Anda di halaman 1dari 7

KARYA ILMIAH

 KINERJA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SANGAT MEMPENGARUHI


TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA, PADA PERPUSTAKAAN
SMP NEGERI 1 NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI

DISUSUN OLEH

NAMA : ABAS SUNI

NIM : 021920901

PROGRAM STUDI : ILMU PERPUSTAKAAN ( S1 )

POKJAR : APANG SEMANGAI

UPBJJ : PONTIANAK

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA

2021
 

KINERJA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SANGAT MEMPENGARUHI


TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA, PADA PERPUSTAKAAN
SMP NEGERI 1 NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI

ABAS SUNI ( 1 )

Abstrak

Perpustakan yang baik merupakan perpustakaan yang sanggup menanggapi tiap data yang diperlukan
oleh tiap penggunanya, oleh sebab itu suatu perpustakaan yang mempunyai kelengkapan koleksi serta
mempunyai pustakawan yang handal hendaknya bisat menolong pengguna dalam melaksanakan
penelusuran data yang lebih pas serta akurat. Kedudukan pustakawan selaku pengelola perpustakaan telah
selayaknya mempunyai keahlian serta pengabdian besar buat melayani para pengguna perpustkaan
dengan baik. Riset ini bertujuan untuk memandang kinerja pustakawan dan mengukur kepuasan pengguna
perpustakaan pada perpustakaan SMP Negeri 1 Nanga pinoh, Kabupaten Melawi. Pelayanan pustakawan
di perpustakaan SMP Negeri 1 Nanga Pinoh hendak diteliti memakai tata cara kuantitatif. Metode
pengumpulan informasi memakai kuesioner ataupun angket. Dari hasil riset ini secara universal mutu
pelayanan perpustakaan belum memuaskan pengguna perpustakaan.. Bersumber pada hasil riset, sehingga
penulis menganjurkan sebaiknya pustakawan banyak belajar yang berkaitan dengan metode mengelola
perpustakaan yang baik serta tata metode berbicara serta etika dalam pelayanan yang lebih baik terhadap
pengguna. Tidak hanya itu sebaiknya pustakawan mengenali kebutuhan pengguna dan sanggup
menghasilkan atmosfer aman dalam pengaturan koleksi supaya mempermudah pengguna perpustakaan
dalam mencari bahan pustaka yang dibutuhkan.

Kata Kunci: kepuasan pengguna, kinerja pustakawan, perpustakaan


Pendahuluan

Dalam era globalisasi ini, setiap individu membutuhkan data atau informasi. Data telah menjadi
kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan untuk sembilan hal mendasar, adalah perangkat moneter, sumber
pekerjaan, serta senjata yang berbakat dan efektif untuk menghadapi persaingan dalam waktu yang sangat
kejam dan serius di seluruh dunia.

Informasi sebagai kebutuhan mengandung pengertian yang harus dipenuhi, seperti kebutuhan pokok
(esensial), sesuai dengan kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesejahteraan. Data menjadi
kekuatan, lebih spesifiknya bagi individu yang menguasai data, dia bisa mengalahkan lawan di berbagai
bidang. Hanya orang-orang yang memiliki pengetahuan dan pengetahuan yang luas yang dapat menjawab
pertanyaan tentang tes kelulusan untuk menjadi siswa, siswa, mendapatkan beasiswa, dan bekerja di
organisasi pemerintah atau swasta. Tanpa data, orang akan menjadi laten, ditinggalkan oleh kesempatan
karena mereka tidak memiliki gagasan yang paling kabur tentang perbaikan yang terjadi di sekitar mereka.

Perpustakaan sebagai sumber data memiliki tugas vital. Data yang akurat, sesuai dengan kebutuhan
pengguna, akan sangat membantu pengguna dalam mencari data yang dibutuhkan.

