Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

INOVASI PELAYANAN ELEKTRONIK DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

DALAM PENINGKATAN KARIR PEGAWAI DI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Ajeng Kusuma
Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
ajeng.18035@mhs.unesa.ac.id

Meirinawati
Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
meirinawati@unesa.ac.id

Abstrak
Di negara Indonesia, penyelengara layanan publik di duduki oleh Aparatur Sipil Negara yang mana pegawai
ini bekerja di instansi pemerintahan dan berperan dalam meningkatkan pembangunan dan kemajuan negara.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi penerapan inovasi E-DUPAK (Elektronik Daftar Usulan
Penetapan Angka Kredit) dalam peningkatan karir pegawai di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dengan
metode kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi dan wawancara. Untuk
mengalanisis penulis menggunakan teori inovasi dalam peningaktan karir menuurt Roger (dalam Sukma,
2019) yang memuat 5 indikator dengan hasil penelitian sebagai berikut, 1) keuntungan relatif mendorong
untuk menciptakan adanya pembaharuan metode yang digunakan dalam pengurusan DUPAK yang mana
dilaksanakan secara electronic solusi pengumpulan dokumen saat wabah Covid-19 hingga saat ini, 2)
kesesuaian dengan pengelolaan daftar usul penetapan angka kredit (DUPAK) secara elektronik yang baik
akan menjamin ketersediaan bukti keputusan serta kegiatan pemerintah, 3) kerumitan mengenai respon
kepuasan para pemangku kepentingan pengguna E-DUPAK mereka menyebutkan bahwa kegiatan
pengusulan angka kredit jauh lebih mudah, 4) kemungkinan mencoba adanya E-Dupak Di Dinas Kesehatan
telah lolos uji coba dalam memepermudah peserta unggah dokumen untuk peningakatan karir pegawai dan
juga mendorong petugas memberikan pelayanan dengan baik, 5) kemudahan diamati dengan E-Dupak ini
memberikan kemudahan pada setiap elemen terkait, yang mana proses Dupak dapat terlaksana dengan baik
hingga proses akhirnya. Hasil temuan di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur terdapat kurangnya tenaga
IT yang memantau pelaksanaan E-Dupak secara langsung. Sehingga peneliti memberikan saran agar
menyediakan sumber daya manusia yang mnguasai bidang tersebut dengan baik agar pelaksanaan lebih
optimal.

Kata Kunci: inovasi, dupak, peningkatan karir.

Abstract
In the country of Indonesia, public service providers are occupied by the State Civil Apparatus where these
employees work in government agencies and play a role in enhancing the development and progress of the
country. This study aims to analyze the implementation of the E-DUPAK innovation (Electronic List of
Proposed Credit Scores) in improving employee careers at the East Java Provincial Health Office using
qualitative methods and data collection techniques used are observation and interviews. To analyze the
author uses the theory of innovation in career advancement according to Roger (in Sukma, 2019) which
contains 5 indicators with the following research results, 1) relative advantage encourages to create an update
of the method used in DUPAK management which is carried out electronically as a document collection
solution during the Covid-19 outbreak until now, 2) conformity with good electronic management of the list
of credit scoring proposals (DUPAK) will guarantee the availability of evidence of government decisions
and activities, 3) complexity regarding the response to satisfaction of stakeholders using E-DUPAK they
mentioned that the activity of proposing credit scores is much easier, 4) it is possible to try the existence of
E-Dupak. it provides convenience on each related element, in which the Dupak process can be carried out
well until the final process. The findings at the East Java Provincial Health Office found that there was a lack
of IT staff directly monitoring the implementation of E-Dupak. So that researchers provide suggestions for
providing human resources who master this field well so that implementation is more optimal.

Keywords: innovation, eDupak, career advancement.

1
Journal of Public Sector Innovations, Vol. 1, No. 2, Mei Tahun 2017, (47 – 54)
PENDAHULUAN
Di negara Indonesia, penyelengara layanan publik
di duduki oleh Aparatur Sipil Negara yang mana pegawai
ini bekerja di instansi pemerintahan dan berperan dalam
meningkatkan pembangunan dan kemajuan negara.
Pemerintah ditempatkan sebagai organisasi yang memiliki
kewajiban untuk menyediakan atau memenuhi kebutuhan
masyarakat. Dalam hal ini pemerintah memiliki peran
penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang
mana pelayanan publik dapat didefinisikan sebagai segala
jenis pelayanan baik berupa produk publik maupun
pelayanan publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung
jawab dan dilakukan oleh instansi pemerintah pusat,
daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau
Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat serta dalam rangka pelaksanaan
peraturan perundang-undangan (Winarsih & Ratminto,
2016:2).
Selanjutnya dalam Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003
pengertian pelayanan publik adalah segala kegiatan
pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan maupun pelaksanaan kebutuhan
peraturan perundang-undangan. Sedangkan
penyelenggara pelayanan publik diuraikan bahwa Instansi
Pemerintah sebagai sebutan kolektif yang meliputi Satuan
Kerja, satuan organisasi Kementerian, Departemen,
Lembaga Pemerintah Non Departemen, Kesekretariatan
Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, dan Instansi
Pemerintah lainnya, baik pusat maupun Daerah termasuk
Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik
Daerah menjadi penyelenggara palayanan publik.
Sedangkan pengguna jasa pelayanan publik adalah orang,
masyarakat, instansi pemerintah dan badan hukum yang
menerima layanan dari instansi pemerintah (Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara, 2003).
Perlu diketahui bahwa layanan publik yang
berkualitas akan menjadi perhatian utama di
pemerintahan. Keterbukaan informasi harus berkaitan
dengan pelayanan yang diberikan agar membantu seluruh
elemen menjadi lebih baik dan sadar tentang hak dan
kewajibannya, sebab pelayanan yang baik juga tergantung
birokrasi pemerintahannya. Pemerintah Provinsi Jawa
Timur pada tahun 2022 telah mendapatkan penghargaan
pelayann publik terbaik 2021 dari KemenPAN-RB,
kesuksesan ini dapat diraih karena Pemprov Jawa Timur
berupaya menerapkan inovasi digitalisasi untuk
memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan.
2
Selain itu, dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik
pemerintah mendorong adanya perubahan sebagai
pengembangan dan perbaikan kualitas pelayanan publik
yang lebih efektif dan efisien. Inovasi baru juga
mendorong transformasi layanan digital yang mana pada
dasarnya di era revolusi 4.0 terdapat perpaduan antara
mesin, alur kerja dan sistem melalui penerapan jaringan
cerdas dalam rantai dan proses produksi untuk saling
mengontrol secara mandiri. Hal ini membuat Pemprov
Jatim yang terus menerus mendorong setiap OPD dan
pemerintah kabupaten/kota melakukan dan menerapkan
inovasi dan digitalisasi pada pelayanan publik.
Inovasi merupakan aspek yang mempengaruhi
pertumbuhan suatu organisasi. Sejumlah organisasi, baik
organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik
seperti organisasi pemerintah, berusaha memperkenalkan
inovasi. Inovasi didefinisikan sebagai perubahan
terencana melalui pengenalan teknologi baru dan
penggunaan peralatan di dalam lembaga (Said, 2012:27).
Penelitian terkait dengan adanya inovasi kebijakan
berbasis elektronik yang dikemukakan oleh Afandi &
Susilo (2021) yang menyatakan Penerapan Sistem
Informasi Manajemen Penerimaan Pengelolaan
Permohonan Administrasi Kependudukan (SIMP3AK)
pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Magelang dinyatakan cukup efektif serta efisien
berlandaskan observasi dan tanya jawab dengan sejumlah
narasumber yang cukup kompeten serta memadai untuk
menyampaikam informasi. Keakuratan data dari Sistem
Informasi Manajemen Penerimaan Pengelolaan
Permohonan Administrasi Kependudukan (SIMP3AK)
dinilai sudah lebih akurat jika dibandingkan dengan sistem
manual, karena semua data penduduk sudah didimpan
dalam database sehingga pada saat data penduduk
dibutuhkan operator tinggal mengakses data yang telah
ada. Dimana dari hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa kualitas informasi dan dukungan
manajemen puncak berpengaruh positif terhadap
kegunaan namun kualitas sistem tidak berpengaruh
terhadap kegunaan. Kualitas sistem, kualitas informasi,
kegunaan berpengaruh positif terhadap kepuasan
pengguna namun dukungan manajemen puncak tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (Putrawan et
al., 2017). Hasil penelitian lainnya yang mendukung
penelitian terkait inovasi berbasis elektronik berupa
aplikasi e-campus IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik
Bangka Belitung. Diperoleh hasil setelah lolos uji standar
ISO 9126 yang terdiri dari functionality, Reliability,
Usability dan Eficiency yaitu sudah memberikan cukup
efektif bagi mahasiswa yang menggunakan. Dengan

adanya aplikasi e-campus semakin memudahkan kegiatan
proses belajar mengajar untuk mahasiswa, dosen dan tenga
kependidikan. Penelitian ini mengukur tingkat kualitas
sistem dengan ISO 9126, namun hanya variabel
functionality, reliability, usability dan efficiency (Rahman
& ETP, 2021).
Namun pelayanan publik di Pemprov Jawa Timur
sempat mengalami kendala saat adanya penyebaran wabah
Covid-19 pada awal tahun 2020. Pada tanggal 30 Januari
2020 WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan
Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of
International Concern (PHEIC) dan pada tanggal 11
Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai
pandemi. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991
tentang Penangulangan Wabah Penyakit Menular, dan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan. Telah dikeluarkan juga Keputusan
Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) Sebagai Bencana Nasional. Penanggulangan
KKM dilakukan melalui penyelenggaraan kekarantinaan
kesehatan baik di pintu masuk maupun di wilayah. Dalam
penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di wilayah,
setelah dilakukan kajian yang cukup komprehensif
Indonesia mengambil kebijakan untuk melaksanakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang pada
prinsipnya dilaksanakan untuk menekan penyebaran
COVID-19 semakin meluas, didasarkan pada
pertimbangan epidemiologis, besarnya ancaman,
efektifitas, dukungan sumber daya, teknis operasional,
pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan
dan keamanan (Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, 2020). Sehingga pandemi ini berdampak besar
dalam memberikan pelayanan publik, salah satu instansi
yang berdampak secara signifikan ialah Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur untuk mengurusan DUPAK.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur merupakan
unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintah terkait
dalam bidang kesehatan dan bertanggung jawab kepada
Gubernur melalui Sekertaris Daerah Negara. Sebagaimana
di atur dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 74
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang mana menjelaskan
tugas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ialah sebagai
unsur pelaksana urusan pemerintah di bidang Kesehatan
(peraturan.bpk.go.id, 2016). Selain itu penelitian ini
berkaitan dengan Sub Bagian Tata Usaha yang bertugas
menyiapkan bahan pelaksanaan administrasi
kesekretariatan penilaian angka kredit jabatan fungsional
3
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal
rumpun kesehatan (Direktorat Pengembangan Profesi dan
Kelembagaan, 2018).
Angka kredit (AK) adalah angka yang diberikan
berdasarkan penilaian seorang perencana terhadap prestasi
kerja dengan mengerjakan butir-butir prestasi yang
digunakan sebagai salah satu syarat pengangkatan dan
promosi jabatan fungsional perencana. Penetapan angka
kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2),
digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan dalam
memberikan persetujuan kenaikan jabatan/pangkat
perencana yang bersangkutan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku (Keputusan Bersama Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian, 2001). Yang mana dari angka kredit
tersebut diurus menggunakan Daftar Usulan Nilai Kredit
(DUPAK) adalah daftar nilai kredit untuk kegiatan yang
dilakukan oleh perencana terkait, untuk diajukan kepada
pejabat yang berwenang untuk menetapkan nilai kredit
melalui pejabat yang diusulkan dan dibuat sebagaimana
contoh pada lampiran I SKB Kepala Bappenas dan Kepala
BKN No. 1106/Ka/08/2001 dan No. 34A Tahun 2001
(Keputusan Bersama Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian,
2001). Pengertian lainnya dari Daftar Pengusul Penetapan
Angka Kredit (DUPAK) adalah daftar yang memuat
prestasi kerja yang dicapai oleh calon/pejabat fungsional
yang diajukan dalam bentuk angka kredit dalam kurun
waktu tertentu sesuai dengan ketentuan masing-masing
Peraturan Jabatan fungsional dan Angka Kreditnya
(Http://kepegawaian.yankes.kemkes.go.id/, 2018).
Banyaknya berkas yang dilampirkan untuk
mengurus usulan DUPAK, dan masing-masing jenjang
jabatan memiliki berkas yang dilampirkan berbeda.
Usulan Dupak sendiri ke Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan diurus oleh Unit Layanan Terpadu (ULT) yaitu
pegawai khusus yang bertanggung jawab menangani
kepegawaian/bagian SDM dari unit kerja pengusul.
Berikut merupakan alur pengusulan DUPAK ke
(Http://kepegawaian.yankes.kemkes.go.id/, 2018) dan
(Peraturan Menteri Negara Nomor 12 Tahun 2009, 2009)
dan (Direktorat Pengembangan Profesi dan Kelembagaan,
2018):
1. Pengusul menginventarisir semua kegiatan yang sudah
dilakukan dalam periode tertentu untuk diajukan
penilaian angka kredit dalam bentuk DUPAK, laporan
harian dan bulanan, SPMK dll (sesuai dengan
ketentuan point 2).
2. Bagian Kepegawaian/SDM Unit Kerja pengusul
membuatkan surat pengantar yang ditujukan kepada
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dan Sekretaris
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
3. Surat Pengantar tersebut ditandatangani oleh Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi bagi Unit Pelayanan Teknis
Journal of Public Sector Innovations, Vol. 1, No. 2, Mei Tahun 2017, (47 – 54)
Dinas Kesehatan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) bagi Unit Pelaksana Teknis BKD, serta
Pimpinan Satuan Kerja bagi Rumah Sakit
4. Bagian Kepegawaian/SDM Unit Kerja pengusul
mengantarkan atau mengirimkan berkas via pos ke
Unit Layanan Terpadu (ULT) Loket 7 Gedung Prof.
Dr. Sujudi Lantai 1 Kementerian Kesehatan RI Jln. H.
R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4-9 Jakarta 12950.
5. Setelah diterima ULT berkas akan diserahkan ke
Bagian Kepegawaian Setditjen Pelayanan Kesehatan
untuk di validasi dan verifikasi.
Banyaknya formulir yang harus disiapkan dan
dikirimkan serta panjangnya proses kepengurusan yang
harus di selesaikan pada pintu yang berbeda, membuat
proses kepengurusan DUPAK menjadi semakin sulit.
Utamanya ketika adanya pandemic Covid-19 yang terjadi
di Indonesia sejak tahun 2020 hingga sekarang. Sehingga
membuat pegawai yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur utamanya mengalami kesulitan kepengurusan.
Pandemic Covid-19 secara tidak langsung memberikan
tantang tersendiri bagi pemerintah untuk tetap dapat
mengatasi dan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
pemangku kepentingan yang ada. Khususnya bagi Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur (DINKES JATIM) dalam
mengatasi kepengurusan usulan DUPAK. Berdasarkan
hasil observasi awal oleh peneliti pada tanggal 20 Oktober
2022 menjelaskan bahwasannya segala bentuk bengurusan
usulan DUPAK pada setiap periode dilakukan secara
manual. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ibu Maya
selaku Analis Kepegawaian Dinas Kesehatan Jawa Timur,
beliau menyampaikan:
“Jadi kalau kita membuka usulan DUPAK dalam
satu periode itu ruangan kita penuh dengan
tumpukan doakumen. Karena sistemnya dalam
satu periode penilaian itu bisa sampe 500 usulan
dikalikan jumlah berkasnya jadi satu rungan bisa
sampe menumpuk dan mengurusnya pun
memakan banyak waktu.” (Wawancara dengan
ibu Maya Mutia, 09 Februari 2023)
Apabila dikaitkan dengan kondisi pandemic,
tentunya hal tersebut sangat tidak efektif untuk tetap
dilakukan. Pandemic Covid-19 memberikan efek
keterbatasan ruang gerak bagi para pegawai khususnya
dalam mengurus dokumen DUPAK. Resiko untuk
terpapar Covid-19 juga sangat tinggi. Jangka waktu
pengurusan yang cukup lama akan sangat menyita waktu
para pegawai jika tetap dilakukan secara manual.
Dibutuhkannya banyak personel pegawai yang terlibat
juga akan menimbulkan dampak yang kurang baik bagi
kesehatan pegawai di masa pandemic. Sekali pengajuan
usulan DUPAK para pengusul memakan biaya yang
cukup besar karena banyaknya dokumen yang harus
mereka cetak serta ditambah biaya pengiriman karena
4
seluruh dokumen dibutuhkan bentuk fisiknya yang
nantinya dikirim kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jwa
Timur. Kepengurusan dokumen yang cukup banyak
tersebut sangat memungkian untuk terjadi adanya human
eror, sehingga hal ini memunculkan sebuah inovasi baru
untuk dapat memudahkan kerja pegawai.
Sehingga ini menjadi problematika pada pelayanan
publik yang mana pengelolaan angka kredit ini masih
menggunakan cara manual yaitu pihak ULT mengisikan
data melalui microsoft excel dan pengiriman dari
pengurusan formulir yang satu ke yang lainnya minim
tracking sehingga apabila kurangnya koordinasi pihak
terkait, maka akan semakin lama prosesnya. Selain itu,
pengelolaan data pegawai juga masih menggunakan cara
yang sama pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Berhubungan dengan peningkatan karir pegawai guna
mencapai hasil yang telah di tetapkan maka adanya
pengembangaan karir merupakan suatu proses
peningkatan kemampuan kerja individu secara profesional
dalam rangka pencapaian karir yang berkompeten di
bidangnya. Dalam peningkatan karir pegawai harus
memenuhi beberapa kriteria dalam persyaratan yang
bertujuan untuk memenuhi persyaratan yang bertujuan
untuk meningkatkan potensi yang dimiliki oleh sumber
daya manusia. Potensi yang dimiliki berdimensi luas pada
sumber daya manusia sebagai upaya dalam meningkatkan
profesionalisme didalam suatu organisasi.
Sehubungan sehubungan dengan hal diatas
dibutuhkannya sebuah inovasi berkelanjutan sebagaimana
dalam administrasi publik, inovasi harus terus didorong
untuk mengatasi kekurangan pelayanan publik, sehingga
konsep inovasi berkelanjutan yang telah diperkenalkan di
dunia bisnis juga harus diterapkan untuk pengelolaan
negara (Putra, 2018). Inovasi berkelanjutan atau
(sustaining innovation) E-DUPAK dalam peningkatan
karir pegawai. Sustaining innovation adalah suatu proses
dimana pertimbangan keberlanjutan (lingkungan, sosial
dan keuangan) diintegrasikan ke dalam sistem perusahaan
dari gagasan hingga penelitian dan pengembangan dan
komersialisasi. Hal ini berlaku untuk produk, layanan dan
teknologi serta model bisnis dan organisasi baru (Putra,
2018).
Menurut pendapat dari Roger yang dijelaskan oleh
(Sukma, 2019) inovasi dalam peningkatan karir pegawai
yaitu:
1. Keuntungan Relatif
Inovasi harus mempunyai keuntungan atau nilai lebih
yang menjadikan perubahan yang mendasar dari
inovasi sebelumnya.
2. Kesesuaian
Inovasi mempunyai sifat keserasian agar inovasi yang
sebelumnya tidak dihapuskan melainkan
dikolaborasikan dengan inovasi yang terdahulu

sehinggan menjadi transisi ke inovasi yang baru alasan
lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu, biaya dan
tenaga.
3. Kerumitan
Menjadikan perubahan dalam bentuk inovasi
memberikan sifat yang baru maka tingkat kerumitan
akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan inovasi
yang sebelumnya.
4. Kemungkinan Mencoba
Inovasi bisa diterima dan dijalankan apabila terbukti
mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan inovasi
yang lama, sehingga pada produk inovasi dapat
dikatakan lebih maju apabila terdapat perubahan
dimana para pejabat publik dapat merasakan kualitas
dari sebuah inovasi tersebut.
5. Kemudahan Diamati
Inovasi dapat dikatakan berhasil apabila dapat
memberikan keuntungan yang lebih mudah dari pada
inovasi yang terdahulu setelah diuji, diamati dan
dirasakan perbandingan perubahannya
Kecanggihan teknologi telah mempermudah
kehidupan manusia. Sejak awal reformasi, konsep good
governance telah menjadi tujuan utama pemerintah (Putra,
2018). Maka dari itu berkaitan dengan karir pegawai yang
mana, karir pegawai mempengaruhi komitmen organisasi
dan kinerja pegawai, dimana pengembangan karir
merupakan pendekatan formal yang dilakukan organisasi
untuk menjamin orang-orang dalam organisasi untuk
mempunyai kualifikasi dan kemampuan serta pengalaman
yang cocok ketika dibutukan.berdasarkan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Aparatur Sipil negara Pasal 69 ayat (1) menerangkan
bahwa pengembangan karir PNS dilakukan berdasarkan
kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan
Instansi Pemerintahan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
penulis terdorong untuk melakukan sebuah penelitian
penerepan inovasi pelayanan Elektronik Daftar Usulan
Penetapan Angka Kredit dalam peningkatan karir pegawai
di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Landasan teori
yang digunakan adalah teori yang dikemukakan oleh
Roger dimana terdapat lima aspek yaitu keuntungan
relatif, kesesuaian, kerumitan, kemungkinan mencoba dan
kemudahan diamati. Dari kelima aspek tersebut harus
berkaitan dengan inovasi yang diterapkan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian menggunakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif dalam rangka
mengetahui dan memahami transparansi informasi Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Lokasi penelitian
bertempat di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Pada
5
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal
kegiatan penelitian ini yang menjadi populasi atau
keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2016:173)
adalah pegawai yang mempunyai Jabatan Fungonal
Tertentu (JFT) yang bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur. Adapun objek penelitian yang penulis teliti
adalah kajian inovasi E-Dupak dalam peningkatan karir
pegawai yang berhubungan dengan kinerja dalam
pengembangan karir pegawai di Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur. Dalam pengambilan datanya dapat dilakukan
menggunakan dua cara, yaitu secara langsung atau offline
maupun secara tidak langsung yaitu online sehingga
peneliti tidak perlu terlibat lagnsung dilapangan (Maksum,
2018).
Informan diambil menggunakan metode
purposive sampling yaitu pegawai yang mempunyai
Jabatan Fungonal Tertentu (JFT) yang bekerja di Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Pada teknik
pengumpulan data penulis menggunakan teknik
wawancara, observasi dan dokumentasi yang kemudian
akan diperoleh data yang berhubungan dengan narasumber
atau informan yang bersifat independen yaitu pegawai
yang mempunyai Jabatan Fungonal Tertentu (JFT) yang
bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Selain
itu peneliti juga menggali data terkait dengan penerapan
E-Dupak yang disesuaikan dengan pendapat Roger yaitu
1) keuntungan relatif yaitu adanya perubahan yang
menjadikan nilai kebaruan yang melekat dan menjadikan
ciri yang dapat membedakan dari inovasi sebelumnya, 2)
kesesuaian yaitu adanya kemudahan dalam proses adaptasi
serta pada proses pembelajaran terhadap inovasi
sebelumnya, 3) kerumitan ini menjadi proses
penerapannya memberikan perubahan yang lebih flesibel
dan baik namun lenih rumit dan tidak menjadikan
madalah, 4) kemungkinan mencoba ini terjadi ketika
sebuah inovasi merasakan kulitas dari efektivitas inovasi
yang diterapkan, 5) kemudahan diamati ini dirasakan oleh
penguji atau pelaksana yang ana dalam prosesnya lebih
cepat dan tidak berbelit-belit. Setelah itu penulis
melakukan analisis data, sehingga dari hasil tersebut dapat
di intrepetasikan dan disimpulkan dihasil penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil dari pengumpulan data melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi di lokasi
penelitian, penulis berhasil melengkapi beberapa
informasi yang diperlukan mengacu pada transparansi
informasi inovasi E-Dupak dalam peningkatan karir
pegawai di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sesuai
dengan teori yang disampaikan oleh Roger. Informasi
tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Inovasi E-Dupak di Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur
Journal of Public Sector Innovations, Vol. 1, No. 2, Mei Tahun 2017, (47 – 54)
Berdasarkan Undang-Undang No. 18 tahun 2002,
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan,
dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam
produk atau proses produksi. Berdasarkan peraturan ini
juga menyebutkan inovasi merupakan ide atau gagasan
yang berarti tidak terbatas pada membangun dan
memperbarui, tetapi dapat didefinisikan secara luas,
menggunakan ide-ide baru untuk menciptakan produk,
proses, dan layanan agar dapat meningakatkan karir
pegawai. Tujuan diselengarakannya inovasi untuk
mempercepat terwujudnya kemaslahatan bersama melalui
peningkatann pelayanan publik, pemberdayaan dan
partisipasi masyarakat dan meningkatkan daya saing.
Inovasi ini dibuat oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur untuk menjalankan pelayanan publik berbasis
website agar mempermudah proses pengajuan usul
DUPAK Jabatan Fungsional Kepegawaian yaitu Analis
Kepegawaian, Auditor Kepegawaian dan Assessor SDM
Aparatur dalam proses pengajuan usul DUPAK serta
penilaian dan penetapan angka kreditnya. Pegawai yang
mengisi informasi pada E-Dupak ini adalah pegawai yang
memiliki jabatan fungsional berkesempatan untuk
memajukan karir dan kinerjanya baik kinerja mereka
sendiri maupun kinerja pegawainya yang mengarah pada
pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Hertanto
selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
memaparkan bahwa dengan adanya inovasi pengelolaan
daftar usul penetapan angka kredit (DUPAK) secara
elektronik yang baik akan menjamin ketersediaan bukti
keputusan serta kegiatan pemerintah, menunjukkan
pemenuhan akuntabilitas jabatan fungsional tertentu,
mendukung fungsi dan tugas melalui penciptaan E-
DUPAK yang andal serta dapat digunakan, berkontribusi
terhadap efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta
mengurangi risiko dengan menjamin bahwa DUPAK yang
tepat diciptakan untuk mempertahankan kinerja dan
kontinuitas kegiatan.
Meski penuh keterbatasan, sebuah inovasi ini
tetapakan dijalankan sebab berhubungan dengan
peningkatan karir pegawai guna mencapai hasil yang telah
di tetapkan maka dengan adanya pengembangaan karir
dapat meningkatan kemampuan kerja individu secara
profesional dalam rangka pencapaian karir yang
berkompeten di bidangnya. Menurut Ibu Lili selaku Kabid
Sumber Daya Kesehatan mengungkapkan bahwa jumlah
usulan berkas Dupak yang diterima per periode antara 300
sampai dengan 650 berkas hardcopy yang dikim langsung
dari instansi pengusul ke Dinas Kesehatan, dan besar
kemungkinan beresiko tidak terbackup dengan baik.
6
Maka, informan juga menyatakan beberapa upaya lain
telah dilakukan untuk meningkatkan karir pegawai di
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, upaya tersebut
antara lain:
1. Meminimalisir terjadinya ketidaksesuaian dan
kehilangan data, biaya serta memberikan informasi
yang cepat, akurat dan ringkas kepada petugas jabatan
fungional tertentu yang menyusun Dupak.
2. Memudahkan pemeriksaan Dinas Kesehatan,
mengurangi konsumsi kertas dalam menyusun
Dupak.
3. Memudahkan tim penilaian dalam membuat penilaian
Dupak sesuai ketentuan peraturan, efesiensi waktu
tim penilai dalam melakukan penilaian dan lebih up to
date databese jabatan funsional dalam pelayanan
kesehatan dan memfaslitas pmbuatan jadwal kerja.
2. Penerapan Inovasi E-Dupak Dalam
Meningkatkan Karir Pegawai
Dari hasil wawancara dengan informan lain
memaparkan bahwa pegawai yang belum mendaftarkan
sebagai peserta Dupak tetap bisa melakukan tugasnya
dengan baik, hal itu bisa terjadi karena pegawai dengan
jabatan fungsional telah memiliki tanggung jawab dan
beban moral sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
sehingga tidak memiliki pengaruh secara signifikan dalam
meningkatkan karir pegawai. Namun pelaksanaan Dupak
tetap harus dilakukan di Dinas Kesehatan Jawa Timur
secara keseluruhan agar pejabat fungsional paham akan
peran dan posisinya sebagai pemimpin. Dalam penelitian
ini, penulis mencoba mengalanisis dampak inovasi dalam
meningkatan karir pegawai di Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur yang dihubungkan dengan teori Roger. Teori
tersebut terdapat lima indikator antara lain,
1. Relative Advantage atau Keuntungan Relatif
Proses pengajuan usulan DUPAK sebelumnya
dilakukan secara manual. Seluruh kegiatan administratif
atau pemberkasan harus dilampirkan dalam bentuk fisik.
Panjangnya proses kepengurusan DUPAK ditengah
pandemi covid-19 sangatlah tidak efisien. Berdasarkan
hasil wawancara bersama Ibu Maya Mutia selaku Analis
Kepegawaian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur,
beliau mengatakan bahwa:
“Pengusulan secara manual, jadi pengusul itu
mengirimkan berkas ke pengelola kepegawaian
masing-masing instansi dan pengelola kepegawaian
instansi mengirimkan ke kita/DINKES. E-DUPAK ini
dibuat pada tahun 2021.” (Wawancara dengan ibu
Maya Mutia, 09 Februari 2023)
Hal ini mendorong untuk menciptakan adanya
pembaharuan metode yang digunakan dalam pengurusan
DUPAK. Trobosan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur ditengah pandemic covid-19 ini

adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi serta potensi pemanfaatannya
secara luas untuk membuka peluang bagi pengaksessan,
pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam
penyelenggaraan kearsipan. Selain itu juga pemanfaatan
teknologi komunikasi dan informasi akan meningkatkan
efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan daftar usul penetapan angka kredit
(DUPAK) (Nakertrans.sumbarprov.go.id;, 2021).
Salah satu bentuk inovasi dari kemajuan teknologi
disektor instansi pemerintahan dari DUPAK menjadi E-
DUPAK. E-Dupak merupakan salah satu pelayanan
aplikasi berbasis web yang ada di Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur yang dikembangkan agar penilaian
penetapan angka kredit jabatan fungsional tertentu lebih
efektif dan efisien. Penerapan sistem Aplikasi Penilaian
dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional
Kepegawaaian (E-Dupak), yang berfungsi sebagai sarana
monitoring dan pengendalian manajemen administrasi
yang menganalisis kepegawaian di Badan Kepegawaiaan
Negara (BKN). Melalui aplikasi berbasis web, BKN telah
mengembangkan sistem dan evaluasi berdasarkan
perkembangan teknologi dan kemajuan zaman (Keputusan
Bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian, 2001)
Penyusunan DUPAK yang disusun oleh Jabatan
Fungsional Tertentu (JFT) yang selama ini mengunakan
konsep manual diganti dengan penerapan modul aplikasi
elektronik. Dengan mengacu semua peraturan Menteri
PAN dan RB, dan Badan Kepegawaian Negara mengenai
jabatan fungsional tertentu dan angka kredit, E-DUPAK
merupakan solusi yang diciptakan secara mudah, efisien,
efektif dan komprehensif (dibuat atau dan disimpan) untuk
pengelolaan DUPAK dalam format elektronik. E-DUPAK
adalah bentuk efisiensi, efektif dan komprehensif untuk
pengelolaan DUPAK elektronik dengan mengacu pada
semua peraturan tentang Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan Badan
Kepegawaian Negara atau solusi yang disimpan
(Nakertrans.sumbarprov.go.id;, 2021). Tujuan pembuatan
aplikasi ini agar mempermudah proses pengajuan usul
DUPAK Jabatan Fungsional Kepegawaian yaitu Analis
Kepegawaian, Auditor Kepegawaian dan Assessor SDM
Aparatur dalam proses pengajuan usul DUPAK serta
penilaian dan penetapan angka kreditnya (Badan
Kepegawaian Negara, 2018).
2. Compability atau Kesesuaian
Dibentuknya E-DUPAK merupakan sebuah inovasi
yang dikembangkan dari adanya urgensitas yang mendasar
tanpa adanya perubahan yang signifikan dari tujuan awal
pengusulan DUPAK. Berdasarkan hasil wawancara
bersama Ibu Maya Mutia selaku Analis Kepegawaian
7
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, beliau menyatakan
bahwa:
“Yang paling mendesak itu ketika adanya pandemi.
Sebelumnya sudah sejak lama memikirkan untuk
membuat aplikasi namun kebutuhan anggarannya juga
cukup besar untuk membuatnya dan dirasa juga belum
sangat urgen sehingga belum terselaksana sampai
adanya pandemi dan akhirnya di acc oleh pimpinan”
(Wawancara dengan ibu Maya Mutia, 09 Februari
2023)
Hal tersebut sejalan dengan pengelolaan daftar usul
penetapan angka kredit (DUPAK) secara elektronik yang
baik akan menjamin ketersediaan bukti keputusan serta
kegiatan pemerintah, menunjukkan pemenuhan
akuntabilitas jabatan fungsional tertentu, mendukung
fungsi dan tugas melalui penciptaan E-DUPAK yang andal
serta dapat digunakan, berkontribusi terhadap efisiensi dan
efektivitas kegiatan, serta mengurangi risiko dengan
menjamin bahwa DUPAK yang tepat diciptakan untuk
mempertahankan kinerja dan kontinuitas kegiatan.
Aplikasi ini memungkinkan dalam pembuatan
laporan secara lebih transparan dan efisien. Selain itu,
Sistem aplikasi dapat menyediakan dan meningkatkan
pelayanan bagi staf untuk mengisi data Jabatan Fungsional
dalam mengajukan usulan penetapan nilai kredit dan
mempercepat proses pengajuan DUPAK. Dengan Fasilitas
ini dapat mengurangi perilaku menyimpang dan menjamin
tata kelola yang baik agar terciptanya peningkatan
standarisasi dalam memproses data. E-Dupak juga dapat
mengurangi duplikaasi pekerjaan, meminimalisir biaya
dan memberikan informasi secara akurat dan ringkas
kepada pegawai Jabatan Fungsional Tertentu yang
menyiapkan berkas data DUPAK.
3. Complexity atau kerumitan
Beralihnya sistem pengurusan DUPAK secara manual
menjadi berbasis website tentunya dibutuhkan persiapan
yang cukup rumit. Dibutuhkannya tenaga ahli dan
kesiapan anggaran merupakan sebuah tantangan tersendiri
bagi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (DINKES
JATIM). Hal tersebut telah disampaikan oleh Ibu Maya
Mutia selaku Analis Kepegawaian Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur, beliau menyatakan bahwa:
“Ada, kita pakai pihak ke tiga, inikan pengadaan
awalnya kita punya pranata pengadaan komputer IT yg
mana itu PNS kita dulu sudah mau kita rancang dan
bahan bahan sudah masuk ke beliau namun beliaunya
sakit dan meninggal. Nah, karena kita butuh dan
belum ada tenaga lagi yang kompetensinya sesuai
beliau jadi kita pakai pihak ke tiga pengadaan, jadi
mereka juga yang memantau apabila ada kendala
sistem dan ada masa garansinya tapi itukan tidak lama
ya ada periode tertentu jadi di tahun ini tidak di
Journal of Public Sector Innovations, Vol. 1, No. 2, Mei Tahun 2017, (47 – 54)
anggarkan pemeliharaan jadi pakai pihak ke tiga yang
sama, kita tinggal membayarkan biaya pemeliharaan
dan beliau yangg bertanggung jawab” (Wawancara
dengan ibu Maya Mutia, 09 Februari 2023)
Perencanaan beralihnya sistem DUPAK menjadi E-
service bertujuan untuk dapat menekan angka pengeluaran
biaya administrasi, meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas dimana para pemangku kepentingan dapat
dengan mudah melakukan akses dan melihat sejauh mana
proses pengajuan yang diajukan, dan keterbukaan
informasi serta partisipasi dimana melalui E-DUPAK
pelayanan dapat tetap dilakukan tanpa harus secara fisik
datang ke kantor.
Menurut Kepala Bidang Penyuluhan Hukum Badan
Pembinaan Hukum Nasional Tuti Nurhayati E-Dupak
Tahun ini merupakan aplikasi yang digunakan sebagai alat
kontrol bagi Tenaga Penyuluh Hukum sebagai dasar
penilaian kinerja dari Tenaga Penyuluh Hukum yang telah
dilakukan (Jabar & jabar.kemenkumham.go.id;, 2021).
Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya
tingkat kesiapan dari segi kualitas website yang digunakan
dan tenaga ahli selaku yang melakukan kontrol dalam
keberlangsungan penggunakan sistem tersebut.
Setelah hampir dua tahun penggunaan E-DUPAK
berdasarkan hasil observasi yang peniliti dapatkan
mengenai respon kepuasan para pemangku kepentingan
pengguna E-DUPAK mereka menyebutkan bahwa
kegiatan pengusulan angka kredit jauh lebih mudah dan
tanpa adanya poin-poin yang perlu diubah hanya saja
semua sudah tersistem dan website yang ada sangat mudah
untuk diakses dan dimengerti. Hal tersebut diperkuat
melalui pernyataan Ibu Maya Mutia selaku Analis
Kepegawaian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur,
beliau menyatakan bahwa:
“Responnya sangat bagus banget kenapa tidak dari
dulu, terus terang ya jadi kalau pejabat fungsional di
bagian pelayanan itu mungkin dokumen yang
dikumpulkan itu hanya rekap kegiatan misalnya
dokter tidak mungkin mengumpulkan rekamedis satu-
persatu pada periode pengusulan sebab bentuknya
laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan.
Ini menjadi bukti fisik yang kita minta dan menjadi
pengembangan profesi seperti KTI. Dokumen ini
diminta oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
satu orang itu tidak banyak. Namun, kalo
administrator kesehatan dan epidemiolog itu kan
kerjanya administratif jadi buktinya satu orang bisa
satu kardus lebih untuk satu periode penelitian, karena
yang diminta bukti kerjaan administratifnya berupa
laporan tiap pegawai sehingga mereka sangat terbantu
dengan adanya aplikasi ini. Sebab dalam satu periode
itu macam-macam pengusulannya dan dahulu masih
manual memilih berkas fisik juga sulit, namun dari
8
aplikasi lebih mudah hanya pilih filter untuk
kebutuhan dan keperluan apa dan biasanya kita
dahulukan yang naik pangkat di skala prioritas
urgesitasnya.”
Hal tersebut sejalan pula dengan pelayanan E-Dupak
bertujuan untuk mewujudkan kegiatan Penyuluhan
Hukum yang Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan
dan Inovatif sesuai dengan Slogan dari Kementerian
Hukum dan HAM yaitu PASTI maka bagi Penyuluh
Hukum dalam tugas dan fungsinya perlu dilakukan
pembinaan terhadap kinerja dan pengembangan karir
secara berkelanjutan. Kegiatan ini merupakan kabar baik
bagi Tenaga Penyuluh Hukum dalam memenuhi
kewajiban sebagai Jabatan Fungsional Tertentu, serta
mempermudah dalam penyampaian kegiatan dari Jabatan
Fungsional Tertentu (JFT) (Jabar &
jabar.kemenkumham.go.id;, 2021).
4. Triability atau kemungkinan mencoba
Triability atau kemungkinan mencoba merupakan
indikator keempat dalam sebuah inovasi yang digunakan
apakah inovasi ini hanaya diterima jika dicoba dan apakah
terbukti menguntungkan dibandingkan dengan sebelum
adanya inovasi ini. Penerapan E-Dupak Di Dinas
Kesehatan lolos uji coba dalam memepermudah peserta
unggah dokumen untuk peningakatan karir pegawai dan
juga mendorong petugas memberikan pelayanan dengan
baik.
“Seperti yang diketahui, E-Dupak ini terus
memberikan manfaat kepada pengusul, instansi dan
juga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Namun
inovasi ini perlu adanya evaluasi secara bertahap agar
penyelengara juga bisa memaksimalkan hasil kerjanya
dalam proses seleksi pejabat fungsional yang akan
naik jabatan ataupun peningkatan karir pegawai.
Hingga saat ini masih dilakukannya rapat rutin
evaluasi terkait program inovasi untuk menetahui
apakah aplikasi ini terus diterapkan dimasa mendatang
atau ada pembaharuan nantinya” (Wawancara dengan
ibu Maya Mutia, 09 Februari 2023)
Hasil wawancara dengan informan ditas menunjukkan
bahwa Website E-Dupak ini masih digunakan sebagai
keinaikan jabatan fungsional dan peningkatan karir
pegawai, selain itu juga mempermudah petugas dalam
penyeleksian dokumen pengusul. Dengan begitu Dinas
Kesehatan perlu adanya evaluasi penggunakan E-Dupak
agar dapat dimanfaatkan oleh pengusul dam juga instansi
lain.
5. Observability atau kemudahan di amati
Melalui E-DUPAK kebermanfaatan tentunya dirasa
oleh seluruh elemen yang berkepentingan dalam
kepengurusan pengajuan penetapan angkat kredit. Hal

tersebut telah disampaikan pula oleh Ibu Maya Mutia
selaku Analis Kepegawaian Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur, beliau menyatakan bawah:
“Pertama manfaat bagi peserta E-Dupak: mereka tidak
perlu mengumpulkan berkas fisik dan dari segi biaya
lebih ringan karena tanpa cetak dokumen dan
mengirimkan hardfilenya. Manfaat bagi instansi:
mereka tidak menumpuk dokumen dan tanggung
jawab pegawai juga lebih besar untuk mengirim
dokumen yang banyak, berat dan kirim via pos juga
mahal sebab jika yang ngirim instansi biaya ikut
instansi, sedangkan kalau perorangan biaya
ditanggung pengusul sendiri. Sedangkan manfaat
untuk Dinas Kesehatan; sangat mengehamat tempat
dan dalam satu periode penilaian untuk tracking proses
jauh lebih mudah dari sebelumnya yang
mengharuskan pegawai membongkar dokumen
digudang untuk melihat tracking data usulan
pegawai.”
Dari hasil wawancara diatas bahwasannya dengan E-
Dupak ini memberikan kemudahan pada setiap elemen
terkait, yang mana proses Daftar Usulan Anga Kredit di
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dapat terlaksana
dengan baik hingga proses akhirnya. Sehingga dengan
adanya website ini perlu disosialisasikan kembali ke
peserta guna dapat meningkatankan karir pegawai yang
menjabat di posisi Jabatan Fungsional dan juga
membantu kenaikan jabatan para pegawainya.
PENUTUP
Simpulan
Peningkatan karir pegawai harus memenuhi beberapa
kriteria dalam persyaratan yang bertujuan untuk
memenuhi persyaratan yang bertujuan untuk
meningkatkan potensi yang dimiliki oleh sumber daya
manusia. Salah satu instansi pemerintah Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur mengembangkan suatu pelayanan
berupa aplikasi berbentuk web yang berguna dalam
penilaian dan penetapan angka kredit untuk Jabatan
Fungsional Tertentu (JFT) dari UPT serumpun kesehatan
yang di bawahi oleh di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur dengan nama EDUPAK (Elektronik Daftar Usulan
9
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal
Penetapan Angka Kredit). Peneliti menganalisis
peningkatan karir pegawai melalui program inovasi
tersebut dengan dikaitkan oleh pendapat dari Roger yang
dijelaskan oleh (Sukma, 2019) yaitu 1) keuntungan relatif
mendorong untuk menciptakan adanya pembaharuan
metode yang digunakan dalam pengurusan DUPAK yang
mana dilaksanakan secara electronic solusi pengumpulan
dokumen saat wabah Covid-19 hingga saat ini, 2)
kesesuaian dengan pengelolaan daftar usul penetapan
angka kredit (DUPAK) secara elektronik yang baik akan
menjamin ketersediaan bukti keputusan serta kegiatan
pemerintah, 3) kerumitan mengenai respon kepuasan para
pemangku kepentingan pengguna E-DUPAK mereka
menyebutkan bahwa kegiatan pengusulan angka kredit
jauh lebih mudah, 4) kemungkinan mencoba adanya E-
Dupak Di Dinas Kesehatan telah lolos uji coba dalam
memepermudah peserta unggah dokumen untuk
peningakatan karir pegawai dan juga mendorong petugas
memberikan pelayanan dengan baik, 5) kemudahan
diamati dengan E-Dupak ini memberikan kemudahan pada
setiap elemen terkait, yang mana proses Daftar Usulan
Anga Kredit di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
dapat terlaksana dengan baik hingga proses akhirnya.
Selain itu, dari setiap indikator tersebut dapat disimpulkan
bahwa aspek-aspek tersebut sudak terlaksana dengan baik
namun masih perlu adanya evaluasi pada setiap program
pelaksanaan E-Dupak agar data yang di unggah juga
terbackup dengan baik jika sewaktu-waktu terdapat hal
yang tidak diinginkan seperti pembobolan data pegawai.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
penulis, berikut ini saran agar menjadi pertimbangan
untuk meningkatkan karir pegawai peserta Daftar
Usulan Angka Kredit di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timr dan ditindaklanjuti oleh pihak terkait antara lain
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mempersiapkan
tenaga pendukung terkait pelaksanaan website E-Dupak
agar dapat memantau secara berkala agar tidak terjadi
hal-hal yang diinginkan dan pengusul juga lebih
memahami prosedur penyeleksian agar mempersiapkan
dokumen yang perlu diunggah.
Journal of Public Sector Innovations, Vol. 1, No. 2, Mei Tahun 2017, (47 – 54)
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, P., & Susilo, G. F. A. (2021). Analisis Efektivitas
Sistem Informasi Manajemen Penerimaan
Pengelolaan Permohonan Administrasi
Kependudukan (Simp3Ak) Pada Dinas Pencatatan
Badan Kepegawaian Negara. (2018). Aplikasi e-DUPAK
Buku Petunjuk Pengguna | versi 01.00. 12, 0–55.
Direktorat Pengembangan Profesi dan Kelembagaan.
(2018). Tata Cara Penyusunan Daftar Usulan
Penilaian Angka Kredit (Dupak). Jabatan
Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
Http://kepegawaian.yankes.kemkes.go.id/. (2018). Sistem
Informasi Pelayanan (DUPAK) Daftar Usulan
Penetapan Angka Kredit. 2018.
Jabar, K., & jabar.kemenkumham.go.id; (2021). Kegiatan
Pembinaan Penyuluh Hukum dan Sosialisasi Sistem
Informasi Penilaian Angka Kredit Penyuluh Hukum
(E-DUPAK). E-DUPAK PERMUDAH PENILAIAN
ANGKA KREDIT PENYULUH HUKUM.
Jabar.Kemenkumham.Go.Id.
https://jabar.kemenkumham.go.id/berita-
kanwil/berita-utama/e-dupak-permudah-penilaian-
angka-kredit-penyuluh-hukum
Keputusan Bersama Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian. (2001). Keputusan Bersama Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: Kep.
1106/Ka/08/2001 Nomor: 34 A Tahun 2001 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Perencana Dan Angka Kreditnya Kepala Badan
Perencanaan P. 1–23.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
(2020). Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.01.07/MenKes/413/2020
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
MenKes/413/2020, 2019, 207.
Maksum, A. (2018). Metodologi Penelitian dalam
Olahraga. Universitas Negeri Surabaya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. (2003).
Keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara
nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang pedoman
umum penyelenggaraan pelayanan publik.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
Republik Indonesia, Ix, 55.
Nakertrans.sumbarprov.go.id; (2021). RAPAT
KOORDINASI PENYUSUNAN APLIKASI DUPAK
ELEKTRONIK. 03 Februari 2021.
https://nakertrans.sumbarprov.go.id/details/news/13
26
peraturan.bpk.go.id. (2016). Peraturan Gubernur Jatim No
74 Tahun 2016. In Soekarwo.
10
Sipil Kota Magelang. KRISNA: Kumpulan Riset
Akuntansi, 12(2), 288–296.
https://doi.org/10.22225/kr.12.2.2249.288-296
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Peraturan Menteri Negara Nomor 12 Tahun 2009. (2009).
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparat1,R Negara Nomor: 12 Tahun 2009 Tentang
Pedoman Penilaian Penyelenggaraan Pelayanan
Publik Pemerintah Kabupaten Kota.
Putra, R. M. D. (2018). Inovasi Pelayanan Publik Di Era
Disrupsi (Studi Tentang Keberlanjutan Inovasi E-
Health Di Kota Surabaya). Lecture Notes in
Computer Science (Including Subseries Lecture
Notes in Artificial Intelligence and Lecture Notes in
Bioinformatics), 6545, 697–720.
https://doi.org/10.1007/978-3-642-19050-6_26
Putrawan, N. A., Putri, I. G. A. M. A. D., & Ariyanto, D.
(2017). Analisis Efektivitas Sistem Informasi
Manajemen Daerah (SIMDA) Pemerintah
Kabupaten Gianyar. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana, 4, 1639–1672.
Rahman, P. K., & ETP, L. (2021). Analisis Tingkat
Efektivitas Sistem Informasi Akademik IAIN
Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung.
Edugama: Jurnal Kependidikan Dan Sosial
Keagamaan, 7(1), 1–17.
https://doi.org/10.32923/edugama.v7i1.1805
Said, M. M. (2012). Birokrasi di Negara Birokratis. UMM
Press.
Sukma, P. M. A. D. (2019). Analisis Adopsi Uang
Elektronik Dengan Pendekatan Teori Difusi Inovasi
(Studi Pada Pengguna Uang Elektronik OVO di
Kota Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Brawijaya, Vol 7(No 2), 12–15.
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/vie
w/5466/4804
Undang-Undang Republik Indonesia. (2002). Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002
Tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi. Dpr Ri.
Undang-Undang Republik Indonesia. (2009). Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan. Acta Universitatis Agriculturae
et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 369(1),
1689–1699.
Winarsih, A. S., & Ratminto. (2016). Manajemen
Pelayanan, disertai dengan pengembangan model
konseptual, penerapan citizen’s charter dan standar
pelayanan minimal. Pustaka Pelajar.
 Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

11