Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BENTUK INOVASI SISTEM INFORMASI DALAM BIDANG

KESEHATAN E-HEALTH
Disusun guna memenuhi salah satu tugas Sistem Informasi Keperawatan

Disusun Oleh:
KHAFIZH SAIFULLOH

2021020060

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian e-Health.................................................................................................3
B. Manfaat e-Health.....................................................................................................3
C. Infrastruktur.............................................................................................................3
D. Pengorganisasian/manajemen..................................................................................5
E. Menu/fitur yang bisa digunakan..............................................................................6
F. Prosedur penggunaan e-Health................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran secara detail bentuk inovasi yang dimaksud..........................................9

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi publik dalam pembahasan inovasi sistem informasi dan
pengembangan sitem informasi yang berbasis website, inovasi proses yaitu cara-cara
baru atau peningkatan dalam proses merancang dan memproduksi jasa, serta inovasi
dalam perusahaan atau manajemen yang erat kaitannya dengan inovasi organisasi,
produk jasa, proses inovasi, dan pengelolaan proses inovasi dalam organisasi jasa.
Inovasiditerapkan menginginkan adanya pembaharuan dalam pelaporan yang lebih
baik.
Kementerian Pendayagunaan Reformasi Birokrasi dan Aparatur Negara
(KemenPAN RB) menerapkan kebijakan bahwa sejak tahun 2014 adalah tahun
inovasi pelayanan publik. Seluruh instansi pemerintah, baik tingkat pusat maupun
ditingkat daerah.
Peraturan Pemerintah yang tercantum Nomor 46 tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan,hal ini merupakan bentuk pelaksanakan ketentuan pasal 168 ayat
(3) UndangUndang (UU) nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Era Globalisasi
pada saat ini kebutuhan akan informasi dan data yang tepat, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan sangat dibutuhkan kehadirannya karena hal tersebut termasuk
sumber utama dalam mengambil sebuah kebijakan dalam mencapai tujuan
pembangunan nasional itu sendiri.
Berkembangnya komunikasi teknologi informasi merupakan kondisi positif karna
hal tersebut sangat mendukung berkembangnya suatu sistem informasi kesehatan, hal
itu mempunyai peran penting dalam mengambil sebuah keputusan menjadi mudah
jika semua informasi yang dibutuhkan sudah tersedia. Dengan tujuan tersebut maka
sistem informasi kesehatan (SIK) dibangun dengan mengorganisir di semua data
yang telah dirampung secara sistimatik, memproses data informasi yang berguna dan
bermanfaat. Menurut wahyudi (2011) kebijakan pemerintah dalam mengembangkan
sistem informasi sudah ada,akan tetapi dalam implementasinya masih terdapat
berbagai hambatan dan kendala-kendala yang di hadapi, pengembang informasi
kesehatan baik di tingkat pusat maupun daerah belum dapat di manfaatkan
sepenuhnya karna keterbatasan sistem yang dapat dikembangkan kemampuan
daerah,dan sumber daya

1
manusia.

2
Teknologi informasi telah menduduki peringkat teratas sebagai kebutuhan dasar
manusia sejak berabad-abad lamanya sampai saat ini. Kini teknologi informasi itu
mendapat bentuk baru, yaitu sistem informasi yang dapat diakses tanpa batas ruang
dan waktu. Sistem informasi yang menjadi kegemaran adalah sistem informasi online.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui Pengertian e-Health, Manfaat e-Health, Infrastruktur,
Pengorganisasian/ manajemen, menu/fitur yang bisa digunakan, prosedur
penggunaan e-Health.
2. Untik mengetahui gambaran secara detail bentuk inovasi yang dimaksud

