Anda di halaman 1dari 10

Kasus Dilema Etik

Siti aliza (22101038)


Putri zahra (22101030)
Bima dwi setiawan (22101050)
Seli jumiati (22101034)
Arfaeni febrian. (22101005)
Wulan indah sari. (22101043)
Trisnawati. (22101048)
Nopita anum (22101027)
Silvya andriani s. (22101040)
Pinarsinta dona friska sitompul. (22101029)
Prinsip
Autonomi
Beneficience
Justice
Tidak Merugikan
Kejujuran
Menepati Janji
Kerahasiaan
KASUS
Tn.A dan Ny.A merupakan korban dari kecelakaan lalu
lintas. Tn.A dan istrinya dilarikan ke rumah sakit untuk
mendapat perawatan. Setelah mendapatkan perawatan
diketahui Tn.A mengalami fraktur pada lengan kirinya dan
luka- luka di tubuhnya, sedangkan istrinya Ny.A juga
mengalami luka-luka yang cukup berat. Saat Ny.A sadar,
Ny.A menanyakan keadaan suaminya.Namun Tn.A telah
berpesan pada dokter dan perawat untuk merahasiakan
kondisinya agar Ny.A tidak cemas karena Ny.A memiliki
riwayat penyakit asma. Tn.A khawatir setelah mengetahui
kondisinya penyakit asma istrinya akan kambuh dan
memperburuk kondisi istrinya. 
PEMECAHAN MASALAH
 1. Mengembangkan data dasar
Orang yang terlibat : Klien, keluarga klien, dokter, dan
perawat.
Tindakan yang diusulkan : Merahasiakan kondisi Tn.A
dari Ny.A
Maksud dari tindakan tersebut : Agar tidak memperburuk
kondisi Ny.A.
Konsekuensi tindakan yang diusulkan: Bila keadaan Tn.A
tidak dirahasiakan dikhawatirkan setelah mengetahui
kondisi sebenarnya asma yang diidap oleh Ny.A kambuh
dan akan memperburuk kondisi dari Ny.A .
2. Mengidentifikasi konflik akibat situasi tersebut.
Konflik yang terjadi akibat situasi yang telah dijelaskan di atas
adalah:
Merahasiakan kondisi Tn.A yang sebenarnya dari Ny.A untuk
menjaga kondisi Ny.A agar tetap stabil.Namun tidak
menjalankan/ bertentangan dengan prinsip kejujuran
(veracity).
Jika tidak merahasiakan kondisi Tn.A,maka yang dilakukan
adalah memberitahukan kondisi Tn.A yang sebenarnya pada
Ny.A namun bisa jadi membuat asma Ny.A kambuh dan
memperburuk kondisi Ny.A. Dalam hal ini tindakan yang
dilakukan bertentangan dengan prinsip beneficience.
 3.Tindakan alternative tentang rangkaian tindakan yang
direncanakan dan konsekuensi tindakan tersebut.
Tidak menuruti memberitahukan keadaan Tn.A yang
sebenarnya kepada Ny.A.
Konsekuensi : Asma Ny.A bisa kambuh dan kondisi
Ny.A bisa menjadi lebih buruk dari sebelumnya/
memperparah kondisi Ny.A.
4.Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat.
Pada kasus yang telah dijelaskan perawat dan dokter
adalah pihak yang membuat keputusan karena dokter
dan perawat lebih mengetahui kondisi pasien dan hal
buruk yang dapat terjadi pada pasien jika berita buruk
tersebut disampaikan kepada Ny.A. Perawat selalu
memantau kondisi dan perkembangan dari kondisi
Ny.A yang setelahnya akan dilaporkan kepada dokter
untuk didiskusikan penangan yang tepat untuk
kedepannya.
6. Mendefinisikan kewajiban perawat.
Menfasilitasi klien dalam memenuhi kebutuhan akan
keperawatan sesuai dengan kondisi klien.
Memotivasi klien agar cepat sembuh.
Membantu klien untuk lebih mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinannya.
7.Membuat keputusan
Dalam kasus yang telah dijelaskan diatas terdapat tindakan yang
memiliki resiko terhadap klien (Ny.A). Dalam hal ini dokter dan
perawat perlu mempertimbangkan keputusan yang tepat dan
paling menguntungakan bagi klien. Dan keputusan yang paling
tepat untuk menyelesaikan kasus ini adalah dengan merahasiakan
kondisi suaminya darinya. Karna meskipun bertentangan dengan
prinsip kejujuran (veracity), namun keputusan tersebut diambil
berdasarkan dengan prinsip beneficience .Teori yang kami
terapkan teori Utilitarian karena meskipun kita melanggar prinsip
kejujuran , namun kita lebih mengedepankan bagaimana agar
kondisi klien bisa membaik, dan tidak memburuk.

Anda mungkin juga menyukai