MALUKU
NAMA ANGGOTA
07 BERNADHETA DARA JINGGA
ASMARA
13 FEBRIANSYAH BINTANG
PRADHANA
Secara lebih lanjut dijelaskan bahwa Maluku memiliki isu strategis dalam
pengembangan potensi unggulan daerah, yaitu:
1. Maluku sebagai lumbung ikan nasional
2. Maluku sebagai Provinsi rempah-rempah
3. Pengembangan Pariwisata Bahari
4. Pengembangan Pertambangan & Energi
WISATA
Sejak zaman purba kala, Maluku diakui
telah memiliki daya tarik alam selain daripada
rempah-rempahnya. Terdiri dari ratusan
kepulauan membuat Maluku memiliki keunikan
panorama disetiap pulaunya dan mengundang
banyak turis asing datang untuk mengunjungi
bahkan menetap di kepulauan ini. Selain objek
wisata alam, beberapa peninggalan zaman kolonial
juga merupakan daya tarik tersendiri karena
masih dapat terpelihara dengan baik hingga
sekarang. Bahkan dibeberapa
daerah,pariwisatanya sudah terkenal sampai ke
mancanegara. Beberapa dari objek wisata terkenal
di Maluku antara lain:
PULAU MOLANA
Lokasi:
Ngurbloat, Tual, Kabupaten Maluku Tenggara,
Maluku
BENTENG AMSTERDAM
Peninggalan bersejarah selalu menjadi
pusat perhatian banyak orang, apalagi jika
peninggalan tersebut memiliki jutaan
pesan yang tersirat. Di Maluku sendiri,
terdapat Benteng Amsterdam yang terletak
di perbatasan Negeri Hila dan Negeri
Keitetu. Benteng ini sendiri menyimpan
beragam cerita historik yang dijamin akan
membuatmu terpukau.
Lokasi:
Hila, Leihitu, Maluku Tengah, Maluku
TEBING MAKARIKI
Lokasi:
Pulau Seram, Desa Laimu, Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah
BAHASA
Bahasa yang digunakan di Provinsi Maluku adalah Bahasa Ambon, yang merupakan
salah satu dari rumpun bahasa Melayu timur yang dikenal sebagai bahasa dagang atau trade
language. Bahasa yang dipakai di Maluku terkhusus di Ambon sedikit banyak telah dipengaruhi
oleh bahasa-bahasa asing, bahasa-bahasa bangsa penjelajah yang pernah mendatangi,
menyambangi, bahkan menduduki dan menjajah negeri/tanah Maluku pada masa lampau.
Bangsa-bangsa itu ialah bangsa Spanyol, Portugis, Arab, dan Belanda.
Bahasa Ambon selaku lingua franca di Maluku telah dipahami oleh hampir semua
penduduk di wilayah Provinsi Maluku dan umumnya, dipahami juga sedikit-sedikit oleh
masyarakat Indonesia Timur lainnya seperti orang Ternate, Manado, Kupang, dll. karena Bahas
a
Ambon memiliki struktur bahasa yang sangat mirip dengan bahasa-bahasa trade language di
wilayah Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, serta Nusa Tenggara Timur.
AGAMA
M I N U M A N
&
KHAS MALUKU
KOPI SIBU-SIBU
UNIVERSITAS
DI MALUKU
UNIVERSITAS
PATTIMURA
POLITEKNIK
PERIKANAN
NEGERI
TUAL
Institut Agama Islam Negeri
Ambon
TARIAN KHAS
MALUKU
• TARI LENSO
Tarian tradisional ini
merupakan tari pergaulan dan sangat
identik dengan kaum muda-mudi.
Tarian yang juga sering dipentaskan
di Minahasa Sulawesi Utara ini sering
dijadikan media untuk mencari
pasangan hidup. Oleh sebab itu, Tari
Lenso (selendang) sering dipentaskan
di keramaian seperti acara penikahan
atau tahun baru. Jumlah penarinya
biasanya berjumlah 6 sampai 10
orang. Musik pengiringnya antara lain
tambur minahasa, suling, kolintang,
dan tetengkoren.
2. TARI CAKALELE
Cakalele merupakan tarian
perang yang dibawakan oleh pria dan
perempuan secara berpasangan. Tarian
yang diiringi musik tifa (drum), suling,
dan bia (kerang besar) ini biasanya
ditampilkan dalam rangka menyambut
tamu atau dalam perayaan adat. Penari
pria mengenakan pakaian yang
didominasi warna merah dan kuning
sambil membawa parang dan tameng
(salawaku). Sedangkan penari
perempuan mengenakan pakaian warna
putih sembari menggenggam sapu
tangan (lenso) di kedua tangannya
3. TARIAN BAMBU GILA