Perpustakaan yang baik secara konsisten siap untuk menjawab pertanyaan apa pun yang dimiliki
penggunanya, baik dalam hal data maupun sifat administrasi. Pilihan bahan pustaka yang cukup maka,
kemudian didukung oleh administrasi pembukuan yang solid akan menjadi faktor penting dalam
pemenuhan kebutuhan pengguna dan membantu pengguna mendapatkan data yang mereka butuhkan.

Pelayanan bahan pustaka di perpustakaan adalah yang terdepan dalam kegiatan perpustakaan, pelayanan
bahan pustaka sangat berpengaruh terhadap pencapaian suatu perpustakaan mengingat bantuan bahan
pustaka merupakan komunikasi langsung antara pengguna perpustakaan dan pustakawan.

Dalam hal pelayanan, pustakawan harus fokus pada kepentingan pengguna mereka, dan dapat diandalkan
dalam berurusan dengan perpustakaan. Dengan memiliki kapasitas dan penguasaan yang berbeda, seorang
pustakawan sebenarnya ingin memberikan dukungan yang besar kepada penggunanya.

Selain mendominasi sebagian dari kemampuan ini, seorang penjaga harus memiliki kemampuan relasional
yang hebat. Kemampuan relasional yang hebat akan mempermudah perpustakaan untuk mengatur asosiasi
yang hebat dengan pengguna perpustakaan dan dengan perpustakaan yang berbeda.

Salah satu perpustakaan yang dianalisis pelayanan perpustakaannya adalah perpustakaan sekolah di SMP
Negeri 1 Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. Perpustakaan di SMP Negeri 1 Nanga Pinoh memiliki satu
pustakawan dengan latar belakang pendidikan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK). Pelayanan
yang diberikan kepada pengguna perpustakaan adalah pelayanan terbuka, dimana pengguna perpustakaan
secara bebas diperbolehkan untuk memilih bahan perpustakaan yang ideal.

Karya ilmiah ini akan mengkaji kinerja pengelola perpustakaan sangat mempengaruhi terhadap kepuasan
pengguna perpustakaan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Nanga Pinoh. Tulisan ini dibuat untuk
memberikan gambaran kepada pembaca tentang kinerja pustakawan sangat mempengaruhi terhadap
pemenuhan kebutuhan pengguna perpustakaan. Diharapkan pula untuk mengetahui kekurangan-kekurangan
pengelola dalam melayani pengguna perpustakaan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut untuk
menjadikan pelayanan yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan.

Metode
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi kuantitatif dengan prosedur pengumpulan informasi
menggunakan strategi studi Delphy atau survei yang sesuai. Strategi pemeriksaan subyektif adalah
penelitian yang menyoroti peristiwa-peristiwa pengamatan, keajaiban-keajaiban yang dianggap rumit,
bersifat sosial yang tidak dapat diukur dan berupaya memahami perilaku individu yang diamati (Hartinah,
2014, p.2.10).

Sementara strategi pengumpulan informasi kuesioner disebut juga teknik delphy study. Teknik delphy study
adalah sebuah prosedur penelitian dengan menggunakan kuesioner, yang didesain untuk mendapatkan
konsensus melalui respons yang diberikan oleh responden (Hartinah, 2014, p.2.17). Teknik ini dilakukan
apabila antara peneliti dan responden tidak dapat bertatap muka langsung, respon dilakukan melalui surat
menyurat berkali-kali sampai dicapai suatu konsensus yang diinginkan.

Hasil dan Pembahasan


Kepuasan pengguna penting untuk bantuan bahan pustaka, mengingat dengan tingkat kepuasan yang
signifikan cenderung disimpulkan bahwa perpustakaan telah unggul dan berhasil dalam hal pelayanan.

Kegiatan perpustakaan yang sangat diperlukan terletak pada latihan pelayanan. Tercapai atau tidaknya suatu
kegiatan perpustakaan ditentukan oleh terpenuhnya kebutuhan pengguna perpustakaan dan dapat dilihat dari
jumlah kunjungan pengguna ke perpustakaan untuk mencari data-data yang diperlukan. Kuantitas
kunjungan pengguna ke perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, variabel yang mempengaruhi
kuantitas kunjungan ke perpustakaan salah satunya berasal dari kepala perpustakaan itu sendiri,
perpustakaan harus diawasi oleh seorang pustakawan yang memiliki skill yang mumpuni.

Bagus atau tidaknya pelayanan di sebuah perpustakaan tidak ditentukan dari informasi atau data yang
diberikan saja, tetapi ditentukan juga oleh kepuasan terhadap pelayanan yang dilakukan oleh pustakawan.
Sikap prilaku dari pustakawan yang diterima oleh pengguna perpustakaan menjadi hal yang paling penting
bagi kepuasan pengguna terhadap pelayanan perpustakaan yang diberikan.
Untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan, perpustakaan perlu mendapatkan masukan yang
berbeda dari pengguna perpustakaan, hal ini harus dilakukan agar memahami apa yang pengguna butuhkan
dan apa yang harus dilakukan pustakawan untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan, untuk
memberikan koneksi atau komunikasi yang baik antara pengguna perpustakaan. dengan perpustakaan yang
dikelola oleh seorang pustakawan.

Di Perpustakaan SMP Negeri 1 Nanga Pinoh memberikan pelayanan bahan pustaka yang terdiri dari
layanan referensi, layanan sirkulasi dan layanan membaca di perpustakaan, Layanan sirkulasi merupakan
layanan bagi anggota perpustakaan berupa layanan peminjaman bahan pustaka kepada para pengguna.
Peminjaman bahan pustaka ini diberikan kepada pengunjung yang sudah memenuhi syarat untuk meminjam
buku di perpustakaan. Layanan referensi diberikan oleh pustakawan kepada pengguna apabila pengguna
hanya mencari informasi saja dan tidak meminjam buku untuk dibawa pulang, ensiklopedia, kamus,
direktori, dan sebagainya merupakan contoh bahan referensi perpustakaan. Sedangkan layanan membaca di
perpustakaan, adalah layanan kepada pengunjung yang hanya membaca saja tanpa bermaksud untuk
meminjam bahan pustaka, pengunjung perpustakaan telah disediakan tempat untuk membaca yang terdiri
dari kursi, meja, karpet dan ruangan membaca yang terlihat secara langsung oleh pustakawan.

Dalam melakukan kegiatan layanan, perpustakaan SMP Negeri 1 Nanga Pinoh menerapkan sistem layanan
terbuka. pengguna perpustakaan dapat langsung mencari bahan pustaka di rak-rak yang ada di
perpustakaan.
Baik ataupun buruknya citra perpustakaan ialah tanggung jawab yang wajib dipikul oleh seseorang
pustakawan, oleh sebab itu pustakawan tidak boleh merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan namun
wajib tingkatkan lagi pelayanannya supaya pengguna perpustakaan puas serta terus menjadi pengguna
diperpustakaan tersebut.

Dari hasil riset biasanya pengguna memperhitungkan proses pelayanan peminjaman koleksi dinilai lumayan
memuaskan pemakai, namun keramahan dan sopan santun pustakawan dalam memberikan pelayanan
belum memuaskan. Sikap Perilaku pustakawan jadi sesuatu aspek penting supaya pengguna perpustakaan
merasa nyaman ke perpustakaan.
Sementara itu tidak semua perpustakaan yang memiliki koleksi yang serba ada. Penyebabnya bermacam-
macam, mulai dari jumlah dana untuk perpustakaan terbatas dalam perihal pengadaan bahan pustaka, susah
mencari bahan pustaka yang dituju di penerbit/ toko novel serta lain sebagainya. Oleh sebab itu
pengetahuan serta pengetahuan pustakawan sangat berarti dalam membongkar permasalahan ini, apabila
para pengguna perpustakaan menanyakan data, namun sumber data yang dituju tidak ditemui di
perpustakaan hingga seseorang pustakawan dengan wawasannya wajib dapat memecahkan permasalahan
tersebut dengan memberikan jawaban atas persoalan yang ditanyakan oleh pengguna perpustakaan tersebut.
Dari hasil penelitian ini penulis menemukan perlunya pengetahuan seseorang pustakawan, hal ini
ditemukan dari hasil penelitian terhadap pengguna perpustakaan yang melaporkan sebagian besar pengguna
belum puas dengan pengetahuan yang dipunyai pustakawan. Untuk meningkatkan pengetahuan dapat
dilakukan oleh pustakawan dengan giat membaca, karena dengan giat membaca hingga pengetahuan terus
meningkat serta ini bermanfaat untuk seseorang pustakawan dalam menanggapi data apa yang ditanyakan
oleh pengguna perpustakaan.

