Abstract
The purpose of this research is to analyze the application of Health Electronics (E-Kes) on Puskesmas
Bengkulu city and what are the obstacles, using a descriptive qualitative research method with indicators
from (Indrajit, 2006), namely Support, Capacity and Value. Data collection techniques through interviews,
observation and documentation. The informants of this research were stakeholders, policy implementers,
Heads, Operators, and the community. The results of the study revealed that the support or support of
stakeholders in the implementation of E-Kes had not been maximized such as the socialization support of
the implementation of e-Kes not carried out continuously, the capacity available at the Puskesmas has not
been able to support the application of E-Kes to the maximum, the Value or benefits felt by the government
are very By applying this E-case, the related office can analyze the resource needs in the Puskesmas. The
inhibiting factors in the application of E-Kes on Puskesmas Bengkulu City are: Human resources,
infrastructure and collaboration between stakeholders. The conclusion that the application of E-Kes on
Puskesmas Bengkulu City is not optimal because there are still problems with human resources,
infrastructure and weak collaboration between stakeholders
Keywords: Governance Digital, E-Kes, Puskesmas Rawat Inap, Bengkulu City
How to Cite: Triyanto, D. & Efendi, S. (2019). Analisis Penerapan Elektronik Kesehatan (E-Kes) di
Puskesmas Rawat Inap Kota Bengkulu. Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9 (2):
158-165.
158
. Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9 (2) Desember: 158-165.
159
Deni Triyanto & Soehito Efendi, Analisis Penerapan Elektronik Kesehatan (E-Kes) di Puskesmas Rawat
Bengkulu termasuk Puskesmas Rawat Inap Instrumen utama penelitian ini yaitu
Kota Bengkulu. peneliti sendiri dan didukung oleh
Manfaat pada penerapan program E- instrumen penunjang seperti pedoman
Kes tersebut yaitu membantu pemerintah wawancara, studi dokumentasi. Manfaat
dalam memetakan SDM, sarana prasarana, instrumen penunjang yaitu untuk
pelayanan kesehatan dari tingkat melengkapi kelemahan dari instrumen
Puskesmas sampai dengan Rumah Sakit di peneliti sendiri (Creswell, 2018)
Provinsi Bengkulu. Apabila penerapan E- Data sekunder yang digunakan
Kes di Puskesmas Rawat Inap Kota adalah studi dokumen atau literatur.
Bengkulu dapat diterapkan dengan Sumber sekunder diartikan sebagai
optimal maka Dinas Kesehatan Kota sumber sejarah, biografi, ensiklopedi dan
Bengkulu dapat menganalisis ketersediaan buku-buku referensi lain, esai-esai, buku-
SDM di Puskesmas untuk lima tahun yang buku dan artikel-artikel yang dilaporkan
akan datang, sarana-prasarana Puskesmas, atau diinterpretasikan dalam karya tulis
peralatan medis, jenis penyakit yang ada oleh pihak lain atau pihak kedua. Unit
pada pasien di Puskesmas, dan pelayanan analisis penelitian ini yaitu Dinas
kesehatan berbasis elektronik yang dapat Kesehatan Provinsi Bengkulu dan
di akses masyarakat dimanapun. Hal Puskesmas Rawat Inap. Informan
tersebut menjadi dasar Dinas Kesehatan penelitian ini yaitu pejabat berwenang,
Provinsi Bengkulu dalam membuat sebuah pelaksana kebijakan, Kepala Puskesmas,
program E-Kes supaya dapat Oprator puskesmas, dan masyarakat
meminimalisir permasalahan pelayanan pengguna pelayanan Puskesmas.
kesehatan di Kota/Kabupaten Provinsi
Bengkulu, kebijakan tersebut merupakan HASIL DAN PEMBAHASAN
kebijakan lintas sektor yang terarah dan Analisis Penerapan E-Kes di Puskesmas
sistemmatis. Kota Bengkulu
Dengan melihat pentingnya tujuan Berhasil tidaknya penerapan E-Kes di
dan manfaat E-Kes yang dibuat dan Puskesmas Kota Bengkulu di dasari oleh
dikelolah oleh Dinas Kesehatan Provinsi bagaimana support atau dukungan yang
Bengkulu, maka penelitian akan diberikan oleh stakeholders, SKPD terkait
menganalisis penerapan E-Kes di suport dapat berupa kerangka/ Sistem e-
Puskesmas Rawat Inap Kota Bengkulu kes yang jelas mudah diterapkan dan
dengan menggunakan teori elemen sukses dukungan berupa sosialisasi E-Kes yang
penerapan e-government yaitu Support, secara merata dan continue dalam
capacity dan value (Indrajit, 2006). Karena penerapan E-Kes di Puskesmas Kota
teori tersebut merupakan teori yang tepat Bengkulu. Capacity atau sumber daya yang
untuk menganalisis penerapan E-Kes di tersedia dalam penerapan E-Kes juga
Puskesmas Rawat Inap Kota Bengkulu merupakan salah satu elemen penting,
dengan melihat dukungan dari pihak sebelm menerapkan egoverment seharus
stakeholders, sumber daya yang tersedia dan para stakeholders telah menganalisis
seberapa besar manfaatnya. apakah Financial, infrastruktur dan sumber
daya manusia sudah siap dalam
METODE PENELITIAN menerapkan E-Kes, jika hal tersebut belum
Metode Penelitian yang digunakan dapat disediakan dengan maksimal maka
yaitu metode penelitian kualitatif tipe penerapan E-Kes juga tidak dapat
penelitian ini yaitu deskriptif (Sugiyono, maksimal. Venue atau manfaat penerapan
2009). Fokus penelitian ini yaitu pada e-kes ini juga harus dianalisis sebelum
penerapan E-Kes di Puskesmas Rawat Inap diterapkannya E-Kes, apakah dampak yang
Kota Bengkulu. Lokus penelitian ini yaitu dirasakan oleh pemerintah dan
Kota Bengkulu.
160
. Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9 (2) Desember: 158-165.
161
Deni Triyanto & Soehito Efendi, Analisis Penerapan Elektronik Kesehatan (E-Kes) di Puskesmas Rawat
Bengkulu hanya sebatas pengawasan saja, tiga sumber daya yang harus dipenuhi
harusnya sebagai Dinas yang menaungi yaitu: 1) tersediannya sumber daya
membantu melakukan sosialisasi dan finansial yang cukup untuk menerapkan e-
workshops dalam penggunaan E-Kes secara government. 2) tersediannya infrastruktur
berkelanjutan dan terukur. Penerapan E- teknologi informasi yang memadai karena
Helth dapat dilakukan secara struktural merupakan 50% dari kunci keberhasilan e-
dengan mengoptimalkan semua prangkat government, dan 3) tersediannya
SKPD yang relavan hingga kecamatan dan sumberdaya manusia yang memiliki
kelurahan (Setianto, 2016). kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan
agar dapat menerapkan e-government
sesuai dengan azas manfaat yang
diharapkan” (Indrajit, 2006). Berdarakan
hasil dari analisis hasil penelitian bahwa
Dinas Dinas
Kesehatan Kesehehatan
sumber daya yang tersedia dalam
Provinsi Kota penerapan E-Kes di Puskesmas Kota
Bengkulu Bengkulu belum optimal, (8/5/2019) :
E-Kes
“Sumber daya manusia untuk bidang
kesehatan sudah banyak dan tidak
diragukan lagi, tapi kalau masalah e-kes
butuh tenaga kesehatan di tingkat
puskesmas yang ahli IT tidak harus sarjana
Puskesmas Kota
Bengkulu
teknik informatika kami butuh yang bisa
mengoprasikan web, aplikasi E-Kes,
internet, karena sekarang ini semua
pekerjaan dan laporan kerja menggunakan
Gambar 2. Model Collaborative Government IT, kalau sumberdaya manusia masih
Penerapan E-Kes (Hasil Analisis Peneliti 2019) kurang”
Pentingannya sumber daya manusia
Permasalahan dukungan juga yang memumpuni bidang IT sebagai
dikarenakan regulasi penerapan electronic oprator Puskesmas seharusnya menjadi
government (e-gov) di Kota Bengkulu perhatian pemerintah untuk
belum jelas sehingga penerapan e-Kes juga menempatkan pegawainya yang ahli
belum maksimal, karena regukasi e-kes bidang informatika untuk menjadi oprator
sendiri masih menginduk pada Peraturan di Puskesmas sehingga penerapan E-Kes
Gubernur Nomor 17 Tahun 2018 tentang dapat maksimal. selain itu sumber daya
master Plan E-Government, di Kota financial dalam penerapan E-Kes terdapat
Bengkulu belum ada turunan regulasi dari masalah, seperti infrastruktur yang
Pergub Nomor 17 Tahun 2018, sehingga tersedia di Puskesmas belum baik,
wajar apabila peneran e-Kes saat ini belum (wawancara : 9/5/2019) :
maksimal. penerapan e-government itu “Infrastruktur yang ada belum
layak atau tidaknya juga dipengaruhi oleh optimal, dikarenakan komputer hanya
peraturan pemerintah daerah tentang e- tersedia satu PC dan tidak ter-connection di
Government (Surdin, 2016). internet sedangkan pengoprasian E-Kes kan
pakai internet, Puskesmas belum ada,
Capacity harusnya kedepan harus ada. Komputer
Capacity adalah elemen mengenai masih ada yang tidak berfungsi”
sumber daya yang diperlukan dalam
membangun dan mengembangkan e-
goverment supaya konsep yang telah
diciptakan dapat terealisasikan. Terdapat
162
. Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9 (2) Desember: 158-165.
164
. Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9 (2) Desember: 158-165.
pengoprasian E-Kes tidak dapat maksimal, Governance di Tingkat Desa, JPPUMA: Jurnal
dan Kolaborasi Stakeholder yang belum Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA
(Journal of Governance and Political UMA), 3
terbentuk dengan baik di karena adanya (1): 25-36.
ego-sektoral dan teritorial. Sampama, A. (2016). Penerapan E-Government
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
UCAPAN TERIMAKASIH Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
Masyarakat Di Samarinda. eJurnal Ilmu
Terimakasih kepada Lembaga Komunikasi, 4(4), 137–148. Retrieved from
Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id
(LPPM) Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Setianto, W. A. (2016). Inovasi e-Health Dinas
Bengkulu yang telah men-support Dana Kesehatan Kota Surabaya. Jurnal Ilmu
penelitian ini, Trisnawati, Cecep Apriadi Komunikasi, 14(3), 165–178.
Simanjuntak, A.T, Kusmanto, H. & Suriadi, A.
dan Etra Ferdiyanto yang telah membantu (2018). Efektivitas Program Nusantara Sehat
dalam pelaksanaan penelitian dan Pada Puskesmas Tanjung Beringin,
penulisan manuskrip ini. Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten
Serdang Bedagai. Anthropos: Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Antropologi Sosial dan Budaya, 4 (1): 92-107.
Creswell, J. W. (2018). Research Design Qualitative, Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif
Quantitative, and Mixed Methods Approaches Kualitatif Dan R&D. Bandung: ALFABETA.
(Second Edi). London: University of Surdin, J. (2016). Analisis of E-Government
Nebraska. Implementation Feasibility of Public Service
Harmiati, Henny Aprianty, Supriyono, Deni in Agrarian Field at Pinrang Regency. Ilmu
Triyanto, A. (2018). Implementasi Good Komunikasi KREBA, 5(1), 178–191.
Enviromental Governance dalam Syardiansah. (2019). Analisis Indeks Kepuasan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ( Das ) Masyarakat terhadap Pelayanan Publik Pada
Bengkulu. JIP, 3(2), 136–148. Pusat Kesehatan Masyarakat Langsa Barat.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24905 Jurnal Administrasi Publik : Public
/jip.v3i2.1003 Admnistration Journal, 9(1), 68–74.
Indrajit, R. E. (2006). Electonic Government Konsep https://doi.org/10.31289/jap.v9i1.2255
Pelyanan Publik Berbasis Internet. Jakarta: Triyanto, D. (2017). Analisis Kinerja Organisasi
APTIKOM. Dalam Mewujudkan Pelayanan Prima
Mahzaniar, (2017). Tinjauan Yuridis Sistem Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat
Semarang). MIMBAR : Jurnal Penelitian Sosial
Miskin, JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu- Dan Politik, 6(4). Retrieved from
Ilmu Sosial, 9 (2): 171-176 https://journals.unihaz.ac.id/index.php/mi
Pasi, N., & Kadir, A. (2017). Implementasi Sistem mbar
Informasi Manajemen Daerah Keuangan Triyanto, D. (2018). Analisis Kinerja Pendamping
Berbasis Akrual pada Pemerintah Kebupaten Desa Dalam Upaya Membangun Kemandirian
Dairi. Jurnal Administrasi Publik : Public Desa. Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan
Admnistration Journal, 7(13): 49–63. Politik, 7(2), 56–62.
Retrieved from https://doi.org/https://doi.org/10.32663/j
http://ojs.uma.ac.id/index.php/jap psp.v7i2.669
Purba, S.P. & Djamin, D. (2015). Partisipasi
Masyarakat dalam Meningkatkan Good
165