Kearifan Lokal
(Kampung Tablanusu, Papua)
KELOMPOK 3
-Bintang Nugraha P.
-Dhea Ephillia
-Saffa Maelaffaza S.
KELAS : XII-IPS 1
Keunikan lain Kampung Tablanusu adalah tersedianya berbagai jenis objek wisata dalam
satu tempat. Hal ini tentunya memberi ruang kepada para wisatawan untuk memilih jenis
rekreasi yang sesuai dengan keinginannya di desa ini. Bagi peminat wisata sejarah, misalnya,
dapat melihat sisa-sisa peninggalan tentara sekutu pada Perang Dunia II. Apalagi, menurut
sejarahnya, kampung ini pernah menjadi salah satu basis tentara sekutu di kawasan timur
Indonesia. Landasan meriam dan dermaga bekas pendaratan tentara sekutu adalah di antara
sisa-sisa Perang Dunia II yang masih dapat dijumpai di sini. Objek wisata sejarah lainnya
adalah sebuah makam di dekat gereja dan sebuah monumen salib. Makam tersebut diyakini
sebagai makam salah seorang tokoh masyarakat setempat dan sekaligus salah seorang pendiri
gereja. Sedangkan prasasti salib didirikan untuk mengenang masuknya agama Kristen ke
Desa Tablanusu di awal tahun 1900-an.
Bagi penyuka wisata alam, dapat mendatangi hutan desa bersama masyarakat setempat
atau menikmati pesona Danau Dukumbo yang masih alami. Di dalam hutan, wisatawan dapat
melihat berbagai jenis tumbuhan dan mendengarkan aneka kicauan burung. Sedangkan di
danau alamnya terdapat banyak ikan, terutama ikan bandeng (chanos chanos), ikan mujair
(oreochromis mossambicus), dan ikan mas (cyprinus carpio). Bagi wisatawan yang ingin
melihat bunga anggrek, dianjurkan untuk mengunjungi dua buah pulau yang letaknya tidak
terlalu jauh dari desa tersebut. Hanya dengan berperahu beberapa menit saja, wisatawan
sudah dapat melihat secara langsung bunga anggrek endemik Papua itu.
Tidak hanya kondisi fisik nya saja yang unik ternyata desa ini pun memiliki ritual yang
unik pula salah satu nya yaitu Sasi dan Triyatiki. Upacara Sasi dilakukan dengan
menempelkan Suang teko (cabang kayu besi pantai) ke dalam lokasi dimana terdapat banyak
yang ditemukan. Terutama di daerah terumbu karang. Sedangkan Triyatiki adalah ritual
melarang penangkapan ikan untuk durasi yang disepakati bersama.
2. DASAR PEMIKIRAN
Mengapa kami ingin mengembangkan potensi yang terdapat di kampung Tablanusu ini?
Karena menurut kami sangat disayangkan jika kampung yang menyimpan begitu banyak
kekayaan ini tidak dimanfaatkan/dikelola dengan baik. Sebelum kampung ini dimanfaatkan
oleh orang asing atau bahkan di klaim, mengapa tidak kita yang mengembangkan kampung
ini. kami berharap pemerintah bisa mengelola kampung ini dengan baik sehingga dapat
mendatangkan keuntungan bagi Indonesia pada umumnya dan masyarakat setempat pada
khususnya.
Kami ingin menunjukan bahwa Papua yang terletak di ujung Timur Indonesia jauh dari
Ibukota dan modernisasi ternyata menyimpan begitu banyak potensi keindahan dan kekayaan
alam. selain itu kami pun ingin menunjukan ternyata selain Raja Ampat di Papua masih
banyak lokasi wisata alam yang indah dan eksotis yaitu Kampung Tablanusu. Dan kami pun
ingin memperkenalkan kepada wisatawan mancanegara bahwa selain Bali di Indonesia
ternyata ada objek wisata lain yang tak kalah indah dari Bali.
3. TUJUAN
4. SASARAN
Internal
Sasaran internal kami yaitu masyarakat kampung Tablanusu sendiri yang terdiri dari 10
suku yaitu Suku Sumile Danya, Suwae, Apaserai, Serantow, Wambena, Semisu, Selli,
Yufuwai, dan Yakurimlen. Kami berharap dengan dibukanya kampung ini sebagai kampung
wisata tingkat perekonomian dan pendapatan masyarakat setempat meningkat. Karena jika
kampung ini menjadi kampung wisata akan banyak wisatawan yang datang sehingga
masyarakat dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk berjualan oleh-oleh khas kampung
Tablanusu. misalnya
Eksternal
5. LANGKAH MENGEMBANGKAN