Anda di halaman 1dari 29

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………… 1

BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 2

1.1. Latar Belakang……………………………………….. 2


1.2. Rumusan Masalah……………………………………. 2
1.3. Tujuan Makalah………………………………………. 3

BAB II PEMBAHASAN………………………………………….. 4

2.1. VITAMIN…………………………………………….. 4
a. Pengertian Dan Jenis Jenis Vitamin……………... 4
b. Kebutuhan Vitamin Per Pari Pada Manusia……. 11
c. Penyakit Yang Terjadi Akibat Kekurangan Vitamin 13
d. Penyakit Yang Timbul Akibat Kelebihan Vitamin… 14
2.2. MINERAL………………………………………………. 16
a. Jenis Jenis Mineral Dan Manfaatnya……………….. 16
b. Kebutuhan Mineral Pada Manusia Per Hari………. 19
c. Penyakit Yang Timbul Akibat Kekurangan Mineral 20
d. Penyakit Yang Timbul Akibat Kelebihan Mineral… 21
2.3. SERAT…………………………………………………... 22
a. Pengertian Dan Jenis Jenis Serat…………………… 22
b. Kadar Serat Yang Dibutuhkan Tubuh Setiap Hari. 24
c. Penyakit Yang Timbul Akibat Kekurangan Serat… 25
d. Penyakit Yang Timbul Akibat Kelebihan Serat…… 26

BAB III PENUTUP………………………………………………… 28

3.1. KESIMPULAN………………………………………… 28
3.2. SARAN………………………………………………….. 28

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..29
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Vitamin, Mineral dan Serat merupakan bagian dari komponen-komponen
yang di butuhkan oleh tubuh manusia. Namun, pada saat ini banyak sekali
masyarakat mengabaikan komponen – komponen tersebut. Vitamin, mineral dan
serat adalah komponen yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia seutuhnya,
bahkan mineral tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga mineral hanya dapat
diperoleh tubuh melalui makanan yang kita konsumsi. Sehingga kesadaran
tentang pentingnya vitamin, mineral dan air sangat penting di kembangkan dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.
Orang Indonesia pada zaman dahulu sangat berbeda dengan orang
Indonesia pada zaman sekarang, wanita Indonesia yang dahulu rajin memasak
dan pandai memasak sekarang mulai hilang. Gaya hidup barat telah menelan
kebiasaan memasak para wanita Indonesia, mereka lebih suka bekerja dan
bekerja bukan di rumah dan memasak untuk kebutuhan asupan gizi yang baik.
Mereka cenderung memilih makanan cepat saji yang terkesan lebih cepat dan
mudah dengan rasa yang enak. Namun, pernahkah mereka berpikir kandungan
gizi apa yang ada di dalannya, apa yang dapat di timbulkan makanan – makanan
cepat saji yang mengandung bahan pengawet yang kurang baik bagi tubuh kita.
Cara hidup yang mengiginkan semua serba praktis dan tidak merepotkan yang
seringkali membuat masyarakat melupakan kesehatan, asupan gizi yang bagus.
Bahkan hampir 89% masyrakat Indonesia gemar mengkonsumsi makanan instant
yang mungkin di mata mereka lebih simple. Tapi dengan semakin sering dan
semakin banyak mereka mengkonsumsi makanan sejenis itu berarti mereka juga
melupakan pentingnya vitamin, mineral dan air yang mungkin hanya sedikit saja
terkandung dalam makanan instant atau cepat saji tersebut. Bahkan, tak jarang
makanan tersebut sama sekali tidak mengandung vitamin , mineral dan air dan
tak jarang pula makanan istant atau cepat saji banyak mengandung msg,
pengawet makanan, pemanis buatan bahkan bagi produen yang curang mereka
tidak segan menggunakan pewarna tekstil, yang dapat merusak organ-organ
dalam tubuh, bahkan untuk balita dapat mengalami kelainan kecerdasan misalnya
hiperaktiv dan masih banyak lagi yang lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja jenis jenis vitamin, mineral dan serat, apa peran vitamin,mineral dan
serat bagi tubuh manusia ,kebutuhan perhari vitamin mineral dan serat pada
manusia serta penyakit yang dapat terjadi apabila kekurangan dan kelebihan
vitamin mineral dan serat pada tubuh.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui jenis jenis vitamin, mineral dan serat, apa peran
vitamin,mineral dan serat bagi tubuh manusia ,kebutuhan perhari vitamin mineral
dan serat pada manusia serta penyakit yang dapat terjadi apabila kekurangan dan
kelebihan vitamin mineral dan serat pada tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Vitamin
a. Pengertian dan Jenis Jenis Vitamin
Vitamin (bahasa inggris : vital amine, vitamin) adalah sekelompok
senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama
ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya hidup dan amina
(aminae) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin di anggap demikian. Di pandang
dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam
reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini
digunakan untuk tubuh untuk dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan
hidup. Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan
berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat secara
langsung dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk
sampingannya, oksigen dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul
inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas (free radicals)Oksigen yang
tidak stabil memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat
reaktif. Kereaktifan oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat
mengoksidasi dan merusak DNA, protein, karbohidrat, asam lemak, dan
membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah asap rokok,
polusi lingkungan, dan sinar ultraviolet.
Asap rokok, salah satu sumber radikal bebas yang dapat merusak jaringan
tubuh, terutama paru-paru. Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan
terhadap senyawa radikal bebas ini untuk menetralkan efek negatifnya.
Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan alami, seperti enzim
superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan
sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah terjadinya peristiwa oksidasi
atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen (O2).Senyawa lain
yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah glutation, CoQ10, dan
gugus tiol pada protein, serta vitamin.Beberapa jenis vitamin telah terbukti
memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Contoh vitamin yang
banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin
C dan vitamin E.
Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa
radikal bebas.Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa
radikal bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif
menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di
samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki
aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C. Vitamin ini berinteraksi
dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga
dapat memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai
senyawa berbahaya. Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat
berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka akan
timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit
jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik.Bagi orang yang memiliki sejarah
penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk
mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai
sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut
membantu mengatasi masalah tersebut.
Penuaan tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan
jaringan yang tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada
sel dan jaringan tubuh dapat diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang
juga dikenal dengan istilah mitosis. Akan tetapi, pada berbagai kasus sel yang
rusak tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan terus terakumulasi. Hal inilah
yang berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh. Senyawa radikal bebas
merupakan salah satu agen yang berkontribusi besar dalam peristiwa ini.
Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang paling rentan
mengalami kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini
terkait dengan banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini
yang merupakan pusat metabolisme energi tubuh.Banyak penelitian telah
membuktikan bahwa tingkat kerusakan mitokondria ini berhubungan
langsung dengan proses penuaan tubuh atau panjangnya umur suatu makhluk
hidup. Selain itu, kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas
juga turut berperan besar dalam peristiwa ini.Oleh karena itu, tubuh
memerlukan suatu senyawa untuk menekan efek perusakan oleh radikal
bebas.
Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat
menghambat reaksi perusakan tubuh best bodybuilding supplements oleh
senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya. Asupan
vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh mengurangi efek
penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif.Selain
itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imun yang baik
sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lainnya
dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan
vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang
sehat dan berumur panjang. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut
antara lain vitamin A, C D, E, K dan B.
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok
besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air yaitu B dan C, sedangkan
vitamin A, D, E, K bersifat larut dalam lemak.
Berikut jenis jenis vitamin beserta fungsinya :
a. Vitamin A ( Retinol )
Retinol merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukan indra
penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu
komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga
berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini
bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.
Vitamin A banyak ditemukan pada susu, ikan, sayur-sayuran dan buah-
buahan terutama berwarna.
Defisiensi retinol menyebabkan rabun senja, katarak, infeksi saluran
pernapasan, dan penurunan daya tahan tubuh. Kelebihan vitamin A di
dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan. Penyakit yang ditimbulkan
antara lain pusing-pusing, krontokan rambut, kulit kering bersisik, dan
pingsan.
b. Vitamin B
Golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh,
terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktifitas. Hal ini terkait
dengan peranannya dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang
dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhdap berbagai jenis
sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok
vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).
Vitamin B bersumber dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
c. Vitamin B1 ( Tiamin )
Tiamin memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan
tubuh untuk rutinitas sehari-hari, juga membantu proses metabolisme
protein dan lemak.
Akibat kekurangan vitamin B1, kulit akan mengalami gangguan, seperti
kulit kering dan bersisik, tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan
saluran pencernaan, jantung dan sistem saraf. Untuk mencegahnya, dengan
mengkonsumsi gandum, nasi, daging, susu, telur, dan kacang-kacangan.
d. Vitamin B2 ( Riboflavin )
Riboflavin berperan penting dalam metabolisme tubuh manusia, yaitu
sebagai komponen koenzim flavin mononukleutida (FMN), dan flavin
adenin dinukleutida (FAD). Kedua enzim ini berperan dalam regenarasi
e. Vitamin B3 ( Niasin )
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan
penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki
peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi,
penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat
dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu
jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi,
hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa
sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar
tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini
dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan
sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual
f. Vitamin B5 ( Asam Pantotenat )
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di
dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam
berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi
makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi
senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin
B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai
dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran
hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi
vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu,
gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk
tidur.
g. Vitamin B6 ( Piridoksin )
Vitamin B6 atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin
yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah
satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi
melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain
itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi
antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau
senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah
satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak
terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan.
Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-
pecah, keram otot, dan insomnia
h. Vitamin B12 ( Sianokobalamin )
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya
khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh
karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh
akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam
metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam
salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel
saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet
darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk
memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan
menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi
kulit.
i. Vitamin C ( Asam Askorbat )
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan
tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa
pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan
kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan
senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas
dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu
menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju
mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit
degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C
berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di
dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka
saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen.Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan
dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis
penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan
nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam
tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan
rusaknya sel darah merah. Vitamin C rupanya bukan sekadar zat gizi yang
dapat mencegah sariawan.Vitamin ini juga membantu melindungi sel
tubuh, membantu penyembuhan luka, serta menjaga kesehatan kulit,
tulang, pembuluh darah, dan tulang rawan.

Kekurangan vitamin C biasanya menimbulkan tanda-tanda di bawah ini.


 Kulit kering, kusam, atau tampak rusak.
 Kuku tampak seperti sendok.
 Badan mudah memar.
 Sendi terasa nyeri dan bengkak.
 Luka sembuh lebih lama.
 Gusi berdarah dan gigi goyang.
 Mudah terserang penyakit.
 Badan lesu dan mood buruk.

j. Vitamin D ( Kalsiferol )
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk
olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh
vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme
kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi
vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar
vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang
tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di
samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan
mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu
hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang.
Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula,
penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan
tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D
dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan,
muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan. Vitamin D membantu tubuh
menyerap kalsium. Asupan vitamin D yang memadai juga berperan dalam
menjaga fungsi sistem imun, sistem saraf, dan otot. Ini sebabnya Anda
perlu memenuhi kebutuhan vitamin D dari makanan yang menjadi
sumbernya.
Defisiensi vitamin D dapat menimbulkan beragam gejala berupa:
 badan mudah lelah atau nyeri tanpa sebab yang jelas,
 tekanan darah tinggi,
 otot kram, lemah, atau nyeri,
 nyeri tulang, serta
 perubahan mood yang cukup drastis.

k. Vitamin E ( Tokoferol )
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam
tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain
itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai
senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam,
kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya
dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain
kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan
mengalami gangguan yang berkepanjangan. Vitamin E merupakan zat gizi
mikro sekaligus antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh. sAvitaminosis E
sangat langka pada orang yang sehat. Kondisi ini biasanya diawali dengan
penyakit yang mengganggu pencernaan atau penyerapan lemak.
Begitu seseorang mengalami defisiensi vitamin E, gejala yang mungkin
muncul meliputi:
 munculnya rasa menggelitik pada lengan atau kaki,
 gangguan gerak tubuh,
 mudah terkena penyakit infeksi,
 lemah otot, dan
 gangguan penglihatan.

l. Vitamin K ( Filokuinona )
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah
yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada
pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi
luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor
enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan
sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi
pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh. Fungsi utama vitamin K yakni
membantu proses pembekuan darah. Defisiensi vitamin ini langka pada
orang yang sehat. Akan tetapi, risikonya meningkat pada orang yang rutin
meminum obat pengencer darah atau mengalami gangguan penyerapan
lemak. Kekurangan vitamin K umumnya memiliki ciri sebagai berikut.
 Badan mudah memar.
 Terbentuk gumpalan darash kecil di bawah kuku.
 Feses berwarna hitam dan terkadang bercampur darah.
 Terjadi perdarahan pada jaringan yang melapisi bagian dalam tubuh.