Supaya para pengguna betah berkunjung ke perpustakaan, kenyamanan ruangan perpustakaan juga harus
ditingkatkan, ketersedian bermacam perlengkapan perpustakaan sebagai penunjang misalnya, sofa, kursi,
meja, rak penitipan benda, serta lain sebagainya wajib senantiasa dalam keadaan yang baik serta
mencukupi. Sementara itu kedisiplinan dalam mempraktikkan peraturan yang terdapat di perputakaan itu
lumayan baik. Sebagai contoh, apabila terdapat pengguna perpustakaan yang terlambat mengembalikan
buku peminjaman ke perpustakaan, petugas perpustakaan dalam pelayanannya kepada pengguna selalu
memberlakukan penarikan denda terhadap pengguna sesuai dengan peraturan yang sudah didetetapkan.
Setelah penelitian ini diharapkan pustakawan bisa melihat kelemahannya serta memperbaiki kelemahan-
kelemahan tersebut dengan bermacam metode supaya para pengguna perpustakaan lebih nyaman
mengunjungi perpustakaan dan otomatis akan memperbaiki citra perpustakaan menjadi lebih baik lagi.
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas penulis mencoba menyajikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.  Pelayanan bahan pustaka yang dilakukan oleh perpustakaan SMP Negeri 1 Nanga Pinoh sudah cukup
baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna, hal ini dapat diketahui dari responden pengguna
terhadap sikap pustakawan yang cukup sabar dalam melayani pengguna dalam membantu mendapatkan
informasi
2.  Pengguna perpustakaan mempersepsikan bahwa pustakawan belum memiliki wawasan yang luas
3.  Keramahan pustakawan harus ditingkatkan lagi
4.  Fasilitas perpustakaan yang kurang baik harus diperbaiki atau diganti.

Saran
Setelah melakukan penelitian ini maka penulis menyampaikan saran-saran kepada pustakawan sebagai
berikut:
1. Pustakawan hendaknya meningkatkan sifat empatinya kepada pengguna agar pengguna semakin nyaman
ke perpustakaan
2.  Hendaknya pustakawan selalu siap dan tahu apa yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan sehingga
pengguna merasa terlayani dan puas terhadap informasi yang dicari di perpustakaan
3. Perpustakaan harus mampu menjalin kerjasama dan mengadakan hubungan dengan perpustakaan lain,
sehingga layanan yang diberikan lebih maksimal karena perpustakaan tidak selalu memenuhi kebutuhan
pengguna karena keterbatasan koleksi
4. Seorang pustakawan harus lebih kreatif lagi dalam mempromosikan jasa perpustakaan sehingga makin
banyak pengguna mau berkunjung ke perpustakaan
Daftar Pustaka

Rahayu, Lisda. (2013). Pelayanan Bahan Pustaka. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Hartinah, Sri. (2014). Metode Penelitian Perpustakaan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Sudarsana, Undang. (2014). Pembinaan Minat Baca. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Basuki, Sulistyo. (2014). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Rumani, Sri. (2014). Aspek Hukum dan Bisnis Informasi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai