Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN ANTARA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR PESERTA

DIDIK DI PERPUSTAKAAN SDN ANJIRAN KECAMATAN SUNGAI RAYA

ASNI HARTATY

Email : asnihartaty2@gmail.com

Program Studi : S1 ILMU PERPUSTAKAAN

ABSTRAK

Keberadaan perpustakaan sekolah dimasa sekarang ini sangatlah penting, mengingat


beberapa sekolah yang berada jauh dari pusat kota dan jauh dari jangkauan sinyal internet membuat
perpustakaan sekolah dapat difungsikan dengan baik.

Fungsi perpustakaan sebagai pusat belajar juga membuat layanan-layanan diperpustakaan


harus tetap ditingkatkan lagi agar para pemakainya menjadi nyaman. Koleksi perpustakaan
sekolahpun tidak harus selalu beirisi dengan buku pelajaran tetapi juga dapat diisi dengan buku-buku
pengayaan yang mana dapat juga diperoleh dengan cara kerjasama dengan perpustakaan sekolah
lain dalam hal peminjaman koleksi yang baru.

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuantitatif dan metode khusus penelitian bidang
peprustakaan dan informasi yaitu teknik Delphi (Delphi Study), kedua metode diatas dipilih oleh
penulis karena kedua metode tersebut mudah dilaksanakan.

Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa siswa yang sering menggunakan perpustakaan
sekolah sebagai sarana belajar dapat meningkatkan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS)nya. Hal ini
membuat teman-temannya yang lain menjadi termotivasi untuk menggunakan perpustakaan. Dan
juga membuat pustakawan untuk dapat terus meningkatkan pelayanan yang diberikan.

Kata Kunci : perpustakaan, peserta didik


PENDAHULUAN

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang
digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan
tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Secara etimologis istilah perpustakaan berasal
dari kata dasar pustaka yang berarti buku, kitab.

Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari satu badan atau lembaga tertentu yang mengelola
bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang
diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi
oleh setiap pemakainya.

Darmono memberikan pengertian perpustakaan sebagai salah satu unit kerja yang berupa
tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka secara
sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar
yang menyenangkan.

Pengertian perpustakaan secara sederhana adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya
manusia, “ruang khusus”, dan kumpulan koleksi sesuai dengan jenis perpustakaannya, sedangkan
pengertian perpustakaan menurut Surat Keputusan dari Menpan No.18 Tahun 1988 adalah suatu unit
kerja yang sekurang-kurangya mempunyai koleksi 1000 judul bahan pustaka atau 2.500 eksemplar
dan dibentuk dengan keputusan pejabat yang berwenang.

Fungsi Perpustakaan pada umumnya adalah :

1. Fungsi penyimpangan bertugas menyimpan koleksi (infosmari) karena tidak mungkin semua
koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.
2. Fungsi informasi, peprustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat.
3. Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik
dilingkungan formal maupun non formal.
4. Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan
mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti : Novel, cerita rakyat, puisi, dan
sebagainya.
5. Fungsi kultural, peprustakaan berfungsi untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi buday
amasyarakat melalui berbagai aktifitas, seperti : pameran, pertunjukan, bedah buku,
mendongeng, seminar dan sebagainya.

IFLA (Internasional Federation of Library Association) mengelompokkan jenis-jenis


perpustakaan atas :
1. Perpustakaan Nasional (National Library)
2. Perpustakaan Umum (Public Library)
3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library)
4. Perpustakaan Sekolah (School Library)
5. Perpustakaan Khusus (Special Library)

Selain kelima jenis perpustakaan yang tersebut di atas, kita mengenal juga jenis-jenis
perpustakaan yang lain yaitu :

1. Perpustakaan Wilayah
2. Perpustakaan Keliling

Dari beberapa jenis perpustakaan yang ada perpustakaan yang paling banyak adalah
perpustakaan sekolah, hal ini dikarenakan sekarang ini setiap sekolah atau penyelenggara pendidikan
mewajibkan sebuah ruangan untuk dapat dijadikan ruang perpustakaan, dan bahkan bagi
penyelenggaran pendidikan yang masih kekurangan tempat untuk menyediakan ruangan perpustakaan
maka dapat membuatkan sebuah pojok baca yang mana dapat disediakan berbagai jenis buku
meskipun buku tersebut tidak sebanyak di ruangan perpustakaan.

Perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang mengumpulkan, menyimpan, memelihara,


mengatur dan mengawetkan bahan pustakanya untuk menunjang usaha pendidikan dan pengajaran di
sekolah. Masyarakat pemakainya ialah para peserta didik, tenaga pengajar dan staf sekolah lainnya.

