Sumber Sejarah
1. Makam Selaparang
Makam ini terletak di kampong Peresak, Desa Selaparang, kecamatan
Pringgabaya, kabupaten Lombok timur. Makam selaparang yang
diyakini merupakan makam-makam para rajanya yang pada saat itu
telah menganut agama islam salah satunya adalah makam Ki Gading
atau Penghulu Gading.
1. Kehidupan Politik
Kerajaan Selaparang tergolong kerajaan yang tangguh, baik di darat
maupun di laut. Laskar lautnya telah berhasil mengusir Belanda yang
hendak memasuki wilayah tersebut sekitar tahun 1667-1668 Masehi.
Namun demikian, Kerajaan Selaparang harus rnerelakan salah satu
wilayahnya dikuasai Belanda, yakni Pulau Sumbawa, karena lebih
dahulu direbut sebelum terjadinya peperangan laut. Di samping itu,
laskar lautnya pernah pula mematahkan serangan yang dilancarkan
oleh Kerajaan Gelgel (Bali) dari arah barat. Bahkan wilayah Kerajaan
Selaparang sampai dengan Sumbawa bagian barat.
2. Kehidupan Sosial Budaya
Dalam bidang sosial budaya, masyarakat Selaparang banyak
menghasilkan lontar salah satunya Lontar Kotamgama menggariskan
sifat dan sikap seorang pemimpin, yakni Danta, Danti, Kusuma, dan
Warsa. Danta berarti gading gajah, artinya, apabila dikeluarkan, tidak
mungkin dimasukkan lagi; Danti berarti ludah, artinya, apabila sudah
dilontarkan ke tanah, tidak mungkin dijilat lagi; Kusuma berarti kembang,
artinya, bunga yang sama tidak mungkin mekar dua kali; Warsa artinya
hujan, artinya, apabila telah jatuh ke bumi, tidak mungkin naik kembali
menjadi awan. Itulah sebabnya, seorang raja atau pemimpin hendaknya
berhati-hati dalam setiap tindakan, agar tidak melakukan banyak
kesalahan.