Kelas:X Akuntansi
Mapel: Sejarah indo
Tugas: Buatlah makalah tentang salah satu
kerajaan Islam di Indonesia
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kami Nabi
Muhammad saw.
Makalah ini kami beri judul “ KERAJAAN GOWA-TALLO” yang
disesuaikan dengan materi tugas sejarah kami. Semoga dengan adanya makalah
ini kami dapat memahami sejarah islam di Indonesia.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, kekurangan dan kelemahan adalah
milik kami, karena itu kami berharap kritik dan saran, guna meningkatkan mutu
dan kualitas kinerja kami, agar dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya,
menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………... 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….. 2
A. Awal Berdirinya…………………………………………………………… 2
B. Masa Perkembangan Kerajaan Gowa-Tallo……………………………….. 3
BAB III PENUTUP………………………………………………………….. 7
A. Kesimpulan………..……...………………………………………………. 7
B. Saran……………………………………………………………………… 7
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. 8
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesultanan Gowa atau kadang ditulis Goa, adalah salah satu kerajaan
besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan. Rakyat
dari kerajaan ini berasal dari Suku Makassar yang berdiam di ujung selatan
dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah kerajaan ini sekarang berada dibawah
Kabupaten Gowa dan daerah sekitarnya yang dalam bingkai negara kesatuan
RI dimekarkan menjadi Kotamadya Makassar dan kabupaten lainnya.
Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal bergelar Sultan Hasanuddin,
yang saat itu melakukan peperangan yang dikenal dengan Perang Makassar
(1666-1669) terhadap Belanda yang dibantu oleh Kerajaan Bone yang berasal
dari Suku Bugis dengan rajanya Arung Palakka. Tapi perang ini bukan berati
perang antar suku Makassar – suku Bugis, karena di pihak Gowa ada sekutu
bugisnya demikian pula di pihak Belanda-Bone, ada sekutu Makassarnya.
Politik Divide et Impera Belanda, terbukti sangat ampuh disini. Perang
Makassar ini adalah perang terbesar Belanda yang pernah dilakukannya di
abad itu.
B. Rumusan Masalah
Secara geografis daerah Sulawesi Selatan memiliki posisi yang sangat
strategis, karena berada di jalur pelayaran (perdagangan Nusantara). Bahkan
daerah Makasar menjadi pusat persinggahan para pedagang baik yang berasal
dari Indonesia bagian Timur maupun yang berasal dari Indonesia bagian
4
Barat. Dengan posisi strategis tersebut maka kerajaan Makasar berkembang
menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara.
Masing-masing kerajaan tersebut membentuk persekutuan sesuai dengan
pilihan masing-masing. Kerajaan Gowa dan Tallo membentuk persekutuan
pada tahun 1528, sehingga melahirkan suatu kerajaan yang lebih dikenal
dengan sebutan kerajaan Makasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Awal Berdirinya
Pada awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas, yang dikenal
dengan nama Bate Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi
pusat kerajaan Gowa: Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene,
Saumata, Bissei, Sero dan Kalili. Melalui berbagai cara, baik damai maupun
paksaan, komunitas lainnya bergabung untuk membentuk Kerajaan Gowa.
Cerita dari pendahulu di Gowa dimulai oleh Tumanurung sebagai pendiri
Istana Gowa, tetapi tradisi Makassar lain menyebutkan empat orang yang
mendahului datangnya Tumanurung, dua orang pertama adalah Batara Guru
dan saudaranya
Gambar di bawah merupakan peta Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan
pada abad 16 terdapat beberapa kerajaan di antaranya Gowa, Tallo, Bone,
Sopeng, Wajo dan Sidenreng. Untuk mengetahui letak kerajaan-kerajaan
tersebut, silahkan diamati gambar peta tersebut.
5
membentuk persekutuan pada tahun 1528, sehingga melahirkan suatu kerajaan
yang lebih dikenal dengan sebutan kerajaan Makasar. Nama Makasar
sebenarnya adalah ibukota dari kerajaan Gowa dan sekarang masih digunakan
sebagai nama ibukota propinsi Sulawesi Selatan.
6
Sebagai negara Maritim, maka sebagian besar masyarakat Makasar
adalah nelayan dan pedagang. Mereka giat berusaha untuk meningkatkan
taraf kehidupannya, bahkan tidak jarang dari mereka yang merantau untuk
menambah kemakmuran hidupnya.
Sejak Gowa Tallo sebagai pusat perdagangan laut, kerajaan ini
menjalin hubungan dengan Ternate yang sudah menerima Islam dari
Gresik. Raja Ternate yakni Baabullah mengajak raja Gowa Tallo untuk
masuk Islam, tapi gagal. Baru pada masa Raja Datu Ri Bandang datang ke
Kerajaan Gowa Tallo agama Islam mulai masuk ke kerajaan ini. Setahun
kemudian hampir seluruh penduduk Gowa Tallo memeluk Islam.
Mubaligh yang berjasa menyebarkan Islam adalah Abdul Qodir Khotib
Tunggal yang berasal dari Minangkabau.
Raja Gowa Tallo sangat besar perannya dalam menyebarkan Islam,
sehingga bukan rakyat saja yang memeluk Islam tapi kerajaan-kerajaan
disekitarnya juga menerima Islam, seperti Luwu, Wajo, Soppeg, dan Bone.
Wajo menerima Islam tahun 1610 M. Raja Bone pertama yang menerima
Islam bergelar Sultan Adam. Walaupun masyarakat Makasar memiliki
kebebasan untuk berusaha dalam mencapai kesejahteraan hidupnya, tetapi
dalam kehidupannya mereka sangat terikat dengan norma adat yang
mereka anggap sakral. Norma kehidupan masyarakat Makasar diatur
berdasarkan adat dan agama Islam yang disebut PANGADAKKANG. Dan
masyarakat Makasar sangat percaya terhadap norma-norma tersebut.
Di samping norma tersebut, masyarakat Makasar juga mengenal
pelapisan sosial yang terdiri dari lapisan atas yang merupakan golongan
bangsawan dan keluarganya disebut dengan “Anakarung/Karaeng”,
sedangkan rakyat kebanyakan disebut “to Maradeka” dan masyarakat
lapisan bawah yaitu para hamba-sahaya disebut dengan golongan “Ata”.
Dari segi kebudayaan, maka masyarakat Makasar banyak
menghasilkan benda-benda budaya yang berkaitan dengan dunia
pelayaran. Mereka terkenal sebagai pembuat kapal. Jenis kapal yang
dibuat oleh orang Makasar dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo. Kapal
7
Pinisi dan Lombo merupakan kebanggaan rakyat Makasar dan terkenal
sampai mancanegara.
8
Hindia Timur) dan Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan Makasar.
Dengan kondisi tersebut maka timbul pertentangan antara Sultan
Hasannudin dengan VOC, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan.
Peperangan tersebut terjadi di daerah Maluku.
9
Makasar, Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran.
Akhirnya Belanda dapat menguasai sepenuhnya kerajaan Makasar, dan
Makasar mengalami kehancurannya.
1. Ford Rotterdam.
2. Balla Lompoa.
10
3.Masjid Katangka.
8.Batu Pallantikang.
10.Benteng Tallo.
BAB III
KESIMPULAN
11
A. Kesimpulan
Kesultanan Gowa atau kadang ditulis Goa, adalah salah satu
kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan.
Rakyat dari kerajaan ini berasal dari Suku Makassar yang berdiam di
ujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Pada awalnya di daerah Gowa
terdapat sembilan komunitas, yang dikenal dengan nama Bate Salapang
(Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa:
Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei,
Sero dan Kalili. Sejak Gowa Tallo sebagai pusat perdagangan laut,
kerajaan ini menjalin hubungan dengan Ternate yang sudah menerima
Islam dari Gresik. Raja Ternate yakni Baabullah mengajak raja Gowa
Tallo untuk masuk Islam, tapi gagal. Baru pada masa Raja Datu Ri
Bandang datang ke Kerajaan Gowa Tallo agama Islam mulai masuk ke
kerajaan ini.
B. Saran
Kita sebagai siswa khususnya pendidikan sejarah harus mengetahui
tentang awal berdirinya suatu kerajaan dengan mengusung corak agama
islam yang seperti kita tahu bahwa islam menjadi negara mayoritas
didunia. Kita bisa belajar tentang bagaimana suatu kerajaan dalam
memulai suatu pemeritahan hingga mencapai puncak kejayaan yang
memerlukan waktu yang sangat lama. Kita bisa mengambil pelajaran dari
peristiwa tersebut untuk kehidupan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.e-dukasi.met/mol/mo_full.php?moid=121&fname=sej107_10.htm
12
http://id.Wikipedia.org/wiki/kesultanan_Gowa
http://blog.unila.ac.id/redha/2009/01/04/kerajaan-islam-nusantara-kerajaan-islam-
di-Sulawesi/
13