Oleh:
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi dan wawancara. Penelitian ini membahas mengenai efektivitas penerapan sistem
layanan tertutup di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau pada masa pandemi covid-19.
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan mendeskripsikan efektivitas, kendala, upaya,
kelebihan dan kekurangan dari penerapan sistem layanan tertutup di Perpustakaan Soeman
Hs Provinsi Riau. Hasil penelitian adalah bahwa penerapan sistem layanan tertutup di
Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau tidak efektif dikarenakan petugas yang mencari
koleksi sehingga pemustaka tidak puas akan informasi yang diperoleh, lambatnya
memperoleh koleksi, dan juga karena jumlah kunjungan pemustaka terbatas. Dalam hal ini
pihak perpustakaan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan pemustaka dengan memahami
dan terus mencari referensi atau materi yang berkaitan dengan kebutuhan pemustaka
meskipun terkadang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Selain itu, dalam hal kesehatan
penerapan sistem layanan tertutup pada masa pandemi ini dapat memutuskan rantai
penyebaran covid-19 di perpustakaan.
A. PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang membantu mencerdaskan bangsa.
Perpustakaan merupakan wadah penyedia informasi ilmu pengetahuan yang menjadi tempat
menyimpan, menciptakan, menganalisis, dan menyebarluaskan informasi kepada khalayak
umum. Perpustakaan adalah suatu kesatuan unit kerja yang terdiri dari beberapa bagian
seperti bagian pengembangan koleksi, bangian pengolahan koleksi, bagian pelayanan
pengguna, dan bagian pemeliharaan sarana dan prasarana (Rahayuningsih, 2007: 1). Hakikat
perpustakaan adalah mampu memberikan informasi secara efisien dan efektif sesuai dengan
kebutuhan pemustaka (Cholilah, 2013: 3). Oleh karena itu perpustakaan tidak luput dari ciri
utamanya, yaitu memberikan layanan kepada pemustaka dengan semaksimal mungkin.
Layanan perpustakaan merupakan suatu kegiatan utama di setiap perpustakaan yang
berhubungan langsung dengan masyarakat dan menjadi tolak ukur keberhasilan suatu
perpustakaan tersebut. Dengan adanya layanan perpustakaan yang baik maka perpustakaan
akan mendapatkan citra yang baik pula di mata masyarakat. berhasil atau tidaknya misi suatu
perpustakaan tergantung bagaimana layanan perpustakaan terhadap masyarakat. Layanan
perpustakaan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh pustakawan untuk memberikan layanan
koleksi, fasilitas dan jasa perpustakaan agar dapat dimanfaatkan dan diberdayakan secara
optimal oleh masyarakat (Fibriyanti & Murtinigsih, 2013: 160).
Virus corona adalah keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran
pernapasan atas ringan hingga berat, yang mulanya sama seperti penyakit flu. Beberapa jenis
dari virus corona bisa menimbulkan penyakit yang serius. Indonesia masih bergelut melawan
virus corona atau covid-19 ini. Jumlah kasus terus bertambah dengan melaporkan
kesembuhan dan tak sedikit yang meninggal. Usaha penangangan dan pencegahan terus
dilakukan untuk melawan virs corona (Ari Fadli, 2020: 1-2). Oleh karena itu, untuk memutus
rantai penyebaran covid-19 Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau menerapkan sistem
layanan tertutup pada masa pandemi covid-19 ini. Namun, layanan yang diterapkan ini belum
tentu efektif karena biasanya Perpustakaan Soeman HS menerapkan sistem layanan terbuka.
Efektivitas merupakan pencapaian tujuan secara tepat dari serangkaian alternatif dari
beberapa pilihan lainnya. Layanan yang efektif merupakan layanan yang sesuai dengan
keinginan pemustaka, pemustaka merasa jika kebutuhannya terpenuhi dan merasa puas maka
layanan di suatu perpustakaan bisa disebut dengan layanan yang efektif. Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas
layanan tertutup yang diterapkan oleh Perpustakaan Soeman HS, kendala apa yang dihadapi
saat menerapkan sistem layanan tertutup, upaya dalam mengatasi kendala tersebut, serta
kelebihan dan kekurangan dalam menerapkan sistem layanan tertutup.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan wadah penyedia informasi yang berbentuk gedung,
ruangan berguna untuk menunjang ilmu pengetahuan masyarakat. Perpustakaan berasal
dari kata dasar pustaka (Wiji Suwarno, 2010: 11). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3)
perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah Gedung, ataupun Gedung itu sendiri
yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang disimpan menurut tata
susunan tertentu yang digunakan untuk pembaca, bukan untuk dijual. Sedangkan, Lasa Hs
dalam (Pratidina, 2013: 9) mengatakan bahwa perpustakaan merupakan sistem informasi
yang di dalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pelestarian, pengawetan,
penyajian dan penyebaran informasi. Perpustakaan merupakan suatu instansi yang
mengelola materi perpustakaan yang diorganisir secara sistematis dengan atura baku,
dilayankan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi
para penggunanya (Nasional, 2009: 2).
