Anda di halaman 1dari 16

METABOLISME MINERAL, VITAMIN, DAN AIR

Dosen Pengampu : Nesa Zafira, ST., MT


Disusun Oleh :
Kelompok 8
Wulan Indah Sari (22101043)
Alya Zerlina (22101001)
Putri Zahra (22101030)
Siti Aliza (22101038)
Uliana Gultom (22101042)

STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU


PRODI BIDANG STUDI DIII KEPERAWATAN
TA. 2022/2023
Daftar Isi

Daftar Isi........................................................................................xi
Bab 1 Pendahuluan.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...........................................................................1
Bab 2 Pembahasan .........................................................................................2
2.1 Mineral..............................................................................................2
a. Pengertian Mineral.........................................................................2
b. Macam dan Fungsi Mineral...........................................................2
2.2 Vitamin ............................................................................................4
a. Pengertian Vitamin........................................................................4
b. Metabolisme Umum Vitamin........................................................5
c. Klasifikasi Vitamin........................................................................8
d. Macam dan Fungsi Vitamin...........................................................9
2.3 Air dan Ph........................................................................................11
a. Peran Biomedis..............................................................................11
b. Air adalah Pelarut Biologis Ideal...................................................11
c. Interaksi Air Mempengaruhi Struktur Biomolekul........................12
d. Air adalah Nukleofil Yang Sangat Baik........................................12
e. Ph adalah Log Negative Konsentrasi Hidrogen.............................12
Bab 3 Penutup.................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................13
Daftar Pustaka................................................................................................14

xi
Bab I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Vitamin, Mineral dan Air merupakan bagian dari komponen-komponen
yang di butuhkan oleh tubuh manusia. Namun, pada saat ini banyak sekali
masyarakat mengabaikan komponen – komponen tersebut. Vitamin, mineral dan
air adalah komponen yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia seutuhnya,
bahkan mineral tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga mineral hanya dapat
diperoleh tubuh melalui makanan yang kita konsumsi. Sehingga kesadaran
tentang pentingnya vitamin, mineral dan air sangat penting di kembangkan dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.
Orang Indonesia pada zaman dahulu sangat berbeda dengan orang
Indonesia pada zaman sekarang, wanita Indonesia yang dahulu rajin memasak dan
pandai memasak sekarang mulai hilang. Gaya hidup barat telah menelan
kebiasaan memasak para wanita Indonesia, mereka lebih suka bekerja dan bekerja
bukan di rumah dan memasak untuk kebutuhan asupan gizi yang baik. Mereka
cenderung memilih makanan cepat saji yang terkesan lebih cepat dan mudah
dengan rasa yang enak. Namun, pernahkah mereka berpikir kandungan gizi apa
yang ada di dalannya, apa yang dapat di timbulkan makanan – makanan cepat saji
yang mengandung bahan pengawet yang kurang baik bagi tubuh kita. Cara hidup
yang mengiginkan semua serba praktis dan tidak merepotkan yang seringkali
membuat masyarakat melupakan kesehatan, asupan gizi yang bagus. Bahkan
hampir 89% masyarakat Indonesia gemar mengkonsumsi makanan instant yang
mungkin di mata mereka lebih simple. Tapi dengan semakin sering dan semakin
banyak mereka mengkonsumsi makanan sejenis itu berarti mereka juga
melupakan pentingnya vitamin, mineral dan air yang mungkin hanya sedikit saja
terkandung dalam makanan instant atau cepat saji tersebut. Bahkan, tak jarang
makanan tersebut sama sekali tidak mengandung vitamin , mineral dan air dan tak
jarang pula makanan istant atau cepat saji banyak mengandung msg, pengawet
makanan, pemanis buatan bahkan bagi produen yang curang mereka tidak segan
menggunakan pewarna tekstil, yang dapat merusak organ-organ dalam tubuh,
bahkan untuk balita dapat mengalami kelainan kecerdasan misalnya hiperaktiv
dan masih banyak lagi yang lainnya.
1.2 Tujuan Penulisan
Mengetahui tata nama vitamin dan mineralMengetahui prean vitamin, mineral
dan air dalam biokimia.
1
Bab II
PEMBAHASAN

2.1 Mineral
a. Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawa organik biasanya tidak termasuk). Mineral merupakan bagian dari tubuh
yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh,baik pada
tingkat sel, jaringan,organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Kalsium,fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin
dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin. Disamping itu mineral
berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam
aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh
diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan
asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan
pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.
b. Macam Dan Fungsi Mineral
a. Kalsium (Ca)
Berperan sebagai pembentuk tulang, dan menjaga kesehatannya. Saat
kekurangan asupan kalsium, seseorang akan lebih rentan mengalami
penyakit osteoporosis
b. Klorida (Cl)
Mineral klorida berperan sebagai elektrolit dan membantu produksi asam
lambung. Saat tubuh kekurangan asupan klorida, resiko gangguan
pertumbuhan, pusing, merasa lemah, hingga kram jadi lebih rentan terjadi.
Klorida juga berfungsi mengaktivasi sel yang memproduksi imun.
c. magnesium (mg)
Magnesium berperan sebagai zat pembentuk darah merah yang mengikat
oksigen dan hemoglobin. Magnesium juga berperan sebagai kofaktor
enzim, fungsi otot, dan saraf.

2
d. kalium (K)
Zat ini dibutuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung, regulasi
osmosis, fungsi otot dan saraf, kofaktor enzim, dan sebagai metabolisme
energi. Kurang mendapatkan asupan ini bisa memicu terjadinya diare,
muntah, lemah otot, serta turunnya tekanan darah.
e. zat besi (Fe)
Zat besi berfungsi untuk membantu mengantarkan oksigen ke seluruh
bagian tubuh,selain itu mineral ini dibutuhkan untuk kofaktor enzim,
fungsi otak dan otot, serta memperkuat sistem imunitas dalam tubuh.
f. tembaga (Cu)
Mineral ini memiliki fungsi yang menyerupai zat besi. Yaitu berfungsi
sebagai kofaktor enzim,metabolisme energi, membantu fungsi
saraf,bersifat antioksidan, dan melakukan sintesis jaringan pengikat. Saat
tubuh kekurangan tembaga maka resiko anemia, gangguan fungsi saraf,
depigmentasi rambut, serta gangguan tulang pun meningkat.
g. lodium (l)
Mineral lodium berguna dalam fungsi reproduksi, metabolisme, dan
pertumbuhan. Kekurangan lodium dapat memicu terjadinya gondok, tubuh
kerdil, pertumbuhan terhambat, serta gangguan mental.
h. selenium (Se)
Memiliki peran antioksidan yang dapat membantu mengatasi racun, serta
membantu hormon, sistem imun, dan melindungi sel dari proses oksidasi
sendiri. Kurang selenium bisa memicu terjadinya masalah jantung dan
gangguan sistem kekebalan tubuh.
i.zinc (Zn)
Zinc memegang peran dalam menjaga fungsi membran, sistem imun, juga
sebagai antioksidan. Kekurangan zinc pada tubuh dapat menyebabkan
gangguan kulit, menurunnya kadar kolesterol baik HDL, serta menurunnya
nafsu makan.
j. flourida (F)
Berfungsi untuk menjaga kesehatan gigi. Flourida dapat menghambat
pembentukan karang gigi, sehingga saat kekurangan mineral ini masalah
gigi dan kerusakan jadi lebih mudah terjadi.

3
2.2 Vitamin
a. Pengertian Vitamin
Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam
jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam
sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara
kesehatan.Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaatkesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh
dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikanmaka metabolismedi dalam tubuh kita
akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah
bila kita kekurangan vitamin Amaka kita akan mengalami kerabunan.
Di samping itu,asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.Vitamin adalah nutrisi yang
sangat penting untuk pertumbuhan, energi, dan fungsi saraf.Tubuh kita
mendapatkan vitamin dari makanan, suplemen, atau hasil produksi flora
usus.Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa
di antaranya masihdapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya
sangat kecil sehingga jumlahyang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan
tubuh.
Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-
hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan kabohidrat
menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.Sejarah
penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali
mengemukakanadanya zat yang bertindak sebagai faktor diet esensial dalam kasus
penyakit beri-beri. Padatahun 1897 ia memberikan gambaran adanya suatu
penyakit yang diderita oleh anak ayam yang serupa dengan beri-beri pada
manusia. Gejala penyakit tersebut terjadi setelah binatang diberi makanan yang
terdiri atas`beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan
denganmemberikan makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk. Hasil
penemuan yangmenyatakan bahwa dalam makanan ada faktor lain yang penting
selain kabohidrat, lemak dan protein sebagai energy, mendorong para ahli untuk
meneliti lebih lanjut tentang vitamin,sehingga diperoleh konsep tentang vitamin
yang kita kenal sekarang. Pada saat ini terdapat lebih dari 20 macam vitamin.
Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk mengetahui lebih jauh mengenai
vitamin dan jenis-jenisnya.

