Etiologi
Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri, parasit,
virus), keracunan makanan, efek obat-obat dan lain- lain. Menurut World
Gastroenterology Organisation Global Guidelines (2005), etioiogi diare akut dibagi
atas empat penyebab: bakteri, virus, parasit dan non-infeksi (Simadibrata dan
Daldiyono, 2006
Patofisiologi
Diare akut infeksi diklasifikasikan secara klinis dan patofisiologis menjadi diare non
inflamasi dan diare intlamasi. Diare inflamasi disebabkan serangan bakteri dan
sitotoksin di kolon dengan manifestasi sindroma disentri dengan diare yang disertai
lendir dan darah
Gejala Diare
Gejala klinis yang menyertai keluhan abdomen seperti mulas sampai nyeri seperti
kolik, mual, muntah, demam, serta gejala dan tanda dehidrasi.
Komplikasi
Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan komplikasi utama, terutama
pada usia lanjut dan anak-anak. Pada diare akut karena kolera kehilangan cairan
secara mendadak sehingga terjadi syok hipovolemik yang cepat. Kehilangan
elektrolit melalui feses potensial mengarah ke hipokalemia dan asidosis metabolik
Penatalaksanaan
Pemberian cairan (rehidrasi awal dan rumat), dietetik (pemberian makanan) dan obat-
obatan (anti sekresi, anti spasmolitik, pengeras tinja dan antibiotika).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang Diare Pemeriksaan penunjang terhadap penyakit diare
menurut Nelwan (2014) yaitu dengan pemeriksaan darah yang meliputi darah perifer
lengkap, ureum, kreatinin, elektrolit (Na+ K+, C_)
Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan.
Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak
yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif .
2. Keluhan utama
BAB lebih dari 3x
5. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia Toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan
susu kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan, Cara pengelolahan makanan yang baik menjaga kebersihan dan sanitasi makanan,
kebiasan cuci tangan.
Konsep Asuhan Keperawatan
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
a.Pertumbuhan
- Kenaikan BB karena umur 1-3 tahun berkisar antara 1.5-2,5 kg (rata-rata 2 kg). PB 6- 10 cm (rata-
rata 8 cm) pertahun.
- Kenaikan linkar kepala: 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan seterusnya.
- Tumbuh gigi 8 buah tambahan gigi susu, geraham pertama dan gigi taring, seluruhnya berjumlah
14-16 buah.
- Enupsi gigi geraham perama menusul gigi taring.
Perawatan anak dengan gangguan diare melibatkan
beberapa langkah penting:
Rehidrasi: Penting untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare. Berikan banyak cairan
seperti air putih, larutan oralit, atau larutan elektrolit khusus untuk anak.
Makanan yang Sesuai: Hindari makanan yang bisa memperparah diare seperti makanan
berlemak, pedas, atau yang sulit dicerna. Berikan makanan ringan yang mudah dicerna
seperti bubur nasi, kentang rebus, atau roti tawar.
Pemberian Obat: Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan apakah
anak memerlukan obat anti-diare. Penggunaan obat harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Kebersihan: Pastikan kebersihan tangan terjaga baik pada anak maupun caregiver-nya. Ini
penting untuk mencegah penyebaran infeksi yang dapat menyebabkan diare.
Pantau Gejala: Amati gejala anak dan pastikan untuk segera konsultasi dengan dokter jika
diare berlangsung lebih dari beberapa hari atau jika ada gejala yang memperburuk kondisi
anak.
Diagnosa
Keperawatan
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi
2. Deficit nutrisi b.d ketidak mampuan mengabsorbsi
nutrient.
3. Resiko gangguan integrasi kulit b.d kekurangan volume
cairan.
Menyusun rencana pengasuhan pada anak
dengan diare, berikut adalah langkah-langkah
yang dapat dilakukan: