisasi-perpustakaan-perguruan-tinggi
- http://old.ui.ac.id/id/library/page/pengantar
- http://fitri-m-a-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-70031-Artikel-Sarana%20dan
%20Prasarana%20Ruang%20Perpustakaan%20sebagai%20Aspek%20Kekuatan
%20dalam%20Mengembangkan%20Perpustakaan%20.html
- Bundy, Alan (ed.), Autralian and New Zealand Information Literacy Framework:
principles, standards and practice, Adelaide: Australian and New Zealand Institute
for Information Literacy, 2004
- Chartered Institute of Library dan Information Project (2004) sebagaimana dikutip
dalam Welsh Information Literacy Project, Information Literacy
- Framework for Wales: Finding and using information in 21 century Wales, Wales:
Cardiff University, 2011 st
- Education and Manpower Bureau, Information Literacy Framework fo
- Hongkong: Building the Capacity of learning to learn in the Information Age
Ercegovac, Zorana, et.al, Information Literacy: Search Strategies, Tools &
Resources For High School Students And College Freshmen, Ohio: Lindworth
Publishing, 2008
- http://www.informationliteracy.org.uk/information-literacy-definitions/
sconul-seven-pillars-of-information-literacy/ diakses tanggal 16 April 2023
- Mashuri, Ilham, Mengelola Perpustakaan Sekolah: Problem &
Solusinya,Yogyakarta: Naila Pustaka, 2012
- Rodliyah, Ummi, “Literasi Informasi dan Peran Perpustakaan dalam
Meningkatkan SDM”, dalam Pustakaloka: Jurnal Kajian Informasi

12

Anda mungkin juga menyukai