Anda di halaman 1dari 18

KERAJAAN DEMAK

NAMA ANGGOTA:
-ANDIKA ZULYAN PUTRA
-TIYA AYUNI PRATIWI
-MONICA LEVINA
-NAYA SAFITRI
-RISKY WIDIYANTARI

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 1


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau
Jawa.Sebelumnya kerajaan Demak merupakan keadipatian vazal dari kerajaan
Majapahit. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500 hingga tahun
1550 (Soekmono: 1973). Raden patah adalah bangsawan kerajaan Majapahit yang
telah mendapatkan pengukuhan dari Prabu Brawijaya yang secara resmi menetap
di Demak dan mengganti nama Demak menjadi Bintara.(Muljana: 2005). Raden
Patah menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak..Atas bantuan daerah-
daerah lain yang sudah lebih dahulu menganut islam seperti Jepara, Tuban dan
Gresik, ia mendirikan Kerajaan Islam dengan Demak sebagai pusatnya. Raden
patah sebagai adipati Islam di Demak memutuskan ikatan dengan Majapahit saat
itu, karena kondisi Kerajaan Majapahit yang memang dalam kondisi lemah. Bisa
dikatakan munculnya Kerajaan Demak merupakan suatu proses Islamisasi hingga
mencapai bentuk kekuasaan politik. Apalagi munculnya Kerajaan Demak juga
dipercepat dengan melemahnya pusat Kerajaan Majapahit sendiri, akibat
pemberontakan serta perang perebutan kekuasaan di kalangan keluarga raja-raja.(
Poesponegoro: 1984).
Sebagai kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, Kerajaan Demak sangat
berperan besar dalam proses Islamisasi pada masa itu. Kerajaan Demak
berkembang sebagai pusat perdagangan dan sebagai pusat penyebaran agama
Islam. Wilayah kekuasaan Demak meliputi Jepara, Tuban, Sedayu Palembang,
Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan. Di samping itu, Kerajaan Demak juga
memiliki pelabuhan-pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan
Gresik yang berkembang menjadi pelabuhan transito (penghubung).

1.2 TUJUAN PENULISAN MAKALAH


Adapun tujuan penulisan makalah yang kami tulis, dalam pembuatan makalah
Belajar dan Pembelajaraan dengan perumusan masalah di atas adalah :
A. Menjelaskan awal mula berdirinya kerajaan Demak

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 2


B. Menjelaskan kondisi politik kerajaan Demak
C. Menjelaskan kondisi ekonomi kerajaan Demak
D. Menjelaskan kondisi sosial – budaya kerajaan Demak
E. Menjelaskan peradaban kerajaan Demak pada abad XVI
F. Menjelaskan perang saudara di kerajaan Demak
G. Menjelaskan keruntuhan Demak
H. Menjelaskan Demak dibawah kekuasaan raja – raja Mataram

1.3 METODE PENULIASAN MAKALAH


Metode atau cara yang digunakan dalam penulisan makalah interaksi edukasi dan
konsep belajar serta pembelajaran dalam pembuatan makalah ini dalam mencari
referensi atau sumbernya yang kami buat adalah melakukan studi kepustakaan dan
mencari sumber dari Internet. Juga sumber-sumber lain yang dapat menjadikan
referensi makalah yang kami buat ini.

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 3


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Awal Kerajaan Demak


Kerajaan Islam yang pertama di Jawa adalah Demak, dan berdiri pada tahun 1478
M. Hal ini didasarkan atas jatuhnya kerajaan Majapahit yang diberi tanda Candra
Sengkala: Sirna hilang Kertaning Bumi, yang berarti tahun saka 1400 atau 1478 M.
Kerajaan Demak itu didirikan oleh Raden Fatah. Beliau selalu memajukan agama
islam di bantu oleh para wali dan saudagar Islam.Raden Fatah nama kecilnya
adalah Pangeran Jimbun. Menurut sejarah, dia adalah putera raja Majapahit yang
terakhir dari garwa Ampean, dan Raden Fatah dilahirkan di Palembang.Karena
Arya Damar sudah masuk Islam maka Raden Fatah dididik secara Islam, sehingga
jadi pemuda yang taat beragama Islam.
Setelah usia 20 tahun Raden Fatah dikirim ke Jawa untuk memperdalam ilmu
agama di bawa asuhan Raden Rahmat dan akhirnya kawin dengan cucu beliau.
Dan akhirnya Raden Fatah menetap di Demak (Bintoro).Pada kira-kira tahun 1475
M, Raden Fatah mulai melaksanakan perintah gurunya dengan jalan membuka
madrasah atau pondok pesantren di daerah tersebut.Rupanya tugas yang diberikan
kepada Raden Fatah dijalankan dengan sebaik-baiknya. Lama kelamaan Desa
Glagahwangi ramai dikunjungi orang-orang. Tidak hanya menjadi pusat ilmu
pengetahuan dan agama, tetapi kemudian menjadi pusat peradagangan bahkan
akhirnya menjadi pusat kerajaan Islam pertama di Jawa.
Desa Glagahwangi, dalam perkemabangannya kemudian karena ramainya akhirnya
menjadi ibukota negara dengan nama Bintoro Demak.

2.2 Letak Kerajaan Demak


Secara geografis Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah, tetapi pada awal
kemunculannya kerajaan Demak mendapat bantuan dari para Bupati daerah pesisir
Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah menganut agama Islam.Pada sebelumnya,
daerah Demak bernama Bintoro yang merupakan daerah vasal atau bawahan
Kerajaan Majapahit. Kekuasaan pemerintahannya diberikan kepada Raden Fatah

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 4


(dari kerajaan Majapahit) yang ibunya menganut agama Islam dan berasal dari
Jeumpa (Daerah Pasai).
Letak Demak sangat menguntungkan, baik untuk perdagangan maupun
pertanian.Pada zaman dahulu wilayah Demak terletak di tepi selat di antara
Pegunungan Muria dan Jawa.Sebelumnya selat itu rupanya agak lebar dan dapat
dilayari dengan baik sehingga kapal dagang dari Semarang dapat mengambil jalan
pintas untuyk berlayar ke Rembang.Tetapi sudah sejak abad XVII jalan pintas itu
tidak dapat dilayari setiap saat.
Pada abad XVI agaknya Deamak telah menjadi gudang padi dari daerah pertanian
di tepian selat tersebut. Konon, kota Juwana merupakan pusat seperti itu bagi
daerah tersebut pada sekitar 1500. Tetapi pada sekitar 1513 Juwana dihancurkan
dan dikosongkan oleh Gusti Patih, panglima besar kerajaan Majapahit yang bukan
Islam.Ini kiranya merupakan peralawanan terakhir kerajaan yang sudah tua
itu.Setelah jatuhnya Juwana, Demak menjadi penguasa tunggal di sebelah selatan
Pegunungan Muria.
Yang menjadi penghubung antara Demak dan Daerah pedalaman di Jawa Tengah
ialah Sungai Serang (dikenal juga dengan nama-nama lain), yang sekarang
bermuara di Laut Jawa antara Demak dan Jepara.Hasil panen sawah di daerah
Demak rupanya pada zaman dahulu pun sudah baik. Kesempatan untuk
menyelenggarakan pengaliran cukup. Lagi pula, persediaan padi untuk kebutuhan
sendiri dan untuk pergadangan masih dapat ditambah oleh para penguasa di Demak
tanpa banyak susah, apabila mereka menguasai jalan penghubung di pedalaman
Pegging dan Pajang.
Letak kerajaan Demak dapat dilihat dari gambar berikut ini :

2.3 KEHIDUPAN POLITIK KERAJAAN DEMAK


Ketika kerajaan Majapahit mulai mundur, banyak bupati yang ada di daerah pantai
utara Pulau Jawa melepaskan diri. Bupati-bupati itu membentuk suatu persekutuan
di bawah pimpinan Demak. Setelah kerajaan Majapahit runtuh, berdirilah kerajaan
Demak sebagai kerajaan Islam pertama dipulau Jawa. Raja-raja yang pernah
memerintah Kerajaan Demak adalah sebagai berikut :

A. Raden Patah (1500-1518)

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 5


Raden Patah adalah pendiri dan sultan pertama dari kerajaan Demak yang
memerintah tahun 1500-1518 (Muljana: 2005). Menurut Babad Tanah Jawi, Raden
Patah adalah putra prabu Brawijaya raja terakhir. Di ceritakan prabu Brawijaya
selain kawin dengan Ni Endang Sasmitapura, juga kawin dengan putri cina dan
putri campa. Karena Ratu Dwarawati sang permaisuri yang berasal dari Campa
merasa cemburu, prabu Brawijaya terpaksa memberikan putri Cina kepada putra
sulungnya, yaitu Arya Damar bupati Palembang. Setelah melahirkan Raden Patah,
setelah itu putri Cina dinikahi Arya Damar, dan melahirkan seorang anak laki-laki
yang diberi nama Raden Kusen. Demikianlah Raden Patah dan Raden Kusen
adalah saudara sekandung berlainan bapak.( Muljana: 2005). Menurut kronik Cina
dari kuil Sam Po Kong, nama panggilan waktu Raden Patah masih muda adalah Jin
Bun, putra Kung-ta-bu-mi (alias Bhre Kertabhumi) atau disebut juga prabu
Brawijaya V dari selir Cina.
Babad Tanah Jawi menyebutkan, Raden Patah dan Raden Kusen menolak untuk
menuruti kehendak orang tuanya untuk menggantikan ayahnya sebagai adipati di
Palembang.Mereka lolos dari keraton menuju Jawa dengan menumpang kapal
dagang. Mereka berdua mendarat di Surabaya, lalu menjadi santri pada Sunan
Ngampel.( Muljana: 2005). Raden Patah tetap tinggal di Ngampel Denta,
kemudian dipungut sebagai menantu Sunan Ngampel, dikawinkan dengan cucu
perempuan, anak sulung Nyai Gede Waloka.Raden Kusen kemudian mengabdi
pada prabu Brawijaya di Majapahit. Raden Kusen diangkat menjadi adipati
Terung, sedangkan Raden Patah pindah ke Jawa Tengah, di situ ia membuka hutan
Glagahwangi atau hutan Bintara menjadi sebuah pesantren dan Raden Patah
menjadi ulama di Bintara dan mengajarkan agama Islam kepada penduduk
sekitarnya. Makin lama Pesantren Glagahwangi semakin maju. Prabu Brawijaya di
Majapahit khawatir kalau Raden Patah berniat memberontak.Raden Kusen yang
kala itu sudah diangkat menjadi Adipati Terung diperintah untuk memanggil
Raden Patah.Raden Kusen menghadapkan Raden Patah ke Majapahit.Brawijaya
merasa terkesan dan akhirnya mau mengakui Raden Patah sebagai putranya. Raden
Patah pun diangkat sebagai bupati, sedangkan Glagahwangi diganti nama menjadi
Demak, dengan ibu kota bernama Bintara.
Menurut kronik Cina, Jin Bun alias Raden Patah pindah dari Surabaya ke Demak
tahun 1475. Kemudian ia menaklukkan Semarang tahun 1477 sebagai bawahan
Demak. Hal itu membuat Kung-ta-bu-mi di Majapahit resah. Namun, berkat
bujukan Bong Swi Hoo (alias Sunan Ampel), Kung-ta-bu-mi bersedia mengakui
Jin Bun sebagai anak, dan meresmikan kedudukannya sebagai bupati di Bing-to-lo
atau Bintara ( Muljana: 2005).