Berdasarkan pengertian perpustakaan yang telah diuraikan di atas dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan suatu instansi maupun sistem informasi
yang menyediakan, menciptakan, menganalisis, menyajikan, dan menyebarkan informasi
kepada masyarakat dan memberikan pelayanan yang secara efektif untuk masyarakat
guna meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat tersebut dan
menciptakan citra yang baik bagi masyarakat untuk perpustakaan. Perpustakaan berfungsi
untuk penelitian, pendidikan, pelestarian, dan rekreasi pemustaka.
2. Layanan Tertutup
Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang anggota atau
pemustaka tidak diperbolehkan menelusuri dan mengambil sendiri buku-buku yang
dibutuhkannya ke ruang koleksi, dalam hal ini pemustaka dibantu oleh pustakawan
dalam mengambil dan mencari koleksi yang dibutuhkan tersebut (Rahmah, 2018: 14).
Pedoman untuk mengatur sistem layanan tertutup menurut Imran Berawi antara
lain adalah:
a. Penataan koleksi perpustakaan pada system tertutup tidak harus ditata secara
sistematis menurut urutan klasifikasi. Nomor urut lebih memungkinkan
pengambilan dan pengembalian dengan cepat.
b. Rambu-rambu petunjuk arah kurang diperlukan, karena yang bekerja di dalam
koleksi hanya petugas yang sudah hafal betul posisi buku atau bahan pustaka.
Kecuali petugas yang bekerja kurang memahami koleksi, maka rambu-rambu
petunjuk arah diperlukan.
c. Tata ruang, berhubung pengunjung tidak boleh masuk, ruang koleksi
dipisahkan dari pengunjung. Hal ini dilakukan untuk keamanan koleksi, dan
tenaga pengawas dapat dikurangi.
d. Katalog perpustakaan sangat vital karena perpustakaan satu-satunya alat untuk
mencari dan menemukan pustaka yang ingin dibaca dan dipinjam.
Perpustakaan yang menerapkan sistem layanan tertutup tidak mungkin tanpa
katalog (Benawi, 2012: 53-54).
Kelebihan sistem layanan tertutup adalah sebagai berikut.
a. Memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan yang lainnya,
sehingga menghemat ruang untuk penyimpanan koleksi.
b. Susunan koleksi di rak lebih teratur, tidak mudah rusak karena yang mengambil
dan mengembalikan koleksi adalah petugas.
c. Keamanan koleksi bisa dijamin (Rochmah, 2016: 289).
Adapun kelemahan adri sistem layanan tertutup adalah:
a. Prosedur peminjaman tidak bisa cepat karena harus menunggu giliran dilayani
bila antrian panjang.
b. Sejumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam.
c. Petugas banyak mengeluarkan energi untuk melayani pengunjung.
d. Peminjam sering tidak puas apabila koleksi tida sesuai denga napa yang
dibutuhkan (Rochmah, 2016: 289-290).
3. Covid-19
COVID-19 merupakan virus yang berbahaya. Terdapat kurang lebih 200 negara
dari berbagai belahan dunia yang telah terjangkit virus ini (Ilpaj & Nurwati, 2020: 16).
Covid-19 atau virus corona adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Covid-19 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi
paru-paru, seperti pneumonia (Alodokter, 2020).
Virus corona dapat menyebar seperti virus lainnya, seperti kontak fisik dengan
orang yang terinfeksi, yaitu:
a. Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin).
b. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
c. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena
percikan air liur pengidap virus corona.
d. Tinja atau fases (Halodoc, 2020).
Rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke
dalam tubuh. Cara terbaik untuk menghindari corona virus adalah melakukan tindakan
pencegahan dan patuh terhadap protokol kesehatan yang ditetapkan. CDC menyarankan
setiap orang sebaiknya melakukan beberapa tindakan, yaitu:
a. Rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
b. Apabila tidak tersedia air dan sabun, tangan dapat dibersihkan dengan
menggunakan pembersih berbahan alcohol seperti handsanitizer.
c. Hindari menyentuh hidung, mata, atau mulut terutama bila tangan masih kotor.
d. Hindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit.
e. Tetaplah di rumah bila sedang sakit.
f. Tutup lah mulut dengan tisu atau dengan menekuku siku saat batuk atau bersin.
g. Hindari kontak dengan hewan ternak secara langsung.
h. Hindari berpergian, terutama ke daerah kasus infeksi virus corona.
i. Hindari mengonsumsi daging yang belum matang sempurna (Klik Dokter, 2020).
A. METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Ari Fadli. (2020). Mengenal Covid-19 dan Cegah Penyebarannya dengan “Peduli Lindungi”
Aplikasi Berbasis Andorid. Artikel Pengabdian Kepada Masyarakat Jurusan Teknik
Elektro. https://www.researchgate.net/publication/340790225_MENGENAL_COVID-
19_DAN_CEGAH_PENYEBARANNYA_DENGAN_PEDULI_LINDUNGI_APLIKA
SI_BERBASIS_ANDORID
Bahri, T. S. (2009). Pedoman Pembinaan Minat Baca. Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia.
Benawi, I. (2012). Mengenal lebih dekat perpustakaan perguruan tinggi. Iqra’: Jurnal
Perpustakaan Dan Informasi, 6(01), 49–61. http://repository.uinsu.ac.id/690/
Cholilah, Y. (2013). Studi Tentang Efektivitas Sistem Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan di
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto. Jurnal Administrasi Perkantoran
(JPAP), 1(3), 1–15.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/view/3741
dr. Merry Dame Cristy Pane. (2020). COVID-19. Alodokter.
https://www.alodokter.com/covid-19
Fadli, dr. R. (2020). Coronavirus. Halodoc. https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
Fibriyanti, Y., & Murtinigsih, T. W. H. (2013). Efektivitas Pemanfaatan Layanan
Perpustakaan Sekolah Oleh Siswa Kelas VIII Th. Ajaran 2013/2014 SMP N 2 Kerjo
Kab. Karanganyar. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 2(4), 157–167.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/view/4653
Gunawan, I. (2013). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 143.
http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/3_Metpen-Kualitatif.pdf
Hafiah. (2009). Pengantar Layanan Perpustakaan. Padang: PUSDAKINFO.
Ilpaj, S. M., & Nurwati, N. (2020). Analisis Pengaruh Tingkat Kematian Akibat Covid-19
Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat di Indonesia. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial,
3(1), 16–28. http://journal.unpad.ac.id/focus/article/view/28123
Limbong, dr. S. T. (2020). Virus Corona (COVID-19). Klik Dokter.
https://www.klikdokter.com/penyakit/coronavirus
Nasional, B. S. (2009). Perpustakaan umum kabupaten/kota. In SNI.
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/33890028/SNI_7495-2009_Pepus-Umum.pdf?
1402112427=&response-content-disposition=inline%3B+filename
%3DSNI_7495_2009_Pepus_Umum.pdf&Expires=1604243638&Signature=ewLA6Viz
uEUEpxAn5bgrptXavNiyuRMjBzaneD6PRbfdUhMbSizeW00TLaT
Pratidina, I. N. (2013). Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri
Dua Karanganyar. Seruni-Seminar Riset Unggulan Nasional Inoformatika Dan
Komputer, 2(1). http://ijns.org/journal/index.php/seruni/article/view/809
Rahayuningsih. (2007). Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahmah, E. (2018). Akses dan Layanan Perpustakaan: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Rochmah, E. A. (2016). Pengelolaan Layanan Perpustakaan. Ta’allum: Jurnal Pendidikan
Islam, 4(2), 277–292.
http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/taalum/article/view/380
Sulistyo-Basuki. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sutarno, N. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat (Edisi Revi). Jakarta: Sagung Seto.
Wiji Suwarno. (2010). Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan: Sebuah Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Ar-Ruzz.