Perpustakaan sekolah didirikan bukan hanya sebagai menyimpan dan mengumpulkan bahan
pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan murid-murid secara lambat laun
memiliki kesenangan membaca yang merupakan alat untuk belajar, baik itu di sekolah ataupun di luar
sekolah. Apabila peserta didik gemar membaca maka dapat menambah pengetahuan, memperluas
pandangan, mempunyai ide-ide baru bahkan dapat menambah kecerdasan yang berguna bagi dirinya
sendiri dan bagi orang lain.

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang


program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal di tingkat sekolah baik dasar maupun
sekolah menengah, baik sekolah menengan umum maupun sekolah lanjutan. (Supriyadi, 1982;1).

Fungsi perpustakaan sekolah ialah :

a. Menunjang kegiatan belajar dan mengajar.


b. Merupakan sarana pengembangan bakat dan keterampilan.
c. Pusat media sekolah.
d. Sarana penelitian sederhana.
e. Sarana rekreasi.

Manfaat perpustakaan sekolah :

1. Bagi guru
Sebagai tempat menambah wawasan dalam mendapatkan ilmu untuk keoptimalan belajar dan
mengajar di sekolah.
2. Bagi pustakawan
Mampu mendayagunakan bahan pustaka dan segala fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan.
3. Bagi peserta didik
Sebagai tempat menambah ilmu selain dari ilmu pelajaran yang diberikan guru dikelas.

Karya ilmiah ini akan mengkaji tentang Hubungan anatara perpustakaan sekolah dengan hasil
belajar peserta didik di perpustakaan SDN Anjiran Kecamatan Sungai Raya. Tulisan ini diharapkan
dapat memberikan gambaran kepada pembaca tentang fungsi-fungsi perpustakaan sekolah serta jasa-
jasa yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah yang dapat menunjang hasil belajar peserta didik di
SDN Anjiran Kecamatan Sungai Raya.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuantitatif dan metode khusus penelitian
bidang perpustakaan dan informasi yaitu teknik Delphi (Delphi Study).

Metode kuantitatif adalah suatu penelitian yang menggunakan pendekatan dengan


pemecahan masalah yang berhubungan dengan konsep kuantifikasi. Dan tipe penelitian
kuantitatif yang digunakan adalah evaluation research (Penelitian Evaluasi). Penelitian evaluasi
disebut juga penelitian terapan karena bertujuan untuk menjawab hal-hal praktis dan mencoba
menjawab pertanyaan-pertanyaan: apa yang menjadi masalah pokok dalam masyarakat, progam
apa yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah, bagaimana program tersebut dapat
dilaksanakan, apakah program yang dilaksanakan sesuai rencana, dan apakah tujuan tercapai.

Teknik Delphi adalah sebuah prosedur penelitian dengan menggunakan kuesioner, yang
didesain untuk mendapatkan konsensus melalui respons yang diberikan oleh responden. Teknik
ini dilakukan apabila anatar peneliti dan responden tidak dapat bertatap muka langsung, respons
dilakukan melalui surat menyurat berkali-kali sampai dicapai suatu konsensus yang diinginkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penggunaan perpustakaan sekolah di SDN Anjiran sejak tahun 2014 sudah mulai terlihat di
karenakan pada tahun tersebut sudah banyak peserta didik dari sekolah itu yang menggunakan ruang
perpustakaan sebagai sarana untuk belajar dan menambah pengetahuan dengan buku – buku referensi.

Keberadaan perpustakaan sekolah sangat berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan.


Perpustakaan bukan sekedar gedung/ruang sebagai tempat koleksi, tetapi juga sistem informasi.
Sebagai sistem informasi, peprustakaan memiliki aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan,
pelestarian, dan penyebaran informasi.

Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu peserta


didikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Namun secara operasional tujuan
perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :

1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca.


2. Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan.
3. Memperluas pengetahuan para peserta didik.
4. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para peserta didik dengan
menyediakan bahan bacaan yang bermutu.
5. Membimbing para peserta didik agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka
dengan baik.
6. Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri.
7. Memberikan kesempatan kepada para peserta didik dan peserta didik untuk belajar
bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien, terutama dalam
menggunakan bahan-bahan referensi.
8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program kurikulum di
sekolah baik yang bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler.

Dari beberapa fungsi perpustakaan sekolah yaitu sebagai sarana belajar dan mengajar, dapat
dilihat dari banyaknya pengunjung peprustakaan sekolah adalah dari peserta didik, bahkan ada
beberapa guru yang menggunakan ruang perpustakaan sebagai sarana kegiatan belajar mengajar.

Ruangan perpustakaan digunakan oleh para peserta didik terbanyak adalah dengan
peminjaman buku-buku pelajaran. Hal ini di karenakan terbatasnya anggaran sekolah untuk
menambahkan buku-buku pengayaan yang dapat di bagikan kepada peserta didik dan hanya bisa
memberikan buku pengayaan sebagai buku perpustakaan.

Antusiasme para peserta didik untuk mendapatkan informasi lebih melalui ruang
perpustakaan dapat membantu mereka untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah mereka dengan baik.
Ruangan perpustakaan menjadi pusat utama untuk emenemukan informasi di sekolah tersebut, karena
keterbatasan biaya para peserta didik untuk mengakses internet di wilayah tersebut.

Penggunaan perpustakaan sekolah sebagai sarana belajar mempengaruhi tingkat keberhasilan


peserta didik ketika mereka mengikuti ulangan akhir semester (UAS 2) atau ulangan kenaikan kelas
yang mana terlihat dari peserta didik yang sering menggunakan ruang perpustakaan untuk belajar
mendapat nilai lebih dari teman-temannya yang kurang aktif dalam menggunakan perpustakaan
sekolah. Hai ini menjadikan peprustakaan sekolah sebagai bomerang para peserta didik untuk
berlomba mendapatkan ilmu yang dapat mereka gunakan untuk menjawabkan soal-soal ulangan
tersebut.

Melihat dari besarnya antusiasme para peserta didik dalam menggunakan perpustakaan
sebagai sarana belajar maka pustakawanpun wajib untuk memperbarui koleksi yang ada,
meningkatkan layanan perpustakaan, menjaga kebersihan ruangan agar para peserta didik menjadi
nyaman dalam menggunakan ruang perpustakaan.

Perpustakaan sekolah dalam membantu peserta didik untuk menghasilkan prestasi yang
bermutu tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan sekolah, terutama melalui pemegang kebijakan (kepala
sekolah), akan memperlancar tugas yang dimiliki oleh pengelola perpustakaan sekolah. Tugas
perpustakaan dalam memajukan masyarakat sekolah melalui ilmu pengetahuan dan informasi harus
diwujudkan secara efektif dan efisien. Masyarakat sekolah yang menjadi sasaran perpustakaan, mulai
dari pihak manajemen sekolah, guru, peserta didik, pihak orang tua, dan segenap warga sekolah yang
lain harus menjadi pintar dengan adanya perpustakaan sekolah.

Peserta didik sebagai objek utama dari proses pembelajaran, harus dikenalkan betapa
pentingnya manfaat dari perpustakaan sekolah. Masyarakat sekolah yang sadar dengan kehadiran
perpustakaan akan mewujudkan masyarakat yang gemar membaca. Sangat disadari bahwa proses
belajar peserta didik tidak hanya dilakukan di sekolah. Istilah long life educationharus tertanam betul
dan diaplikasikan dalam kehidupan peserta didik sehari-hari, terutama menanamkan akhlak/nilai-nilai
yang baik pada peserta didik. Perpustakaan secara tidak langsung dapat mengajarkan tentang rasa
tanggungjawab dalam meminjam dan menjaga koleksi dari kerusakan atau kehilangan, serta
kebiasaan baik lainnya yang tercermin dalam tata tertib maupun peraturan perpustakaan.
Peran pihak sekolah dalam mengembangkan perpustakaan sekolah tentu tidak sedikit, hal
ynag paling besar adalah mengenai pendanaan. Idealnya sekolah mengalokasikan dana sebesar 5%
dari anggaran belanja untuk keperluan perpustakaan sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga memiliki
tugas yang besar untuk selalu menumbuhkan rasa cinta akan perpustakaan sekolah pada setiap peserta
didik.
Peranan perpustakaan sekolah didalam dunia pendidikan amatlah penting yaitu untuk
membantu terselenggaranya pendidikan yang bermutu. Karena perpustakaan sekolah merupakan salah
satu sumber belajar yang ada di sekolah, oleh karena itu, perpustakaan harus menjalankan fungsinya
dengan baik untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik dan guru. Perpustakaan
sebagai sumber belajar merupakan tahap awal dalam proses belajar yaitu tahap mencari informasi
yang bertujuan menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang
terorganisir, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu
perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik peserta didik agar dapat menggunakan dan
memelihara bahan pustaka secara efisien serta memberikan dasar kearah pembelajaran mandiri.

Perlu diingat bahwa pengaruh perpustakaan sekolah dalam proses belajar mengajar sangat
tergantung pada kemampuan perpustakaan dalam menjalankan fungsinya serta adanya usaha peserta
didik untuk memperoleh informasi melalui perpustakaan karena disinilah adanya hubungan timbal
balik antara peserta didik dan perpustakaan tersebut yaitu peserta didik mempunyai kebutuhan dalam
memperoleh informasi dan informasi itu dapat diperoleh dan dipenuhi oleh perpustakaan, selain itu
perlunya perhatian sekolah untuk memberdayakan perpustakaan perpustakaan sekolah dengan segala
penunjang yang dibutuhkan, serta kerja sama dengan guru untuk memotivasi peserta didik
menggunakan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, baik dengan memberikan tugas terstuktur
yang datanya di dapat dari buku referensi yang ada di perpustakaan, maupun dengan menggunakan
pelajaran Bahasa Indonesia dengan kegiatan Visit Library, akan membuat anak menjadi terampil
membaca dan menuliskan sinopsis sederhana dari buku yang dibacanya, Dengan demikian akan
menumbuhkan minat baca peserta didik sehinggah mereka dapat bekerja menjadi individu yang
gemar menggali informasi dari buku sebagai jendela dunia.

Untuk menunjang hal tersebut harus adanya perpustakaan yang efektif, yaitu perpustakaan
yang mempunyai koleksi bahan pustaka yang memadai bagi peserta didik untuk mencari informasi,
yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan bacaan yang sesuai dengan selera para pembaca yaitu
para peserta didik yang ada di sekolah tersebut. Sesuai dengan UU Perpustakaan No 43 Tahun 2007
menjelaskan bahwa koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan
sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, selain koleksi yang harus diperhatikan adalah suasana perpustakaan yang menarik
perhatian peserta didik, nyaman, mempunyai tempat yang cukup untuk peserta didik dalam membaca,
menulis dan jika memungkinkan ada juga fasilitas komputer. Perpustakaan juga harus berada pada
lokasi yang tenang dan jauh dari kebisingan. Luas ruang perpustakaan juga harus memadai dengan
penerangan yang bagus, tempat duduk yang nyaman untuk membaca. Buku – buku hendaknya
tersusun dengan rapi dan terpajang di rak buku. Untuk itu diperlukan pustakawan yang benar– benar
seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan atau pernah mengikuti
pelatihan dalam perpustakaan. Pustakawan mempunyai hak otonom dalam hal mengatur, mengolah
koleksi cetak dan elektronik. Pustakawan juga harus bersikap ramah dan luwes dalam memberikan
pelayanan kepada pembaca dan memberikan informasi berkaitan dengan koleksi perpustakaan dengan
pelayanan yang baik itu maka peserta didikpun akan merasa senang dan rajin untuk mengunjungi
perpustakaan tesebut dengan demikian minat baca pada peserta didikpun menjadi meningkat.
Sehingga perpustakaan juga bisa berfungsi sebagai perlengkapan pendidikan yang memiliki
kemampuan dalam menjebatani proses transfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik.

Secara terperinci manfaat perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: dapat menimbulkan
kecintaan, kesadaran dan kebiasaan peserta didik terhadap membaca, dapat memperkaya pengalaman
belajar peserta didik dapat menambah kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya membuat peserta didik
mampu untuk belajar mandiri, dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca ,dapat
membantu perkembangan kecakapan berbahasa dan daya pikir para peserta didik dengan
menyediakan bahan bacaan yang bermutu, dapat membantu peserta didik dan guru dan anggota staf
sekolah menemukan sumber – sumber pengajaran.

Penulis menyadari bahwa pentingnya penggunaan perpustakaan sekolah sangat berarti bagi
penggunanya seperti peserta didik, hal ini dibuktikan dari keberhasilan peserta didik dalam
meningkatkan hasil belajarnya telah terlihat dari hasil Ulangan Akhir Semesetr yang baru saja selesai
di laksanakan oleh pihak sekolah.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Keberadaan ruang perpustakaan di sekolah sangatlah berguna bagi pemakainya terutama


peserta didik.

2. Fungsi perpustakaan sekolah sebagai sarana belajar telah berhasil meningkatkan hasil belajar
peserta didik disekolah.

3. Efektivitas pelayanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan sekolah sudah baik.

4. Peran sekolah dalam melaksanakan perpustakaan sekolah juga sangat tinggi, karena pihak
sekolah telah memberikan anggaran 20% dalam dana BOS untuk perpustakaan dengan rincian
15% buku pelajaran dan 5% buku referensi.

Saran

Setelah melakukan penelitian ini penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Peningkatan kompetensi bagi pustakawan di perpustakaan SDN Anjiran Kecamatan Sungai


Raya sangat penting dilakukan agar memaksimalkan penggunaan perpustakaan skeolah
tersebut.

2. Promosi jasa-jasa perpustakaan kepada pesreta didik sangat penting agar para peserta didik
tidak hanya menggunakan perpustakaan sekolah sebagai tempat untuk menambah ilmu tetapi
juga dapat memanfaatkan layanan-layanan lain yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo. (2010). Pengantar Ilmu Perpustakaan Tangerang Selatan: Universitas. Terbuka.
Hartinah, Sri. (2013). Metode Penelitian Perpustakaan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Yus Rusmiyati, Opong Sumuarti, dkk. (2014). Pengelolaan Pepustakaan Sekolah. Tanggerang
Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai