Anda di halaman 1dari 9

jawaban no 1

fungsi dan tugas layanan sirkulasi


            Untuk dapat melaksanakan kegiatan perpustakaan maka harus disesuaikan fungsi dan masing-masing petugas
pelayanan sirkulasi. Fungsi dan tugas pelayanan sirkulasi sangat penting karena dapat membantu pengguna
perpustakaan memperoleh bahan pustaka dan dapat melindungi bahan pustaka.

            Adapun fungsi perpustakan perguruan tinggi menurut Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Umum (2000 : 5) adalah sebagai berikut:

1. Pusat pelestariaan ilmu pengetahuan


2. Pusat belajar
3. Pusat pengajaran
4. Pusat penelitian
5. Pusat penyebaran informasi

            Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut diatas, maka bagian pelayanan sirkulasi melaksanakan tugas sebagai
berikut :

1. Menerima bahan pustaka dari bagian pengelolahan.


2. Menyimpan bahan pustaka menurut susunan yang sesuai dengan peraturan.
3. Menyimpan kartu katalog pada rak/lemari katalog sesuai dengan peraturan.
4. Melakukan pendaftaran peminat/pengguna bahan pustaka.
5. Melayani calon dan anggota perpustakaan.
6. Melayani peminjaman dan penagihan.
7. Mengenakan denda pada anggota yang terlambat mengembalikan.
8. Secara berkala meneliti dan menggumpulkan bahan pustaka yang rusak untuk diperbaiki.
9. Membuat laporan tertulis dan statistik secara berkala.
10. Menyampaikan laporan kepada kepala perpustakaan.

           Dengan adanya rincian tugas layanan sirkulasi diatas, diharapkan pustakawan dapat memahami dan melakukan
tugasnya dengan baik, sehingga informasi yang dicari pengguna dapat diperoleh dengan cepat.

JAWABAN NO 2

1. Definisi Layanan Referensi

Terdapat banyak definisi atau pengertian dari pelayanan referensi menurut para tokoh,
diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Referensi adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan di


perpustakaan yang khusus melayankan/menyajikan koleksi referensi kepada para
pemakai/pengunjung perpustakaan.
2. Suatu kegiatan pelayanan untuk membantu para pemakai pengunjung
perpustakaan menemukan informasi dengan cara :

 Menerima pertanyaan-pertanyaan dari para pemakai/pengunjung perpustakaan


dan kemudian menjawab dengan menggunakan koleksi
 Memberi bimbingan untuk menemukan koleksi referensi dan mencari
informasi yang dibutuhkan.
 Memberi bimbingan kepada para pemakai tentang penggunaan bahan pustaka
koleksi referensi.

1. Pelayanan Referensi adalah pelayanan yang berhubungan dengan pelayanan


pemberian informasi dan pemberian bimbingan belajar.
2. Menurut Sumadji, pengertian layanan referensi adalah :

 Salah satu kegiatan yang dilakukan di perpustakaan, yang khusus melayankan


koleksi referensi kepada pengguna.
 Suatu kegiatan layanan untuk membantu para pemakai perpustakaan untuk
mencari informasi dengan cara :
1. Menerima pertenyaan dari pengguna dan menjawab dengan koleksi
referensi.
2. Memberikan bimbingan untuk menemukan bahan informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna.

1. Koleksi rujukan dapat diartikan sebagai bahan bacaan yang disusun dengan
sistem tertentu untuk mendapatkan informasi yang lebih khusus, makin lengkap
rujukan yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan maka kualitas dan kuantitas
pustakawan dan penggunanya semakin bagus, pustakawan secara cermat akan bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dijukan pemakai, sedangkan pemakai akan
selalu puas terhadap jawaban yang diberikan oleh pustakawan.
2. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Poerwadarminta, kata
rujukan berarti menunjukan kepada, sedangkan kata umum berarti menyangkut
masalah atau hal-hal umum,bukan mengenai masalah khusus atau hal tertentu.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa rujukan umum adalah dokumen atau
koleksi di perpustakaan yang dapat dijadikan rujukan atau acuan mengenai hal-hal
umum.
3. Menurut (FKBA: 2001:118-119) menyatakan bahwa ada beberapa batasan
yang diberikan oleh para ahli perpustakaan berkenaan dengan tugas pelayanan
rujukan yakni :

 Menurut Lois Shores, pelayanan referensi merupakan bagian pelayanan


perpustakaan yang tugasnya menginterpretasikan seluruh koleksi perpustakaan
untuk kepentingan pemakainya
 Menurut American Library Association (ALA), pelayanan rujukan merupakan
bagian layanan perpustakaan yang secara langsung berhubungan dengan pembaca
dalam memberikan informasi dan penggunaan perpustakaan untuk kepentingan
studi dan riset.

1. The work of a reference department covers everything necessary to help the


reader in his inquiries, including the selection of an adequate and suitable
collection of reference books; the arrangement and maintenance of the collection
in such away that it can be used easily and conveniently; the making of such file,
indexes, and clipping collection as are needed to supplement the library catalog
and the book collection; the training of capable staff of reference assistants and
their supervision in such a way as to insure skillful and pleasant service and good
teamwork; the provision of posted signs, printed direction, list, and bulletins to
help the reader who can profit by such guides; expert aid in the use of catalog
and other records; suggestions of individuals, groups, or classes in the use of
reference boks and reference methods; and contant work in answering individual
questions, in helping reders to find some elusive fact, or in correcting some wrong
method of research on the part of an inexperienced reader. (Walford’s Guide of
Reference Books).
2. Secara etimologis referensi diambilkan dari kata-kata to refer yang artinya
menunjukkan (di Indonesia kini memakai kata merujuk). Layanan referensi
diartikan sama dalam memberikan layanan referensi, petugas pelayanan
hendaknya memperhatikan asas-asas sebagi berikut:

(1) Layanan dilakukan dengan pengguna atas layanan harus diperhatikan.

(2) Mengetahui metode dan teknik penelusuraninformasi yang dibutuhkan.

(3) Pencatatan peminjaman dengan tertib dan teratur.

2. Fungsi Layanan Referensi

Agar pelayanan informasi dapat berjalan dengan baik, petugas perlu memahami
terlebih dahulu fungsi-fungsi referensi diantaranya adalah :

1. Fungsi Pengawasan

Petugas referensi dapar mengamati pengunjung baik dalam hal kebutuhan informasi
yang di perlukan maupun latar belakang sosial dan tingkat pendidikannya agar dapat
menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat.

1. Fungsi Informasi

Fungsi yang terpenting dari pelayanan referensi adalah memberikan informasi kepada
pengunjung yaitu memberikan jawaban pertanyaan singkat maupun penelusuran
informasi yang luas dan mendetail sesuai dengan kebutuhan pemakai.

1. Fungsi Bimbingan

Petugas referensi harus menyediakan waktu guna memberikan bimbingan kepada


pengguna perpustakaan untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan, misalnya
melalui katalog perpustakaan.

1. Fungsi Intruksi
Pemberian intruksi yang dimaksudkan adalah sebagai cara untuk memperkenalkan
kepada pemakai tetang bagaimana menggunakan perpustakaan yang baik disamping
itu ditujukan juga kepada usaha untuk menggairahkan dan meningkatkan penggunaan
perpustakaan.

1. Fungsi bibliografis

Petugas referensi perlu secara teratur menyusun daftar bacaan atau bibliografi untuk
keperluan penelitian atau mengenal bacaan yang baik dan menarik.

1. Pemilihan/Penilaian

Memberikan petunjuk tentang bagaimana cara memilih/menilai bahan pustaka yang


bermutu dan berbobot ilmiah agar diperoleh sumber informasi yang berdaya guna
maksimal.

3. Tujuan Layanan Referensi

 Mengarahkan pemakai perpustakaan menemukan informasi yang dibutuhkan


dengan tepat dan cepat.
 Memampukan pemakai perpustakaan menelusur informasi dengan
menggunakan berbagai pilihan sumber informasi yang lebih luas.
 Memampukan pemakai perpustakaan menggunakan setiap koleksi bahan
pustaka referensi dengan tepat guna.

