Disusun oleh :
Guru Mapel:
Masdariah
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa sholawat serta salam
kami haturkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw.
Makalah ini kami beri judul “ KERAJAAN ISLAM BANTEN” yang disesuaikan dengan
materi tugas sejarah kami. Semoga dengan adanya makalah ini kami dapat memahami sejarah islam
di Indonesia.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, kekurangan dan kelemahan adalah milik kami, karena
itu kami berharap kritik dan saran, guna meningkatkan mutu dan kualitas kinerja kami, agar dapat
memperbaiki makalah yang selanjutnya, menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………… 1
DAFTAR ISI………………………………………………………….. 2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………. 3
A. Latar Belakang…………………………………………………….. 3
B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 3
C. 4
Tujuan……………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….. 5
A. Sejarah Kerajaan 5
Banten……………………………………………
B. Aspek kehidupan Masyarakat……………………………………… 6
C. Kemuduran Kerajaan banten………………………………………. 9
BAB III PENUTUP………………………………………………….. 1
1
A. Kesimpulan………………………………………………………… 1
1
B. Saran……………………………………………………………….. 1
1
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesultanan Banten berawal ketika Kesultanan Demak memperluas
pengaruhnya ke daerah barat. Pada tahun 1524/1525, Sunan Gunung Jati
bersama pasukan Demak menaklukkan penguasa lokal di Banten, dan
mendirikan Kesultanan Banten yang berafiliasi ke Demak.
Anak dari Sunan Gunung Jati ( Hasanudin ) menikah dengan seorang
putri dari Sultan Trenggono dan melahirkan dua orang anak. Anak yang
pertama bernama Maulana Yusuf. Sedangkan anak kedua menikah dengan
anak dari Ratu Kali Nyamat dan menjadi Penguasa Jepara.
Terjadi perebutan kekuasaan setelah Maulana Yusuf wafat (1570).
Pangeran Jepara merasa berkuasa atas Kerajaan Banten daripada anak
Maulana Yusuf yang bernama Maulana Muhammad karena Maulana
Muhammad masih terlalu muda. Akhirnya Kerajaan Jepara menyerang
Kerajaan Banten. Perang ini dimenangkan oleh Kerajaan Banten karena
dibantu oleh para ulama.
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan
Abu Fatah Abdulfatah atau lebih dikenal dengan nama Sultan Ageng
Tirtayasa. Saat itu Pelabuhan Banten telah menjadi pelabuhan internasional
sehingga perekonomian Banten maju pesat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang kami uraikan di atas, kami memproleh beberapa
rumusan masalah yang nantinya akan kami bahas dalam bab 2, pembahasan,
yaitu:
1. Bagaimana sejarah kerajaan Banten?
2. Bagaimana masa awal dan masa kejayaan kerajaan Banten?
3. Apa sajakah perkembangan yang di capai oleh kerajaan Banten?
C. Tujuan
Setiap sesuatu pasti mempunyai suatu tujuan, begitu pula makalah ini,
tujuan pembuatan makalh ini ialah, diharapkan pembaca mampu:
1. Mendeskripsikan tentang sejarah kerajaan Banten
2. Menganalisis tentang masa awal dan masa kejayaan kerajaan Banten
3. Mendeskripsikan apa saja perkembangan yang di capai oleh kerajaan
Banten
BAB II
PEMBAHASA
N
3) Sistem Politik
Pada awal berkembangnya masyarakat pantai Banten, Banten
merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran.Namun pada tahun
1524 wilayah Banten berhasil dikuasai oleh Kerajaan Demak di
bawah pimpinan Syarif Hidayatullah.Pada waktu Demak terjadi
perebutan kekuasaan, Banten melepaskan diri dan tumbuh menjadi
kerajaan besar.
Setelah itu, kekuasaan Banten diserahkan kepada Sultan
Hasanudin, putra Syarif Hidayatullah.Sultan Hasanudin dianggap
sebagai peletak dasar Kerajaan Banten. Banten semakin maju di
bawah pemerintahan Sultan Hasanudin karena didukung oleh faktor-
faktor berikut ini:
Letak Banten yang strategis terutama setelah Malaka jatuh ke
tangan Portugis, Banten menjadi bandar utama karena dilalui jalur
perdagangan laut.
Banten menghasilkan rempah-rempah lada yang menjadi
perdagangan utama bangsa Eropa menuju Asia. Kerajaan Banten
mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng
Tirtayasa. Hal-hal yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa
terhadap kemajuan Kerajaan Banten adalah sebagai berikut:
Memajukan wilayah perdagangan.Wilayah perdagangan Banten
berkembang sampai ke bagian selatan Pulau Sumatera dan sebagian
wilayah Pulau Kalimantan. Banten dijadikan sebagai tempat
perdagangan internasional yang mempertemukan pedagang lokal
dengan para pedagang asing dari Eropa.
Memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam sehingga banyak
murid yang belajar agama Islam ke Banten. Melakukan modernisasi
bangunan keraton dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel.Sejumlah
situs bersejarah peninggalan Kerajaan Banten dapat kita saksikan
hingga sekarang di wilayah Pantai Teluk Banten.
Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan. Kekuatan
ekonomi Banten didukung oleh pasukan tempur laut untuk
menghadapi serangan dari kerajaan lain di Nusantara dan serangan
pasukan asing dari Eropa.
Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu raja yang gigih
menentang pendudukan VOC di Indonesia.Kekuatan politik dan
angkatan perang Banten maju pesat di bawah
kepemimpinannya.Namun akhirnya VOC menjalankan politik adu
domba antara Sultan Ageng dan putranya, Sultan Haji.Berkat politik
adu domba tersebut Sultan Ageng Tirtayasa kemudian berhasil
ditangkap dan dipenjarakan di Batavia hingga wafat pada tahun 1629
Masehi.
4) Sistem Budaya
Masyarakat yang berada pada wilayah Kesultanan Banten terdiri
dari beragam etnis yang ada di Nusantara, antara lain: Sunda, Jawa,
Melayu, Bugis, Makassar, dan Bali. Beragam suku tersebut memberi
pengaruh terhadap perkembangan budaya di Banten dengan tetap
berdasarkan aturan agama Islam. Pengaruh budaya Asia lain
didapatkan dari migrasi penduduk Cina akibat perang Fujian tahun
1676, serta keberadaan pedagang India dan Arab yang berinteraksi
dengan masyarakat setempat.
Dalam bidang seni bangunan Banten meninggalkan seni bangunan
Masjid Agung Banten yang dibangun pada abad ke-16.Selain itu,
Kerajaan Banten memiliki bangunan istana dan bangunan gapura
pada Istana Kaibon yang dibangun oleh Jan Lucas Cardeel, seorang
Belanda yang telah memeluk agama Islam.Sejumlah peninggalan
bersejarah di Banten saat ini dikembangkan menjadi tempat wisata
sejarah yang banyak menarik kunjungan wisatawan dari dalam dan
luar negeri.
A. Kesimpulan
Kesultanan Banten berawal ketika Kesultanan Demak memperluas
pengaruhnya ke daerah barat. Pada tahun 1524/1525, Sunan Gunung Jati
bersama pasukan Demak merebut pelabuhan Banten dari kerajaan Sunda,
dan mendirikan Kesultanan Banten yang berafiliasi ke Demak.
Tuntutan VOC itu antara lain sebagai berikut :
B. Saran
Kita sebagai siswa khususnya pendidikan sejarah harus mengetahui
tentang awal berdirinya suatu kerajaan dengan mengusung corak agama islam
yang seperti kita tahu bahwa islam menjadi negara mayoritas didunia. Kita bisa
belajar tentang bagaimana suatu kerajaan dalam memulai suatu pemeritahan
hingga mencapai puncak kejayaan yang memerlukan waktu yang sangat lama.
Kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut untuk kehidupan yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA