DISUSUN OLEH :
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “VITAMIN DAN MINERAL”. Makalah
ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
2.1 Definisi.............................................................................................3
2.2 Klasifikasi.........................................................................................4
2.3.2 Kontra Indikasi, Indikasi dan Efek Samping pada Mineral. .10
3.1 Kesimpulan......................................................................................12
3.2 Saran................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
.2 Latar Belakang
Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah
kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis
oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin yang pertama kali
ditemukan adalah vitamin A dan B , dan ternyata masing-masing larut dalam
lemak dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi vitamin-vitamin yang
lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air. Sifat larut
dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin.
Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi simbol anggota B kompleks
kecuali (vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan
diberi simbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K). Vitamin yang larut dalam air
tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan
vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.
Salah satu zat gizi yang dibutuhkan tubuh adalah mineral. Mineral
memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral
juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor
dalam aktivitas enzim-enzim. Kekurangan mineral dapat menyebabkan
gangguan kesehatan seperti anemia, gondok, osteoporosis dan osteomalasia.
Pemenuhan kebutuhan mineral pada manusia dapat diperoleh dengan cara
mengonsumsi bahan pangan baik yang berasal dari tumbuhan (mineral nabati)
maupun hewan (mineral hewani) (Almatsier, 2006).
.2 Rumusan Masalah
1. Definisi vitamin dan mineral
2. Cara kerja vitamin dan mineral
3. Klasifikasi vitamin dan mineral
4. Indikasi dan kontra indikasi vitamin dan mineral
5. Efek samping dan gejala toksis pada vitamin dan mineral
1
2
.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu vitamin dan mineral
2. Untuk mengetahui cara kerja vitamin dan mineral
3. Unruk mengetahui klasifikasi vitamin dan mineral
4. Untuk mengetahui indikasi dank intra indikasi vitamin dan mineral
5. Untuk mengetahui efek samping dan toksis oada vitamin dan mineral
BAB II
PEMBAHASAN
.1 Definisi
.1.1 Definisi Vitamin
Vitamin (bahasa inggris: vital amine, vitamin) adalah
sekelompok senyawa organic amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin merupakan suatu molekul organic
yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan
pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh
tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus
diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat
dibuthkan oleh tubuh kita. Vitamin berfungsi untuk mengatur
metabolisme tubuh. Setiap vitamin memiliki peranan dan fungsinya
masing-masing. Tanpa vitamin, manusia tidak akan dapat melakukan
aktifitasnya. Namun perlu diperhatikan agar tidak mengkonsumsi
vitamin lebih atau kurang dari yang dibutuhkan tubuh. Jika kelebihan,
maka akan mengakibatkan perubahan pada bagian-bagian tubuh,
tergantung dari vitamin yang dikonsumsi tersebut (Jupri Malino, 2013).
.1.2 Definisi Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses
geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia
tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur
murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya
tidak termasuk). Pada tahun 1995 the International Mineralogical
Assosiation telah mengajukan definisi baru tentang dedinisi material :
Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memilili unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses
geologi. Klasifikasi modern telah mengikutsertakan kelas organik
3
4
asal bahan makanan tersebut. Mineral mikro terdiri dari Besi (Fe),
Seng (Zn), Yodium (I), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Selenium
(Se), Flour (F), Cobalt (Co).
.3 Indikasi, Kontra Indikasi dan Efek Samping
.3.1 Indikasi, Kontra Indikasi dan Efek Samping pada Vitamin
1) Vitamin A diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan
defisiensi vitamin A. Minyak mineral, kolestiramin,alcohol, dan obat
anti dislipidemia karena dapat menurunkan absorpsi vitamin A.
Kontra indikasi Vitamin ini diekskresi di ginjal dan feses.
Efek samping Nyeri kepala, fatigue, drowsiness, iritabel, anorexia,
muntah, diare, kulit kering, perubahan visus, hipoprotrombinemia
2) Indikasi Pencegahan dan pengobatan defisiensi B6, diberikan
bersama vitamin B lainnya atau sebagai multivitamin untuk
pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin B kompleks.
Kontra indikasi Dihindarkan pada pasien yang mendapat levodopa,
terapi IV pada pasien jantung. Perhatian: megadosis pada kehamilan.
Efek samping Nyeri kepala, mual, somnolen; dosis tinggi
menyebabkan neuropathy sensorik (paresthesia, unstable gait,
clumsiness of hands)
3) Indikasi Vitamin C diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan
skorbut. Selain itu, vitamin C juga digunakan untuk berbagai
penyakit yang tidak ada hubungannya dengan defisiensi vitamin C
dan seringkali digunakan dengan dosis besar.
Kontra indikasi Dosis besar dapat menurunkan efek antikoagulasi
oral, kontrasepsi oral dapat menurunkan kadar vitamin C dalam
tubuh; merokok menurunkan kadar serum vitamin C, digunakan
dengan perhatian pada renal calculi (batu ginjal); gout, anemia, sel
sickle, seideroblastik, thalassemia
Efek samping Nyeri kepala, fatigue, drowsiness, mual, dada
terbakar, muntah, diare.
4) Vitamin E Indikasi Pemberian vitamin E hanya diindikasikan pada
keadaan defisiensi yang dapat terlihat sari kadar serum yang rendah
10
anemia sickle cell, luka bakar yang luas, fistula yan mengeluarkan
cairan; atau pada pasien dengan gangguan metabolism bawaan
misalnya akrodermatitis enteropatik. Defisiensi Zn pada ibu hamil
mungkin dapat menyebabkan efek teratogenik.
Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari suplemen ini
adalah sakit perut, mual, muntah, diare, iritasi pada lambung, lelah,
sakit kepala, uring-uringan tanpa alasan yang jelas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
.2 Saran
Saran yang dapat penulis ajukan melalui makalah singkat ini ialah
agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang pemahaman vitamin
dan mineral.
12
DAFTAR PUSTAKA
13