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 6


Dalam waktu yang singkat, di bawah kepemimpinan Raden Patah, lebih-lebih oleh
karena jatuhnya Malaka ke tangan portugis dalam tahun 1511, Demak mencapai
puncak kejayaannya. Dalam masa pemerintahan Raden Patah, Demak berhasil
dalam berbagai bidang, diantaranya adalah perluasan dan pertahanan kerajaan,
pengembangan islam dan pengamalannya, serta penerapan musyawarah dan kerja
sama antara ulama dan umara (penguasa). ( Muljana: 2005 ). Keberhasilan Raden
Patah dalam perluasan dan pertahanan kerajaan dapat dilihat ketika ia
menaklukkan Girindra Wardhana yang merebut tahkta Majapahit (1478), hingga
dapat menggambil alih kekuasaan majapahit. Selain itu, Raden Patah juga
mengadakan perlawan terhadap portugis, yang telah menduduki malaka dan ingin
mengganggu demak.Ia mengutus pasukan di bawah pimpinan putranya, Pati Unus
atau Adipati Yunus atau Pangeran Sabrang Lor (1511), meski akhirnya gagal.
Perjuangan Raden Patah kemudian dilanjutkan oleh Pati Unus yang menggantikan
ayahnya pada tahun 1518. Dalam bidang dakwah islam dan pengembangannya,
Raden patah mencoba menerapkan hukum islam dalam berbagai aspek kehidupan.
Selain itu, ia juga membangun istana dan mendirikan masjid (1479) yang sampai
sekarang terkenal dengan masjid Agung Demak. Pendirian masjid itu dibantu
sepenuhnya oleh walisanga.

B. Adipati Unus (1518 - 1521)


Pada tahun 1518 Raden Patah wafat kemudian digantikan putranya yaitu Pati
Unus.Pati Unus terkenal sebagai panglima perang yang gagah berani dan pernah
memimpin perlawanan terhadap Portugis di Malaka. Karena keberaniannya itulah
ia mendapatkan julukan Pangeran Sabrang lor. ( Soekmono: 1973). Tome Pires
dalam bukunya Suma Oriental menceritakan asal-usul dan pengalaman Pate Unus.
Dikatakan bahwa nenek Pate Unus berasal dari Kalimantan Barat Daya.Ia
merantau ke Malaka dan kawin dengan wanita Melayu. Dari perkawinan itu lahir
ayah Pate Unus, ayah Pate Unus kemudian kembali ke Jawa dan menjadi penguasa
di Jepara.( Muljana: 2005 ). Setelah dewasa beliau diambil mantu oleh Raden
Patah yang telah menjadi Sultan Demak I. Dari Pernikahan dengan putri Raden
Patah, Adipati Unus resmi diangkat menjadi Adipati wilayah Jepara (tempat
kelahiran beliau sendiri). Karena ayahanda beliau (Raden Yunus) lebih dulu
dikenal masyarakat, maka Raden Abdul Qadir lebih lebih sering dipanggil sebagai

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 7


Adipati bin Yunus (atau putra Yunus). Kemudian hari banyak orang memanggil
beliau dengan yang lebih mudah Pati Unus.
Tahun 1512 giliran Samudra Pasai yang jatuh ke tangan Portugis ( Muljana: 2005
). Hal ini membuat tugas Pati Unus sebagai Panglima Armada Islam tanah jawa
semakin mendesak untuk segera dilaksanakan. Maka tahun 1513 dikirim armada
kecil, ekspedisi Jihad I yang mencoba mendesak masuk benteng Portugis di
Malaka gagal dan balik kembali ke tanah Jawa. Kegagalan ini karena kurang
persiapan menjadi pelajaran berharga untuk membuat persiapan yang lebih
baik.Maka direncanakanlah pembangunan armada besar sebanyak 375 kapal
perang di tanah Gowa, Sulawesi yang masyarakatnya sudah terkenal dalam
pembuatan kapal.Di tahun 1518 Raden Patah, Sultan Demak I bergelar Alam
Akbar Al Fattah mangkat, beliau berwasiat supaya mantu beliau Pati Unus
diangkat menjadi Sultan Demak berikutnya. Maka diangkatlah Pati Unus atau
Raden Abdul Qadir bin Yunus.
Armada perang Islam siap berangkat dari pelabuhan Demak dengan mendapat
pemberkatan dari Para Wali yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati.Armada
perang yang sangat besar untuk ukuran dulu bahkan sekarang.Dipimpin langsung
oleh Pati Unus bergelar Senapati Sarjawala yang telah menjadi Sultan Demak II.
Dari sini sejarah keluarga beliau akan berubah, sejarah kesultanan Demak akan
berubah dan sejarah tanah Jawa akan berubah.Kapal yang ditumpangi Pati Unus
terkena peluru meriam ketika akan menurunkan perahu untuk merapat ke pantai. Ia
gugur sebagai Syahid karena kewajiban membela sesama Muslim yang tertindas
penjajah (Portugis) yang bernafsu memonopoli perdagangan rempah-rempah.
Sedangkan Pati Unus, Sultan Demak II yang gugur kemudian disebut masyarakat
dengan gelar Pangeran Sabrang Lor atau Pangeran (yang gugur) di seberang utara.
Pimpinan Armada Gabungan Kesultanan Banten, Demak dan Cirebon segera
diambil alih oleh Fadhlullah Khan yang oleh Portugis disebut Falthehan, dan
belakangan disebut Fatahillah setelah mengusir Portugis dari Sunda Kelapa 1527.
Di ambil alih oleh Fadhlullah Khan adalah atas inisiatif Sunan Gunung Jati yang
sekaligus menjadi mertua karena putri beliau yang menjadi janda Sabrang Lor
dinikahkan dengan Fadhlullah Khan.

C. Sultan Trenggono (1521 - 1546)

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 8


Sultan Trenggono adalah Sultan Demak yang ketiga, beliau memerintah Demak
dari tahun 1521-1546 M. ( Badrika: 2006 ). Sultan Trenggono adalah putra Raden
Patah pendiri Demak yang lahir dari permaisuri Ratu Asyikah putri Sunan Ampel (
Muljana: 2005 ). Menurut Suma Oriental, ia dilahirkan sekitar tahun 1483. Ia
merupakan adik kandung Pangeran Sabrang Lor, raja Demak sebelumnya (versi
Serat Kanda). Sultan Trenggono memiliki beberapa orang putra dan putri.
Diantaranya yang paling terkenal ialah Sunan Prawoto yang menjadi raja
penggantinya, Ratu Kalinyamat yang menjadi bupati Jepara, Ratu Mas Cempaka
yang menjadi istri Sultan Hadiwijaya, dan Pangeran Timur yang berkuasa sebagai
adipati di wilayah Madiun dengan gelar Rangga Jumena.
Sultan Trenggana Wafat / Mangkat Berita Sultan Trenggono wafat ditemukan
dalam catatan seorang Portugis bernama Fernandez Mendez Pinto.Pada tahun 1546
Sultan Trenggono menyerang Panarukan, Situbondo yang saat itu dikuasai
Blambangan.Sunan Gunung Jati membantu dengan mengirimkan gabungan
prajurit Cirebon, Banten, dan Jayakarta sebanyak 7.000 orang yang dipimpin
Fatahillah.Mendez Pinto bersama 40 orang temannya saat itu ikut serta dalam
pasukan Banten. Pasukan Demak sudah mengepung Panarukan selama tiga bulan,
tapi belum juga dapat merebut kota itu. Suatu ketika Sultan Trenggono
bermusyawarah bersama para adipati untuk melancarkan serangan
selanjutnya.Putra bupati Surabaya yang berusia 10 tahun menjadi pelayannya.Anak
kecil itu tertarik pada jalannya rapat sehingga tidak mendengar perintah
Trenggono.Trenggono marah dan memukulnya.Anak itu secara spontan membalas
menusuk dada Trenggono memakai pisau. Sultan Demak itu pun tewas seketika
dan segera dibawa pulang meninggalkan Panarukan.
Sultan Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Di bawah Sultan Trenggana, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya
seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang
akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan
Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di
ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Panglima perang Demak waktu itu adalah
Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi menantu Sultan
Trenggana. Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah
pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan
Prawoto

D. Sunan Prawata (1546 – 1549)

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 9


Sunan Prawata adalah nama lahirnya (Raden Mukmin) adalah raja keempat
Kesultanan Demak, yang memerintah tahun 1546-1549. Ia lebih cenderung sebagai
seorang ahli agama daripada ahli politik. Pada masa kekuasaannya, daerah
bawahan Demak seperti Banten, Cirebon, Surabaya, dan Gresik, berkembang
bebas tanpa mampu dihalanginya. Menurut Babad Tanah Jawi, ia tewas dibunuh
oleh orang suruhan bupati Jipang Arya Penangsang, yang tak lain adalah
sepupunya sendiri. Setelah kematiannya, Hadiwijaya memindahkan pusat
pemerintahan ke Pajang, dan Kesultanan Demak pun berakhir.
Sepeninggal Sultan Trenggana yang memerintah Kesultanan Demak tahun 1521-
1546, Raden Mukmin selaku putra tertua naik tahta.Ia berambisi untuk
melanjutkan usaha ayahnya menaklukkan Pulau Jawa. Namun, keterampilan
berpolitiknya tidak begitu baik, dan ia lebih suka hidup sebagai ulama daripada
sebagai raja. Raden Mukmin memindahkan pusat pemerintahan dari kota Bintoro
menuju bukit Prawoto. Lokasinya saat ini kira-kira adalah desa Prawoto,
Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.Oleh karena itu, Raden
Mukmin pun terkenal dengan sebutan Sunan Prawoto.
Pemerintahan Sunan Prawoto juga terdapat dalam catatan seorang Portugis
bernama Manuel Pinto. Pada tahun 1548, Manuel Pinto singgah ke Jawa sepulang
mengantar surat untuk uskup agung Pastor Vicente Viegas di Makassar. Ia sempat
bertemu Sunan Prawoto dan mendengar rencananya untuk mengislamkan seluruh
Jawa, serta ingin berkuasa seperti sultan Turki. Sunan Prawoto juga berniat
menutup jalur beras ke Malaka dan menaklukkan Makassar.Akan tetapi, rencana
itu berhasil dibatalkan oleh bujukan Manuel Pinto.
Cita-cita Sunan Prawoto pada kenyataannya tidak pernah terlaksana.Ia lebih sibuk
sebagai ahli agama dari pada mempertahankan kekuasaannya.Satu per satu daerah
bawahan, seperti Banten, Cirebon, Surabaya, dan Gresik, berkembang bebas;
sedangkan Demak tidak mampu menghalanginya.