b. Kebutuhan Vitamin Per Pari Pada Manusia


Vitamin dibutuhkan oleh tubuh untuk bertumbuh dan berkembang secara
normal. Vitamin dapat dibedakan menjadi beberapa macam dan setiap vitamin
memiliki fungsi tertentu dan beberapa vitamin dapat membantu mencegah
terjadinya masalah pada kesehatan. berikut beberapa macam vitamin :

1. Vitamin A
Vitamin A memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan mata, pertumbuhan
tulang, organ reproduksi, fungsi sel, dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin
A dapat berasal dari buah-buahan, sayuran, hati, dan susu. Berikut
kebutuhan vitamin A berdasarkan usia:
- Usia 0-6 bulan : 400 micrograms/ hari (mcg/hari)
- Usia 7-12 bulan : 500 mcg/hari
- Usia 1-3 tahun : 300 mcg/hari
- Usia 4-8 tahun : 400 mcg/hari
- Usia 9-13 tahun : 600 mcg/hari
- Laki-laki berusia diatas 14 tahun : 900 mcg/hari
- Perempuan berusia diatas 14 tahun : 700 mcg/hari (selama masa
kehamilan 770 mcg/hari dan selama masa menyusui 1300 mcg/hari)

2. VitaminB
Vitamin B terdiri dari tiamin (B1), riboflavin (B2), niacin (B3), B6, B12,
dan folat. Vitamin B membantu tubuh untuk membentuk energi dari
makanan yang dikonsumsi, membentuk sel darah merah, berperan penting
dalam metabolisme tubuh, menjaga kesehatan jantung dan sistem saraf.
Vitamin B dapat ditemukan pada ikan, unggas, daging sapi, telur, produk
susu, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan kacang polong. Asam
folat juga merupakan termasuk dlama vitamin B. Asam folat membantu
tubuh untuk proses pembentukan sel-sel baru. Pada wanita hamil asam
folat sangat penting untuk mencegah terjadinya cacat lahir terutama pada
otak atau tulang belakang. Asam folat dapat ditemukan dalam sayuran
berdaun hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, roti, dan sereal.
Berikut vitamin B yang diperlukan tubuh berdasarkan klasifikasinya:

- Bayi dibawah usia 1 tahun : 0,5mg/hari


- Bayi dibawah usia 5 tahun : 0,9mg/hari
- Usia 4-8 tahun : 1,2mg/hari
- Usia 9-13 tahun : 1,8mg/hari
- Remaja diatas usia 14 tahun : 2,4mg/hari

3. VitaminC
Vitamin C memiliki fungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
membantu tubuh menyerap zat besi, menjaga kesehatan kulit, tulang, dan
jaringan ikat. Vitamin C berasal dari jeruk, paprika merah dan hijau,
tomat, brokoli, dan sayuran. Berikut kebutuhan vitamin C berdasarkan
klasifikasi usia :

- Usia 0-6 bulan : 40 miligram/ hari (mg/hari)


- Usia 7-12 bulan : 50 mg/hari
- Usia 1-3 tahun : 15 mg/hari
- Usia 4-8 tahun : 25 mg/hari
- Usia 9-13 tahun : 45 mg/hari
- Perempuan usia 14-18 tahun : 65 mg/hari
- Laki-laki usia 14-18 tahun : 75 mg/hari

4. VitaminD
Vitamin D merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menyerap
kalsium. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit tulang
seperti osteoporosis. Vitamin D juga memiliki peran dalam saraf, otot, dan
sistem kekebalan tubuh. Vitamin D dapat ditemukan melalui kulit,
makanan, dan suplemen. Tubuh akan secara alami membentuk vitamin D
ketika terkena paparan matahari. Makanan yang memiliki kandungan kaya
akan vitamin D adalah kuning telur, ikan laut, dan hati, susu, dan sereal.
Berikut kebutuhan vitamin D pada anak berdasrkan usia:

- Usia 0-12 bulan : 400 IU (10 mcg/hari)


- Diatas usia 1 tahun : 600 IU (15 mcg/hari)

5. VitaminE
Vitamin E merupakan antioksidan dan berfungsi untuk membantu sistem
kekebalan tubuh dan proses metabolisme. Makanan yang merupakan
sumber dari vitamin E adalah minyak nabati, margarine, kacang-
kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau. Berikut vitamin E yang
dibutuhkan berdasarkan klasifikasi usia :
- Usia 1-3 tahun : 9 IU/hari
- Usia 4-8 tahun : 10,4 IU/hari
- Usia 9-13 tahun : 16,4 IU/hari
- Usia diatas 13 tahun : 22 IU/hari

6. VitaminK
Vitamin K membantu tubuh dengan membentuk protein untuk menjaga
kesehatan tulang dan jaringan. Protein yang terbentuk juga dimanfaatkan
untuk proses pembekuan darah. Makanan yang merupakan sumber dari
vitamin K adalah sayuran hijau dan buah yang berwarna gelap. Bakteri
dalam usus juga dapat menghasilkan vitamin K. Berikut kebutuhan
vitamin K berdasarkan usia :

- Usia 0-6 bulan : 2 micrograms/ hari (mcg/hari)


- Usia 7-12 bulan : 2,5 mcg/hari
- Usia 1-3 tahun : 30 mcg/hari
- Usia 4-8 tahun : 55 mcg/hari
- Usia 9-13 tahu : 60 mcg/hari
- Usia 14-18 tahun : 75 mcg/hari

c. Penyakit Yang Terjadi Akibat Kekurangan Vitamin

Kekurangan vitamin dapat menyebabkan berbagai penyakit dan


gangguan kesehatan yang disebut defisiensi vitamin. Setiap vitamin memiliki
peran unik dalam tubuh, dan kekurangannya dapat mengganggu fungsi tubuh
yang penting. Berikut beberapa contoh penyakit yang dapat terjadi akibat
kekurangan vitamin:

