Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................. 1


PENDAHULUAN ......................................................................................... 2
A. Latar Belakang ................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Masalah .................................................................................. 2
PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
A. Perkembangan islam di Malaysia dan faktor-faktornya .................... 3
B. Perkembangan islam di Brunei Darussalam dan faktor-faktornya .... 5
C. Perkembangan islam di Thailand dan faktor-faktornya ..................... 6
PENUTUP ..................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ........................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9

1
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang
Islam melayu merupakan salah satu dari tujuan wilayah peradaban islam
terbesar di dunia. Kedudukan islam melayu tidak terlepas dari asia tenggara yang
disebut juga indonesia melayu. Sampai saat ini waktu kedatangan islam
diindonesia belum diketahui secara pasti.dan memang sulit untuk mengetahui
kapan suatu kepercayaan mulai diterima oleh suatu komunitas tertentu.disamping
wilayah itu nusantara yang luas dengan banyak daerah perdagangan yang
memungkinkan terjadinya kontak dengan orang asing, mengakibatkan suatu
daerah mungkin lebih awal menerima pengaruh islam dari pada daerah lain.
Penyebara islam telah banyak berperan pada masyarakat melayu dari berbagai
kehidupan terutama perkembangan politik.

B . Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan islam di Malaysia dan apa saja faktor-
faktornya?
2. Bagaimana perkembangan islam di Brunei Darussalam dan apa saja
faktor-faktornya?
3. Bagaimana perkembangan islam di Thailand dan apa saja faktor-
faktornya?

C . Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui perkembangan islam di Malaysia dan faktor-faktornya.
2. Untuk mengetahi perkembangan islam di Brunei Darussalam dan faktor-
faktornya.
3. Untuk mengetahui perkembangan islam di Thailand dan faktor-faktornya.

2
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Islam Di Malaysia Dan Faktor-Faktornya


Hubungan Nusantara dengan Asia Barat sejak zaman Islam dikatakan
berlaku sejak abad ke-17 Masehi lagi. Berpedoman kepada beberapa fakta sejarah
yang terdapat saat ini sama ada dalam bentuk laporan, catatan, situasi kebudayaan
masyarakat dan inskripsi-inskripsi, ahli-ahli sejarah berpendapat terutama
sejarahan daerah berpendapat kedatangan Islam ke Nusantara berlaku pada abad
ke-7 dan ke-8 Masehi. Sedangkan Sejarawan Barat berpendapat kedatangannya
berlaku di sekitar abad ke-13 Masehi. Ditanah Melayu kebanyakan para sejarawan
daerah mengandaikan kedatangannya disekitar abad ke-9 dan pada abad ke-12
Masehi. Kebanyakan sejarawan Barat berpendapat berlaku di sekitar abad ke-15
Masehi yang bermula dari Malaka. Namun demikian berdasarkan kepada kajian
yang lebih menyeluruh di samping terdapat beberapa penemuan baru diyakini
kedatangan Islam ke alam Melayu berlaku sejak abad ke-7 dan ke-8 Masehi lagi.1
Walaupun bagaimana pun penyebaran secara lebih pesat dan menyeluruh
didapati berlaku dalam abad ke-15 dan ke -16 Masehi. Terdapat beberapa faktor
yang mendorong penyebaran Islam secara lebih positif di saat dimana antara
faktor-faktor tersebut ada perkaitan atau pengaruh mempengaruhi antara satu
sama lain. Antara faktor- faktor tersebut ialah :
1. Faktor perlombaan penyebaran agama
Kepulauan Nusantara berangsur-angsur menerima perubahan akibat
pengaruh yang dibawa oleh Islam di samping perkembangan pesat perdangangan
dengan luar negeri. Kemasyuran itu menarik minat bangsa barat terutama orang-
orang Portugis melakukan imigrasi ke daerah ini. Dengan penghijrahan itu
mendorong bagi mempercepat serta mempergiatkan lagi penyebaran agama Islam
didaerah ini. Pada tahun 1498 Masehi vasco da Gama berjaya mendapatkan India,
dengan itu mereka menyerang kapal-kapal Islam dari Mesir.
2. Faktor Perkawinan

1
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004), Hal.266.

3
Bagi mengembangkan lagi dakwah Islamiah, perkawinan juga dapat
memainkan peranan secara lebih mantap dan berkesan. Perkawinan yang biasa
berlaku disini dalam periode permulaan Islam ialah perkawinan antar saudagar-
saudagar Islam dengan gadis-gadis pribumi, terutama putri-putri dikalangan istana
dan pembesar-pembesar negeri. Begitu juga perkawinan antara seorang Raja
dengan putri-putri Raja di negeri jiran atau di negeri yang ditaklukinya. Kedua
struktur perkawinan itu merupakan faktor pembantu dalam menyebarkan Islam
didaerah ini.
3. Faktor Perdagangan
Kegiatan perdagangan antara Arab, Farsi dan India dengan Nusantara
dikatakan telah berlaku sejak beberapa abad sebelum masehi hingga ke zaman
kedatangan Islam pada abad ke-17 dan ke-8 Masehi. Sejak zaman awal Islam lagi
pedagang-pedagang Arab-Islam disamping menjalankan aktivitas perdangangan
di Nusantara mereka telah memperkenalkan agama suci itu dimana-mana saja
pelabuhan yang mereka singgahi. Dari sifat mulia dan kepribadian yang tinggi
serta amalan-amalan agama Islam yang dianut oleh mereka. Situasi tersebut
menyebabkan mereka senantiasa disanjung tinggi dan dipercayai oleh segenap
lapisan masyarakat.
4. Faktor Penguasaan Syahbandar
Syahbandar merupakan orang yang bertanggung jawab penuh untuk
menjalankan urusan sebuah pelabuhan, maju dan mundur, aman dan gawat sebuah
pelabuhan itu adalah begantung kepada kebijakan seorang syahbandar. Selain dari
peranan utamanya untuk memajukan pelabuhan ia juga boleh memainkan peranan
sampingan bagi mengembangkan agama Islam. Pada setiap pelabuhan dilantik
beberapa orang syahbandar, khususnya dalam kerja-kerja impor dan ekspor. Sejak
abad ke-13 Masehi lagi perdagangan Nusantara kebanyakannya dimonopoli oleh
pedagang-pedagang Islam yang terdiri dari bangsa Arab, Farsi dan India.
Dengan itu dapatlah ditegaskan bahwa syahbandar bukan saja merupakan
golongan yang terpenting kepada pedagang bahkan juga kepada Raja-Raja. Dalam
situasi tersebut kedudukan mereka begitu penting dan berpengaruh sekaligus
seolah-olah berperan sebagai penasehat kepada Raja-Raja. Mereka boleh

4
mempengaruhi Raja untuk melipat gandakan kemajuan perdagangan dengan
memberi keutamaan dan kemudahan kepada pedagang-pedagang Islam.
B. Perkembangan Islam di Brunei Darussalam Dan Faktor-Faktornya
Perkembanagan dan kemajuan Islam di Brunei semakin nyata setelah
rajanya Awak Alak Batatar memeluk Agama Islam pada tahun 1368 M, dengan
gelar Sultan Mahmud Syah yang menjadikan Islam sebagai agama resmi negara.
Usaha-usaha mengembangkan agama Islam dilakukan secara menyeluruh baik
dalam maupun luar negeri.Kemasyuran Islam di Brunei mendorong imigrasi
agama Islam ke negeri itu.Perkembangan dan mejunya Islam di Brunei lebih
cepat. Setelah pusat penyebaran dan kebangkitan Islam di Malaka jatuh ketangan
Portugis pada tahun 1511 M, sehingga banyak ahli agama Islam pindah ke Brunei.
Brunei menjadi pusat pengembangan agama Islam pada masa
pemerintahan sultan Bolkiah (sultan Brunei yang ke-5), diantara cara Sultan
Bolkiah mengembangkan ajaran agama Islam yaitu melalui perkawinan.2 Agama
Islam dikembangkan oleh mubaligh luar negeri juga dikembangkan oleh orang-
orang Brunei yang telah mendapatkan pengetahuan agama Islam dari negeri Jiran.
Pelajaran yang diterima oleh orang-orang Brunei itu menjadi amal mereka dengan
teguhnya. Semangat keislaman orang Brunei begitu kokoh karna menyerahkan
diri mereka semeta-mata karna Allah.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Islam di Brunei
Darussalam adalah:
1. Faktor Perdagangan
Pada abad ke-19 M, perdagangan-perdagangan Arab-Persia menguasai
perdagangan laut diantara dunia Arab hingga hingga ke Cina. Malah mereka
menjadi penghubung diantara kepulauan Melayu dengan Cina. Dan juga,
perdagangan Portugis dan Arab merupakan golongan yang memainkan peranan
penting dalam penyebaran Islam disekitar pulau-pulau Melayu.Brunei juga
merupakan salah satu kawasan yang dianggap maneriam Islam melalui golongan
itu.

2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta: PT. Raja Grafinda Persada , 1999), Hal.327-328.

5
2. Keduduken Yang Strategis
Kedudukan Brunei yang strategis turut membantu penyebaran Islam
kenegeri itu, Brunei terletak di pantai barat Borneo yang menghadap kelaut Cina
Selatan yang menjadi laut perdagangan, laut yang utama pada masa itu. Para
pedagang Asing Asia Tenggara pada masa itu sangat mengenali Brunei dan
kedudukannya sehingga mereka dapat mengetahui kedudukan jarak antara Brunei
dengan pelabuhan lain.
3. Peranan Pendakwah
Kegiatan Islam oleh pendakwah Islam di anggap berpengaruh ini di
mulai pada kurun waktu waktu yang ke-10 dan seterusnya.Ia berkemungkinan
terbit dari persaingan yang wujud di antara Islam dan kristen melalui ciri-ciri
perang salip yang berlaku di Eropa..
4. Melalui Perkawinan
Amalan perkawinan merupakan salah satu faktor universal yang
membantu penyebaran Islam di tempat, dan di dunia ini. Dalam kontek
penyebaran Islam di Asia Tenggara Brunei juga tidak terkecuali.
C. .Pekembangan Islam di Thailand dan Faktor-Faktornya
Dakwah Islam senantiasa di seluruh penjuru dunia. Islam adalah agama
yang tidak mengenal batas dan sekat-sekat nasionalisme. Adapun di sebuah negeri
yang mayoritas penduduknya bukanlah pemeluk agama Islam ialah Thailand.3
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan islam di Thailand
1. Thailand dikenal sebagai negara yang pandai menjual potensi pariwisata
sekaligus sebagai salah satu negara agraris yang cukup maju di Asia Tenggara.
Mayoritas penduduk Thailand adalah bangsa Siam, Tionghoa dan sebagian kecil
bangsa Melayu. Jumlah kaum muslim di Thailand memang tidak lebih dari 10%
dari total 65 juta penduduk, namun Islam menjadi agama mayoritas kedua setelah
Budha. Penduduk muslim Thailand sebagian besar berdomisili di bagian selatan
Thailand, seperti di propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat dan sekitarnya yang
dalam sejarahnya adalah bagian dari Daulah Islamiyyah Pattani. Kultur melayu

3
Ratu Suntiah dan Maslani, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Interes Media Foundation,
2004), Hal. 201-202.

6
sangat terasa di daerah selatan Thailand, khususnya daerah teluk Andaman dan
beberapa daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Bahkan beberapa
nama daerag berasal dari bahasa Melayu, seperti phuket yang berasal dari kata
bukit dan trang yang berasal dari kata terang.
2. Thailand dimulai sejak kerajaan Siam mengakuisi kerajaan Pattani Raya
(atau lebih dikenal oleh penduduk muslim Thai sebagai Pattani Darussalam).
Pattani berasal dari kata Al Fattani yang berarti kebijaksanaan atau cerdik karena
di tempat itulah banyak lahir ulama dan cendekiawan muslim terkenal. Berbagai
golongan masyarakat dari tanah Jawa banyak pula yang menjadi pengajar Al-
Qur’an dan kitab-kitab Islam berbahasa Arab Jawi. Beberapa kitab Arab Jawi
sampai saat ini masih diajarkan di beberapa sekolah muslim dan pesantren di
Thailand Selatan.
3. Perkembangan Islam di Thailand semakin pesat saat beberapa pekerja
muslim dari Malaysia dan Indonesia masuk ke Thailand pada akhir abad ke-19.
Saat itu mereka membantu kerajaan Thailand membangun beberapa kanal dan
system perairan di Krung Theyp Mahanakhon (sekarang dikenal sebagai Propinsi
Bangkok). Beberapa keluarga muslim bahkan mampu menggalang dana dan
mendirikan masjid sebagai saran ibadah, sebuah masjid yang didirikan pada tahun
1949 oleh warga Indonesia dan komunitas muslim asli Thailand.
4. Di Masjid Jawa adalah masjid lain yang juga didirikan oleh komunitas
warga muslim Indonesia di Thailand. Sesuai dengan namanya, pendiri masjid ini
adalah warga Indonesia suku Jawa yang bekerja di Thailand. Namun demikian,
anak cucu para pendiri masjid ini berbicara dalam bahasa Thai dan Inggris saat
menceritakan asal muasal berdirinya Masjid Jawa ini. Masjid Indonesia dan
Masjid Jawa hanyalah sebagian dari lima puluhan masjid lain yang tersebar di
seluruh penjuru Bangkok.

7
PENUTUP

A . Kesimpulan
penyebaran secara lebih pesat dan menyeluruh didapati berlaku dalam
abad ke-15 dan ke -16 Masehi. Terdapat beberapa faktor yang mendorong
penyebaran Islam secara lebih positif di saat dimana antara faktor-faktor tersebut
ada perkaitan atau pengaruh mempengaruhi antara satu sama lain. Yaitu faktor
perlombaan penyebaran agama, faktor perkawinan, faktor perdagangan dan faktor
penguasaan syahbandar.
Brunei menjadi pusat pengembangan agama Islam pada masa
pemerintahan sultan Bolkiah (sultan Brunei yang ke-5), diantara cara Sultan
Bolkiah mengembangkan ajaran agama Islam yaitu melalui perkawinan. Agama
Islam dikembangkan oleh mubaligh luar negeri juga dikembangkan oleh orang-
orang Brunei yang telah mendapatkan pengetahuan agama Islam dari negeri Jiran.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhinya yaitu faktor perdagangan, kedudukan
yang strategis, peranan pendakwah dan melalui perkawinan.
Thailand dikenal sebagai Negara yang pandai menjual potensi pariwisata
sekaligus sebagai salah satu Negara agraris yang cukup maju di asia tenggara.
Thailand dimulai sejak kerajaan siam mengakuisi kerajaan pattani raya (atau lebih
dikenal oleh penduduk muslim Thai sebagai pattani Darussalam). Perkembangan
islam di Thailand semakin pesat saat beberapa pekerja muslim dari Malaysia dan
Indonesia masuk ke Thailand pada akhir abad ke-19. Di masjid jawa adalah
mmasjid lain yang juga didirikan oleh komunitas warga muslim Indonesia di
Thailand.

8
DAFTAR PUSTAKA

Maslani dan Suntiah Ratu. 2004. Sejarah Peradaban Islam.Bandung: Interes


Media Foundation
Thohir Ajid.2004. Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Yatim Badri. 1999. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafinda Persada

Anda mungkin juga menyukai