2.4 KEHIDUPAN EKONOMI KERAJAAN DEMAK


Seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi sebelumnya, bahwa letak Demak
sangat strategis di jalur perdagangan nusantara memungkinkan Demak
berkembang sebagai kerajaan maritim. Dalam kegiatan perdagangan, Demak
berperan sebagai penghubung antara daerah penghasil rempah di Indonesia bagian
Timur dan penghasil rempah-rempah Indonesia bagian barat.Dengan demikian
perdagangan Demak semakin berkembang.Dan hal ini juga didukung oleh

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 10


penguasaan Demak terhadap pelabuhan-pelabuhan di daerah pesisir pantai pulau
Jawa.
Sebagai kerajaan Islam yang memiliki wilayah di pedalaman, maka Demak juga
memperhatikan masalah pertanian, sehingga beras merupakan salah satu hasil
pertanian yang menjadi komoditi dagang.Dengan demikian kegiatan
perdagangannya ditunjang oleh hasil pertanian, mengakibatkan Demak
memperoleh keuntungan di bidang ekonomi. Letak kerajaan Demak yang strategis
, sangat membantu Demak sebagai kerajaan Maritim. Lagi pula letaknya yang ada
di muara sungai Demak mendorong aktivitas perdagangan cepat berkembang.Di
samping dari perdagangan, Demak juga hidup dari agraris.Pertanian di Demak
tumbuh dengan baik karena aliran sungai Demak lewat pelabuhan Bergota dan
Jepara.Demak bisa menjual produksi andalannya seperti beras, garam dan kayu
jati.
2.5 KEHIDUPAN SOSIAL – BUDAYA KERAJAAN DEMAK
Berdirinya kerajaan Demak banyak didorong oleh latar belakang untuk
mengembangkan dakwah Islam.Oleh karena itu tidak heran jika Demak gigih
melawan daerah-daerah yang ada dibawah pengaruh asing. Berkat dukungan Wali
Songo , Demak berhasil menjadikan diri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa
yang memiliki pengaruh cukup luas. Untuk mendukung dakwah pengembangan
agama Islam, dibangun Masjid Agung Demak sebagai pusatnya.Kehidupan sosial
dan budaya masyarakat Demak lebih berdasarkan pada agama dan budaya Islam
karena pada dasarnya Demak adalah pusat penyebaran Islam di pulau Jawa.
Sebagai pusat penyebaran Islam Demak menjadi tempat berkumpulnya para wali
seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus dan Sunan Bonar.Para wali
tersebut memiliki peranan yang penting pada masa perkembangan kerajaan Demak
bahkan para wali tersebut menjadi penasehat bagi raja Demak.Dengan demikian
terjalin hubungan yang erat antara raja/bangsawan, para wali/ulama dengan
rakyat.Hubungan yang erat tersebut, tercipta melalui pembinaan masyarakat yang
diselenggarakan di Masjid maupun Pondok Pesantren.Sehingga tercipta
kebersamaan atau Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan di antara orang-orang Islam).
Demikian pula dalam bidang budaya banyak hal yang menarik yang merupakan
peninggalan dari kerajaan Demak.Salah satunya adalah Masjid Demak, di mana
salah satu tiang utamanya terbuat dari pecahan-pecahan kayu yang disebut Soko
Tatal.Masjid Demak dibangun atas pimpinan Sunan Kalijaga. Di serambi depan
Masjid (pendopo) itulah Sunan Kalijaga menciptakan dasar-dasar perayaan
Sekaten (Maulud Nabi Muhammad saw) yang sampai sekarang masih berlangsung
di Yogyakarta dan Cirebon.
Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 11
Dilihat dari arsitekturnya, Masjid Agung Demak seperti yang tampak pada gambar
10 tersebut memperlihatkan adanya wujud akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu
dengan kebudayaan Islam.Salah satu peninggalan berharga kerajaan Demak adalah
bangunan Masjid Demak yang terletak di sebelah barat alun-alun Demak. Masjid
Agung Demak memiliki ciri khas yakni salah satu tiang utamanya terbuat dari tatal
( potongan kayu), atap tumpang, dan di belakngnya terdapat makam raja-raja
Demak.

2.6 PERADABAN KERAJAAN ISLAM DEMAK PADA ABAD XVI


Kerajaan Islam Demak merupakan lanjutan kerajaan Majapahit.Sebelum raja
Demak merasa sebagai raja Islam merdeka dan memberontak pada kekafiran
(Majapahit). Tidak diragukan lagi bahwa sudah sejak abad XIV orang Islam tidak
asing lagi di kota kerajaan Majapahit dan di bandar bubat. Cerita-cerita jawa yang
memberitakan adanya “kunjungan menghadap raja” ke Keraton Majapahit sebagai
kewajiban tiap tahun, juga bagi para vasal yang beragama Islam, mengandung
kebenaran juga. Dengan melakukan “kunjungan menghadap raja” secara teratur
itulah vasal menyatakan kesetiaannya sekaligus dengan jalan demikian ia tetap
menjalin hubungan dengan para pejabat keraton Majapahit, terutama dengan patih.
Waktu raja Demak menjadi raja Islam merdeka dan menjadi sultan, tidak ada jalan
lain baginya.Bahwa banyak bagian dari peradaban lama, sebelum zaman Islam
telah diambil alih oleh Keraton-keraton Jawa Islam di Jawa Tengah, terbukti jelas
sekali dari kesusastraan Jawa pada zaman itu.
Bertambahnya bangunan militer di Demak dan Ibukota lainnya di Jawa pada abad
XVI, selain karena keperluan yang sangat mendesak, disebabkan juga oleh
pengaruh tradisi kepahlawanan Islam dan contoh ynag dilihat di kota-kota Islam di
luar negeri.Peranan penting masjid Demak sebagai pusat peribadatan kerajaan
Islam pertama di Jawa dan kedudukannya di hati orang beriman pada abad XVI
dan sesudahnya. Terdapatnya jemaah yang sangat berpengaruh dan dapat
berhubungan dengan pusat Islam Internasional di luar negeri.
Bagian-bagian penting peradaban jawa Islam yang sekarang, seperti wayang orang,
wayang topeng, gamelan, tembang macapat dan pembuatan keris, kelihatannya
sejak abad XVII oleh hikayat Jawa dipandang sebagai hasil penemuan para wali
yang hidup sezaman dengan kesultanan Demak.Kesenian tersebut telah mendapat
kedudukan penting dalam peradaban Jawa sebelum Islam, kemungkinan
berhubungan dengan ibadat. Pada waktu abad XV dan XVI di kebanyakan daerah
jawa tata cara kafir harus diganti dengan upacara keagamaan Islam, seni seperti

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 12


wayang dan gamelan itu telah kehilangan sifat sakralnya. Sifatnya lalu menjadi
“sekuler”.
Perekembangan sastra Jawa yang pada waktu itu dikatakan “modern” juga
mendapat pengaruh dari proses sekularisasi karya-karya sastra yang dahulu
keramat dan sejarah suci dari zaman kuno. Peradaban “pesisir” yang berpusat di
bandar-bandar pantai utara dan pantai timur Jawa, mungkin pada mulanya pada
abad XV tidak semata-mata bersifat Islam.Tetapi kejayaannya pada abad XVI dan
XVII dengan jelas menunjukkan hubungan dengan meluasnya agama Islam.

2.7 PERANG SAUDARA DI DEMAK


Perang saudara ini berawal dari meninggalnya anak sulung Raden Patah yaitu
Adipati Unus yang manjadi putra mahkota.Akhirnya terjadi perebutan kekuasaan
antara anak-anak dari Raden Patah.Persaingan ketat anatara Sultan Trenggana dan
Pangeran Seda Lepen (Kikin).Akhirnya kerajaan Demak mampu dipimpin oleh
Trenggana dengan menyuruh anaknya yaitu Prawoto untuk membunuh pangeran
Seda Lepen.Dan akhirnya sultan Trenggana manjadi sultan kedua di Demak.Pada
masa kekuasaan Sultan Trenggana (1521-1546), Demak mencapai puncak
keemasan dengan luasnya daerah kekuasaan dari Jawa Barat sampai Jawa
timur.Hasil dari pemerintahannya adalah Demak memiliki benteng bawahan di
barat yaitu di Cirebon.Tapi kesultanan Cirebon akhirnya tidak tunduk setelah
Demak berubah menjadi kesultanan pajang.
Sultan Trenggana meninggalkan dua orang putra dan empat putri. Anak pertama
perempuan dan menikah dengan Pangeran Langgar, anak kedua laki-laki, yaitu
sunan prawoto, anak yang ketiga perempuan, menikah dengan pangeran
kalinyamat, anak yang keempat perempuan, menikah dengan pangeran dari
Cirebon, anak yang kelima perempuan, menikah dengan Jaka Tingkir, dan anak
yang terakhir adalah Pangeran Timur. Arya Penangsang Jipang telah dihasut oleh
Sunan Kudus untuk membalas kematian dari ayahnya, Raden Kikin atau Pangeran
Sedo Lepen pada saat perebutan kekuasaan.Dengan membunuh Sunan Prawoto,
Arya Penangsang bisa menguasai Demak dan bisa menjadi raja Demak yang
berdaulat penuh. Pada tahun 1546 setelah wafatnya Sultan Trenggana secara
mendadak, anaknya yaitu Sunan Prawoto naik tahta dan menjadi raja ke-3 di
Demak. Mendengar hal tersebut Arya Penangsang langsung menggerakan
pasukannya untuk menyerang Demak.Pada masa itu posisi Demak sedang kosong
armada.Armadanya sedang dikirim ke Indonesia timur.Maka dengan mudahnya
Arya Penangsang membumi hanguskan Demak.Yang tersisa hanyalah masjid
Demak dan Klenteng.Dalam pertempuran ini tentara Demak terdesak dan
Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 13
mengungsi ke Semarang, tetapi masih bisa dikejar.Sunan prawoto gugur dalam
pertempuran ini.Dengan gugurnya Sunan Prawoto, belum menyelesaikan masalah
keluarga ini. Masih ada seseorang lagi yang kelak akan membawa Demak pindah
ke Pajang, Jaka Tingkir. Jaka Tingir adalah anak dari Ki Ageng Pengging bupati di
wilayah Majapahit di daerah Surakarta.
Dalam babad tanah jawi, Arya Penangsang berhasil membunuh Sunan Prawoto dan
Pangeran Kalinyamat, sehingga tersisa Jaka Tingkir.Dengan kematian kalinyamat,
maka janda dari pangeran kalinyamat membuat saembara. Siapa saja yang bisa
membunuh Arya Penangsang, maka dia akan mendapatkan aku dan harta bendaku.
Begitulah sekiranya tutur kata dari Nyi Ratu Kalinyamat.Mendengar hal tersebut
Jaka Tingkir menyanggupinya, karena beliau juga adik ipar dari Pangeran
Kalinyamat dan Sunan Prawoto.Jaka Tingkir dibantu oleh Ki Ageng Panjawi dan
Ki Ageng Pamanahan.Akhirnya Arya Panangsang dapat ditumbangkan dan sebagai
hadiahnya Ki Ageng Panjawi mendapatkan hadiah tanah pati, dan Ki Ageng
Pamanahan mendapat tanah mataram.

2.8 KERUNTUHAN KERAJAAN DEMAK


Setelah wafatnya Sultan Trenggana menimbulkan kekacauan politik yang hebat di
keraton Demak.Negeri-negeri bagian (kadipaten) berusaha melepaskan diri dan
tidak mengakui lagi kekuasaan Demak.Di Demak sendiri timbul pertentangan di
antara para waris yang saling berebut tahta.Orang yang seharusnya menggantikan
kedudukan Sultan Trengggono adalah pengeran Sekar Seda Ing Lepen. Namun, ia
dibunuh oleh Sunan Prawoto yang berharap dapat mewarisi tahta kerajaan. Adipati
Jipang yang beranama Arya Penangsang, anak laki-laki Pangeran Sekar Seda Ing
Lepen, tidak tinggal diam karena ia merasa lebih berhak mewarisi tahta Demak.
Sunan Prawoto dengan beberapa pendukungnya berhasil dibunuh dan Arya
Penangsang berhasil naik tahta. Akan tetapi, Arya Penangsang tidak berkuasa lama
karena ia kemudian di kalahkan oleh Jaka Tingkir yang di bantu oleh Kiyai Gede
Pamanahan dan putranya Sutawijaya, serta KI Penjawi. Jaka tingkir naik tahta dan
penobatannya dilakukan oleh Sunan Giri. Setelah menjadi raja, ia bergelar Sultan
Handiwijaya serta memindahkan pusat pemerintahannya dari Demak ke Pajang
pada tahun 1568.
Sultan Handiwijaya sangat menghormati orang-orang yang telah berjasa.Terutama
kepada orang-orang yang dahulu membantu pertempuran melawan Arya
Penangsang.Kyai Ageng Pemanahan mendapatkan tanah Mataram dan Kyai
Panjawi diberi tanah di Pati.Keduanya diangkat menjadibupati di daerah-daerah
tersebut.Sutawijaya, putra Kyai Ageng Pemanahan diangkat menjadi putra angkat
Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 14
karena jasanya dalam menaklukan Arya Penangsang.Ia pandai dalam bidang
keprajuritan. Setelah Kyai Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1575, Sutawijaya
diangkat menjadi penggatinya.
Pada tahun 1582 Sultan Hadiwijaya wafat.Putranya yang bernama Pangeran
Benawa diangkat menjadi penggantinya.Timbul pemberontakan yang dilakukan
oleh Arya Panggiri, putra Sunan Prawoto, ia merasa mempunyai hak atasa tahta
Pajang. Pemberontakan itu dapat digagalkan oleh Pangeran Benawan dengan
bantuan Sutawijaya.Pengeran Benawan menyadari bahwa dirinya lemah, tidak
mamapu mengendalikan pemerintahan, apalagi menghadapi musuh-musuh dan
bupati-bupati yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Pajang kepada saudara
angkatnya, Sutawijaya pada tahun 1586. Pada waktu itu Sutawijaya telah menjabat
bupati Mataram, sehingga pusat kerajaan Pajang dipindahkan ke Mataram.

2.9 DEMAK DIBAWAH KEKUASAAN RAJA – RAJA MATARAM


Setelah sekitar 1588 Panembahan Senapati berkuasa di Jawa Tengah sebelah
selatan, raja-raja Pati, Demak, dan Grobongan dianggapnya sebagai sampun kareh
(sudah dikuasai). Sekitar 1589 mereka diperintah ikut dia bersama prajurit
Mataram ke Jawa Timur, manaklukan raja-raja Jawa Timur.Maksud raja Mataram
ini gagal, tampaknya terutama karena campur tangan Sunan Giri.Panembahan
Senapati terpaksa kembali ke Mataram dengan tangan hampa.
Mungkin sekali penguasa Demak, Pati dan Grobongan yang pada 1589 telah
bersikap sebagai taklukan yang patuh itu, sama dengan mereka yang telah
mengakui Sultan Pajang, yang sudah tua dan meninggal pada 1587, sebagai
penguasa tertinggi. Jadi, agaknya Pangeran Kediri di Demak, setelah mengalami
penghinaan di Pajang sebelumnya ternyata masih berhasil memerintah tanah
asalnya beberapa waktu.
Pada 1595 orang Demak memihak raja-raja Jawa Timur, yang mulai melancarkan
serangan terhadap kerajaan Mataram yang belum sempat berkonsolidasi.Serangan
tersebut dapat dipatahkan, tetapi panglima perang Mataram, Senapati Kediri yang
sudah membelot ke Mataram gugur dalam pertempuran dekat Uter.Sehabis perang,
Panembahan mengangkat Ki Mas Sari sebagai adipati di Demak.Rupanya karena
pemimpin pemerintahan yang sebelumnya tidak memuaskan atau ternyata tidak
dapat dipercaya.
Tumenggung Endranata I di Demak ini pada tahun-tahun kemudian agaknya juga
tidak bebas dari pengaruh plitik pesisir yang berlawanan dengan kepantingan

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 15


Mataram di Pedalaman. Pada tahun 1627 ia terlibat dalam pertempuran antara
penguasa di Pati, Pragola II dan Sultan Agung. Ia di bunuh dengan keris sebagai
pengkhianat atas perintah Sultan Agung.Sesudah dia masih ada lagi seorang
tumenggung Endranata II yang menjadi bupati di Demak. Tumenggung ini seorang
pengikut setia Susuhunan Mangkurat II di Kartasura yang memerintah Jawa
Tengah pada perempat terakhir abad XVII.Pada tahun 1678 disebutkan adanya
Tumenggung Suranata di Demak.
Sebagai pelabuhan laut agaknya kota Demak sudah tidak berarti pada akhir abad
XVI. Sebagai produsen beras dan hasil pertanian lain, daerah Demak masih lama
mempunyai kedudukan penting dalam ekonomi kerajaan raja-raja Mataram.
Sampai abad XIX di banyak daerah tanah Jawa rasa hormat pada masjid Demak
dan makam-makam Kadilangu masih bertahan di antara kaum beriman, kota
Demak dipandang sebagai tanah suci. Hal itulah yang terutama menyebabkan
nama Demak dalam sejarah Jawa tetap tidak terlupakan di samping nama
Majapahit.

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 16


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kerajaan ini hanya berumur pendek.Namun, para rajanya merupakan pahlawan-
pahlawan mujahid terbaik.Raja pertama mereka adalah Raden Fatah, yang berhasil
menjadikan negerinya sebagai sebuah negara independen pada masanya.Setelah itu
anaknya, Patih Yunus (Adipati Unus) berkuasa.Dia berhasil mengadakan perluasan
wilayah kerajaan. Dia menghilangkan kerajaan Majapahit yang beragama Hindhu,
yang pada saat itu sebagian wilayahnya menjalin kerja sama dengan orang-orang
Portugis.
Setelah wafatnya Patih Yunus pada tahun 938 H/1531 M, memerintahlah raja
paling terkenal dari kerajaan ini yaitu Raden Trenggono (Sultan Trenggana).Dia
adalah seorang mujahid besar yang di antara hasil usahanya yang terkenal adalah
masuknya Islam ke daerah Jawa Barat.Dia wafat pada tahun 953 H/1546 M.
Kebudayaan yang berkembang di kerajaan Demak bercorak Islam. Hal tersebut
tampak dari peninggalan-peninggalan sejarahnya berupa masjid, makam, batu
nisan, kitab suci Al-Quran, kaligrafi dan karya sastra. Sampai sekarang pun Demak
di kenal sebagai pusat pendidikan agama Islam.

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 17


DAFTAR PUSTAKA

Adnan Sekecake, Peta dan Kerajaan Demak, http:// warungbaca9.blogspot.com,


Senin 09 January 2012, Jam 20:00
Ahmad al-Usairy, 2003,Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX,
Jakarta: Akbar Media Eka Sarana
H.J. De Graaf dan TH. Pigeaud, 2003, Kerajaan Islam Pertama di Jawa, Jakarta:
PT. Pustaka Utama Grafiti
I Wayan Badrika, 2006, Sejarah untuk SMA kelas XI, Jakarta:Erlangga
Muljana, Slamet. Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara
Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS. 2005
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto.Sejarah Nasional
Indonesia Jilid II.Edisi ke-4. Jakarta: Balai Pustaka . 1993.
Ridwanaz, Sejarah Agama Islam Di Indonesia (Kerajaan Demak),
http//ridwanaz.com, Minggu 08 January 2012, jam 14:00
Google.com

Kerajaan Demak | SMA Negeri 8 KOTA JAMBI Page 18

Anda mungkin juga menyukai