4. Koleksi Referensi

Definisi Koleksi Referensi

 Buku/artikel yang diapakai sebagai sumber materi dari objek studinya.


 Cakupannya bersifat komprehensif.
 Disajikan secara padat.
 Disusun menurut suatu rancangan tertentu untuk mempermudah dan
mempercepat penelusuran informasi.
 Disebut juga beku sumber dengan ditandai huruf “R”

Kriteria Umum Seleksi Koleksi Referensi

Untuk menentukan buku-buku sumber informasi mana yang layak dimasukan dalam
koleksi buku-buku referensi sudah tentu perlu ditetapkan berdasarkan :

 Keterbacaanya dan akseptabilitasnya.


 Kekomprehensifan isi dari buku /artikel-artikelnya, yang menuntut validitas
dan reabilitas.
 Susunan buku referensi, yang meliputi indeks, daftar-daftar (lampiran-
lampiran) khususnya.

Jenis Koleksi Referensi

Koleksi buku-buku refernsi dalam setiap perpustakaan dapat di badi dalam beberapa
jenis buku sumber informasi; mereka dapat dikelompokkan menurut :

(a) Jenis buku sumber informasinya, misalnya kamus, ensiklopedi, bibliografi.

(b) Jenis layanan informasinya:

1. Source type, yakni koleksi yang langsung memberikan informasi yang dicari,
misalnya : kamus, esiklopedia, biografi.
2. Direction type, yakni yang hanya menunjukkan di mana informasi yang dicari
itu terdapat, misalnya: indeks, bibliografi dan abstrak.

(c) Bidang atau wilayah cakupannya

1. Umum atau universal, tidak terbatas pada ssatu bidang ilmu pengetahuan
ataupun daerah/wilayah tertentu, misalnya Ensiklopedi Amerika.
2. nasional, yang membatasi cakupannya pada atau tentang satu negara tertentu,
misalnya Bibliografi Nasional Indonesia.
3. Khusus, yang membatasi penyajian informasinya pada suatu atau beberapa
bidang pengetahuan yang saling berhubungan, misalnya Ensiklopedi Ilmu-ilmu
Sosial.

(d) Periodenya, yang membatasi informasinya pada waktu/periode dari obyek, fakta
atau peristiwanya.

Jenis-jenis koleksi referensi biasanya meliputi :

1. Ensiklopedi adalah : Hasil kerja manusia yang memuat informasi-informasi


tentang suatu subyek pada setiap bidang pengetahuan, yang biasanya disusun
menurut abjad.
2. Kamus : Kamus berasal dari bahasa latin : Dictionarium yang berarti
pengulangan kata-kata dan disusun secara abjad.
3. Buku Tahunan/almanac : Buku tahunan biasanya memuat keterangan
mengenai kejadian-kejadian dan perkembangan dalam bidang tertentu selama satu
tahun, dan biasanya pula memuat data statistik, buku tahunan umumnya
diterbitkan setiap tahun.
4. Buku petunjuk (direktori) : Buku untuk memperoleh informasi tentang nama
lengkap, alamat dan sebagainya.
5. Buku Pegangan dan buku pedoman : Buku yang memuat keterangan-
keterangan tentang suatu bidang tertentu, dan diberikan dalam bentuk yang padat.
6. Bibliografi : Suatu daftar penerbitan, baik dalam bentuk buku maupun berkala,
bahkan dapat pula dalam bentuk bahan-bahan khusus.
7. Indeks dan Abstrak : Suatu daftar yang disusun secara sistematis yang bisa
memberikan informasi tentang sesuatu hal dan memungkinkan untuk diikuti.
8. Sumber-sumber ilmu bumi : Sumber ilmu bumi merupakan sumber referensi
yang memuat atau memberikan keterangan mengenai lokasi tempat, gunung, batas
negara dan sebagainya.
9. Sumber Biografi : Buku yang memuat mengenai daftar riwayat hidup
seseorang dan biasanya keterangan ini disusun berdasarkan abjad.
10. Terbitan Pemerintah: Terbitan yang berhubungan dengan soal-soal
pemerintahan.
5. Tugas Layanan Referensi
11. Menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan umum yang masuk di perpustakaan
layanan referensi. Disini pustakawan referensi berfungi sebagai “information” dan
bantuan pengguna.
12. Menjawab pertanyaan-pertanyaan pengguna dengan menggunakan koleksi
referensi yang ada.
13. Membantu pengguna menelusur koleksi referensi dan mencari informasi pada
koleksi referensi tersebut.
14. Membimbing pengguna dalam menggunakan koleksi referensi apabila
pengguna tersebut tidak mengetahuinya.
15. Melayani pengguna internet yang terdapat di layanan referensi dan membantu
mereka menelusur literatur-literatur online yang dibutuhkan/dicari apabila
pengguna meminta bantuan.
16. Melakukan kegiatan “bimbingan pemakai perpustakaan” melalui kegiatan
orientasi perpustakaan yang dilakukan secara rutin setiap tahun pada saat
penerimaan mahasiswa baru USU ataupun oleh Prodi-prodi di USU secara
insidental.
17. Melakukan kegiatan library tour kepada setiap tamu yang ingin mengetahui
tentang koleksi, fasilitas, dan saran Perpustakaan USU.
18. Membuat formulir-formulir kegiatan pelayana referensi.
19. Mengumpulkan data yang berasal dari formulir-formulir kegiatan sehari-hari
sebagai dasar untuk pembuatan statistik kegiatan dan pelaporan kepada pemimpin.
20. Melakukan kegiatan shelving buku koleksi referensi yang dipakai oleh
pengguna setiap hari.

6. Kegiatan Layanan Referensi

1. Kegiatan Pokok Pelayanan Referensi


2. Memberikan informasi yang bersifat umum, baik mengenai perpustakan yang
bersangkutan pada umumnya maupun khususnya mengenai unit pelayanan
referensinya.
3. Memberikan informasi yang bersifat spesifik yang untuk itu diperlukan bahan
pustaka koleksi referensi yang ada di perpustakaan.

 Memberikan bantuan penelusur informasi sampai ditemukan informasi yang


dibutuhkan para pemakai baik melalui bahan pustaka koleksi referensi
perpustakaan yang lain.

1. Memberikan bantuan untuk menelusur bahan pustaka koleksi referensi yang


diperlukan oleh pemakai perpustakaan dengan menggunakan katalog, bibliografi,
komputer dan alat-alat penelusuran lainnya.
2. Memberikan bantuan pengarahan kepada para pemakai perpustakaan untuk
menemukan pokok-pokok bahasa pengetahuan tertentu yang terdapat di dalam
bahan pustaka koleksi referensi.
3. Memberikan bimbingan kepada para pemakai untuk mengenal berbagai jenis
bahan pustaka koleksi referensi, mengetahui bagaiman cara menggunakan
masing-masing dan mengetahui cara memilih yang tepat untuk menemukan
informasi yang mereka masing-masing butuhkan.
4. Kegiatan Penunjang Pelayanan Referensi
5. Menjalin hubungan hubungan kerja sama yang baik dengan perpustakaan lain
atau lembaga pemberi layanan jasa informasi lain, dalam bidang kegiatan
pemberian layanan jasa penggunaan informasi.
6. Menyelenggarakan pendidikan secara formal dan klasikal untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan kepada para pemakai perpustakaan tentang
bagaimana cara memilih bahan pustaka koleksi referensi yang tepat dan berbobot
ilmiah sesuai dengan kebutuhan dan tentang bagaimana cara menggunakan untuk
mencari informasi yang dikehendaki.

 Memperkenalkan koleksi perpustakaan kepada masyarakat umum dengan


cara:

1) Menyelenggarakan pameran perpustakaan

2) Menerbitkan bibliografi perpustakaan yang berisi bahan koleksi apa saja yang
dimiliki perpustakaan yang bersangkutan

1. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan statistik pelaksanaan kegiatan


pelayanan referensi dalam bentuk tabel-tabel dan grafik-grafik, untuk digunakan
sebagai bahan informasi ataupun sebagai bahan untuk pembuatan laporan.

