PROPOSAL
Oleh:
YULIANDA ERTIKA
NIM. 2061201008
PEKANBARU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
efektif dan efisien, salah satunya dengan dapat dilakukannya berbagai kegiatan
transaksi tanpa adanya tatap muka secara fisik. Disisi lain, hal ini sejalan
umumnya.
e-government.
tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan. Dengan apa yang
dihasilkan dari tujuan suatu kinerja dapat memberikan dampak positif yang besar
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Menurut
Mangku negara (2011:22) Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan
faktor situasional. Faktor individual meliputi sikap, sifat sifat kepribadian, sifat
fisik, keinginan atau motivasinya, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan
latar belakang budaya. Faktor situasional meliputi faktor sosial, organisasi, jenis
Penialaian kinerja menggunakan dua cara, yaitu penilaian perilaku kerja dan
penilaian perencanaan kerja atau yang biasa disebut dengan Sasaran Kerja
Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Seluruh pegawai untuk
membuat perencanaan kerja yang akan dilakukan selama kurun waktu satu tahun
waktu satu tahun yang berguna untuk kenaikan pangkat. Perencanaan kinerja ini
dilakukan oleh masing-masing pegawai dalam waktu satu tahun yang nantinya
kinerja pegawai.
teknologi yang bekembang pada saat sekarang, sedangkan sumber daya manusia
harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada agar negara bisa bersaiang
secara global. Peneliti belum dapat memberikan beberapa bukti untuk ditujukan
untuk melakukan penelitian terhadap fenomena yang terjadi , maka adapun judul
sebagai beriku:
kota Pekanbaru
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pemahaman penulis
Pekanbaru.
3. Bagi Akademis
dalam melakukan penelitian yang sama pada masa yang akan datang
dalam penelitian ini mulai dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun sistematika
Dalam bab ini diuraikan landasan teori yang nantinya akan sangat
hipotesis.
Pada bab ini akan dibahas analisis data tentang pengaruh efektivitas dan
Pekanbaru.
Pada bab ini akan di jelaskan hasil analisa kesimpulan yang ditarik
TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya”.
Sumber Daya Manusia mendefinisikan bahwa : “Manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara
orang lain sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efesien dan
efektif.
serangkaian kegiatan yang didalam terdapat suatu proses yang berbedaya itu
planning, organizing, actuating dan controlling sehingga bias memanfaatkan
sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efesien.
Fungsi manajemen adalah elemen – elemen dasar yang akan selalu ada
dan melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
Menurut George R. Terry dan Leslie W Rue dalam buku Dasar – Dasar
dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat
tenaga kerja.
4. Pemotivasi,(motivating)adalahmengarahkanataumenyalurkanperilakumanu
siakearahtujuan – tujuan.
5. Pengendalian, (controlling) adalah mengukur pe laksanaan dan tujuan-
seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien
perusahaan atau organisasi maka evaluasi pekerjaan yang dilakukan secara rutin
akan terlaksanakan dengan baik pula. Fungsi – fungsi manajemen sumber daya
kerja, agar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efesien
pegawai, agar mau kerjasama dan bekerja efektif serta efesien dalam
organisasi.
organisasi dan kebutuhan pegawai, agar tercipta kerja sama yang serasi
kondisi fisik, mental, loyalitas, agar mereka tetap mau bekerja sama
sampai pensiun.
organisasi.
suatu organisasi.
2.1.4 TujuanManajemenSumberDayaManusia
melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis dan sosial".
bermotivasi dan berkinerja yang tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap
mencapai tujuannya.
5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja
mencapai tujuannya.
manajemen.
2.2 Kinerja
dalam hal ini sumber daya manusia menjadi faktor penentu bagi perusahaan
kinerja pegawai adalah hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan
prestasi kerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang
berlaku, dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta perilaku
dan tindakan.
periode tertentu.
segala sesuatu yang melekat pada karyawan untuk melaksanakan kegiatan atau
penting dan berpengaruh ketika suatu organisasi atau instansi akan melakukan
reposisi staf atau mutasi karyawan atau pegawai. Hasil penilaian kinerja tersebut
Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang penilaian kinerja Pegawai Negei
Sipil (PNS). Dengan PP ini maka penilaian kinerja PNS terjamin objektivitasnya,
dan tidak lagi bisa diukur berdasarkan kedekatan dengan atasan semata. PNS yang
periode waktu tertentu, yang umumnya dilakukan sekali dalam setahun untuk
dalam pekerjaannya.
1. Objektif
2. Terukur
3. Akuntabel
4. Partisipasif
5. Transparan
2019 bahwa perencanaan kinerja PNS terdidi atas penyusunan dan penetapan SKP
1. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Sasaran Kerja Pegawai adalah rencana kerja
pegawai yang disusun berdasarkan rencana kerja tahunan instansi dan target yang
akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas jabatan oleh seorang PNS. Penilaian
kinerja dengan menggunakan SKP ini meliputi beberapa aspek yaitu kuantitas,
kualitas, waktu dan biaya sesuai dengan karakteristik, sifat dan jenis kegiatan
a) Kuantitas
Kuantitas kerja dapat dilihat dari jumlah kerja dan penggunaan waktu. Jumlah
waktu adalah banyaknya waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas dan
pekerjaan.
b) Kualitas
Kualitas kerja dapat diukur melalui ketepatan, kelengkapan, dan kerapian. Yang
c) Waktu
sesuai dengan waktu yang diberikan. Visi dan misi suatu organisasi akan tercapai
apabila pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dapat dilaksanakan sesuai dengan
d) Biaya
segala sumber daya keuangan yang ada di dalam organisasi yang bersangkutan
untuk membantu penyelesaian tugas pekerjaan baik dari segi waktu maupun hasil
kerja.
2. Perilaku Kerja Selain dengan SKP, penilaianm kerja juga diukur dengan
integritas, komitmen, disiplin, kerjasama, dan khusus bagi pejabat struktural yaitu
a) Orientasi Pelayanan
Orientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan,
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Dalam etika, integritas
c) Komitmen
d) Disiplin
Disiplin yang dimaksud adalah kesanggupan PNS untuk mentaati kewajiban dan
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman
disiplin.
e) Kerjasama
Kerjasama diartikan sebagai kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja sama
dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain
dalam menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga
f) Kepemimpinan
atau orang lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya demi tercapainya tujuan
organisasi. Dalam suatu organisasi diperlukan seorang pemimpin yang baik yang
kualitas maupun kuantitas yang dicapai pegawai per satuan periode waktu pada
diberikan kepadanya.
yang harus diperhatikan dan dipenuhi. Salah satunya yaitu bagaimana kinerja
karyawan atau pegawai. Karyawan atau pegawai dituntut untuk ptoduktif dengan
kinerjaterbaiknya demi tercapai tujuan dari perusahaan atau instansi. Maka perlu
berikut :
3. Team factors. ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan
sekerja.
4. System factor, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang
diberikan organisasi
potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge + skill), artinya jika pegawai
kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi
dikondisikan dengan baik, maka otomatis kinerja karyawan atau pegawai akan
semakin meningkat. Apabila ingin kinerja karyawan berjalan dengan baik maka
indikator kinerja juga digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja hari demi hari
1.Pemahaman atas tugas pokok dan fungsi, Dalam menjalankan tupoksi, bawahan
harus terlebih dahulu paham tentang tugas pokok dan fungsi masing-masing serta
2. Inovasi
karyawan juga harus disiplin dalam mengerjakan tugas dengan telit dalam bekerja
5. Kerjasama,
5. Kemampuan kerja sama. Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu
2.Kualitas. Kualitas terhadap hasil yang dicapai, dan ini adalah elemen penting,
pekerjaan menjadi pasti. Ini adalah modal untuk membuat kepercayaan pelanggan.
Pengertian pelanggan disini berlaku juga terhadap layanan pada bagian lain
4. Taat asas. Tidak saja harus memenuhi target, kualitas dan tepat waktu tapi juga
harus dilakukan dengan cara yang benar transfaran dan dapat dipertanggung
jawabkan.
penelitian ini meliputi pemahaman atas tugas pokok dan fungsi, inovasi,
2.3 Efektivitas
kerja yang lebih baik dalam menyelesaikan tugas. Berbagai teratur konsep yang
membahas efektifitas kinerja menunjukkan hasil yang dicapai dalam arti bahwa
efektitivitas kerja adalah suatu kegiatan yang diukur besar kecilnya penyesuain
antara tujuan dan harapan yang ingin dicapai dalam kerja dengan hasil yang baik.
jelasnya jika sasaran atau tujuan telah tercapai sesuaisumber dengan yang telah
pengertian atau definisi efektifitas menurut beberapa ahli ekonomi yaitu sebagai
berikut:
seberapa besar tingkat kelekatan output (keluaran) yang dicapai dengan output
yang diharapkan dari jumlah input (masukan) dalam suatu perusahaan atau
seseorang.
perusahaan yang menyatakan seberapa target yakni kuantitas, kualitas dan waktu
telah tercapai secara jauh, dimana makin besar persentase target yang dicapai
yang menunjukkan seberapa jauh suatu target yang telah dicapai oleh manajemen
seperti kualitas, kuantitas dan waktu, dimana target tersebut sudah ditentukan
terlebih dahulu. semakin banyak suatau target yang dapat di capai maka akan
semakin efektif pula kegiatan tersebut. Kata efektivitas juga dapat di artikan
sebagai usaha tertentu atau suatu tingkat keberhasilan yang dapat dicapai oleh
1) Waktu
semakin lama tugas dibebankan itu dikerjakan, maka semakin banyhak tugas lain
yang menyusul dan hal ini memperkecil tingkat efektifitas kerja karena memakan
2) Tugas
Tugas bawahan harus di beri tahukan maksud dan pentingnya tugas-tugas yang
3) Produktifitas
akan dapat menghasilkan efektifitas kerja yang baik demikian pula sebaliknya.
4) Motivasi
tujuan mereka yang sensitif semakin termotifasi pegawai untuk bekerja secara
6) Pengawasan
Dengan adanya pengawasan maka kinerja pegawai dapat terus terpantau dan hal
7) Lingkungan Kerja
Lingkungan tempat bekerja adalah menyangkut tata ruang cahaya dan pengaruh
Perlengkapan fasilitas adalah suatu sarana dan peralatan yang disediakan oleh
pimpinan dalam bekerja. semakin baik saran yang disediakan oleh perusahaan
akan mempengaruhi semakin baik kerja seseorang dalam mencapai tujuan atau
pegawai. Apabila faktor tersebut tidak ada maka organisasi sulit meningkatkan
terhadap tata tertib di sekolah). Sedangkan pola asuh berarti bentuk atau sistem
dalam menjaga, merawat dan mendidik. Jika ditinjau dari terminologi, pola asuh
anak adalah suatu pola atau sistem yang diterapkan dalam menjaga, merawat dan
mendidik seorang anak yang bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu.Pola
perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negatif atau positif.
diwujudkan.Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan
dapat tercapai.
yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya kebijakan harus
operasional.
5. Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perludijabarkan
apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien makaorganisasi tersebut tidak
sebagaiberikut:
1. Pencapaian Tujuan
suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuanakhir semakin terjamin,
beberapa faktor, yaitu: kurun waktu dan sasaran yang merupakan target kongkrit.
2. Integrasi
3. Adaptasi
lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan pengisian
tenaga kerja.
efektivitas, yaitu:
1. Pencapaian Tujuan
2. Integrasi
3. Adaptasi
efektivitas. Dalam hal ini adalah Efektivitas kerja pegawai pada DPMPTSP Kota
Pekanbaru
tujuan. maka hal ini tentunya bermanfaat bagi organisasi pencapain tujuan
manyangkut tujuan organisasi sendiri, pegawai dan pihak dari luar organisasi
utama yaitu.
secara menyeluruh dan bersifat umum untuk daerah tertentu Menjamin terhadap
menjadikan pemerintah dapat bekerja dengan lebih cepat, tepat, efisien dan efektif
serta akurat dan akuntabel terutama dalam menghasilkan data dan informasi yang
maka layanan pemerintah harus selalu online (terbuka) selama 24 jam 7 hari
pelayanan pemerintah secara online govemment, maka masyarakat tidak lagi harus
datang secara fisik dan berkumpul di kantor pemerintahan, akan tetapi cukup
duduk di depan komputer atau laptop atau bahkan gadgenya untuk mengakses
pelayanan yang dibutuhkan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan
bahwa kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan kepulauan,
Siapa saja, kapan saja, dan di mana saja bisa mengakses data dan informasi sesuai
government atau aplikasi tertentu, sehingga ongkos dan waktu yang dicurakan
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, bahwa beberapa kota yang
dasarnya memiliki kesamaan. Jika dilihat dari tabel faktor sukses (Napitupulu,
2015)
yaitu:
sistem
Oleh karena itu, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perancang atau
1. Efisiensi (Efficiency)
dan kualitas informasi yang disediakan. Efisiensi juga berarti kejelasan dan
pencari) dalam web dan sebaik apa diorganisir, sebaik apa website menyesuaikan
2. Kepercayaan (trust)
bebas dari gangguan dan bahwa situs ini melindungi informasi pribadi. Aspek ini
tersebut, pengarsipan secara aman data yang dimasukkan ke dalam situs ini dan
apakah data yang disediakan oleh masyarakat hanya digunakan sesuai tujuan awal
memasukkan data.
3. Reliabilitas (Reliability)
menerima layanan dari situs. Dimensi ini mencakup pula kecepatan mengunduh
formulir dari situs e-government, apakah situs tersedia dan dapat diakses kapan
berhasil pada percobaan pertama, apakah layanan yang disediakan oleh situs tepat
waktu, seberapa cepat halaman situs diunduh, dan apakah situs e -government
bantuan saat dibutuhkan. Dimensi akhir ini berkaitan dengan interaksi masyarakat
dengan customer service di bagian help desk situs saat mereka mengalami
oleh customer service dalam memecahkan masalah pengunjung situs, yang dapat
dilihat dari respon cepat dari customer service terhadap pertanyaan pengguna
responsive.
penelitian ini. Maka ada beberapa penelitian terdahulu yang meneliti berkaitan
Judul
No Peneliti Variabel Metode Hasil Penelitian
Penelitian
Muhamma d Yusif Pengaruh E- Government, Egovern Regresi Hasil Penelitian
1. Azis dkk (2022) Kompetensi dan Gaya ment Linear Menunjukkan bahwa
Jurnal Magister Kepemimpin an Terhadap (X1) Berganda nilai t erhitung variabel E-
Manajeme n Nobel KinerjaAparatur Sipil Kompete Government (X1)
Indonesia, Vol 3 Negara pada Badan nsi (X2) sebesar 0,743 < t tabel
No 6 ISSN 2776- Keuangan Daerah Kota Kepemi 2,039, sehingga dapat
9232 Parepare mpinan disimpulkan bahwa tidak
(X3) dapat berpengaruh
Kinerja signifikan dari variabel
(Y) E- Governmen terhadap
kinerja. Untuk variabel
kompetensi (X2)
didaptkan nilai t erhitung
4,239> t tabel 2,039,
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa
terdapat signifikan
variabel kompetensi
terhadap kinerja. Untuk
variabel Gaya
Kepempinan (X3)
didapatkan nilai terhitung
sebesar 2,456> t tabel
2,039, sehingga dapat
disimpulkan bahwa
Terdapat pengaruh
Signifikan Gaya
Kepemimpinan
terdapat Kinerja.
2. Eddy Pengaruh E- E- Regresi Hasil Penelitian
Basuki, Government Governme Linear Menunjukkan
Diki dan nt (X1) Bergand bahwa nilai t hitung
firdaus Efektivitas Efektivitas a variabelHasil
(2021) Terhadap (X2) pengujian untuk
Jurnal Kinerja Kinerja pengaruh variabel E-
Ilmiah Pegawai di (Y) Government (X1)
Vol. 17 Kecamatan terhadap Kinerja
No.2 Manggaran pegawai (Y)
ISSN:021 Kabupatan diperoleh t hitung
50832 Situbuno sebesar 8.464 dan
lebih besar dari t
tabel sebesar 2,036
dan nilai signifikansi
(0.000<0.05).
Karena tingkat
probabilitasnya
lebih kecil dari 5%
maka H0 ditolak,
berarti secara parsial
variabel E-
Government (X1)
berpengaruh
terhadap Kinerja
Pegawai (Y).
Sehingga hipotesis
yang menyatakan E-
Government
berpengaruh
terhadap Kinerja
Pegawai (H1
diterima).Pengaruh
variabel Efektivitas
kerja (X2) terhadap
Kinerja Pegawai
(Y). Hasil pengujian
untuk pengaruh
variabel Efektivitas
Kerja (X2) terhadap
Kinerja Pegawai (Y)
diperoleh t hitung
sebesar 16.883 dan
lebih Besar dari t
tabel sebesar 2.036
dan nilai signifikansi
α (0.000<0.05).
Karena tingkat
probabilitasnya lebih
kecil dari 5%
maka H3 ditolak,
berarti secara parsial
variabel Efektivitas
Kerja (X2)
berpengaruh
terhadap Kinerja
Pegawai (Y).
Sehingga hipotesis
yang menyatakan
Efektivitas Kerja
berpengaruh
terhadap Kinerja
Pegawai (H2
diterima).
dengan berbagai faktor yang telah diintifikasikan sebagai masalah yang penting
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Efektivitas (X1)
Kinerja (Y)
E - Government (X2)
variabel dependent yaitu kinerja. Dua variabel independent di kaitkan dengan satu
variabel dependent.
2.7 Hipotesis
yang kebenarannya masih harus di uji secara empiris. Maka suatu hipotesis yang
dikemukakan nantinya bukanlah suatu jawaban yang benar secara mutlak, tetapi
di pakai sebagai jalan untuk mengatasi permasalahan yang ada dan masih harus di
buktikan kebenarannya.
Jl.Jend. Sudirman No 464, kec. Sukajadi, Riau. Waktu penelitian ini akan dilakukan pada
3.2.1 Populasi
atas objek ataupun subjek yang berkarakteristik serta berkualitas tertentu yang ditentukan
oleh peneliti guna dikaji serta selanjutnya ditarik simpulannya’’. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di DPMPTSP Kota Pekanbaru sebanyak
3.2.2 Sampel
Sampel ialah komponen dari karakter khusus yang ada pada populasi yang dikaji
pada suatu riset. Penentuan jumlah sampel dilakukan melalui penggunaan pendekatan
slovin:
N
n= 2
1+ N e
79
n=
1+ 79× 0,052
n=66
Menurut Sugiyono (2017:81), “ Sampel adalah bagian dari jumlah dan kerakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bola populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi dikarnakan oleh keterbatasan dana, tenaga dan
waktu. Peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu’’ maka pada
penelitian ini sampelnya berjumlah 66 pegawai.
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentuyang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan adanya variaabel
Independent variable atau suatu variabel bebas yang mempengaruhi variabel terkait yaitu
variabel dependen (terkait). Adapun variabel bebas (x) dalam penelitia ini adalah efektivitas
Devendent variable atau variable terikat adalah variable menjadi akibat karena adanya
variale bebas atau variable yang dipengaruhi oleh variable bebasnya. Adapun variable
perumusan kebijakan
yang mantap
dan efisien
pengendalian yang
mendidik
1. pemahaman atas
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah
jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau
(2014:15).
Pada penulisan materi ini penulis mengacu pada jenis data yang sudah
1. Data Primer.
Yaitu data diambil secara langsung pada objek penelitian.Objek penelitian yang dimaksud
adalah daftar pertanyaan disusun untuk responden yang ada pada DPMPTSP Kota
2. Data Sekunder.
Data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian, dilakukan dengan cara
mengumpulkan dan menggunakan buku-buku pelengkap atau referensi yang menunjang bagi
penelitian ini serta jurnal internasional untuk mengumpulkan data dan keterangan yang
pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada DPMPTSP Kota Pekanbaru, maka penulis
ini adalah:
1. Analisis Dokumentasi
Data yang di dapat adalah data karyawan,struktur organisasi dan uraian tugas jabatan
2. Angket/Kuisioner
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengn cara memberi
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Cukup Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
Kategori interval nilai rata-rata variabel berdasarkan kategori dan acuan penetapan
3,20-4,19 Baik
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
deskriptif. Dalam penelitian kuantitatif tersebut, teknik analisis data yang digunakan
diarahkan mencari solusi dari masalah yang diajukan dan dapat untuk menjawab
berganda
3.6.1 Uji Validitas
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan, mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
merupakan korelasi antara skor item dengan total skor item (nilai r
hitung) dibandingkan dengan nilai r tabel. Hasil r hitung kita bandingkan dengan
Kriteria:
mengukur suatu konsep. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel
dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Apabila variabel tidak berdistribusi secara
normal maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan. Uji normalitas data dapat
ketentuan apabila nilai signifikan diatas 0,05 maka data terdistribusi normal.
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
pada sampel. Hal tersebut berarti standar error besar, akibatnya ketika koefisien diuji,
t-hitung akan bernilai kecil dari t tabel. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan
linear antara variabel independen yang dipengaruhi dengan variabel dependen. Untuk
diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Tolerance
mengukur
variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan olehvariabel
bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang
umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.
variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari
gejala multikolinieritas.
menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dan residual dari
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas, dan
jika variance berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
statistik. Uji statistik yang dipilih adalah uji glejser, yang meliputi :
berganda merupakan satu variable dependen dan lebih dari satu variable independent.
Regresi linear berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linear
sederhana, yaitu menambah jumlah variable bebas yang sebelumnya hanya satu
menjadi dua atau lebih variable bebas. Dengan demikian, regresi linear berganda
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Kinerja pegawai
X1 = Efektivitas
X2 = E-government
a = Konstanta
e = Standar Error
sekunder). Untuk data primer, data harus berdistribusi normal dan harus bebas uji
heteroskedastisitas,multikolinieritas.
3.6.5 Uji t
Pengujian hipotesinya sebagai berikut : Uji t atau uji parsial ini dilakukan
dengan membandingkan hasil nilai thitung dengan nilai ttabel dengan nilai α = 5%
dengan parameternya :
(Ghozali, 2013).
3.6.6 Uji F
Uji signifikansi (uji F), digunakan untuk menguji signifikan pengaruh dari
terhadap variael terikatnya. Uji F dilakukan untuk melihat apakah model pengujian
hipotesis yang digunakan tepat (Ghozali, 2013) Untuk menguji pengaruh simultan
terikat.
3.6.7Koefisien determinasi
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
(Ghozali, 2016:95).
2
Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel