Disusun oleh:
Nabila 2007201039
Nurafni 2007201013
2007201026
STIKes Muhammadiyah
Lhokseumawe
2020
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa
pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Tujuan Penulis.............................................................................................. 1
C. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A. Struktur Caring............................................................................................ 2
B. Dimensi Caring............................................................................................. 2
C. Hubungan Teori Caring Kristen Swanson dengan Konsep Utama
Keperawatan.................................................................................................... 5
A. Kesimpulan......................................................................................... 6
B. Saran...................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Swanson (1991 dalam Potter & Perry 2009) mendefinisikan caring sebagai
suatu cara pemeliharaan hubungan dengan saling menghargai orang lain, disertai
perasaan memiliki dan tanggung jawab. Caring merupakan proses yang terus ada
dalam dinamika hubungan pasien-perawat. Ada yang melihat proses ini sebagai
hubungan yang linear, namun juga harus dianggap sebagai hubungan siklik. Proses
yang terjadi harus selalu diperbarui karena peran perawat untuk membantu klien
mencapai kesehatan dan kesejahteraan.
Caring merupakan proses bagaimana perawat mengerti kejadian yang berarti
di dalam hidup seseorang, hadir secara emosional, melakukan suatu hal kepada orang
lain sama seperti melakukan terhadap diri sendiri, memberi informasi dan
memudahkan jalan seseorang dalam menjalani transisi kehidupan serta menaruh
kepercayaan seseorang dalam menjalani hidup (Swanson, 1991).
B.Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan I,menambah wawasan tentang konsep caring, agar mahasiswa
mengerti tentang bagaimana perilaku caring dalam proses dan praktik keperawatan,
dan sebagai salah satu sarana belajar mahasiswa.
C.Rumusan Masalah
1
BAB III
PEMBAHASAN
A.Struktur Caring
Asumsi dasar dari teori ditemukan dalam gagasan caring yang dijelaskam
Swanson.Menurut Swanson,caring adalah proses multifaset yang terus ada dalam
dinamika hubungan pasien-perawar.Ada yang melihat proses ini sebagai hubungan
yang linear,namun juga harus dianggap sebagai hubungan siklik ,dan proses yang
terjadi harus selalu diperbarui karena peran perawat untuk membantu klien mencapai
kesehatan dan kesejahteraan.
B.DIMENSI CARING
Menurut Swanson (1991) ada lima dimensi yang mendasari konsep caring yaitu :
1. Maintaining Belief
Tujuannya adalah untuk membantu orang lain dalam batas-batas
kehidupannya sehingga dapat menemukan makna dan mempertahankan sikap
yang penuh harapan. Memelihara dan mempertahankan keyakinan nilai hidup
seseorang adalah dasar dari caring dalam praktek keperawatan.
2
Subdimensi yang terdapat dalam maintaining belief yaitu:
2. Knowing
Berusaha mengerti kejadian-kejadian yang memberikan makna dalam
kehidupan klien. Mempertahankan kepercayaan adalah dasar dari caring
keperawatan, knowing dianggap suatu pembelajaran terhadap pengalaman
hidup klien dengan mengesampingkan asumsi perawat yang mengetahui
kebutuhan klien, Un
iversitas Sumatera Utara menggali/mencari informasi klien secara detail, peka
terhadap bahasa verbal dan non verbal, memfokus kepada satu tujuan
keperawatan, serta melibatkan orang yang memberi asuhan dan orang yang
diberi asuhan dan menyatukan persepsi antara perawat dan klien.
3.Being with
Bukan hanya hadir secara menyeluruh tetapi juga saling berkomunikasi
yang bertujuan untuk berbagi apa yang dirasakan klien dan secara emosional
memberikan dukungan dan kenyamanan serta memantau klien baik fisik
maupun emosional.
Subdimensi yang terdapat dalam being with yaitu:
3
4.Doing For
Melakukan sesuatu tindakan kepada klien dengan mengantisipasi
kebutuhan yang diperlukan, kenyamanan, menjaga privasi dan martabat klien.
5. Enablings
Memberikan kemudahan atau memberdayakan klien, memfasilitasi klien
agar dapat melewati masa transisi dalam hidupnya dan melewati setiap
peristiwa dalam hidupnya yang belum pernah dialami dengan memberi
informasi, menjelaskan, mendukung dengan fokus masalah yang relevan, berfikir
melalui masalah dan menghasilkan alternatif pemecahan masalah sehingga
meningkatkan penyembuhan
4
C. HUBUNGAN TEORI CARING KRISTEN SWANSON DENGAN KONSEP
UTAMA KEPERAWATAN
1. Kehadiran (Presence)
Kehadiran merupakan suatu pertemuan antara perawat dengan klien maupun
keluarga klien yang merupakan upaya untuk lebih mendekatkan dan menyampaikan
manfaat caring. Menurut Fredrikson (1999 dalam Potter & Perry 2009) kehadiran
dapat diartikan dalam “ada di” dan “ada dengan”. Makna “ada di” merupakan
kehadiran secara fisik dengan adanya proses komunikasi antar perawat dan klien.
2. Sentuhan (Contact)
Sentuhan merupakan suatu bentuk pendekatan yang dapat menenangkan dimana
perawat dapat mendekatkan diri dengan klien dalam memberikan perhatian dan
dukungan. Pada saat melaksanakan asuhan keperawatan, perawat dapat
memberikan sentuhan untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada klien,
sebagai contoh pada saat pemasangan selang naso gaster atau NGT.
3. Mendengarkan (Listen)
Mendengarkan merupakan salah satu perilaku caring yang dapat menjadi awal
dalam menjalin hubungan interpersonal. Dalam suatu hubungan pelayanan perawat
untuk membentuk kepercayaan maka perawat harus dapat mendengarkan keluhan
ataupun perasaan klien.
4. Memahami klien
Salah satu proses caring yang dapat dilakukan oleh perawat adalah memahami
klien (Swanson, 1991). Menurut Bulfin (2005 dalam Potter & Perry 2009)
menyatakan bahwa dengan memahami klien secara menyeluruh akan dapat
membantu perawat dalam merespon apa yang menjadi persoalan klien.
5
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Carings adalah suatu cara pemeliharaan hubungan dengan saling menghargai
orang lain, disertai perasaan memiliki dan tanggung jawab.
2. Caring merupakan proses bagaimana perawat mengerti kejadian yang berarti di
dalam hidup seseorang, hadir secara emosional, melakukan suatu hal kepada
orang lain sama seperti melakukan terhadap diri sendiri
B.SARAN
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari teori dan model
konsep keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan
ilmu dan praktik, serta profesi keperawatan di Indonesia
6
DAFTAR PUSTAKA
http://galih-priambodo.blogspot.com/2009/02/02/teori keperawatan
Kristen Swanson/,17 November 2020 pukul 20.30 WIB