4
b. Metabolisme Umum Vitamin
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan
oleh tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam, yaitu
vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan melainkan akan dikeluarkan oleh
system pembuangan tubuh. Akibatmya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut
tiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah dan produk hewani,
seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman tidakl berada
dalan keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia. Proses
pencernaan makanan, baik didalam lambung maupun usus halus akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar bias diserap oleh usus.
Vitamin larut lemak diserap didalam usus bersama dengan lemak atau
minyak yang dikonsumsi. Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan
mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaab prinsip proses penyerapan antara
vitamin larut dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi
pasif dan kemudian didalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron
(lipoprotein) yang kemudian diserap system limfak, kemudian bergabung dengan
saluran dara untuk ditransportasikan kehati. Sedangakan vitamin larut air
langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.
a) Vitamin A
Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif yang terdiri dari retinol,
retinal (retinaldehyde) dan retinoic acid. Ketiga biomolekul tersebut
berasal dari ȕ carotene provitamin A, terdapat pada tanaman berwarna
hijau tua, oranye dan merah. Transport di dalam tubuh berupa
chylomikron, Vitamin A di simpan dalam sel stealate pada hati dalam
bentuk retinyl ester (retinol diesterifikasi dengan suatu molekul asam
lemak), pada saat dimobilisasi dlm tubu diubah mjd retinol dan dilepas
ke peredaran darah dengan berikatan dan protein RBP. RBP hanya
akan dilepas ke dalam darah apabila mengandung retinol. Berbagai
macam sel mempunyai reseptor RBP yang terikat pada membran.
Vitamin A dan ȕ-karoten diserap dari usus halus dan sebagian besar
disimpan di dalam hati. Bentuk karoten dalam tumbuhan selain ȕ,
adalah α, Ȗkaroten serta kriptosantin. Setelah dilepaskan dari bahan
pangan dalam proses pencernaan, senyawa tersebut diserap oleh usus
halus dengan bantuan asam empedu (pembentukan micelle). Vitamin
A dan karoten diserap oleh usus dari micelle secara difusi pasif,
kemudian digabungkan dengan kilomikron dan diserap melalui saluran
limfatik, kemudian bergabung dengan saluran darah dan
ditransportasikan ke hati. Di hati, vitamin A digabungkan dengan asam
palmitat dan disimpan dalam bentuk retinilpalmitat.

5
Bila diperlukan oleh sel-sel tubuh, retinil palmitat diikat oleh protein
pengikat retinol (PPR) atau retinol-binding protein (RBP), yang
disintesis dalam hati. Selanjutnya ditransfer ke protein lain, yaitu
“transthyretin” untuk diangkut ke sel-sel jaringan. Vitamin A yang
tidak digunakan oleh sel-sel tubuh diikat oleh protein pengikat retinol
seluler (celluler retinol binding protein), sebagian diangkut ke hati dan
bergabung dengan asam empedu, yang selanjutnya diekskresikan ke
usus halus, kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Sebagian
lagi diangkut ke ginjal dan diekskresikan melalui urine dalam bentuk
asam retinoat.
b) Asam ascorbat ( vitamin C)
Asam ascorbat lebih dikenal sebagai vitamin C, berasal dari glukosa
dari siklus asam uronat, glukosa pada asam askorbat dikatalis oleh
enzim L gulonolakton oksidase Enzim ini tdk ada pada primate
vitamin C diperoleh dari makanan berfungsi sebagai agen pereduksi
berbagai reaksi , Vitamin C dikeluarkan dari tubuh melalui urine dalm
bentuk dydroaskorbat, ketogulonate, askorbat 2 sulfate, asam oksalat.
Reaksi utama yang sangat membutuhkan vitamin C hidroksilasi
proline dalam kolagen, sebagai kofaktor reaksi katabolisme tirosine
dan sintesis epinefrin dari tirosin, sintesis asam empedu. proline- -HO-
proline- proline monooksingenase Fe2+ Fe3+ semidehidroaskorbat
askorbat
c) Vitamin D
Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon.
Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Bagian tubuh yang
paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D
ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel
kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari
(sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan
mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki
akan membentuk huruf O dan X. Untuk penyerapan vitamin D yang
baik diperlukan adanya garam empedu. Mengenai transport,
katabolisme dan ekskresi vitamin D belum banyak diketahui.

6
d) Thiamin (Vitamin B1)
Struktur thiamin merupakan gabungan antara pirimidin dan thiazole
yang dihubungkan dengan jembatan metilene Di dalam otak dan hati
diubah menjadi TPP = thiamin pyrohosphat oleh enzim thiamin
difosfotransferase, reaksi membutuhkan ATP Berperan penting
sebagai koensim dekarboksilasi senyawa asam-keto Beberapa enzim
yang menggunakan TPP sbg koensim pyruvate decarboxylase,
pyruvate dehydrogenase, transketolase. Penting sebagai koensim
pyruvate and a-ketoglutarate dehydrogenase sehingga jika defisiensi
kapasitas sel dalam menghasilkan energi mejadi sangat berkurang,
Juga diperlukan untuk reaksi fermentasi glukosa menjadi etanol, di
dalam yeast.
e) Riboflavin (vitamin B2)
Komponen dari koenzim flavin adalah FMN dan FAD. Enzim yang
bekerja pada reaksi reduksi – oksidasi (redoks), memiliki fungsi sentral
dalam produksi energi dan pernapasan seluler yang merupakan
prekursor kofaktor flavin mononukleotida (FMN) flavin adenine
dinukleotida (FAD) Enzim yang memerlukan kofaktor tersebut adalah
flavoprotein Riboflavin + ATP = FMN FMN + ATP = FAD FAD
dan FMN berfungsi sebagai akseptor electron, penambahan 2 elektron
pada FAD menghasilkan FADH2 dan Penambahan 2 elektron pada
FMN menghasilkan FMNH2, perubahan riboflavin ke FMN dihambat
oleh hipothyroidsm elektron yang diterima langsung disumbangkan
sehingga kembali pada bentuk yang teroksidasi penuh, riboflavin
terdapat di berbagai sumber makanan seperti susu, keju, daging, telur
dan sereal .
f) Niasin (vitamin B3)
Niasin dapat merupakan nikotinamid atau asam nikotinat. Nikotinamid
dan asam nikotinat sebagai sumber vitamin B3. Niasin dibutuhkan
untuk sintesis vitamin B3, NAD (nicotinamida adenin dinucleotida),
dan NADP+ (nicotinamide adenine dinucleotide phosphate) NAD dan
NADP adalah kofaktor pada enzim dehidrogenase, yang berfungsi
dalam reaksi redoks yaitu donor dan akseptor electron, NAD banyak
digunakan pada glycolisis, oksidasi asam lemak, metabolisme badan
keton dan cenderung berperan sebagai akseptor elektron pada reaksi
katabolisme. NADP adalah sintesa asam lemak dan PPP, Contoh laktat
atau malat dehidrogenase.

7
g) Asam pantotenat (vitamin B5)
Asam pantotenat ( vitamin B5) berasal dari ȕ-alanin dan asam pantoat
diperlukan untuk sintesis coenzim A, komponen asil carier protein
(ACP) pada sintesis asam lemak kofaktor ensim fatty acid synthase.
Sekitar 70 enzim membutuhkan CoA atau derivat ACP untuk
melakukan fungsinya. Vitamin B5 banyak ditemukan di kacang-
kacangan, daging dan biji-bijian. CoA diperlukan pada siklus kreb,
sintesis dan oksidasi asam lemak, metabolisme asam amino, sintesis
kolesterol .
h) Vitamin B6
Di dalam tubuh diubah menjadi bentuk aktif vitamin B6 menjadi PLP
(piridoksal fosfat ) Pengubahan dari vitamin B6, Piridoksal fosfat ini
membutuhkan ATP dengan ensim piridoksal kinase, PLP adalah
koenzim pada reaksi transaminasi, sintesis dan katabolisme asam
amino, glikogenolisis (gikogen fosforilase).
i) Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di
dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga
hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia
dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di
dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.
c. Klasifikasi Vitamin
Secara klasik, berdasarkan kelarutanya, vitamin digolongkan dalam dua
kelompok yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak (2) vitamin yang larut dalam
air, karena yang pertama dapat diekstrasi dari bahan makanan dengan pelarut
lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin
A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur-unsur karbon, hydrogen dan
oksigen. Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-
komplek (B1 sampai B12), yang selain mengandung unsure-unsur karbon,
hydrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt. Beberapa
vitamin berfungsi langsung dalam metabolisme penghasilan energy, Jalur
metabolisme yang menghasilkan energi untuk mendukung kerja sel adalah
glikolisis, siklus kreb, transport elektron, dan ȕ oksidasi.

8
d. Macam dan Fungsi Vitamin
1. Vitamin A
Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin ini
membantu mata untuk melihat dalam cahaya yang redup dan membedakan
warna benda. Selain itu, vitamin A juga berperan dalam menjaga
kesehatan kulit dan membantu sistem imun melawan infeksi.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan penyakit rabun senja yang
membuat penderitanya sulit melihat ketika malam hari atau dalam cahaya
yang redup. Selain itu, kekurangan vitamin A juga bisa menyebabkan
keratomalasia, yaitu kekeringan pada kornea mata.
2. Vitamin B
Ada 8 jenis vitamin B dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu:
 Vitamin B1 yang berfungsi untuk membantu tubuh mengubah
makanan menjadi energi, serta menjaga kesehatan kulit.
 Vitamin B2 yang berfungsi untuk membantu tubuh menghasilkan
energi dari makanan, serta membantu sel tubuh membakar lemak
dan menjaga kesehatan kulit.
 Vitamin B3 (niacin) yang berfungsi untuk membantu sel-sel tubuh
mengubah makanan menjadi energi, serta menjaga kesehatan kulit.
 Vitamin B5 (pantothenic acid) yang berfungsi untuk membantu sel
tubuh memproduksi asam lemak dan hormon.
 Vitamin B6 yang berfungsi untuk membantu tubuh dalam
menggunakan dan memproses cadangan gula menjadi energi, serta
membantu produksi sel darah merah.
 Vitamin B7 (biotin) yang berfungsi untuk membantu produksi
asam lemak dan asam amino ketika dibutuhkan oleh tubuh.
 Vitamin B9 (asam folat) yang berperan penting dalam proses
pembelahan sel, terutama pada ibu hamil, sehingga dapat
meminimalkan risiko terjadinya kelainan bawaan pada janin.
 Vitamin B12 yang berfungsi untuk membantu pembentukan sel
darah merah, serta memelihara fungsi saraf.
Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan terganggunya berbagai proses
metabolisme. Selain itu, penyakit yang dapat timbul akibat kekurangan
vitamin ini adalah beriberi, dermatitis, diare, dan anemia.

9
3. Vitamin C
Vitamin C atau ascorbic acid dibutuhkan tubuh untuk memproduksi
kolagen. Kolagen sendiri merupakan salah satu serat protein yang berperan
dalam menjaga kekenyalan kulit, membantu penyembuhan luka, serta
memperkuat pembuluh darah.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam produksi norepinefrin dan
serotonin, yaitu zat kimia otak (neurotransmitter) yang berfungsi untuk
mengirim sinyal antar saraf.
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan Anda mengalami anemia, gusi
berdarah, gangguan sistem saraf, dan penurunan massa otot, serta
membuat luka Anda sulit sembuh dan rentan terinfeksi.
4. Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium guna
pertumbuhan tulang, terutama pada anak-anak. Selain itu, vitamin ini juga
membantu sistem imun dalam melawan infeksi. Kekurangan vitamin D
dapat menyebabkan Anda mengalami pelunakan tulang (osteomalacia),
rakitis, dan rentan terkena infeksi.
5. Vitamin E
Vitamin E adalah antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
melindungi sel-sel dari kerusakan. Selain itu, vitamin E juga memiliki
fungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu
pembentukan sel darah merah, memperlambat penuaan, serta mengurangi
risiko penyakit katarak dan radang sendi. Meski jarang terjadi, kekurangan
vitamin E dapat menyebabkan anemia hemolitik.
6. Vitamin K
Vitamin K merupakan vitamin yang berperan penting dalam proses
pembekuan darah, dan menjaga kekuatan tulang. Kekurangan vitamin K
dapat membuat Anda berisiko mengalami perdarahan dan patah tulang.

10
2.3 Air dan PH
a. Peran Biomedis
Dilihat dari kepentingan BiomedikAir merupakan produk akhir utama dari
metabolisme oksidatif makanan
C6 H12 O6 + O2 energi 6CO2 + 6H2O
Air memiliki komposis dominan dalam tubuh manusia yaitu 61-65%. Tubuh yang
sehat memiliki kemampuan Homeostatis.
Homeostatis------merupakan kemampuan tubuh untuk memelihara lingkungan
internal (cairan) yang komposisinya sesuai dengan kesehatan
Meliputi : -Distribusi air dalam tubuh
-Pemeliharaan nilai pH dan konsentrasi elektrolit yang tepat
b. Air adalah Pelarut Biologis Ideal
Dalam reaksi metabolik, air berfungsi sebagai reaktan tetapi juga sebagai
produk. Air juga menjadi pelarut yang ideal. Air sangat mempengaruhi semua
interaksi molekuler dalam sistem biologi. Adapun air mempunyai 2 sifat yang
penting yaitu secara biologis yaitu:
1.Air merupakan molekul polarStruktur tiga dimensi molekul air
merupakan tetrahedron tidak beraturan dengan oksigen pada bagian
pusatnya. Dua buah ikatan dengan hidrogen kedua sudut tetrahedron,
sementara elektron-elektron yang tidak dipakai bersama pada kedua orbital
terhibridasi sp3,menempati dua sudut sisanya.
2.Air bersifat kohesif Molekul-molekul air yang berdekatan meiliki
afinitas yang tinggi satu sama lainya. Daerah bermuatan positif dan satu
molekul air cenderung akan mengarahkan diri kepada daerah bermuatan
negatif pada salah satu molekul didekatnya.

11
c. interaksi air mempengaruhi struktur biomolekul
Semua biomolekul memiliki kesamaan hubungan mendasar antara struktur
dan fungsi, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti lingkungan di
mana biomolekul tertentu terjadi. Lipid, misalnya, bersifat hidrofobik
("takut air"); dalam air, banyak yang secara spontan mengatur diri
sedemikian rupa sehingga ujung hidrofobik molekul terlindung dari air,
sedangkan ujung hidrofilik terkena air. Susunan ini menimbulkan lipid
bilayers, atau dua lapisan fosfolipidmolekul yang membentuk membran
sel dan organel. Dalam contoh lain, DNA, yang merupakan molekul yang
sangat panjang—pada manusia, panjang gabungan semua molekul DNA
dalam satu sel yang direntangkan dari ujung ke ujung akan menjadi sekitar
1,8 meter (6 kaki).
d. Air adalah Nukleofil yang Sangat Baik
kebanyakan nukleofil adalah anion, namun molekul polar yang netral
seperti H2O1 CH3OH1 dan CH3NH2 dapat bertindak sebagai nukleofil.
Molekul-molekul ini memiliki pasangan elektron bebas.
e. PH adalah log negative konsentrasi ion hidrogen
Derajat keasaman atau pH (Power of Hydrogen) digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu
larutan, didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+)
yang terlarut.

12
Bab III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Vitamin memang merupakan elemen yang penting bagi kesehatan dan
daya tahan tubuh. Oleh karena itu setiap orang harus memperhatikan pentingnya
manfaat vitamin. Akan tetapi suplay vitamin dalam tubuh kita juga tetap harus
diperdulikan dengan mengatur asupan vitamin ke dalam tubuh kita.
Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara
interaksi. Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa
beberapa mineral / vitamin, maka beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi
dengan baik. Begitu pula air juga sangat berperan penting sebagai pelarut.

13
Daftar Pustaka

Kamiensky M, Keogh J 2006. Vitamins and Minerals.In: Pharmacology


Demystified.Mc.GrawHill Companies Inc.,USA.p.137-54.

Lie, Stephen., 2004. Terapi Vegetaria Manfaat Buah dan Sayuran : Jakarta. Prestasi
Pustakaraya.

Sulistyoningsih, hariyani.,2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak : Yogyakarta. Graha
Ilmu.

http://landasanteori.blogspot.com/2013/Materi Kuliah DIII Kebidanan 'Vitamin'.html


http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin.hml

14

Anda mungkin juga menyukai