Anda di halaman 1dari 13

Diare

Dosen Pengampu : Ns.cindy febriani,M.Kep


Kelompok 6
MEILIA DWI ASTUTI
MARSYA AGUSTIN
MHD ZIKRI AFDA
PRATAMA
OVILA DANIA PUTRI
RENDY FEBRIANTORO
SABINA PUTRI
Variasi biologi dan perkembangan
sistem tubuh diare
Variasi biologi dan perkembangan sistem tubuh diare pada anak dapat mengalami
peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit, seperti natrium, kalium, dan bikarbonat, yang
terkandung dalam tinja cair anak. Dehidrasi terjadi karena kekurangan udara dan
elektrolit yang disebabkan oleh diare.
Perkembangan fisik pada masa ini tidak lagi sepesat, dan diare yang dialami dengan
masalah akut dan persisten yang mungkin juga disertai dengan penyakit lain dalam
tubuh, seperti demam, gangguan gizi, atau penyakit lainnya.
Diare menyebarkan dan menginfeksi anak melalui empat faktor, yaitu makanan,
kotoran, lalat, dan jari (Fida, 2012).
Faktor risiko terjadinya diare pada anak usia sekolah antara faktor lain perilaku dan
faktor lingkungan, seperti cuci tangan pada saat sebelum dan setelah makan, sumber air,
dan ketersediaan jamban.
Komplikasinya antara lain dehidrasi, renjatan hipovolemik, hipokalemia, hipoglikemia,
intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus, dan defisiensi enzim laktase .
Definisi Diare
Diare merupakan kumpulan gejala yang disebabkan dari beberapa faktor, antara lain
faktor penyediaan air bersih, hygiene personal, dan pengetahuan. Dikatakan diare
bila adanya perubahan konsistensi tinja lunak ke cair dan frekuensi defikasi lebih dari
kebiasaan individu tersebut (Tangka, 2014)

Etiologi
Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri, parasit,
virus), keracunan makanan, efek obat-obat dan lain- lain. Menurut World
Gastroenterology Organisation Global Guidelines (2005), etioiogi diare akut dibagi
atas empat penyebab: bakteri, virus, parasit dan non-infeksi (Simadibrata dan
Daldiyono, 2006

Patofisiologi
Diare akut infeksi diklasifikasikan secara klinis dan patofisiologis menjadi diare non
inflamasi dan diare intlamasi. Diare inflamasi disebabkan serangan bakteri dan
sitotoksin di kolon dengan manifestasi sindroma disentri dengan diare yang disertai
lendir dan darah
Gejala Diare
Gejala klinis yang menyertai keluhan abdomen seperti mulas sampai nyeri seperti
kolik, mual, muntah, demam, serta gejala dan tanda dehidrasi.

Komplikasi
Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan komplikasi utama, terutama
pada usia lanjut dan anak-anak. Pada diare akut karena kolera kehilangan cairan
secara mendadak sehingga terjadi syok hipovolemik yang cepat. Kehilangan
elektrolit melalui feses potensial mengarah ke hipokalemia dan asidosis metabolik

Penatalaksanaan
Pemberian cairan (rehidrasi awal dan rumat), dietetik (pemberian makanan) dan obat-
obatan (anti sekresi, anti spasmolitik, pengeras tinja dan antibiotika).

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang Diare Pemeriksaan penunjang terhadap penyakit diare
menurut Nelwan (2014) yaitu dengan pemeriksaan darah yang meliputi darah perifer
lengkap, ureum, kreatinin, elektrolit (Na+ K+, C_)
Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan.
Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak
yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif .

2. Keluhan utama
BAB lebih dari 3x

3. Riwayat Penyakit Sekarang


BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran 3-5
hari (diare akut), lebih dari 7 hari (diare berkepanjangan), lebih dan 14 hari (diare kronis).

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pemah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit
menjadi parasiti, alergi makanan, ISPA, ISK. OMA carepak.

5. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia Toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan
susu kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan, Cara pengelolahan makanan yang baik menjaga kebersihan dan sanitasi makanan,
kebiasan cuci tangan.
Konsep Asuhan Keperawatan
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.

7. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan

a.Pertumbuhan
- Kenaikan BB karena umur 1-3 tahun berkisar antara 1.5-2,5 kg (rata-rata 2 kg). PB 6- 10 cm (rata-
rata 8 cm) pertahun.
- Kenaikan linkar kepala: 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan seterusnya.
- Tumbuh gigi 8 buah tambahan gigi susu, geraham pertama dan gigi taring, seluruhnya berjumlah
14-16 buah.
- Enupsi gigi geraham perama menusul gigi taring.
Perawatan anak dengan gangguan diare melibatkan
beberapa langkah penting:
Rehidrasi: Penting untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare. Berikan banyak cairan
seperti air putih, larutan oralit, atau larutan elektrolit khusus untuk anak.

Makanan yang Sesuai: Hindari makanan yang bisa memperparah diare seperti makanan
berlemak, pedas, atau yang sulit dicerna. Berikan makanan ringan yang mudah dicerna
seperti bubur nasi, kentang rebus, atau roti tawar.

Pemberian Obat: Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan apakah
anak memerlukan obat anti-diare. Penggunaan obat harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Kebersihan: Pastikan kebersihan tangan terjaga baik pada anak maupun caregiver-nya. Ini
penting untuk mencegah penyebaran infeksi yang dapat menyebabkan diare.

Pantau Gejala: Amati gejala anak dan pastikan untuk segera konsultasi dengan dokter jika
diare berlangsung lebih dari beberapa hari atau jika ada gejala yang memperburuk kondisi
anak.
Diagnosa
Keperawatan
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi
2. Deficit nutrisi b.d ketidak mampuan mengabsorbsi
nutrient.
3. Resiko gangguan integrasi kulit b.d kekurangan volume
cairan.
Menyusun rencana pengasuhan pada anak
dengan diare, berikut adalah langkah-langkah
yang dapat dilakukan:

Pemberian cairan : Kekurangan volume cairan merupakan


masalah yang sering dijumpai pada pasien diare. Perawat
harus memberikan cairan dengan osmolaritas rendah
untuk rehidrasi. Pemberian cairan harus sesuai dengan
kebutuhan pasien, dan jenis cairan harus sesuai dengan
kondisi pasien.
Woc
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai