Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

JENIS-JENIS LAYANAN

PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Di Susun Oleh:
Aditya Ramadhan Permana ( 2201000310056 )
Aliffian Trisna Samudra ( 2201000310099 )
Muhammad Ihsan ( 2201000310048 )

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP BUDI UTOMO


MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah " JENIS-JENIS LAYANAN
PERPUSTAKAN SEKOLAH " sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas kelompok " JENIS-
JENIS LAYANAN PERPUSTAKAN SEKOLAH " sesuai dengan ketentuan yang
diberikan oleh Ibu Bapak/Ibu dosen pengampuh. Ucapan terimakasih penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam terselesaikannya
makalah ini.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan penyampaian
materi dalam makalah ini. Selanjutnya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.

Malang, 17 April 2021

Penulis dan Penyusun

I
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang
kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Dalam Undangundang Sistem Pendidikan
Nasional (UU No.2 Tahun 1989), sarana penunjang proses kegiatan belajar mengajar
dinamakan “sumber daya pendidikan”. Pada pasal 35disebutkan bahwa “Setiap satuan
pendidikan jalur pendidikan sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
masyarakat harus menyediakan sumber belajar”. Pada penjelasan selanjutnya
dinyatakan antara lain: “Pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik bila
para tenaga kependidikan maupun siswa tidak didukung oleh sumber belajar yang
diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajarmengajar yang bersangkutan.

Setiap perpustakaan sekolah pasti memiliki tujuan yang mendukung


terselenggaranya proses belajar mengajar. Menurut Yusuf (2007:3) menyatakan
bahawa tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan
diselenggarakannya pendidikan sekolah yaitu untuk memberikan bekal kemampuan
dasar kepada siswa, dan mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan
menengah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu layanan sirkulasi?
2. Apa itu layanan sirkulasi?
3. Apa itu layanan terbitan berkala?
4. Apa itu layanan media non buku?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui layanan sirkulasi.
2. Mengetahui layanan sirkulasi.
3. Mengetahui layanan terbitan berkala.
4. Mengetahui layanan media non buku.

D. Manfaat
a. Memberikan pengetahuan tentang perpustakan sekolah.
b. Memberikan wawasan mengenai jenis-jenis layanan dalam perpustakan
sekolah.
c. Memberikan wawasan tentang manfaat membaca dan mencari informasi di
perpustakan sekolah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Layanan Sirkulasi
Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “circulation” yang mempunyai arti
perputaran, peredaran. Sedangkan dalam ilmu perpustakaan, kata sirkulasi sering
dikenal dengan peminjaman namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi
sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan
dengan pemanfaatan bahan pustaka.
Menurut Bafadal-Ibrahim (2000:24), “Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan kerja yang
berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dalam proses peminjaman
dan pengembalian bahan pustaka.”
Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah peminjaman buku dan
materi lainya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya
peminjaman. Meja sirkulasi, seringkali di anggap ujung tombak jasa perpustakaan
karena bagian inilah yang pertama kali berhubungan dengan pengguna atau pemakai
serta paling sering di gunakan pemakai, karenanya unjuk kerja staf sirkulasi dapat
berpengaruh terhadap citra perpustakaan (Sulistiyo-Basuki 1991 : 257).
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi adalah
kegiatan yang harus ada di dalam perpustakaan yang berhubungan dengan bagian
peminjaman dan pengembalian bahan pustaka agar dapat dipergunakan oleh
pengguna secara maksimal. Agar perpustakaan dapat memainkan peranya dengan
baik/berdaya guna maka perpustakaan harus didukung oleh sarana, prasarana serta
tenaga kerja pengelola yang handal. Untuk itu tenaga pengelola perpustakaan perlu
dibekali pengetahuan dan keterampilan mengelola perpustakaan khususnya pada
bagian pelayanan sirkulasi.

Buku Pedoman Perpustakaan Perguruaan Tinggi (2004 : 6) pelayanan sirkulasi adalah


kegiatan melayangkan koleksi perpustakaan kepada para pemakai atau pengguna
perpustakaan dengan berbagai macam kegiatan seperti:
1. Membuat peraturan mengenai pemakaian/peminjaman koleksi.

3
2. Membuat pengumuman tentang pendaftaran anggota perpustakaan langsung
tertulis diperpustakaan.
3. Melakukan penagihan kepada para anggota perpustakaan yang belum
mengembalikan pinjamannya, padahal sudah habis batas waktu peminjamanya
dengan cara ditagih langsung ataupun lewat surat tagihan.
4. Mencatat dengan tertib dan teratur semua pemasukan uang pendaftaran
anggota perpustakaan maupun uang denda keterlambatan pengembalian
koleksi pustaka, untuk kemudian menyetorkannya kepada yang berwenang
ataupun pimpinan perpustakan.
5. Melayani permintaan “Surat Bebas Pinjaman Pustaka(SBPP)” kepada para
anggota perpuastakan yang memerlukan untuk keperluan studi.

Layanan sirkulasi adalah sebagai salah satu layanan pengguna. Prinsip-prinsip utama
pelayanan pengguna yang baik tetap dipergunakan sebagai pedoman sebagaimana
yang dinyatakan dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruaan Tinggi (2004 : 7)
bahwa prinsip-prinsip pelayanan pemakai adalah :
1. Berorientasi kepada pemakai,
2. Bersifat universal,
3. Menggunakan disiplin,dan
4. Cepat, tepat dan mudah.

Adapun tujuan dari pelayanan sirkulasi antara lain:


1. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin
2. Mudah untuk mengetahui siapa yang meminjam koleksi tersebut, dimana
alamatnya serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabila
koleksi itu diperlukan peminat lain maka akan segera dapat diketahui alamat
sipeminjam atau dinantikan pada waktu pengembalian.
3. Terjaminya pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas, dengan demikian
keadaan pustka akan terjaga.
4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan
pemanfaatan koleksi.
5. Apabila terjadi pelanggaran segera diketahui.

4
B. Layanan Refernsi
Pelayanan referensi/ rujukan pada dasarnya adalah layanan yang
memberikan jawaban kepada pemakai perpustakaan. Pemakai yang datang ke
perpustakaan mungkin memiliki pertanyaan tentang suatu topik tertentu dan
mencoba mencari jawabannya pada petugas pelayanan informasi/ rujukan atau
meminta saran dan bimbingan dari petugas pelayanan rujukan dalam mencari
jawaban pertanyaannya. Banyak ahli perpustakaan memberikan definisi
tentang pengertian layanan rujukan. Menurut Louis Shores pelayanan referensi
adalah bagian dari pelayanan perpustakaan yang tugasnya
menginterprestasikan seluruh koleksi perpustakaan untuk kepentingan
pemakainya, sedangkan menurut American Library Association(ALA),
pelayanan referensi merupakan sebagian layanan perpustakaan yang secara
langsung berhubungan dengan pembaca dalam memberikan informasi dan
penggunaan sumber-sumber perpustakaan untuk kepentingan studi dan riset.

Lebih jelasnya pelayanan referensi adalah :

• salah satu kegiatan pokok yang dilakukan diperpustakaan, yang khusus


melayani/ menyajikan koleksi referensi kepada para pemakai perpustakaan;

• suatu kegiatan pelayanan untuk membantu para pemakai perpustakaan untuk


menemukan / mencari informasi dengan cara: 3

1. Menerima pertanyaan dari para pemakai dan kemudian menjawab


dengan menggunakan koleksi referensi yang ada diperpustakaan
sendiri maupun koleksi yang ada diluar perpustakaan.

2. Memberikan bimbingan untuk menemukan koleksi referensi yang


diperlukan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai.

3. Memberikan bimbingan kepada para pemakai tentang bagaimana


menggunakan setiap bahan pustaka koleksi referensi.

Adapun tujuan layanan referensi/ rujukan adalah :

5
1. memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan
cepat dan tepat;

2. memungkinkan pemakai menelusur informasi dengan pilihan yang


lebih luas;

3. memungkinkan pemakai menggunakan koleksi rujukan dengan lebih


tepat guna. Tugas layanan rujukan pada dasarnya untuk semua jenis
perpustakaan adalah sama,

yaitu memberikan layanan yang baik dan efisien kepada pemakai


perpustakaan baik bersifat langsung maupun tidak langsung seperti membina
dan mengembangkan koleksi rujukan.

C. Layanan Terbitan Berkala

Terbitan berkala adalah sebuah publikasi di media yang diterbitkan di


bawah judul yang sama dalam satu bagian, biasanya bernomor (atau tanggal)
dan muncul secara berkala atau teratur sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.

Terbitan berseri atau disebut juga dengan terbitan berkala adalah salah satu
jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan perguruan tinggi. Pengertian
dari terbitan berseri atau terbitan berkala :
• Terbitan yang keluar dalam bagian secara berturut-turut dengan
menggunakan nomor urut dan/atau secara kronologi, serta
dimaksudkan untuk terbitan dalam waktu yang ditentukan. (Sulistyo-
Basuki, 1991).
• Berdasarkan kata ”periodicals” yang diartikan sebagai majalah,
terbitan berkala, berisi banyak artikel yang ditulis beberapa orang,
diterbitkan oleh lembaga, instansi, yayasan, maupun perkumpulan
yang membentuk susunan redaksi sebagai penanggungjawab
penerbitan ini dan terbit dalam frekuensi tertentu seperti mingguan,
bulanan, dwibulanan, triwulan, maupun semesteran.
(Lasa HS, 1990).

6
Ciri atau karakteristik yang dimiliki terbitan berseri yang membedakan dengan
publikasi atau koleksi perpustakaan yang lainnya adalah:
1. Dalam satu kali terbit memuat beberapa tulisan yang ditulis oleh beberapa
orang dengan topik dan gaya bahasa yang berbeda.
2. Artikel atau tulisan pada umumnya tidak terlalu panjang sebagaimana pada
buku teks.
3. Menyampaikan berita, peristiwa, penemuan dan ide baru atau sesuatu yang
dianggap menarik perhatian masyarakat pada umumnya.
4. Dikelola oleh sekelompok orang, yang kemudian membentuk perkumpulan,
organisasi maupun susunan redaksi.
5. Merupakan bentuk arsip ilmiah yang diketahui oleh masyarakat umum.
6. Terbit terus menerus dengan memiliki kala, waktu, frekuensi terbit tertentu.
(Lasa HS, 1994)
Ciri-ciri dari terbitan berseri yang lainnya adalah:
1. Memiliki judul seri, yang selalu sama pada setiap nomor penerbitan.
2. Publikasi yang diterbitkan secara berturut-turut, bernomor, bervolume,
umumnya berjangka waktu terbit (frekuensi) tertentu.
3. Isinya terdiri dari artikel-artikel, ada pula yang berartikel tunggal.
4. Terdapat halaman editor/ redaksi.
5. Daftar isi merupakan daftar artikel yang dimuat.
Jenis-Jenis Koleksi Terbitan Berseri
Terdapat berbagai jenis terbitan berseri, yang antara lain adalah:
1. Surat Kabar, Harian, Koran. Merupakan terbitan yang berupa lembaran-
lembaran yang diterbitkan setiap hari, berisi berita, pengumuman, laporan,
pemikiran yang actual, atau hal-hal yang perlu diketahui masyarakat secara
cepat.
2. Majalah. Dibedakan menjadi berbagai macam jenis seperti ilmiah, populer,
ilmiah populer, teknis, dan sekunder.
3. Jurnal. Merupakan terbitan dalam bidang tertentu khususnya ilmiah yang
diterbitkan oleh lembaga/badan/instansi/organisasi yang ingin
mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya.
4. Terbitan Berseri. Merupakan suatu terbitan yang diterbitkan secara berseri
yang dinyatakan dengan angka atau huruf. Bentuk terbitan ini dapat berupa
buku, majalah atau prosiding.

7
5. Buletin. Biasanya diterbitkan lembaga/badan tertentu untuk memberikan
informasi kepada khalayak mengenai kegiatan/program atau pemikiran dari
lembaga tersebut.
6. Pamflet. Biasanya diterbitkan secara insidental dalam satu lembaran informasi
yang berisi pemberitahuan, pengumuman, maupun berita.
7. Ringkasan, Sari Karangan, Abstrak. Merupakan inti dari sebuah artikel atau
tulisan atau hasil penelitian yang biasanya dikumpulkan dan disusun secara
sistematis berdasarkan bidang tertentu.
8. Laporan Tahunan dan Laporan Bersejarah. Diterbitkan tahunan yang biasanya
berisi tentang perjalanan sebuah instituís/badan atau catatan peristiwa yang
terjadi dalam satu tahun, dan biasanya terbatas dalam bidang tertentu.
9. Leaflet. Merupakan terbitan yang berisi informasi tertentu dan biasanyaberupa
lembaran yang dilipat menjadi dua atau tiga lipatan.
10. Brosur. Merupakan terbitan atau karya cetak pendek yang diterbitkan dalam
beberapa halaman saja sesuai dengan kebutuhan.
11. Warta Singkat. Terbitan suatu instansi, lembaga pada waktu tertentu berisi
berita maupun laboran kegiatan secara ringkas. Biasanya diterbitkan hanya
dalam beberapa halaman saja.

D. Layanan Media Non Buku

Bahan non buku adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak
dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain
seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar, seperti kaset, audio
visual, mikrofilm, mikrofis, piringan hitam, video kaset, CD-ROM dan
sebagainya.
Yang termasuk dalam jenis bahan Non Buku adalah:

Rekaman suara, yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan
piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku
pelajaran bahasa Inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset.

Gambar hidup dan rekaman video, yang termasuk dalam bentuk ini
adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain yang bersifat rekreasi juga

8
dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini
bagaimana mencari bahan pustaka di perpustakaan.

Bahan grafika, ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang
dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar teknik dan
sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya slide,
transparasi, dan filmstrip)

Bahan kartografi, yang termasuk ke dalam jenis ini adalah peta, atlas,
bola dunia, foto udara dan sebagainya.

• Sumber – Sumber Informasi

Istilah bahan pustaka bukan buku sesuai dengan istilah yang


dipergunakan oleh Proyek Pengembangan Sistem Standarisasi Nasional LIPPI
dan hasil diskusi kelompok KJIP-FSUI, 27 Maret 1981. Sedangkan Anglo-
American Rules edisi 2 (AACR2) menetapkan pula peraturan katalogisasi
untuk pengolahan bahan bukan buku.

Sumber – sumber informasi Adapun sumber – sumber informasi untuk


pembuatan katalog deskripsi bahan bukan buku, yaitu :

1. Karya itu sendiri, sebagai sumber utama informasi;

2. Wadah, berupa kotak, sampul, dan sebagainya.

3. Bahan penyerta karya tersebut, misalnya buku petunjuk, buku


pedoman guru, naskah, dan lain – lain.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar
siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah. Setiap perpustakaan sekolah pasti memiliki tujuan yang
mendukung terselenggaranya proses belajar mengajar. tujuan didirikannya perpustakaan
sekolah tidak terlepas dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah yaitu untuk
memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa, dan mempersiapkan mereka untuk
mengikuti pendidikan menengah.

B. Saran

Perpustakan sekolah merupakan sarana pendidikan bagi siswa untuk


penunjang belajar. Sehingga perpustakan menjadi peran penting dalam
pendidikan. Setiap sekolah harus memiliki perpustakan yang memadai bagi
siswanya agar mempermudah pembelajaran. Maka manfaatkan perpustakan
sebagai mungkin.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Fathur 2016, “pelayanan sirkulasi perpustakan”,


https://basipda.bekasikab.go.id/berita-pelayanan-sirkulasi-perpustakaan.html. Di akses 17
April 2021

Nugrahini, Nining 2014, “layanan refrensi”,


http://digilib.um.ac.id/images/stories/pustakawan/pdfnining/layanan%20referensi.pdf, Di
akases 17 April 2021

Anang_lab, 2017, “pengertian bahan non buku”,


https://tpmuda.wordpress.com/2017/11/28/pengertian-bahan-non-buku/, Di akses 17 April
2021

Fitrihana, Noor 2008, “pengelolahan terbitan berseri di perpustakan”.


https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/13/pengelolaan-terbitan-berseri-di-
perpustakaan/, Di akses 17 April 2021

11

Anda mungkin juga menyukai