JAWABAN NO 3
Fungsi perpustakaan sesuai amanat UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan,
yaitu sebagai wahana pendidikan, penelitian, informasi, pelestarian, dan rekreasi,
yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan
bangsa. Dapat dikatakan, perpustakaan berperan sebagai pusat belajar sepanjang hayat
di tengah masyarakat. Layanan perpustakaan yang umumnya dimanfaatkan oleh
pemustaka di antaranya layanan sirkulasi dan referensi, biasanya diakses secara
langsung dengan mendatangi gedung perpustakaan. Namun, saat pandemi sekarang
ini, dengan berbagai keterbatasan, perpustakaan dituntut untuk berinovasi dalam
melayani pemustaka agar tetap dapat memberikan layanan prima sebagaimana kondisi
normal. “Setelah pandemi, semuanya berubah,” tegas Titiek Kismiyati, Pustakawan
Utama, saat menjadi narasumber pada Webinar “25 Tahun Hari Kunjung
Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca”, Selasa (15/9).
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai prinsip layanan perpustakaan di
masa pandemi, yaitu layanan perpustakaan tetap dibuka dengan memperhatikan
kebijakan dan status wilayah Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah agar
perpustakaan tidak menjadi klaster penularan baru, kesehatan tenaga perpustakaan
dan pemustaka merupakan prioritas, perpustakaan ikut berperan menggerakkan
perekonomian masyarakat, dan perpustakaan mengembangkan kerja sama dengan
banyak pihak,” urai Titiek. Lebih lanjut ia kemudian menjelaskan bahwa terdapat tiga
strategi yang dapat diterapkan oleh perpustakaan sesuai dengan kondisi wilayah suatu
perpustakaan, yaitu tatap muka, tatap muka dan non-tatap muka, dan virtual.
Perpustakaan yang berada di zona hijau dan kuning tetap dapat menerapkan layanan
perpustakaan tatap muka, tetapi secara terbatas. Layanan secara terbatas ini diterapkan
sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku, yaitu pengukuran suhu, penggunaan
masker, penyediaan hand sanitizer/tempat cuci tangan dan sabun, pembatasan jarak,
pengurangan kapasitas pemustaka, penyemprotan disinfektan, dan karantina koleksi
perpustakaan setelah dikembalikan selama 3 (tiga) hari.
Strategi yang kedua dapat diterapkan pada perpustakaan di zona hijau dan kuning.
Layanan yang disediakan terdiri dari layanan onsite -seperti pada strategi pertama-
dan online. Dengan demikian, perpustakaan harus mengembangkan sumber daya
perpustakaan yang mendukung layanan online, seperti dengan menyediakan koleksi
digital, menciptakan inovasi penyampaian layanan perpustakaan secara online, dan
menyediakan jaringan internet dan wifi.
Strategi yang ketiga, yaitu layanan virtual diterapkan di perpustakaan yang berada di
zona oranye dan merah, di mana risiko penularan Covid-19 tinggi. Perpustakaan harus
menggunakan media yang memungkinkan pemustaka memanfaatkan layanan
perpustakaan tanpa harus datang ke perpustakaan, bekerja sama dengan perpustakaan
lain karena tidak mungkin suatu perpustakaan memiliki semua koleksi yang
dibutuhkan, serta lembaga lain dalam hal pengiriman koleksi. Oleh karena itu,
perpustakaan selain meningkatkan kompetensi pustakawan, juga harus memperkuat
layanan digital, yaitu dalam hal penyediaan koleksi, layanan sirkulasi, referensi, dan
penyelenggaraan kegiatan secara online.
"Sudah menjadi keniscayaan di era digital bahwa layanan perpustakaan nantinya akan
lebih banyak secara online dan walaupun pandemi sudah lewat, layanan seperti ini
akan lebih banyak berkembang," pungkas Titiek.
 

Anda mungkin juga menyukai