AZIMAR KAYLA
MAKALAH
KERAJAAN ISLAM DI JAMBI
DI SUSUN OLEH :
KELAS : X MIA 1
MAN 2 KAMPAR
KEC. KAMPAR KAB. KAMPAR
TP. 2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta ala yang telah menunjukkan kepada kita semua
jalan yang benar. Shalawat dan salamnya penulis haturkan kepada Nabi pembawa berkah dan
penghancur kebatilan, Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam. Penulisan Makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran. Selain itu tujuan penulis menyusun Makalah
ini adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai Kerajaan Islam di Nusantara yaitu Kerajaan
Kerajaan Islam Di Jambi. Dalam penyelesaian Makalah ini, penulis banyak menemui kesulitan.
Namun berkat bimbingan dari beberapa pihak, akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan
walaupun masih banyak kekurangannya. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis
juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar tugas ini menjadi lebih
baik dan berguna di masa depan. Mudah-mudahan Makalah ini dapat membuktikan bahwa
penulis dapat melaksanakan tugas ini dengan semaksimal mungkin dan dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan rekan-rekan pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1. Awal masuk Kerajaan Islam Di jambi
2. Sultan Kerajaan Jambi
3. Kependudukan Kerajaan Jambi
4. Pemerintahan Kerajaan Jambi
5. Bangunan Bersejarah di Kerajaan Jambi
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah kedatangan Islam, terjadi proses penyebaran yang begitu luas. Akibatnya tumbuh
dan berkembangnya kerajaan – kerajaan Islam dikepulauan Indonesia. Kerajaan Islam
tersebut tumbuh dan berkembang di daerah Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku,
Sulawesi, dan Kalimantan.
Kerajaan islam di Sumatra yang dimulai dari berita awal abad ke-16 dari Tome Pires
dalam Sume Oriental (1512 – 1515) mengatakan bahwa Sumatra, terutama disepanjang
pesisir selat Malaka dan pesisir barat Sumatra telah banyak kerajaan islam baik yang besar
maupun yang kecil. Kerajaan – kerajaan tersebut adalah Aceh, Bican, Lambri, Pedir, Pirada,
Pase, Aru, Arcat, Rupat, Siak, Kampar, Tongakal, Indragiri, Jambi, Palembang, Andalas,
Pariaman, Minangkabau, Tiku, Panchur, dan Barus.
Kerajaan – kerajaan tersebut ada yang tengah mengalami perkembangan bahkan ada yang
sedang mengalami keruntuhan karena pergeseran politik satu dengan lainnya. Berdasarkan
sumber sejarah lainnya bahkan data arkeologis ada kerajaan Islam yang sudah tumbuh sejak
dua abad sebelum kehadiran Tome Pires, yaitu Kerajaan Islam Samudra Pasai.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Awal masuk Kerajaan Islam Di Jambi?
2. Siapa saja Sultan – Sultan Kerajaan
3. Apa saja Peninggalan dari Kerajaan Jambi?
C. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi Tugas Mata Pelajaran
2. Mempelajari Kerajaan di Jambi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sebagaimana kita ketahui bahwa Islam pertama sekali masuk ke Indonesia adalah
pada abad pertama hijrah atau abad ketujuh dan kedelapan Masehi langsung dari
Arab.
2. Wilayah pertama masuk Islam adalah Pesisir Sumatera (Samudra Pasai atau
Peureulak), setelah terbentuknya masyarakat Islam maka Raja Islam pertama berada
di Aceh.
Pangeran Ratu Raden Kholid( Chulit ) / Sultan Abdul Rahman I bin SULTAN
1690 - 1721
ABDUL MUHYI [ Sultan Sri Maharaja Batu ] Hulu Jambi
Mas’ud Badruddin bin Ahmad / Sultan Ratu Seri Ingalaga 1790 – 1812
Mahmud Muhieddin bin Ahmad Sultan Agung Seri Ingalaga 1812 – 1833
3. Kependudukan
Penduduk Jambi relatif jarang. Pada 1852 jumlah penduduk diperkirakan hanya sebanyak
60.000 jiwa, dan Jambi Timur nyaris tidak berpenghuni. Etnis Melayu berdiam di pinggiran
sungai Batang Hari dan Tembesi. Orang Kubu menghuni hutan-hutan, sedangkan
orang Batin mendiami wilayah Jambi Hulu. Pendatang dari Minangkabau disebut sebagi
orang Penghulu, yang menyatakan tunduk pada orang-orang Batin.
4. Pemerintahan
Kesultanan Jambi dipimpin oleh raja yang bergelar sultan. Raja ini dipilih dari
perwakilan empat keluarga bangsawan (suku): suku Kraton, Kedipan, Perban dan Raja
Empat Puluh. Selain memilih raja keempat suku tersebut juga memilih pangeran ratu, yang
mengendalikan jalan pemerintahan sehari-hari. Dalam menjalankan pemerintahan pangeran
ratu dibantu oleh para menteri dan dewan penasihat yang anggotanya berasal dari keluarga
bangsawan. Sultan berfungsi sebagai pemersatu dan mewakili negara bagi dunia luar.
3) Jembatan Betrix
Jembatan Beatrix atau yang kerap di sebut masyarakat sebagai Beatrix Brug,
terletak di Kabupaten Sarolangun. Membentang di atas Sub-DAS Batanghari, Sungai
Batang Tembesi Sarolangun.
Kawasan Kota Lama / Kota Tua Batang Hari merupakan tempata yang menjadi
cikal bakal Kota Tembesi, berada di Jalan Lintas Sumatera Jalur Tengah (Jalinteng)
Batang Hari Jambi.
Nama – nama kerajaan Islam dinusantara :
1. Kesimpulan
Dari sejarah diatas kita telah mengetahui perkembangan agama islam begitu meluas dan
sangat pesat pengikutnya. Begitu juga Kerajaan – kerajaan yang di Nusantara begitu terbuka
menerima agama yang baru diketahui masyarakat diterima dengan penuh damai dan tanpa
ada pertempuran.
Kehadiran agama Islam di Jambi mendapat tanggapan yang cukup berarti di kalangan
masyarakat. Di Jambi agama Islam tidak hanya diterima oleh lapisan masyarakat pedesaan
atau pedalaman malainkan juga merambah lapisan masyarakat perkotaan.
Dan kita sebagai Pemuda yang begitu semagat mencari lagi perkembangan islam di
nusantara dan akan melebar luas kan pengetahuan yang telah diperoleh dan menerima apa
yang belum diketahui.
DAFRAR PUSTAKA
http://mixsejarahindo.blogspot.com/2018/01/kerajaan-islam-di-jambi.html
https://docplayer.info/72931283-Makalah-kerajaan-islam-di-nusantara-kerajaan-samudra-
pasai.html
https://pustakamakalahadress.blogspot.com/2019/08/makalah-kerajaan-islam-di-riau-dan-
jambi.html
https://www.google.com/search?q=Foto+-
+foto+kerajaan+jambi&safe=strict&rlz=1C1CHBF_enID928ID928&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ved=2ahUKEwjBgqu-
vMruAhXJwTgGHdQ8C9cQ_AUoAnoECAgQBA&biw=1093&bih=455#imgrc=pU9hORJTOi
btAM