ETIKA KEPERAWATAN
PRODI D III KEPERAWATAN
Modul
ETIKA KEPERAWATAN
Penyusun:
NIDN : 1001057301
Alamat : Jalan Rambutan Gg. Karet No.156
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan
Damai Kota Pekanbaru, Riau
No. HP : 08127664789
Email : fitryerlin@gmail.com
Departemen : Keperawatan Jiwa Komunitas
Assalamualaikum, wr.wb
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan kepada tim penyusun untuk menyelesaikan buku
pedoman pembelajaran mata ajar “Etika Keperawatan” dalam rangka proses
pembelajaran Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) pada Program Studi D III
Keperawatan STIKes Payung Negeri Pekanbaru.
Penyusunan buku ini merupakan salah satu proses kegiatan yang dilaksanakan
guna menyempurnakan proses pembelajaran pada Program Studi DIII
Keperawatan. Penyusunan buku pedoman ini terdiri dari unsur-unsur capaian
pembelajaran mata ajar, metode pembelajaran, evaluasi pembelajaran serta
schedule waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Modul Etika Keperawatan
Program Studi DIII Keperawatan STIKes Payung Negeri ini dirasa sangat
diperlukan untuk diterbitkan, sebagai pedoman bagi mahasiswa dan dosen dalam
proses pembelajaran. Modul ini diharapkan dapat menjadi panduan pencapaian
kompetensi terkait dengan Etika Keperawatan.
Harapan Kami buku ini dapat digunakan sebagai acuan peserta didik dalam
melatih meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan mengembangkan
pembelajaran secara mandiri. Semoga modul ini dapat dipergunakan dengan
sebaik-baiknya. Kami merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan modul
ini, sehingga kritik dan saran yang membangun untuk peningkatan kualitas modul
ini sangat kami harapkan.
Tim Penyusun
Mata ajar etika keperawatan merupakan salah satu mata ajar dasar pada
program studi D III Keperawatan STIKes Payung Negeri Pekanbaru. Mata kuliah
ini terdiri dari 2 SKS. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mata ajar ini
diupayakan mengenalkan pengalaman-pengalaman pembelajaran berdasarkan
topik mata ajar pada ruang lingkup etika keperawatan.
Mata kuliah ini membahas tentang konsep Etika umum dan etika keperawatan,
prinsip, standart dan sikap professional berdasarkan nilai-nilai moral dengan
memandang hak dan martabat klien sebagai manusia. Ilmu ini merupakan
landasan untuk membentuk tingkah laku professional dalam praktik keperawatan
dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan kode etik perawat Indonesia.
Keperawatan merupakan suatu profesi yang dituntut untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas dalam bentuk asuhan keperawatan kepada pasien.
Salah satu faktor yang menentukan kualitas pelayanan tersebut adalah adanya
landasan komitmen yang kuat dari seorang perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan berdasarkan pada etika, moral dan hukum yang berlaku.Pemahaman
yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang
penting dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi dasar pertimbangan dan
dihormati. Dengan memahami konsep tersebut, perawat akan dapat menunjukkan
sikap etis profesional yang baik dalam setiap penampilan dan tindakannya dengan
berpedoman pada kode etik keperawatan.
Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan dari proses pembelajaran pada mata ajar etika keperawatan ini
adalah mahasiswa dapat menjelaskan sejarah perkembangan etik, teori-teori dan
prinsip yang melandasi etika keperawatan yang digunakan baik di Indonesia
maupun dunia Internasional,konsep penalaran etik sampai pada pengambilan
keputusan etik dalam keperawatan serta konsep dan prinsip hukum yang berkaitan
dengan praktek keperawatan di Indonesia dan perbedaannya dengan beberapa
negara lain di dunia.
4 | Modul Etika Keperawatan
Petunjuk Penggunaan Modul
Dosen Pengajar:
Ns. FITRY ERLIN, M.Kep
Ns. FITRY ERLIN, M.Kep Ns. FITRY ERLIN, M.Kep Ns. Ulfa Hasana, M.Kep
PUSTAKA Utama:
1. Kurniadi Anwar. 2018. Etika & Hukum Keperawatan. Teori dan Praktis di Praktik Klinik. Rajawali Pers. Depok
2. Ismani, N. 2001 Etika Keperawatan, Jakarta. Widya Medika
3. Mendri & Prayogi. 2002. Etika Profesi & Hukum Keperawatan. Pustaka Baru Pers. Jokjakarta
4. Priharjo Robert. 2000, Pengantar Etika keperawatan,Jakarta, Kanisius
5. Suhaemi,M. 2003. Etika Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik, Jakarta, EGC
6. Sumijatun. 2011. Membudayakan etika dalam praktik keperawatan. Jakarta, Salemba medika
Pendukung :
A Quinn Carrol – Michel,S ( 1987) Commitment Issues and Ethics in Nursing. Philedelphia
John,S & jane.M, 1989, Bioethics a Nursing Perspective,Philadelphia.WB Saunders
Thompson, 1989, Nursing Ethics, NewYork. Churchille Lion Stone
UTS
VIII & Mampu memahami 1. Issue etik Small Group 1. Ketepatan 1. Diskusi
IX tentang malpraktek, 2. Masalah etik Discussion (SGD) menyelesaikan tugas 2. Presentasi
bio etik yang terkait 3. Dilema etik dalam Mini Lecture 2. Kemampuan / 3. Laporan tugas
pelayanan etik keperawatan ketepatan 4. MCQ UTS
keperawatan 4. Bio etik berpendapat 5. Portofolio
keperawatan 3. Kemampuan 6. Kuis
menyelesaikan -
masalah
4. Ketepatan menjawab
soal
XI & XII Setelah mengikuti 1. Pengertian aspek Small Group 1. Ketepatan 1. Diskusi
kegiatan pembelajaran legal keperawatan Discussion (SGD) menyelesaikan tugas 2. Presentasi
mahasiswa mampu 2. Dasar hokum Mini Lecture 2. Kemampuan / 3. Laporan tugas
menguasai aspek legal keperawatan ketepatan 4. MCQ UTS
dalam praktek 3. Standar praktek berpendapat 5. Portofolio
keperawatan keperawatan
4. Larangan dan 3. Kemampuan 6. Kuis
sanksi bagi menyelesaikan
perawat masalah
4. Ketepatan menjawab
soal
XIII & Setelah mengikuti 1. Teori dasar Small Group 1. Ketepatan 1. Diskusi
XIV kegiatan pembelajaran pembuatan Discussion (SGD) menyelesaikan tugas 2. Presentasi
mahasiswa mampu keputusan Mini Lecture 2. Kemampuan / 3. Laporan tugas
menguasai tentang 2. Kerangka ketepatan 4. MCQ UTS
keputusan etik pembuatan berpendapat 5. Portofolio
keputusan 3. Kemampuan 6. Kuis
3. Model menyelesaikan
pengambilan masalah
keputusan etis 4. Ketepatan menjawab
keperawatan soal
4. Faktor yang
Mempengaruhi
Pengambilan
Keputusan Etis
dalam Praktek
Keperawatan
UAS
Topik Terkait
[
f. Pelaksanaan sesi 1:
g. Pelaksanaan Sesi 2:
h. Simpulan.
Uraian Materi:
Pada tahap ini masalah dibahas ecara detil dan dibandingkan terhadap
hipotesis untuk lihat kemungkinan dan perlunya penjelasan lebih lanjut
Semua hipotesis dihubungkan satu sama lain secara skematis. Hasil pada
tahap ini berupa penjelasan masalah oleh kelompok secara sistematik
dalam bentuk skema/bagan.
Pada tahap ini kelompok menentukan apa yang harus dipelajari untuk
dapat mengerti memecahkan masalah-masalah yang belum terjawab. Tutor
mendorong mahasiswa agar masalah tidak terlalu umum atau dangkal.
Hasil pada tahap ini adalah tersusunnya tujuan pembelajaran/LO (learning
objective).
Pada tahap ini masalah dibahas ecara detil dan dibandingkan terhadap
hipotesis untuk lihat kemungkinan dan perlunya penjelasan lebih lanjut
Semua hipotesis dihubungkan satu sama lain secara skematis. Hasil pada
tahap ini berupa penjelasan masalah oleh kelompok secara sistematik
dalam bentuk skema/bagan.
Pada tahap ini kelompok menentukan apa yang harus dipelajari untuk
dapat mengerti memecahkan masalah-masalah yang belum terjawab. Tutor
mendorong mahasiswa agar masalah tidak terlalu umum atau dangkal.
Hasil pada tahap ini adalah tersusunnya tujuan pembelajaran/LO (learning
objective).Mengumpulkan informasi tambahan (belajar mandiri)/Info
gathering and private study :
Setiap skenario akan diselesaikan dalam waktu satu minggu dengan dua
kali pertemuan. Langkah 1 sampai 5 dilaksanakan dalam pertemuan
pertama, langkah 6 dilakukan diantara pertemuan pertama dan kedua.
Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua. Teknik pelaksanaan
tutorial meliputi persiapan, pelaksanaan dan penutupan (lihat tabel 2)
7. Belajar mandiri
Kurniadi Anwar. 2018. Etika & Hukum Keperawatan. Teori dan Praktis di Praktik
Klinik. Rajawali Pers. Depok
Ismani, N. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta. Widya Medika
Mendri & Prayogi. 2002. Etika Profesi & Hukum Keperawatan. Pustaka Baru Pers.
Jokjakarta
Priharjo Robert. 2000. Pengantar Etika keperawatan. Jakarta. Kanisius
Suhaemi, M. 2003. Etika Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik. Jakarta. EGC
Sumijatun. 2011. Membudayakan etika dalam praktik keperawatan. Jakarta,
Salemba medika
A Quinn Carrol – Michel, S. 1987. Commitment Issues and Ethics in Nursing.
Philedelphia
John,S & Jane. M. 1989. Bioethics a Nursing Perspective. Philadelphia.WB Saunders
Thompso. 1989. Nursing Ethics. NewYork. Churchille Lion Stone
UAS
02 s/d 06 Januari 2023
SASARAN PEMBELAJARAN:
METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah SGD (Small Group Discussion) yang merupakan
diskusi salah satu elemen belajar yang secara tugas aktif dan merupakan bagian
dari banyak medel pembelajaran SCL (Student Centered Learning) yang lain seperti
CL, CBL, dan PBL. Peserta didik mendiskusikan topic yang dirancang oleh
pendidikan dan mempresentasikan di dalam kelompoknya
FASILITATOR
1. Ns. Fitry Erlin, M.Kep
SASARAN PEMBELAJARAN:
METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah SGD (Small Group Discussion) yang merupakan
diskusi salah satu elemen belajar yang secara tugas aktif dan merupakan bagian
dari banyak medel pembelajaran SCL (Student Centered Learning) yang lain seperti
CL, CBL, dan PBL. Peserta didik mendiskusikan topic yang dirancang oleh
pendidikan dan mempresentasikan di dalam kelompoknya.
FASILITATOR
1. Ns. FITRY ERLIN, M.Kep
SASARAN PEMBELAJARAN:
METODE PEMBELAJARAN
FASILITATOR
1. Ns. FITRY ERLIN, M.Kep
SASARAN PEMBELAJARAN:
METODE PEMBELAJARAN
1. Small Group Discusion (SGD)
Metode pembelajaran yang digunakan adalah SGD (Small Group Discussion),
yang merupakan diskusi salah satu elemen belajar secara tugas aktif dan
merupakan bagian dari banyak model pembelajaran Student Centered Learning
(SCL) yang lain, seperti CL, CBL, dan PBL. Peserta didik mendidkusikan topic
yang dirancang oleh pendidikan dan mempresentasekan didalam kelompoknya.
Pendidikan bertugas membuat rancangan bahan diskusi dan aturan diskusi,
serta menjadi moderator dan sekaligus memberikan alasan pada setiap akhir
sesi diskusi.
FASILITATOR
1. Ns. FITRY ERLIN, M.Kep
PERTEMUAN : VIII
CAPAIAN : UTS
PEMBELAJARAN VIII
TOPIK : UTS
SASARAN PEMBELAJARAN:
METODE PEMBELAJARAN
1. Small Group Discusion (SGD)
Metode pembelajaran yang digunakan adalah SGD (Small Group Discussion),
yang merupakan diskusi salah satu elemen belajar secara tugas aktif dan
merupakan bagian dari banyak model pembelajaran Student Centered
Learning (SCL) yang lain, seperti CL, CBL, dan PBL. Peserta didik
mendidkusikan topic yang dirancang oleh pendidikan dan mempresentasekan
didalam kelompoknya. Pendidikan bertugas membuat rancangan bahan
diskusi dan aturan diskusi, serta menjadi moderator dan sekaligus
memberikan alasan pada setiap akhir sesi diskusi.
FASILITATOR
1. Ns. Fitry Erlin, M.Kep
SASARAN PEMBELAJARAN:
METODE PEMBELAJARAN
1. Small Group Discusion (SGD)
Metode pembelajaran yang digunakan adalah SGD (Small Group Discussion),
yang merupakan diskusi salah satu elemen belajar secara tugas aktif dan
merupakan bagian dari banyak model pembelajaran Student Centered
Learning (SCL) yang lain, seperti CL, CBL, dan PBL. Peserta didik
mendidkusikan topic yang dirancang oleh pendidikan dan mempresentasekan
didalam kelompoknya. Pendidikan bertugas membuat rancangan bahan
diskusi dan aturan diskusi, serta menjadi moderator dan sekaligus
memberikan alasan pada setiap akhir sesi diskusi.
FASILITATOR
Ns. Fitry Erlin, M.Kep
SASARAN PEMBELAJARAN:
METODE PEMBELAJARAN
1. Small Group Discusion (SGD)
Metode pembelajaran yang digunakan adalah SGD (Small Group Discussion),
yang merupakan diskusi salah satu elemen belajar secara tugas aktif dan
merupakan bagian dari banyak model pembelajaran Student Centered
Learning (SCL) yang lain, seperti CL, CBL, dan PBL. Peserta didik
mendidkusikan topic yang dirancang oleh pendidikan dan mempresentasekan
didalam kelompoknya. Pendidikan bertugas membuat rancangan bahan
diskusi dan aturan diskusi, serta menjadi moderator dan sekaligus
memberikan alasan pada setiap akhir sesi diskusi.
FASILITATOR
Ns. Fitry Erlin, M.Kep
SASARAN PEMBELAJARAN:
METODE PEMBELAJARAN
1. Small Group Discusion (SGD)
Metode pembelajaran yang digunakan adalah SGD (Small Group Discussion),
yang merupakan diskusi salah satu elemen belajar secara tugas aktif dan
merupakan bagian dari banyak model pembelajaran Student Centered
Learning (SCL) yang lain, seperti CL, CBL, dan PBL. Peserta didik
mendidkusikan topic yang dirancang oleh pendidikan dan mempresentasekan
didalam kelompoknya. Pendidikan bertugas membuat rancangan bahan
diskusi dan aturan diskusi, serta menjadi moderator dan sekaligus
memberikan alasan pada setiap akhir sesi diskusi.
FASILITATOR
Ns. Fitry Erlin, M.Kep
TOPIK : UAS
Bobot Penilaian
Adapun bobot penilaian pada masing-masing area metode penilaian pada setiap
proses pembelajaran diuraikan sebagai berikut:
Kelulusan mata ajar mengacu pada Penilaian Acuan patokan (Creterion Reference
Evaluation) adalah pendekatan penilaian yang membandingkan hasil pengukuran
terhadap seorang peserta didik dengan patokan ”baru lulus” yang ditetapkan
untuk masing-masing penguasaan bidang studi. Hasil belajar dinyatakan dalam
lambang dan angka mutu sebagai berikut:
Wassalamualaikum wr. wb
RANCANGAN TUGAS 1
RANCANGAN TUGAS 3
39 | Modul Etika Keperawatan
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
RENCANA TUGAS MAHASISWA
MATA KODE SKS RUMPUN SEMESTER TANGGAL
KULIAH MA
Etika DKP 106 2 SKS Mata I 7 September
Keperawatan Kuliah 2022
Khusus
DOSEN Ns. FITRY ERLIN, M.Kep
PENGAMPU
BENTUK TUGAS
Membuat Makalah
JUDUL TUGAS
Tugas -3 : Dilema etik
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu memahami dilema etik
DESKRIPSI TUGAS
Mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok untuk memahami tentang dilema etik,
meliputi:
1. Eutanasia
2. Aborsi
3. Fertilisasi infitro
4. Inseminasi
5. Transplatasi organ
6. Transgender
7. Sirkumsisi pada wanita
8. LGBT
METODE PENUGASAN
1. Mahasiswa wajib mengkaji 3 buku minimal 10 tahun terakhir
2. Mahasiswa meringkas dari materi
3. Mendiskusikan dalam kelompok terkait materi yang telah diringkas
meliputi: konsep dan contoh kasus
4. Menyusun bahan dalam bentuk makalah dan bahan presentase se kreatif
mungkin tidak menggunakan slide
5. Presentase di kelas secara berkelompok
BENTUK DAN FORMAT LUARAN:
1. Objek Garapan
Menyusun makalah tentang dilema etik;
2. Bentuk Luaran
a. Cover
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Uraian materi
e. Penutup
f. Daftar pustaka
Diketik dengan font Times New Roman, ukuran 12, spasi 1,5, aturan penulisan
40 | Modul Etika Keperawatan
APA dengan sistematis penyimpanan file (tugas
1_dilemaetis_etikakeperawatan_klp 1). Presentase dalam bentuk kreatifitas
mahasiswa yang mudah dipahami dan dijelaskan.
INDIKATOR, KRITERI DAN BOBOT PENILAIAN
1. Makalah: 15 %
2. Penyusunan Slide: 35 %
3. Presentasi: 35 %
4. Soft skill: 15 %
JADWAL PELAKSANAAN
Pertemuan: VIII & IX, RABU 08.00-13.50 Wib
LAIN-LAIN
Tugas ini mempunyai konstribusi 10 % dari total tugas mata kuilah
DAFTAR RUJUKAN
Sumijatun. 2011. Membudayakan etika dalam praktik keperawatan. Jakarta,
Salemba medika
5 Kejujuran Terbuka, kesesuaian dalam Terbuka, kesesuaian dalm Terbuka Tidak terbuka
menyampaikan dan menyampaikan dan
melakukan, mengakui melakukan
kelemahan, dan kelebihan
6 Keuletan Semangat, pantang Semangat, pantang Semangat dan Putus asa dan
menyerah, berusaha, pandai menyerah dan berusaha pantang tidak semangat
memanfaatkan peluang Menyerah
Total
Jumlah Skala ( )
Nilai = x 100
Total Skala (24)
Dimensi 4 3 2 1 Skor
(Sangat Baik) (Baik) (Cukup) (Kurang)
Penggunaan Media jelas, menarik, lengkap, Media engkap, jelas, Media jelas, kurang menarik Media tidak jelas
AVA penggunaan pengeras suara menarik, penggunaan
efektif pengeras suara tidak
efektif
Manajemen Persiapan efektif, presentasi Persiapan efektif, Presentasi selesai tepat Semua kriteria tidak
Waktu selesai tepat waktu, pembagian presentasi selesai tepat waktu, persiapan kurang terpenuhi
waktu proposional waktu, pembagian waktu efektif dan pembagian
kurang proposional waktu (kurang) proposional
Isi Akurat, lengkap, inovatif, Akurat, lengkap, inovatif, Akurat, lengkap, dan / Tidak lengkap/ tidak
disertai dengan contoh dan / tanpa disertai dengan tanpa disetai dengan contoh akurat
atau fakta contoh dan / atau fakta dan / atau fakta, tidak
Inovatif
Gaya Penyampaian sistematis,
Tenang, intonasi tepat, Tidak interaktif dan tanpa Tidak interaktif dan
Penyampaian tenang, intonasi tepat, tanpa tanpa bergantung pada bertanggung pada catatan bergantung pada catatan
bergantung pada catatan dan catatan dan interaktif
interaktif namun tidak sistematis
Penguasaan Memberikan penekanan pada Memberikan penekanan Kurang memberikan Semua kriteria tidak
Materi toipik-topik penting, mampu pada toipik-topik penting, penekanan pada topik-topik terpenuhi
menjawab pertanyaan dengan mampu menjawab penting mampu menjawab
tepat, dan mampu pertanyaan dengan tepat, pertanyaan dengan tepat,
mempertahankan pendapat
dan kurang mampu dan kurang mampu
secara rasional/ ilmiah mempertahankan pendapat mempertahankan pendapat
secara rasional/ ilmiah secara rasional/ ilmiah
Sikap Percaya diri, menguasai emosi, Percaya diri, menguasai Percaya diri namun tidak Semua kriteria tidak
dan menerima pendapat orang emosi, namun tidak menguasai emosi terpenuhi
lain menerima pendapat orang
lain
Total Skor
Total
2 Teknik Berbicara dengan sikap yang Berbicara dengan sikap Berbicara dengan Berbicara dengan
Komunikasi menghargai, mendengarkan yang menghargai, sikap yang sikap yang
secara aktif, memfasilitasi mendengarkan secara menghargai, menghargai
respon klien, menggunakan aktif, memfasilitasi mendengarkan
kata-kata yang mudah respon klien, secara aktif,
dimengerti, menanyakan menggunakan kata-kata memfasilitasi
yang tidak jelas dan yang mudah dimengerti respon klien
memberi contoh
3 Ide dan Media jelas, menarik, Media jelas, menarik, Media jelas, Media tidak jelas
Kreativitas lengkap, penggunaan lengkap, penggunaan kurang menarik
pengeras suara efektif pengeras suara kurang
efektif
Total
HALAMANA COVER
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1: PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3: TINJAUAN KASUS
BAB 4: PEMBAHASAN
BAB 5: PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2 Fasilitator
3 Sarana
prasarana
4 Metoda
5 Lain-lain