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian E-Health
E-Health adalah salah satu aplikasi yang melayani dari segi kesehatan dengan
adanya kombinasi antara teknologi informasi dan komunikasi serta bidang kesehatan.
Dengan adanya E-Health ini masyarakat dapat lebih mudah untuk mengakses layanan
kesehatan dan juga dapat menghemat sejumlah biaya untuk mendapatkan layanan
kesehatan. E-Health juga memberikan pelayanan yang akurat dalam konteks “Online”
dengan cara pertama, seperti membuat janji konsultasi kepada dokter, memesan obat,
dan juga dapat memberikan sebuah edukasi meliputi kesehatan.
B. Manfaat E-Health
Kegunaan dari e-health antara lain memudahkan akses pendaftaran pasien ke
Puskesmas Dan RSUD, memudahkan pelayanan bagi pasien. Pasien yang tidak
membawa e-KTP dapat diverifikasi dengan pencarian nama dan alamat serta finger
print, mempercepat sistem rujukan pasien dari Puskesmas ke RSUD dan sebaliknya.
Kegunaan lainnya meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien berdasarkan
resume medik pasien yang dirujuk atau rujuk balik, menjaga kualitas data pasien
dengan pelayanan terpadu berbasis NIK, mengurangi beban entrypetugas Puskesmas
dan RS, mengurangi waktu antrian di Puskesmas dan RSUD, dokter dapat melihat
riwayat pengobatan pasien sebelumnya, dan tersusunnya database kesehatan
penduduk kota Surabaya. Hal ini dapat menghemat waktu dan tenaga bagi pasien dan
tenaga kerja medis.
C. Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur informasi sebenarnya telah dimulai sejak lama.
Infrastruktur jaringan yang cukup fenomenal adalah peluncuran satelit perdana Palapa
di tahun 1976. Keberadaan satelit Palapa menjadikan wilayah Indonesia yang tersebar
dan terpencar dapat disatukan. Saat ini sedang dibangun Palapa Ringdi wilayah
Indonesia Timur. Palapa ring merupakan jaringan telekomunikasi berbasis fiber optic
yang digelar di sepanjang laut timur Indonesia. Adanya infrastruktur tersebut
diharapkan penetrasi TIK dapat dirasakan hingga wilayah terpencil sehingga terwujud
masyarakat informasi tahun 2015. Beragam aplikasiseperti e-government, e-
education, e-health, e-commerce, hingga layanan bergerakpun dapat segera
terimplementasi.

4
Kondisi geografis Indonesia yang menyebar merupakan peluang sekaligus
tantangan bagi pemerintah. Beragam kekayaan dan potensi daerah merupakan aset
yang tak ternilai harganya. Namun di balik kekayaan tersebut tersimpan berjuta
tantangan pemerataan infrastruktur menuju masyarakat sejahtera hingga satu daerah
dengan daerah lainnya dapat tumbuh bersama dengan karakteristik dan keunikan yang
dimiliki. Hadirnya infrastruktur telekomunikasi Palapa ring dikawasan Indonesia
timur memberi angin segar bagi pemerataan infrastruktur dengan dukungan teknologi
informasi dan komunikasi. Menurut statistik teledensitas tahun 2010 diharapkan
tercapai 109 juta pelanggan seluler dan 25 pelanggan fixed wireless (Telkom, 2007),
serta diharapkan jangkauan telekomunikasi mencapai pedesaan yang saat ini belum
terpenuhi dengan baik. Dari 8968 pedesaan di Jawa Tengah dan DIY baru 4052 desa
yang terjangkau (45
%) sedangkan wilayah Bali dan Indonesia Timur baru 2593 desa dari 14310 desa
(18%). Berarti daerah-daerah yang tak terjangkau jaringan telekomunikasi dapat
segera tereduksi. Dengan demikian percepatan infrastruktur di daerah dengan
dukungan TIK baik di sektor pemerintahan, pendidikan, perdagangan, maupun
kesehatan dapat terwujud.
Salah satu sektor yang patut mendapat dukungan TIK bagi kepentingan rakyat
banyak adalah sektor kesehatan. Kondisi infrastruktur kesehatan di Indonesiahampir
sama parahnya dengan infrastruktur TIK. Jumlah tenaga dokter, paramedis, pelayanan
kesehatan tidak sebanding dengan jumlah penduduk dan tidak pula merata sedangkan
persebaran masalah kesehatan sangatlah luas. Sebagian besar tenaga paramedis
terpusat di wilayah Jawa-Bali (Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Denpasar) dengan
dukungan infrastruktur yang sangat memadai. Bahkan beberapa rumah sakit telah
berstandar internasional dengan jalinan kerjasama instansi medisluar negeri.
Besarnya dukungan fasilitas medis di pusat bukan berarti sistem pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat baik dan transparan. Tak jarang terjadi
penumpukanpasien di ruang tunggu hanya untuk registrasi belum lagi antrean di
ruang periksadan apotek. Sistem pencatatan data pasien masih konvensional dalam
lembarankartu yang diurutkan berdasarkan abjad. Data rekam medik pasien bisa
berjumlah ratusan tersimpan dalam rak-rak yang memenuhi ruangan. Satu bagian
pemeriksaan bisa memiliki kartu rekam medik yang berbeda dengan bagian lain
dalam satu rumah sakit. Kondisi ini tidak efektif dalam pelayanan pasien karena
waktu tunggu semakin panjang sedangkan pasien harus segera diberi tindakan medik.

5
Koordinasi antar rumah sakit dan Puskesmas belum berlangsung secara
terintegrasi, terutama

6
rumah sakit milik pemerintah baik pusat maupun daerah. Dengan kata lain pelayanan
medis belum menjangkau masyarakat secara luas.
D. Pengorganisasian/manajemen
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi
memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat
mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan,
membuat rencana, dan mengelolapara pegawainya, serta meningkatkan sasaran
kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot
setiaptujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana
menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepadamasyarakat. Oleh karenanya,
tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja
kepada sembarang pengambil keputusan.
Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis instansi,
peraturan dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware,
database, dan telekomunikasi) di sisi lain. Perubahan di satu komponen akan
mempengaruhi komponen lainnya. Hubungan ini menjadi sangat kritikal manakala
manajemen inginmembuat rencana ke depan. Aktivitas apa yang akan dilakukan lima
tahun ke depan biasanya juga sangat tergantung kepada sistem apa yang tersedia
untuk dapat melaksanakannya. Sebagai contoh, peningkatan produktivitas kerja para
pegawai sangat tergantung pada jenis dan kualitas dari sistem informasi organisasi.
Perubahan lain dalam hubungan sistem informasi dengan organisasi yaitu semakin
meningkatnya cakupan dan ruang lingkup dari sistem informasi dan aplikasinya.
Pengembangan dan pengelolaan system dewasa ini membutuhkan keterlibatan
banyak pihak di dalam organisasi, jika dibandingkan peran dan keterlibatanya pada
periode-periode yang lalu. Sebagaimana sudah disampaikan dengan meningkatnya
kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka sistem informasi di dalam
organisasi dapat meliputi jangkauan yang semakin luas hingga kepada masyarakat,
instansi pemerintahan lainnya, dan bahkan informasi mengenai perkembangan
politik terakhir. Satu alasan mengapa sistem informasi memainkan peran yang
sangat besar dan berpengaruh di dalam organisasi adalah karena semakin tingginya
kemampuan teknologi komputer dan semakin murahnya biaya pemanfaatan teknologi
komputer tersebut. Semakin baiknya kemampuankomputer telah menghasilkan
jaringan komunikasi yang kuat yang dapat digunakan organisasi untuk melakukan
akses informasi dengan cepat dari berbagai penjuru dunia serta untuk

7
mengendalikan aktivitas yang tidak terbatas pada ruang dan

8
waktu. Jaringan-jaringan ini telah mentransformasikan ketajaman dan bentuk aktivitas
organisasi, menciptakan fondasi untuk memasuki era digital. Jaringan yang terluas
dan terbesar yang digunakan adalah internet.
E. Menu/fitur yang bisa digunakan
Sistem e-Health ini memiliki beberapa fitur penting harus dibangun diantaranya
adalah pendaftaran online (e-registrasi), jadwal praktek dokter (e-schedule),
konsultasi online dengan dokter (e-consult), pengiriman rekam medis pasien (e-
record), pengiriman resep ke apotik (e-receipt), pengiriman pemeriksaan laboratorium
(e- laboratory), serta informasi kesehatan yang terbaru dan juga jenis-jenis penyakit,
baik infeksi (penyakit menular) maupun degenerative (penyakit tidak menular).
F. Prosedur Penggunaan E-Health
E-health Berbasis mobile
Contoh tampilan sistem yang telah dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Menu utama adalah tampilan awal aplikasi e-health. Ada link ke menu lain
dalam menu ini, seperti bantuan, berita, jadwal dokter, lokasi, kegiatan video,
ruang pemeriksaan, grafik statistik, obrolan pintar, rawat jalan, catatan medis,
dan riwayat transaksi. Berikut ini adalah menu utama yang dapat dilihat pada
gambar.

2. Doctor schedule adalah menu yang menampilkan jadwal dokter untuk


aktivitas dokter di klinik. Ada informasi tentang jadwal dokter di klinik yang
telah dimasukkan admin dalam menu ini. Berikut adalah menu doctor
schedule yang ditunjukkan pada gambar.

9
3. Smart chat adalah menu yang menyediakan fasilitas percakapan real-time
kepada admin (staf klinik) sehingga akan lebih mudah bagi pengguna jika
mengalami kendala. Berikut ini adalah menu smart chat yang bisa dilihat pada
gambar.

4. Outpatient adalah menu untuk melihat data rawat jalan pasien. Menu ini
menampilkan informasi mengenai hasil ID, poly, date, dan medical record
sehingga pasien dapat melihat riwayat pengobatan yang telah dilakukan.
Berikut ini adalah menu outpatient yang ditunjukkan pada gambar.

10
5. Medical record adalah menu untuk melihat data rekam medis pasien. Menu ini
akan menampilkan hasil kegiatan perawatan pasien. Berikut ini adalah menu
medical record yang dapat dilihat pada gambar.

11
BAB III

PEMBAHASA

A. Gambaran secara detail bentuk inovasi yang dimaksud E-Health


Kehadiran e-Health bukan hanya menjadi solusi terhadap masalah pelayanan
kesehatan, e-Health juga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan,
namun juga menjadi model percontohan bagi banyak kabupaten atau kota lainnya
yang ingin menerapkan e-Health di daerahnya masing-masing. E-Health membuat
pelayanan kesehatan pada masyarakat menjadi lebih efisien. E-Health menghilangkan
sistem antrian pendaftaran secara fisik, pasien dapat mendaftarkan diri secara online
untuk mendapatkan kepastian waktu pelayanan dari manapun sepanjang terdapat
akses internet. Sistem e-Health terintegrasi dengan sistem informasi kependudukan
dan data pasien dipuskesmas dan rumah sakit. Hal ini tentu saja sangat memudahkan
dalam setiap pelayanan terkait dengan pasien dan pengurusan administrasi
kependudukan lainnya. Ini merupakan kreasi sendiri hasil dari keprihatinan terhadap
layanan kesehatan, dan mungkin menjadi yang pertama di Indonesia.
e-Health adalah “the use of the internet or other electronic media by patients,
health workers, and the public, to disseminate or provide access to health and lifestyle
information or services (Kirch 2008 ; 322). Peranan atau fungsi e-Health adalah
sebagai jembatan komunikasi antara anggota-anggota populasi, profesional di bidang
kesehatan, asuransi kesehatan dan lembaga keuangan, penyedia kebijakan serta
pemangku kepentingan lainnya. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.
Sebagai bentuk aplikasi teknologi komunikasi dan informasi, penerapan e-Health
mencakup seluruh fungsi yang mempengaruhi sektor kesehatan. E-Health tidak hanya
merujuk pada alat yang aplikasinya berbasis internet, namun mencakup seluruh
jaringan informasi kesehatan, rekaman kesehatan elektronik, layanan telemedicine,
sistem komunikasi personal yang wearable dan portable, portal kesehatan, dan banyak
lagi teknologi dan informasi lain yang didasarkan pada alat-alat yang membantu
pencegahan, diagnosis, pengobatan, pemantauan kesehatan, dan manajemen gaya
hidup (Kirch 2008 ; 322).

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
E-Health yang diungkapkan beberapa ahli merujuk pada satu kesimpulan, yaitu e-
Health adalah pemanfaatan TIK di sektor kesehatan terutama untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan termasuk, pengawasan kesehatan, literatur kesehatan, pendidikan
kesehatan, pengetahuan dan penelitian.
E-Health meliputi aplikasi untuk para profesional dan otoritas kesehatan yang
lebih baik daripada sistem kesehatan pribadi untuk masyarakat dan pasien. Sebagai
contoh adalah health information networks, electronic medical records, telemedicine
services, personal wearable and portable communicable systems, health portals, dan
banyak teknologi komunikasi dan informasi lain yang bertujuan membantu
pencegahan, diagnosa, perawatan, monitoring kesehatan, dan manajemen gaya hidup.
Huruf “e” dalam e-Health berarti efisiensi, meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan dengan informasi–informasi yang berkualitas dan sumber yang sudah
dipercaya di harapkan informasi yang diperoleh pasien lebih tepat, berbasis bukti,
pemberdayaan konsumen dan pasien, menciptakan hubungan baru antara pasien dan
profesional kesehatan, pendidikan bagi para dokter dan pasien dari sumber online,
memungkinkan standarisasi pertukaran dan komunikasi antara perusahaan yang
bergerak di bidang industri kesehatan, memperluas cakupan pelayanan kesehatan
secara global, etika dan ekuitas
Manfaat e-Health sebagai layanan aplikasi medis mencakup tiga aspek yang saling
terkait, yaitu pasien, rumah sakit, dan dokter. Manfaat langsung bagi pasien adalah
percepatan akses pasien ke pusat-pusat rujukan, mendapatkan pertolongan pertama
sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter pribadi, pasien merasakan tetap
dekat dengan rumah di mana kerabat dapat memberikan dukungan, serta menyeleksi
pasien yang perlu rawat inap dan yang tidak. Manfaat bagi rumah sakit adalah
jaminan pelayanan berkualitas (service quality assurance) bagi publik dengan sistem
operasional manajemen rumah sakit yang terotomasi. Sedangkan bagi dokter (atau
paramedis) adalah percepatan transformasi informasi sehingga memudahkan dalam
pengambilan keputusan serta kedekatan dengan pasien yang tak terbatas.

13
B. Saran
1. Penerapan e-Health diharapkan dapat mencakup seluruh wilayah di Indonesia.
2. Pemerintah terus mengembangkan aplikasi e-Health yang dapat meningkatkan
pelayanan di sektor kesehatan.
3. Untuk memaksimalkan e-Health perlu juga dilakukan pelatihan terhadap
petugas kesehatan di daerah selain mempekerjakan petugas kesehatan yang
memang ahli di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/260438219_Analisa_Aplikasi_E-
Health_Berbasis_Website_di_Instansi_Kesehatan_Pemerintah_dan_Swasta_serta_Pot
ensi_Implementasinya_di_Indonesia

Junyanti. (2019, October 21). E-HEALTH. Retrieved from


https://sis.binus.ac.id/2019/10/21/e-health/

Nursanti, N., Madani, M., & Abdi, A. (2022). Inovasi Layanan Sistem Informasi Kesehatan
Terpadu Berbasis Website Di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng. Kajian Ilmiah
Mahasiswa Administrasi Publik (KIMAP), 3(1), 15-30.

15

Anda mungkin juga menyukai