Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGEMBANGAN PELAYANAN KEPERAWATAN

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Sebastianus Doo 2106679495

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI MAGISTER
KEPERAWATAN
2021
RESUME

PENGEMBANGAN PELAYANAN KEPERAWATAN

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

A. LATAR BELAKANG

Diera 4.0 tekonologi begitu dahsyat dan menjadi kebutuhan seluruh lapisan, termasuk

didalmanya dibidang pelyanan khususnya pelayanan keperawatan. Kita sudah hrus mulai

beradaptasi.dierra 4.0 seluruh asuiuhan dan pelayanan akan terbantu. Namun didalmnya kita

mengetahui rambu rambu yang bisa mendukung pelayanan, kualitas dan mutu pelayanan.

Refolusi industry berkembang terus sehingga kita harus tetap beradaptasi dengan

perkembangan yang ada. Telah dan akan ada kebutuhan akan informatika keperawatan untuk

berkembang untuk memenuhi perubahan persyaratan sistem perawatan kesehatan kita untuk

melayani kebutuhan pasien kita. Semua perkembangan yang terjadi dalam sistem perawatan

kesehatan kita membutuhkan informasi terkait pasien yang komprehensif, akurat dan tepat

waktu yang harus didukung oleh penggunaan teknologi informasi. Program Manajemen Sumber

Daya memungkinkan rumah sakit untuk mempertimbangkan cara terbaik menggunakan

teknologi informasi dan informasi (TI) untuk mendukung keperawatan. Dengan perkembangan

teknologi informasi keperawatan di era 4.0 sistem asuhan keperawatan terbantu dengan

teknologi dan system. Sehingga memudahkan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan

yang berkualitas, efektif dan efisien. Namun diera ini tidak hanya berbicara teknologi, tetapi

data yang ada disistem informatik dapat diolah, dianalisis untuk dapat menentukan tindakan

maupun sebagai upaya untuk mengembangkan keilmuan, meningkatkan produktivitas dan mutu

dibidang keperawatan.

Dengan adanya covid 19 break out in the world, semua didorong kita unntuk mengguanakn

teknologi hamper berkmbngan dismeua bidang pelayanan. Secara spesifik berikut sejarah

revolusi industry Era 1.0 dimulai tahun 1780, Mechanisation yairu produksi industri didasarkan

pada penggunaan mesin yang ditenagai oleh air dan uap. Era 2.0 pada tahun yang sama 1870,
Electrification yaitu produksi menggunakan alat-alat rakitan. Era 3.0 pada tahun 1970,

Automation yaitu dimulainya penggunaan elektronik dan computer. Era 3.5 pada tahun 1980,

Globalisation yaitu produksi dengan biaya rendah. Era 4.0 masa sekarang, Digitalisation yaitu

pengenalan terhadap peralatan yang saling terkoneksi, analisa data dan teknologi artificial

intelligence dalam tindak lanjut suatu proses. Era 5.0 masa depan, Personalisation yaitu

industri akan difokuskan pada kerjasama manusia dengan mesin. Kepintaran manusia akan

berjalan selaras dengan komputer yang telah diprogram. Dengan adanya kolaborasi antara

manusia dengan robot, diharapkan individu dapat meningkatkan keterampilannya dalam

menghasilkan produksi yang lebih bermanfaat, menjadi pemimpin serta mempersonalisasi

kebutuhan klien.

B. KONSEP NIS

Nursing information system memiliki 3 komponen, yaitu :

1. Ilmu keperawatan merupakan komponen yang utama, karena ilmu keperawatan dibantu oleh

ilmu komputer dan ilmu informasi.

2. Ilmu computer

3. Ilmu informasi

Didalam Nursing informasi sytem dibtuhkan ethic caring regulasi yang mengatur terhadap 3

hal yaitu teknologi, informasi dan ilmu keperawatan. Etik caring regulasi adalah aturan

untuk mengontrol management dan proses informasi data keperawatan, informasi dan

pengetahuan yang mendukung practik dan asuhan keperawatan. Ketiga komponen tersebut

dapat diartikan sebgai kombinasi antara computer science, information science dan nursing

science

C. TREND DAN EVIDENCE BASED PRACTICE


Perkembangan teknologi dibeberapa negara, misalnya di Kyoto hospital university setiap

perawat dibekali dengan sebuah alat yang berisi medical record pasien. Perawat melakukan

identifikasi pasien dengan teknologi. Di Tokyo terdapat mesin admission dimana saat pandemic

covid ini semua registrasi pasien diawal menggunakan elektronik. Didalam kamar pasien

terdapat monitor yang dapat memantau aktivitas pasien dari kejauhan, namun elektronik

tersebut dapat secara otomatis off jika aktivitas pasien adalah hal yang privacy. Dalam proses

pulang pasien pembayaran dilakukan secara elektronik tidak lagi melalui kasir. Di Fukuoka Red

Cross hospital disetiap nurse station perawat dilengkapi dengan fasilitas computer dan system

informasi yangaktif dalam melakukan proses dokumentasi asuhan keperawatan. Di Taiwan

medical hospital setiap pasien yang dating berobat ke RS tersebut Tanda tanda vital pasien

langsung diukur secara otomatis oleh elektronik, untuk data medical record, aktivitas perawat

terhadap pasien, dokumnetasi keperawatan semua terorganisir dan soeorang manager

keperawatan dapat memntau kondisi keperawatan pasien dari Meja Kerjanya. Robotic

membantu melakukan pekerjaan perawat yang bersifat pelayanan keperawatan dasar. Di US dan

Belanda sudah ada sekolah spesilais nursing informatics keperawatan. Ada klinik Sakura

Tokyo, ketika pasien pulang aka nada proses discarghe planning untuk mengarahkan pasien

untuk control. Klinik menyediakan semua peralatan yang dibutuhkan pasien untuk homecare.

Dokumentasi keperawatan diklinik juga sudah bersifat elektronik medical record salah satunya

dalam pendokumentasi homecare sehingga informasi terintegrasi dan continuity of carenya

terjadi antar shift atau petugas berikutnya

D. REGULASI DAN PERKEMBANGAN DI INDONESIA

Terdapat 6 regulasi atau kebijakan yang mendasari diterapkannya keperawatan informatik di

Indonesia yaitu:

1. UU Keperawatan no. 38 tahun 2014

2. Permenkes No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis


3. PMK No. 46 tahun 2017. Strategi Nasional tentang Elektronik Kesehatan Nasional

4. Permenkes No. 82 tahun 2013 tentang SIRS

5. Permenkes No. 20 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine Antar

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

6. Standar Akreditasi Nasional RS 1.1

PMK No 46 tahun 2017. Strategi Nasional tentang Elektonik Kesehatan Nasional memiliki

beberapa misi : Menata dan menguatkan tata kelola dan kepemimpinan kesehatan nasional

agar terjadi mekanisme kerja sistem yang terkoordinasi serta terbangun komitmen.

Meningkatkan dan memperluas investasi dan memilih strategi yang tepat untuk

mempercepat implementasi e-kesehatan dalam kondisi keterbatasan sumber daya.

Memperluas dan meningkatkan layanan dan aplikasi sistem TIK yang mampu

meningkatkan kualitas proses kerja pelayanan kesehatan. Menata standardisasi informatika

kesehatan dan interoperabilitas sistem untuk mengatasi kompleksitas sistem layanan

kesehatan. Memperluas dan memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi

untuk implementasie-kesehatan sevara luas. Manata dan menguatkan peraturan, kebijakan,

dan pemenuhan kebijakan e-kesehatan nasional sebagai landasan, arah, dan tujuan

implementasi e-kesehatan ke depan, serta menjamin integritas sistem layanan kesehatan.

Meningkatkan dan memperkuat sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan

teknologi.

Referensi : Prof. Dr. Roro Tutik SH, S. Kp., MARS. (2021). Materi Kuliah Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan. FIK

Anda mungkin juga menyukai