Anda di halaman 1dari 3

Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau dan Stuart

1. Kelebihan dan kekurangan teori Peplau.


Peplau dapat disebut sebagai “Ibu” dari Keperawatan Kesehatan Jiwa, karena
merupakan salah satu tokoh yang berkontribusi sangat penting dalam bidang
keperawatan Jiwa dengan Teori Keperawatan Psikodinamis (Psychodynamic
Nursing), yang mana merupakan kemampuan yang dimiliki oleh perawat untuk dapat
memahami perilaku seseorang, sehingga dapat mengidentifikasi kesulitan/masalah
yang muncul/kejadian yang dialami (Risna & Irwan, 2021). Asmadi, (Ada 4
komponen dari model konsep teori keperawatan yang digagas Peplau, yaitu: 1.
Pasien; 2. Perawat; 3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat proses sakit/sumber
kesulitan; 4. Proses Interpersonal (Aini, 2018).
Untuk mencapai hubungan interpersonal, Peplau membagi menjadi 4 fase, yaitu 1.
Fase Orientasi; 2. Fase Identifikasi; 3. Fase Eksploitasi; 4. Fase Resolusi, (Tomey &
Alligood, 2014). Dalam Interpersonal Techniques: The Crux of Psychiatric Nursing,
diterbitkan pada tahun 1962, Peplau mengidentifikasi jantung keperawatan psikiatri
sebagai peran konselor atau psikoterapis (Stuart,2008 : 23).

1.1 Kelebihan Teori Peplau


- Sebagai pengagas Keperawatan kesehatan Jiwa, teori Peplau sangat baik dalam
meningkatkan kondisi kejiwaan pasien.
- Efektif dalam dalam menurunkan kecemasan pasien
- Memberikan proses asuhan keperawatan yang baik
- Dengan pendekatan Peplau, pasien dapat lebih mandiri.
1.2 Kekurangan Teori Peplau
- Lebih berfokus pada aspek jiwa dalam pemberian terapi keperawatan.
2. Kelebihan dan kekurangan teori Stuart.
Stuart mengagas model Adaptsi Stres dalam Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa,
yang mana mengintegrasikan aspek biologis, psikologis, sosial budaya, legal, etik,
kebijakan dan advokasi, merupakan sesuatu yang komperhensif dalam meberikan
asuhan kepada klien sebagai suatu kerangka yang utuh dalam praktik keperawatan,
(Stuart, 2016). Terdapat 5 asumsi klinis yang mendasarai model ini, yaitu:
1. Asumsi Pertama dari Model Adaptasi Stres Stuart adalah bahwa alam diatur dalam
satu hirarki sosial dari unit tersederhana sampai pada unit yang paling kompleks.
2. Asumsi Kedua dari Model adalah asuhan keperawatan yang diberikan dalam
konteks Biologis, Psikologis, Sosial Budaya, Legal, Etik, Kebijakan, dan
Advokasi.
3. Asumsi Ketiga dari Model ini adalah sehat/sakit dan adaptasi/maladaptasi
merupakan dua rentang yang berbeda : Rentang Sehat/Sakit berasal dari
pandangan dunia medis ; Rentang adaptasi/maladaptasi berasal dari pandangan
dunia keperawatan.
4. Asumsi Keempat yaitu model mencakup pencegahan, tritmen, dan pemulihan
dengan menguraikan empat tahap asuhan kesehatan jiwa; Krisis, Akut,
Mempertahankan Kesehatan, dan Promosi Kesehatan.
5. Asumsi Kelima dari Model Adaptasi Stres Stuart adalah berbasis penggunaan
proses keperawatan dan standar asuhan serta kinerja professional perawat
kesehatan jiwa.

Tugas II. Sintesa Teori Peplau dan Stuart Dalam Pendekatan Elektif

Pada prinsipnya, teori Peplau dan Stuart merupakan teori yang sangat bagus,
dan dapat dipakai dalam aplikasi pemberian Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa
baik pada tatanan individu, keluarga, kelompok, maupun komunitas. Tetapi jika
berkaca pada pemberian Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa secara Holistik dan
komperhensif, maka terdapat kekurangan yang ada pada teori Peplau, yang mana
Peplau hanya berfokus pada aspek jiwa dalam proses pemberian terapi keperawatan.
Sebagai seorang perawat professional pada masa kini, dimana banyak aspek turut
mempengaruhi rentang keadaan sehat sakit, seperi aspek biologi, dimana stress timbul
oleh keadaan sakit yang dialami pasien, juga aspek sosial dan kultural, yang mana
tingkat ekonomi, lingkungan, budaya dan adat istiadat tertentu ikut berpengaruh pada
koping individu, keluarga, kelompok maupun komunitas. Aspek sosial dan budaya ini
sangat menentukan rentang sehat/sakit, adaptasi/maladaptasi. Maka perlu agar fokus
intervensi tidak tidak hanya pada satu aspek, seperti aspek kejiwaan saja, tetapi perlu
agar fokus intervensi dilakukan secara holistic dengan memperhatikan akar
permasalahan apakah dari bio, psiko, sosio, kultural ataukah perpadauan dari
beberapa aspek tersebut, agar pemberian Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa dapat
dilakukan secara komperhensif dan diharapkan dapat mengatasi seluruh persoalan
yang dialami oleh pasien, baik individu, keluarga, kelompok maupun komunitas,
seperti yang menjadi gagasan Stuart pada asumsi pertama hingga asumsi yang ke
lima.

Daftar Pustaka

Aini, N (2018). Teori Model Keprawatan Beserta Aplikasinya Dalam Keperawatan.


Malang, : Universitas Muhamadyah Malang Press

Risna & Irwan, M (2021). Falsafah dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi Keilmuan.
Gowa : Alauddin University Press

Stuart, G. W. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart (B. A. Keliat
& J. Pasaribu (eds.); 10th ed). Elsevier

Stuart, Gail W., (2008), Principle and Practice of Psychiatric Nursing, 10th ed,
Tomey & Alligood. (2014). Nursing Theorist and Their Work (Eigth Edition). St. Louis:
Mosby-Year Book, Inc.

Anda mungkin juga menyukai