1. Skorbut (Kekurangan Vitamin C):


 Penyebab: Kekurangan vitamin C.
 Gejala: Gusi berdarah, kulit kering, kerontokan gigi, anemia, nyeri
sendi, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
 Penanganan: Suplemen vitamin C dan konsumsi makanan yang kaya
akan vitamin C, seperti jeruk, stroberi, dan paprika.
2. Rakhitis (Kekurangan Vitamin D):
 Penyebab: Kekurangan vitamin D dan kalsium.
 Gejala: Penyakit ini sering terlihat pada anak-anak dan ditandai dengan
pembengkokan tulang, pertumbuhan tulang yang buruk, dan nyeri otot.
 Penanganan: Suplemen vitamin D dan konsumsi makanan yang kaya
akan vitamin D, seperti ikan berlemak dan minyak ikan.
3. Anemia (Kekurangan Vitamin B12 atau Besi):
 Penyebab: Kekurangan vitamin B12 atau besi.
 Gejala: Kelelahan, kulit pucat, pusing, kesemutan pada kaki dan
tangan, dan kurangnya sel darah merah yang sehat.
 Penanganan: Suplemen vitamin B12 atau besi, serta perubahan dalam
pola makan untuk meningkatkan asupan nutrisi ini.
4. Beriberi (Kekurangan Vitamin B1 atau Tiamin):
 Penyebab: Kekurangan vitamin B1.
 Gejala: Gangguan sistem saraf, lemah otot, nyeri otot, dan masalah
kardiovaskular.
 Penanganan: Suplemen vitamin B1 dan konsumsi makanan yang kaya
akan vitamin B1, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan daging.
5. Pellagra (Kekurangan Niacin atau Vitamin B3):
 Penyebab: Kekurangan niacin (vitamin B3).
 Gejala: Dermatitis, diare, demensia, dan gangguan pada kulit dan
sistem pencernaan.
 Penanganan: Suplemen niacin dan konsumsi makanan yang
mengandung niacin, seperti daging, ikan, dan biji-bijian.
6. Xerophtalmia (Kekurangan Vitamin A):
 Penyebab: Kekurangan vitamin A.
 Gejala: Keringnya mata, kehilangan penglihatan malam, dan
kerusakan mata yang parah.
 Penanganan: Suplemen vitamin A dan konsumsi makanan yang kaya
akan vitamin A, seperti wortel, bayam, dan hati.

Penting untuk mengonsumsi diet yang seimbang dan memenuhi


kebutuhan vitamin tubuh agar menghindari defisiensi vitamin yang dapat
berpotensi merusak kesehatan. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang
defisiensi vitamin atau gejala yang mungkin terkait, sebaiknya berkonsultasi
dengan profesional medis untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

d. Penyakit Yang Timbul Akibat Kelebihan Vitamin


Kelebihan vitamin, yang disebut juga sebagai hipervitaminosis, dapat
terjadi ketika tubuh Anda terpapar terlalu banyak vitamin dari suplemen
makanan atau makanan yang dikonsumsi. Berikut beberapa contoh penyakit
atau masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat kelebihan vitamin:

1. Hipoproteinemia (Kelebihan Vitamin A):


 Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, dan kelebihannya
dapat disimpan dalam tubuh. Konsumsi berlebihan vitamin A dari
suplemen atau makanan tertentu dapat menyebabkan keracunan
vitamin A.
 Gejala: Mual, muntah, kulit kering, rambut rontok, sakit kepala,
gangguan hati, dan bahkan kerusakan hati yang parah.
 Penanganan: Penghentian konsumsi vitamin A dalam dosis tinggi.
2. Hipervitaminosis D (Kelebihan Vitamin D):
 Vitamin D membantu penyerapan kalsium dalam tubuh. Namun,
konsumsi berlebihan suplemen vitamin D dapat menyebabkan kadar
kalsium darah yang tinggi (hiperkalsemia).
 Gejala: Kelelahan, mual, muntah, diare, dan dalam kasus yang parah,
kerusakan organ seperti ginjal.
 Penanganan: Penghentian konsumsi suplemen vitamin D dosis tinggi
dan perawatan medis jika diperlukan.
3. Keracunan Vitamin B6 (Kelebihan Vitamin B6):
 Konsumsi berlebihan vitamin B6, terutama melalui suplemen, dapat
menyebabkan keracunan.
 Gejala: Gangguan saraf, seperti kesemutan, kelemahan otot, dan nyeri
neuropatik.
 Penanganan: Menghentikan konsumsi suplemen vitamin B6 yang
berlebihan.
4. Keracunan Vitamin C (Asam Askorbat):
 Vitamin C (asam askorbat) dalam dosis yang sangat tinggi dapat
menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare dan gangguan perut.
 Gejala: Diare, kram perut, dan gangguan pencernaan.
 Penanganan: Mengurangi konsumsi vitamin C dosis tinggi.

Penting untuk diingat bahwa dalam kebanyakan kasus, tubuh dapat


mengeluarkan kelebihan vitamin melalui urin. Namun, konsumsi vitamin
dalam dosis yang sangat tinggi atau dalam jangka waktu yang lama dapat
berisiko. Sebelum mengonsumsi suplemen vitamin, selalu konsultasikan
dengan profesional medis atau ahli gizi untuk memastikan Anda memenuhi
kebutuhan nutrisi Anda tanpa risiko kelebihan vitamin.

2.2 Mineral
a. Jenis Jenis Mineral dan Manfaatnya
Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin
bertindak secara interaksi. Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan
sebaliknya. Tanpa beberapa mineral / vitamin, maka beberapa vitamin /
mineral tidak berfungsi dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin dan
mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa anorganik, sedangkan
vitamin organik.Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang
dibutuhkan tubuh Anda. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita
perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral minor (trace elements)
adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga,
fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral utama, sedangkan
kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc adalah
contoh mineral minor. Pembedaan jenis mineral tersebut semata-mata hanya
berdasarkan jumlah yang diperlukan, bukan kepentingan. Mineral minor tak
kalah penting dibandingkan mineral utama. Kekurangan mineral minor akan
menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius.
Ketika pola makan Anda sehat dan bervariasi, Anda mendapatkan cukup
mineral. Namun, bila pola makan Anda tidak seimbang atau Anda memiliki
gangguan penyerapan mineral, Anda dapat mengalami kekurangan mineral.
Dalam kondisi tersebut, Anda mungkin perlu mengambil suplemen mineral
dan vitamin. Manfaat mineral untuk tubuh sangat banyak. Berbagai jenis
mineral yang ada memiliki fungsi masing-masing yang sangat penting untuk
tubuh kita. Sebagian besar mineral membantu untuk menjaga metabolisme
dan keseimbangan air dalam tubuh, serta menjaga kesehatan tulang.
Beberapa manfaat mineral diantaranya :
a. Boron
Bermanfaat untuk kesehatan tulang, menjaga fungsi otak, anti penuaan,
menjaga kesehatan seksual, mencegah kanker, mengobati penyakit
alzheimer, dan nyeri otot
b. Kalsium
Menjaga kesehatan tulang, mencegah artritis, menjaga kesehatan gigi,
berperdan dalam penurunan berat badan, mencegah kanker usus besar,
penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi
c. Tembaga
Bermanfaat untuk fungsi otak, perawatan kulit, radang sendi, infeksi
tenggorokan, kekurangan hemoglobin, kekebalan, dan penyakit jantung.
d. Yodium
Bermanfaat untuk perawatan rambut, menjaga metabolisme tubuh,
kehamilan, hingga kanker
e. Besi
Sumber besi diantaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung, dan sayuiran
hijau, kentang, kacang-kacangan, jagung, dan otot. Sedangkan fungsi besi
diantaranya adalah: pada laktasi untuk sekresi air susu, menggantikan
kehilangan zat besi lewat darah tubuh, mengimbangui sejumlah zat besi
yang dikeluarkan konstan oleh tubuh, dan penbentukan Hb baru pada anak-
anak dan remaja.
f. Magnesium
Magnesium merupakan mineral yang terdapat sekitar 0.5 gram perkilogram
jaringan bebas lemak. Dan kira-kira 60 % berada pada jaringan tulang.
Sumber magnesium berasal dari sayur-sayuran hijau, kedelai dan kecipir.
Magnesium berfungsi sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain
yang memecah gugus, sebagai obat pencuci mulut, meningkatkan tekanan
osmotik, dan membantu mengurangi getaran otot.
Kebutuhan magnesium pada orang dewasa berkisar 350 mg / hari dan
untuk dewasa wanita membutuhkan magnesium sebanyak 300 mg /
hari .Defiesiensi magnesium akan menyebabkan diare berat, muntah-
muntah, insomnia, gangguan metabolik, kejang kaki serta telapak kaki, dan
tangan gemetar.
Magnesium bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi, serangan
jantung, kram, diabetes, asma, menjaga kesehatan tulang, dan baik untuk
masa kehamilan.
g. Mangan
Menjaga metabolisme tubuh, mencegah osteoporosis, kelelahan,
peradangan, epilepsi, menjaga fungsi otot dan alat reproduksi.
h. Fosfor
Fosfor merupakan salah satu unsur mineral yang jumlahnya dilampaui oleh
kalsium. Fosfor juga sebagai unsur pokok dari asam nukleat dan membran
sel, serta sebagai factor esensial pada seluruh reaksi pembentukan energi di
dalam sel dan juga sebagai komponen berbentuk kristal dari tulang rangka.
Fosfor dalam tubuh orang dewasa terdapat lebih kurang 700 g. jumlah ini
jauh dibandingkan dengan jumlah kalsium yakni sekitar 1200 gram. Fosfor
dalam tubuh manusia terkandung sekitar 12 gram perkilogram jaringan
tanpa lemak.
Fosfor ditemukan pada bahan makanan seperti susu (baik ASI atau susu
buatan), susu padatan, keju, sereal, ikan, telur dan berbagai roti. Selain
sebagai generatorisasi fosforilasi pada oksidasi karbohidrat, fosfor juga
berfungsi sebagai :
1) Pembentukan tulang dan gigi
2) Untuk pembentukan komponen sel yang esensial
3) Berperan dalam pelepasan energi dari hidrat arang serta lemak
4) Membantu absorbsi hidrat arang dari usus halus
5) Membantu mempertahankan keseimbangan asam / basa dalam cairan
tubuh
6) Menuju panas dan pengeluaran energy.

i. Kalium
Mengatur tekanan darah, mencegah penyakit jantung, gangguan otot, kram,
gangguan ginjal, radang sendi, dan menjaga ketersediaan air dalam tubuh
j. Natrium
Natrium merupakan kation utama dari cairan ekstraseluler, pengontrolan
osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium
dan rasio natrium terhadap ion lainnya. Tubuh manusia mengandung 1.8
gram natrium perkilogram berat badan bebas lemak. Sedangkan kandungan
natrium dalam plasma sekitar 300-355 mg / 100 ml.Sumber natrium
berasal dari makanan seperti keju, ham, ikan asin, udang, sayur-sayuran,
bayam, seledri, sereal, buah-buahan, susu, telur, dan daging. Fungsi dari
natrium adalah :
1) Dalam plasma darah dan cairan berperan dalam menyelimuti jaringan
2) Berperan dalam menghasikan tekanan osmotik yang mengatur
pertukaran cairan antara sel dan cairan disekitarnya
3) Menentukan volume dalam cairan ekstra seluler dan amina
4) Untuk mempertahankan keseimbangan tubuh
Defiesiensi natrium jarang ditemukan pada manusia karena zat ini banyak
dikandung oleh berbagai makanan. Namun, apabila terjadi deplesi natrium
maka dampaknya adalah kurang nafsu makan, lemak, apatis, dan pegal-
pegal.
k. Zinc
Untuk perawatan kulit, eksim, jerawat, penyembuhan luka, gangguan
postrate, membantu dalam penurunan berat badan, reproduksi perawatan
mata dan rambut. Mineral yang baik bagi tubuh adalah mineral organik
yang hanya bisa didapatkan langsung dari sayur dan buah – buahan atau
secara tidak langsung dari daging hewan. Hal tersebut dikarenakan
tumbuhan dapat memproses mineral dari tanah melalui fotosintesa dan
merubahnya menjadi organik. Oleh karena itu, jangan tertipu dengan
slogan – slogan air minum yang menyatakan bahwa air yang mereka miliki
kaya akan mineral. Bukan bermanfaat bagi tubuh Anda tetapi malah
mengakibatkan keadaan yang sebaliknya. Air yang baik untuk diminum
adalah air yang benar – benar murni dan tidak mengandung apapun
termasuk mineral.

b. Kebutuhan mineral pada manusia perhari


Mineral digunakan oleh tubuh untuk beberapa fungsi seperti menjaga
kesehatan tulang, otot, jantung, dan otak agar tetap bekerja dengan baik.
Mineral juga penting untuk pembuatan enzim dan hormon. Terdapat dua jenis
mineral, yaitu :
 Makromineral : kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium,
klorida, dan sulfur.
 Mikromineral : besi, mangan, tembaga, yodium, zink, kobalt,
fluoride, dan selenium.
Kalsium memiliki fungsi untuk membantu pembentukan dan menjaga
kesehatan tulang dan gigi. Makanan yang merupakan sumber dari kalsium
adalah makanan yang berasal dari susu, ikan salmon, sayuran berdaun hijau
gelap. Berikut kalsium yang dibutuhkan sesuai dengan klasifikasi umur :
 Usia 1-3 tahun : 700mg/hari
 Usia 4-8 tahun : 1000mg/hari
 Usia 9-18 tahun : 1300mg/hari
Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu sel darah merah untuk
mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Anak-anak dibawah usia 14 tahun
membutuhkan zat besi kira-kira antara 7-10mg/hari. Remaja pria berusia
diatas 14 tahun membutuhkan zat besi kira-kira 11mg/hari dan remaja
perempuan yang sudah mendapatkan menstruasi membutuhkan zat besi kira-
kira 15mg/hari. Makanan yang memiliki kandungan zat besi tinggi adalah
daging merah, produk hewani yang memiliki kandungan zat besi tinggi,
sayuran berdaun hijau gelap (bayam), dan kacang-kacangan.Pada umumnya
kebutuhan mineral tubuh dapat terpenuhi melalui berbagai macam makanan
yang dikonsumsi. Pada beberapa kasus dokter akan merekomendasikan untuk
mengkonsumsi supple.
c. Penyakit Yang Timbul Akibat Kekurangan Mineral
Kekurangan mineral dalam tubuh, yang disebut juga defisiensi mineral, dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan gangguan. Mineral adalah
nutrisi esensial yang dibutuhkan dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan
dengan vitamin, tetapi mereka memiliki peran yang sangat penting dalam
fungsi tubuh yang optimal. Berikut adalah beberapa contoh penyakit dan
masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat kekurangan mineral tertentu:

1. Anemia Defisiensi Besi:


 Penyebab: Kekurangan zat besi.
 Gejala: Kelelahan, kulit pucat, nadi cepat, sesak napas, dan lemah.
 Penanganan: Suplemen zat besi dan perubahan pola makan untuk
meningkatkan asupan besi, seperti daging, kacang-kacangan, dan
sereal yang diperkaya.
2. Osteoporosis:
 Penyebab: Kekurangan kalsium dan vitamin D.
 Gejala: Penurunan kepadatan tulang, tulang mudah patah, dan postur
tubuh yang buruk.
 Penanganan: Suplemen kalsium dan vitamin D, serta asupan makanan
yang kaya akan kedua nutrisi ini.
3. Tetani (Hipokalsemia):
 Penyebab: Kekurangan kalsium.
 Gejala: Kejang otot, kram, dan kelumpuhan.
 Penanganan: Suplemen kalsium dan perubahan dalam diet.
4. Gigi dan Masalah Gusi (Kekurangan Fluor):
 Penyebab: Kekurangan fluor.
 Gejala: Pembusukan gigi dan masalah gusi.
 Penanganan: Peningkatan asupan fluor melalui air minum yang
diperkaya fluor atau pasta gigi yang mengandung fluor.
5. Tetani (Hipomagnesemia):
 Penyebab: Kekurangan magnesium.
 Gejala: Kejang otot, kram, denyut jantung yang tidak teratur, dan
kelemahan.
 Penanganan: Suplemen magnesium dan penyesuaian diet.
6. Gagal Jantung (Kekurangan Kalium):
 Penyebab: Kekurangan kalium.
 Gejala: Lemah, kelelahan, dan gangguan irama jantung.
 Penanganan: Suplemen kalium dan perubahan dalam pola makan.
7. Keracunan Timbal (Plumbism):
 Penyebab: Terpapar timbal (lead).
 Gejala: Kerusakan otak, perkembangan yang terhambat pada anak-
anak, dan gangguan sistem saraf.
 Penanganan: Penghindaran paparan timbal dan perawatan medis.

Penting untuk menjaga keseimbangan mineral dalam tubuh Anda


dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan mineral dan, jika diperlukan,
dengan bantuan suplemen mineral di bawah pengawasan profesional medis.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang defisiensi mineral atau gejala yang
mungkin terkait, segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk
diagnosis dan penanganan yang tepat.

d. Penyakit Yang Timbul Akibat Kelebihan Mineral


Kelebihan mineral dalam tubuh, yang dikenal sebagai hipermagnesemia,
hipokalsemia, hipernatriemia, hipokalemia, atau hiperkalium, dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan gangguan. Berikut beberapa
contoh penyakit dan masalah yang dapat terjadi akibat kelebihan mineral
tertentu:

1. Hipermagnesemia (Kelebihan Magnesium):


 Penyebab: Kekonsumsian suplemen magnesium dalam jumlah
berlebihan atau masalah ginjal yang menghambat ekskresi magnesium.
 Gejala: Lemah, mual, muntah, tekanan darah rendah, dan dalam kasus
yang parah, gagal jantung atau koma.
 Penanganan: Berhenti mengonsumsi suplemen magnesium dan
perawatan medis jika diperlukan.
2. Hipokalsemia (Kelebihan Kalsium):
 Penyebab: Konsumsi berlebihan suplemen kalsium atau masalah ginjal
yang menghambat ekskresi kalsium.
 Gejala: Kelemahan otot, gangguan irama jantung, batu ginjal, dan
dalam kasus yang parah, kerusakan organ.
 Penanganan: Menghentikan konsumsi suplemen kalsium dosis tinggi
dan perawatan medis jika diperlukan.
3. Hipernatriemia (Kelebihan Natrium):
 Penyebab: Konsumsi tinggi natrium dalam diet atau gangguan ginjal.
 Gejala: Dehidrasi, tekanan darah tinggi, dan dalam kasus yang parah,
kejang, koma, atau kematian.
 Penanganan: Mengurangi asupan natrium dalam diet dan perawatan
medis jika diperlukan.
4. Hipokalemia (Kelebihan Kalium):
 Penyebab: Konsumsi suplemen kalium yang berlebihan atau masalah
ginjal yang menghambat ekskresi kalium.
 Gejala: Irregularitas jantung, lemah otot, kelelahan, dan dalam kasus
yang parah, aritmia jantung atau gangguan kardiovaskular lainnya.
 Penanganan: Menghentikan konsumsi suplemen kalium dosis tinggi
dan perawatan medis jika diperlukan.
5. Hiperkalium (Kelebihan Kalium):
 Penyebab: Konsumsi makanan atau suplemen kaya kalium dalam
jumlah berlebihan atau masalah ginjal yang mengganggu pengeluaran
kalium.
 Gejala: Irregularitas jantung yang serius, bisa berakibat fatal.
 Penanganan: Menghentikan asupan kalium dosis tinggi dan perawatan
medis segera.

Kelebihan mineral dalam tubuh adalah masalah serius yang dapat


berdampak buruk pada kesehatan Anda. Oleh karena itu, sangat penting untuk
membatasi konsumsi suplemen mineral, mengonsumsi makanan dalam jumlah
yang seimbang, dan jika Anda memiliki masalah kesehatan yang mungkin
memengaruhi keseimbangan mineral, segera berkonsultasi dengan dokter
untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
2.3 Serat
a. pengertian dan jenis jenis serat
Pengertian Serat Serat makanan adalah komponen karbohidrat kompleks
tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, tetapi dapat dicerna oleh mikro
bakteri pencernaan. Serat makanan merupakan wadah berbiak yang baik bagi
mikroflora usus. Serat makanan juga disebut suatu komponen bukan gizi yang
harus dipenuhi jumlahnya agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Serat merupakan nutrisi penting yang membantu kesehatan pencernaan kita.


Nutrisi ini bisa kita dapatkan lewat makanan yang berasal dari tumbuhan.
Pada dasarnya, manusia membutuhkan dua jenis serat untuk menunjang
kesehatannya, yakni serat larut dan tidak larut. Mengonsumsi dua jenis serat
tersebut dalam jumlah yang cukup tak hanya membantu menyehatkan
pencernaan. Tapi, juga membantu kita agar terhindar dari risiko penyakit
kronis tertentu. Ada dua jenis serat dalam tubuh manusia yaitu:

a.serat larut

Serat larut merupakan jenis serat yang dapat larut dalam air dan cairan
tubuh. Jenis serat ini akan membentuk gel saat melewati tubuh. Ketika
sampai ke usus besar, jenis serat ini bisa menjadi makanan bakteri usus baik.
Bakteri usus ini memiliki sejumlah manfaat kesehatan seperti melindungi
obesitas dan diabetes. Sementara itu,

b.serat tidak larut

merupakan jenis serat yang menyerap dan menempel pada bahan lain untuk
membentuk tinja. Jenis serat ini juga berfung melunakan feses agar mudah
dikeluarkan oleh tubuh.

Manfaat serat Kedua jenis serat tersebut penting untuk kesehatan. Berikut
berbagai manfaat serat:

1. Melancarkan pencernaan Serat membantu tinja agar lebih mudah


dikeluarkan sehingga mencegah sembelit.

2. Menyehatkan jantung Serat membantu menurunkan kolesterol dan dapat


membantu mencegah serta mengontrol tekanan darah tinggi.

3. Mencegah kanker Beberapa penelitian telah membuktikan asupan serat


yang cukup membantu menurunkan risiko kanker kolorektal dan kanker
payudara.

4. Mencegah diabetes Serat membantu mengurangi risiko diabetes dengan


menyeimbangkan kadar gula dalam darah.

5. Mengontrol berat badan Serat membuat kita kenyang lebih lama dan
menurunkan nafsu makan.

Oleh sebab itu, konsumsi serat yang cukup juga membantu mencegah
obesitas. Secara spesifik, serat larut juga memberikan manfaat berikut:
Mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap lemak. Menurunkan
kolesterol dan kadar gula darah. Mengurangi risiko penyakit jantung.
Meningkatkan bakteri usus baik, yang menurunkan peradangan dalam tubuh
dan membantu tubuh mencerna makanan dengan lebih baik. Sementara itu,
serat tak larut memiliki manfaat berikut: Membantu tubuh memproses limbah
dengan lebih baik. Meningkatkan kesehatan usus. Mencegah dan mengobati
sembelit. Mengurangi risiko kondisi kolorektal, seperti wasir dan
divertikulitis.

b. Kadar Serat yang Dibutuhkan Setiap Hari


Kebutuhan serat per hari pada manusia bervariasi tergantung pada usia,
jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan faktor-faktor lainnya. Namun,
berdasarkan pedoman umum, berikut adalah rekomendasi asupan serat harian
yang dianjurkan oleh Institute of Medicine di Amerika Serikat:

1. Dewasa:
 Wanita dewasa: Minimal 25 gram serat per hari.
 Pria dewasa: Minimal 38 gram serat per hari.
2. Anak-anak:
 Anak usia 1-3 tahun: Minimal 19 gram serat per hari.
 Anak usia 4-8 tahun: Minimal 25 gram serat per hari.
 Anak laki-laki dan perempuan usia 9-13 tahun: Minimal 31 gram serat
per hari.
3. Remaja dan Orang Dewasa Muda:
 Remaja laki-laki usia 14-18 tahun: Minimal 38 gram serat per hari.
 Remaja perempuan usia 14-18 tahun: Minimal 26 gram serat per hari.

Penting untuk diingat bahwa ini hanya pedoman umum, dan kebutuhan
individu dapat bervariasi. Orang yang lebih aktif secara fisik mungkin
memerlukan lebih banyak serat, dan kondisi kesehatan tertentu juga dapat
memengaruhi kebutuhan serat seseorang. Selain itu, penting untuk
mendapatkan serat dari berbagai sumber makanan, termasuk buah-buahan,
sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan, karena berbagai jenis serat
memiliki manfaat yang berbeda untuk kesehatan pencernaan dan tubuh secara
keseluruhan.

Jadi, disarankan untuk menjaga diet seimbang yang mencakup berbagai


jenis makanan sumber serat untuk memenuhi kebutuhan serat harian Anda
dan mendukung kesehatan pencernaan serta kesehatan tubuh secara
keseluruhan
c. Risiko Penyakit Saat Kurang Serat
Kekurangan serat dalam diet dapat menyebabkan berbagai masalah
kesehatan dan gangguan pencernaan. Serat adalah komponen penting dalam
makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, tetapi berperan dalam
menjaga fungsi pencernaan yang sehat. Berikut adalah beberapa penyakit dan
masalah kesehatan yang dapat timbul akibat kekurangan serat:

1. Konstipasi:
 Penyebab: Kekurangan serat dalam diet dapat menyebabkan tinja
menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan.
 Gejala: Kesulitan buang air besar, rasa kembung, dan perut terasa
penuh atau tidak nyaman.
 Penanganan: Menambahkan serat dalam diet, minum cukup air, dan
menjalani gaya hidup sehat.
2. Divertikulosis dan Divertikulitis:
 Penyebab: Kekurangan serat dalam jangka panjang dapat
menyebabkan munculnya divertikula (kantong-kantong kecil) di
dinding usus, yang bisa meradang (divertikulitis).
 Gejala: Nyeri perut, perubahan buang air besar, demam, dan bahkan
abses.
 Penanganan: Diet tinggi serat dapat membantu mencegah dan
mengelola kondisi ini.
3. Penyakit Usus Inflamasi (PUI):
 Penyebab: Meskipun penyebab PUI kompleks, diet rendah serat dapat
memperburuk gejalanya.
 Gejala: Diare, perut kram, berat badan turun, dan peradangan usus.
 Penanganan: Mengikuti diet yang sesuai dengan kondisi PUI dengan
panduan dokter.
4. Kegemukan:
 Penyebab: Diet rendah serat dapat menyebabkan berat badan
bertambah karena serat membantu membuat Anda merasa kenyang
lebih lama.
 Gejala: Bertambahnya berat badan yang berlebihan dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan lainnya.
 Penanganan: Mengadopsi diet tinggi serat dapat membantu
mengendalikan berat badan.
5. Resiko Kanker Kolorektal:
 Penyebab: Kekurangan serat dalam jangka panjang dapat
meningkatkan risiko kanker kolorektal.
 Gejala: Kanker kolorektal bisa tidak menimbulkan gejala pada tahap
awal.
 Penanganan: Pencegahan adalah kunci, dan diet tinggi serat dapat
membantu mengurangi risiko.

Untuk mencegah penyakit dan masalah kesehatan yang disebabkan oleh


kekurangan serat, penting untuk memasukkan sumber serat dalam diet Anda
seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan makanan
berserat lainnya. Juga, pastikan untuk minum cukup air karena serat
membutuhkan cairan untuk berfungsi dengan baik dalam pencernaan.

d. penyakit yang terjadi karna kelebihan serat

Kebanyakan orang dapat mengonsumsi serat dalam jumlah yang


seimbang sebagai bagian dari diet sehat tanpa risiko kesehatan yang
signifikan. Namun, kelebihan serat dalam diet dapat menyebabkan beberapa
masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa penyakit dan masalah yang dapat
timbul akibat kelebihan serat:

1. Gangguan Pencernaan:
 Terlalu banyak serat dalam diet dapat menyebabkan gangguan
pencernaan seperti gas, kembung, diare, dan perut kram. Beberapa orang
lebih sensitif terhadap serat daripada yang lain, jadi penting untuk
menyesuaikan asupan serat sesuai dengan toleransi individu.
2. Penyerapan Nutrisi yang Buruk:
 Konsumsi serat dalam jumlah berlebihan dapat mengganggu penyerapan
beberapa nutrisi, terutama mineral seperti kalsium, magnesium, besi,
dan seng. Ini bisa menjadi masalah bagi orang yang memiliki risiko
defisiensi mineral.
3. Gangguan Absorpsi Obat:
 Serat dapat mengikat beberapa jenis obat dalam saluran pencernaan dan
menghambat penyerapan mereka. Ini dapat mempengaruhi efektivitas
obat-obatan tertentu jika dikonsumsi bersamaan dengan serat dalam
dosis tinggi.
4. Masalah Gizi:
 Kelebihan serat dalam diet dapat mengganggu asupan kalori total dan
berpotensi menyebabkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan
atau kurangnya energi yang dibutuhkan.

5. Iritasi pada Saluran Pencernaan:


 Beberapa orang mungkin mengalami iritasi pada saluran pencernaan
ketika mengonsumsi serat dalam jumlah yang sangat tinggi, yang dapat
mengakibatkan ketidaknyamanan dan gangguan pencernaan.

Penting untuk diingat bahwa serat adalah bagian penting dari diet yang
sehat, dan efek samping yang berhubungan dengan kelebihan serat biasanya
terjadi hanya ketika serat dikonsumsi dalam jumlah yang sangat tinggi dan
melampaui rekomendasi harian yang direkomendasikan. Untuk menghindari
masalah ini, penting untuk memperhatikan konsumsi serat dan memastikan
bahwa Anda mengonsumsinya dalam jumlah yang moderat sesuai dengan
kebutuhan individu dan toleransi Anda. Jika Anda mengalami masalah
pencernaan atau gangguan kesehatan lainnya yang mungkin terkait dengan
asupan serat, sebaiknya konsultasikan dengan profesional medis atau ahli gizi
untuk rekomendasi yang sesuai.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Vitamin memang merupakan elemen yang penting bagi kesehatan dan daya
tahan tubuh. Oleh karena itu setiap orang harus memperhatikan pentingnya
manfaat vitamin. Akan tetapi suplay vitamin dalam tubuh kita juga tetap harus
diperdulikan dengan mengatur asupan vitamin ke dalam tubuh kita.
Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara
interaksi. Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa
beberapa mineral / vitamin, maka beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi
dengan baik. Begitu pula serat di dalam tubuh kita.
Vitamin, mineral, dan serat adalah komponen penting dalam makanan kita yang
berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan kita. Penting untuk menjaga
keseimbangan yang tepat dari nutrisi ini dalam diet kita agar tubuh dapat
berfungsi dengan baik dan mencegah penyakit. Dengan pemahaman yang baik
tentang peran masing-masing nutrisi ini, kita dapat mengambil langkah-langkah
yang tepat untuk menjaga kesehatan kita.
3.2 Saran
Memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin memang merupakan suatu hal yang
sangat penting, akan tetapi lebih penting lagi jika kita mengetahui jumlah
kebutuhan tubuh kita akan konsumsi vitamin. Setiap hal harus dilakukan dengan
seimbang. Misalnya saja saat kita membuat kopi atau teh, jika gula yang di
berikan kurang, maka rasanya pun tidak enak, sedangkan jika terlalu banyak
diberikan gula, maka rasanya pun menjadi terlalu manis dan tetap tidak enak.
Begitu pula dengan tubuh kita saat mengkonsumsi suatu vitamin seperti yang
telah penulis jelaskan pada Bab II.
Daftar Pustaka

Anonim. 2014. Air. http://id.wikipedia.org/wiki/Air. Diakses pada tanggal 1 April


2014
Anonim. 2014. Mineral. http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral. Diakses pada tanggal 1
April 2014
Anonim. 2014. Vitamin. http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin. Diakses pada tanggal 1
April 2014
Givery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Surabaya :
Airlangga University Press
Kusnawidjaja, Kurnia. 1993. Biokimia. Bandung : Penerbit Alumni
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia
Anonim.2023.https://vivahealth.co.id/article/detail/10129/kebutuhan-vitamin-dan-
mineral-per-hari-untuk-anak.diakses pada tanggal 13 september 2023

Anonim.2023.http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1131/4/4.%20Chapter
%202.doc.pdf.Di akses pada tanggal 13 september 2023.

https://chat.openai.com/c/f79a08e1-fc4b-492d-8041-2cd0a7670efb.di akses tanggal


14 september 2023

Anda mungkin juga menyukai