Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aliffian Trisna Samudra

NPM : 2201000310099

Kelas : C / 2020

Mata Kuliah : PPBI

Dosen Pembimbing : Anita Kurnia Rachman,M.Pd

Perkembangan Bahasa atau Budaya di Desa Ampeldento Kecamatan


Karangploso

1. LATAR BELAKANG
Desa Ampeldento didirikan oleh orang yang bernama Slamet yang berasal dari Demak 
yang juga disebut berjuluk Ki Ageng Ronggoboyo. Pada tahun 1435  mbah slamet  membuka
hutan dibagian timur desa Ampeldento tepatnya sekarang menjadi dusun kasin putuk, Dimana
pada waktu mbah slamet berjalan kebarat untuk mencari sumber air  dan beliau menemukan
sumber air disebuah sungai yang sekarang dinamakan sumber beling. 
Mbah Slamet pun mengajak keluarganya  membuka hutan di daerah sumber tersebut
untuk dijadikan tempat persinggahan dimana tempat itu adalah disebut sebagai sentana/tempat
peristirahatan. Mbah slamet adalah santri dari sunan ampel yang diutus oleh sunan pergi
keselatan untuk berdakwah menyiarkan agama islam dan demikian mbah slamet menamakan
wilayah perdikannya menjadi desa Ampeldento.seperti halnya nama desa tempat sunan ampel,
dengan perkembangan jaman mbah slamet memiliki anak dimana beliau mempunyai 4, anak
pertama beliau diutus pergi keutara untuk membuka kembali lahan yang pertama kali beliau
memijakan kakinya di kasin putuk, dan anak keduanya disuruh pergi ketimur membuka lahan
ditimur, dan anak ketiganya diutus membuka lahan dibarat, dan anak perempuannya untuk
tetap tinggal disentana. Dengan demikian desa Ampeldento terbagi menjadi 4 (Empat) wilayah
dusun yaitu Dusun Jumput, Dusun Bunder, Dusun Kasin dan Dusun Kasin Putuk.

2. PERKEMBANGAN BAHASA ATAU BUDAYA


Pengembangan bahasa di Desa Ampeldento yaitu bahasa jawa yang secara turun-
temurun masih di gunakan dalam berkomunikasi sehari-hari oleh warga desa, di karenakan
warga desa mayoritas adalah suku jawa sehingga tidak heran jika bahasa jawa masih kental di
Desa Ampeldento. Bahkan banyak pendatang dari luar desa yang pada awalnya menggunakan
bahasa daerah asalnya untuk berkomunikasi di Desa Ampeldento yang harus belajar
menyesuaikan ke bahasa jawa. Meskipun begitu bahasa Indonesia masih di pakai di Desa
Ampeldento walaupun hanya di gunakan untuk berkomunikasi di lingukungan kantor maupun
sekolah kebanyakan.
Desa Ampeldento juga mempunyai dan melestarikan kesenian budaya jawa yaitu
kesenian pencak silat dan kuda lumping, yang kebanyakan di lestarikan oleh generasi muda yang
di bimbing oleh tokoh desa dan orang yang berpengalaman dalam kesenian budaya jawa
tersebut. Bahkan pencak silat dan kuda lumping sering sekali di pentaskan ketika acara-acara
adat di Desa Ampeldento untuk tetap mendukung generasi muda dalam melestarikan kesenian
budaya jawa.

3. PESAN ATAU AMANAT DARI BUDAYA


Pesan atau amanat dari budaya yang ada di Desa Ampeldento adalah sebagai wujud
menghargai para leluhur dalam melestarikan kesenian budaya jawa, untuk di nikmati oleh
generasi terus menerus tanpa terhapusnya budaya tersebut oleh zaman yang semakin modern.

Anda mungkin juga menyukai