Oleh :
Kelas E
Kelompok 11
Tuniyati 200110150027
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2016
DAFTAR ISI
BAB HALAMAN
DAFTAR ISI...................................................................................... i
I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
II. PEMBAHASAN................................................................................ 3
III. KESIMPULAN.................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 24
i
I
PENDAHULUAN
melainkan juga membantu menjalankan setiap fungsi alami dari sistem tubuh.
dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Vitamin larut air
akan larut dalam air. Vitamin ini adalah vitamin B dan C. Vitamin larut air
diabsorpsi melalu vena porta. Ketika kadar vitamin ini tinggi dalam tubuh, tubuh
tidak menyimpan vitamin larut air, tetapi dikeluarkan melalui urin dalam jumlah
yang kecil. Karena vitamin ini mudah diekskresikan oleh tubuh, makan konsumsi
berbagai fungsi tubuh ternak. Tanpa vitamin, ternak tidak dapat tumbuh
menjadi begian dari pakan. Apabila tubuh kekurangan ataupun kelebihan vitamin
akan menimbulkan berbagai masalah bagi tubuh makluk hidup, terutama bagi
1
1.2 Identifikasi Masalah
1) Vitamin apa yang saja yang larut dalam air, diferensiasi serta sumbernya?
1) Mengetahui vitamin apa yang saja yang larut dalam air serta sumbernya.
2
II
PEMBAHASAN
Vitamin yang larut dalam air termasuk didalamnya asam ascorbic (vitamin C)
yang rupanya hanya dibutuhkan dalam makanan manusia, monyet, dan marmot
dan vitamin B complex yang hanya diperlukan dalam ransum hewan monogastric.
biotin
pembentukkan sel darah merah (asam folic dan B 12 ada kalanya disebut
cobalamin).
(Anggorodi 1979)
Vitamin B1 atau sering disebut Tiamin adalah salah satu dari vitamin B
kompleks yang termasuk kedalam jenis vitamin yang larut dalam air. fungsi yang
menonjol dari vitamin B1 ini adalah produksi energi bagi tubuh ternak. Sistem
tubuh ternak memproses karbohidrat dalam tubuh dengan bantuan tiamin dan
mengubahnya menjadi energi. Hal ini juga penting untuk produksi Adenosine
3
Triphosphate yang merupakan sumber utama energi. Hal tersebut diperlukan
untuk fungsi normal dari sistem saraf dan otot-otot jantung pada ternak. Vitamin
1) Defisiensi tiamin
udema, terutama pada kaki (disebut pula beri-beri basah), polyneuritis pada tikus
dan burung, kehilangan nafsu makan, pertumbuhan terganggu, urat daging lemah,
urat syaraf parifer akibat akumulasi zat antara dari metabolismen karbohidrat.
(anorexia).
Pada babi gejala defisiensi tiamin akan menimbulkan nafsu makan dan berat
mati. Pada ayam dan kalkun gejalanya adalah nafsu makan hilang, kurus,
9sampai 12 hari pada ayam umur sehari yang diberi ransum yang defisien tiamin.
Hewan tersebut akan sembuh kembali dengan pemberian tiamn dan ransumnya.
yang disebut paralisis chastek. Kuda yang dibei ransum dengan kadar vitamin B1
4
Gejala- gejala tersebut akan hilang dengan pemberian tiamin dalam ransum, suatu
maupun betina. Untuk laktasi dibutuhkan tiaminyang lebih banyak daripada untuk
2) Sumber Tiamin
Sumber dari tiamin ini bisa berasal dari pakan ternak itu sendiri. karena
vitamin ini larut dalam air, maka tidak bisa disimpan dalam tubuh. Sumber pakan
Sumber tiamin juga mencakup susu, kuning telur, daging (terutama daging
babi dan jerohan seperti hati, butiran, leguminosa kering). Di eropa dan Amerika
Serikat yang bahan makanannya diperkaya dengan banyak tiamin, jarang terlihat
1979)
Riboflavin adalah salah satu anggota vitamin B kompleks yang larut dalam
air. Dimana dalam struktur kimianya, vitamin B2 terdiri dari cincin trisiklik.
Cincin itu dinamai isoaloxazine yang berikatan dengan jenis alkohol yaitu ribitol.
reaksi redoks yang mana merupakan bersifat koenzim pada tubuh. Koenzim ini
ini nantinya akan menjadi energi. Pada peran selanjutnya, vitamin B2 ini berperan
5
dalam respirasi, pertumbuhan, dan produksi pada sel-sel pada tubuh.Defisiensi
1) Defisiensi Riboflavin
defisiensi adalah jaringan ephite dan sarung myelin dari beberapa batang urat
curled-toe paralysis pada anak ayam yang sedang tumbuh. Pada kelumpuhan
kelihatan normal. Diare merupaka gejala lainnya pada ayam. Produksi telur tidak
akan menetas. Bila ayam diberi ransum yang defisien riboflavin maka nafsu
kemudian diare timbul anatara minggu pertamadan minggu kedua. Anak ayam
yang menderita difesien tidak banyak bergerak kecuali dipaksa bergerak, ayam
pangkal paha dan urat syaraf brachial. Urat syaraf pangkal paha tersebut dapat
kaku, kulit menebal, ruam kulit, dan getah radang pada punggung dan sisi-sisinya,
lensa mata keruh dan catarata. Terdapat pula gangguan-gangguan reproduksi dan
laktasi.
6
Pada anak sapi dan anak domba yang baru dilahirkan maka riboflavin
merupakan zat makanan yang esensial. Akan tetapi setelah rumen hewan-hewan
memenuhi kebutuhan tubuh. Sintesis riboflavin terjadi pula dalam sekum kuda
2) Sumber Riboflavin
susu, telur, daging, leguminosa, dan hijauan. Riboflavin disintesis oleh hijauan
ragi, jamur, dan bakteri autotrofik. Riboflavin tidak disintesis oleh hewan apapun,
memberikan sumbangan yang penting bagi kebutuhan hewan. Hal ini terutama
Eremothecium ashbyii dari susu, molase, atau substrat lainnya yang dapat
terutama untuk keperluan ternak. Vitamin tersebut dibuat juga secara sintesis
kimiawi dalam jumlah besar. Karena roboflavib diperlukan dalam respirasi sel,
kemungkinan vitamin tersebut terdapat dalam semua sel-sel tumbuhan dan hewan.
Akan tetapi terdapat juga beberapa bahan makanan hanya mengandung sedikit
7
meskipun konsentrasinya terbesar terdapat didaunnya. Ragi merupakan sumber
bahan makanan yang paling baik (sampai 125μg/g). sumber lainnya yang baik
adalah hati, susu, dan telur. Banyak riboflavin akan hilang dari bahan makanan
C. Niasin
Niasin merupakan nama generik untuk asam nikotinat dan nikotinamida yang
satu senyawa organik yang ditemukan pada tahun 1937, yang berfungsi untuk
1) Defisiensi Niasin
(kemunduran mental), diare kehilangan nafsu makan dan berat badan, muntah-
dermatitis. Pada kalkun dan itik meskipun gejalanya sama, keadaanya lebih parah.
Itik yang tidak mendapat ransum yang tidak ditambah ransum asam nikotinat akan
1979)
2) Sumber Niasin
Sumber dari Niasin diantaranya adalah susu, daging, dan hijauan, butiran 9
kecuali jagung), dan bungkil kacang tanah merupakan sumber niasin yang baik.
Asam nikotinat tersebar luas pada butiran-butiran dan hasil ikutannya dan
dalam pelengkapprotein. Akan tetapi jumlah yang terdapat tidaklah begitu tinggi
dan banyak dari vitamin tersebut tidak dapat digunakan. Asam nikotinat adalah
8
bentu yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, nikotamida adalah bentuk
Asam pantotenat adalah suatu amida dari asam pantoat dan alanin. Asam
pantotenat merupakan bagian dari koenzim A, yang berperan dalam transfer gugus
asetil. Hal ini terjadi dalam asetilasi kolin hingga terbentuk asetilkolin, serta
kesemuanya disebabkan oleh oksidasi lemak dan karbohidrat yang tidak berjalan
pada pelupuk mata, anus, sudut mulut dan kaki ). Pertumbuhan bulu
9
2) Sumber Asam Pantotenat
Sumber asam pantotenat adalah biji-bijian, yeast, hati, kuning telur, susu,
kentang, dan kubis. Asam pantothenic tersebar secara umum pada semua sel
hidup. Vitamin tersebut stabil pada bahan makanan yang disimpan lama.
Kehilangan yang banyak sekali akan terdapat bila mengalami pemanasan lama.
(Anggorodi, 1979)
Vitamin B6 terdiri dari tiga derivat piridin alam yang berhubungan erat, yaitu
: piridoksin, piridoksal dan piridoksamin. Perbedan dari ketiga zat tersebut adalah
pada rantai C nomor 4. Rantai basis dari zat-zat tersebut adalah piridin.
Ketiganya sama aktif sebagai pra zat koenzim piridoksal fosfat. Piridoksin
suatu konensium untuk berbagai reaksi kimia yang berkaitan dengan metabolisme
2006).
c. Anemia
10
Vitamin B6 terdapat pada sebagian besar bahan makanan sebagai protein
F. Biotin
Biotin adalah derivat imidazol yang banyak terdapat dalam bahan makanan
alam. Vitamin ini berwarna putih, stabil terhadap panas, mengandung sulfur dan
asam valerat, larut dalam air dan 95% etanol, mudah rusak oleh asam dan basa
memerlukan ATP. Reaksi penerimaan CO2 dan pemberian CO2 bersifat bolak-
1) Difesiensi Biotin
2) Sumber Biotin
Merupakan sumber utama dari biotin adalan hati, ragi, molasses, kacang tanah
dan telur. Sebagian besar hijauan yang berdaun banyak merupakan sumber yang
baik. Jagung, gfandum, butir – butiran lainnya, daging dan ikan relatif miskin
akan biotin. Pada bahan makanan alam biotin terdapat dalam bentuk ikatan
maupun bentuk bebas. Yang dalam bentuk ikatan kebanyakan tidak berguna bagi
G. Asam Folat
11
Asam folat adalah turunan vitamin B kompleks (B-9) yang berguna untuk
mengurangi risiko cacat bawaan pada janin (neural tube defects-NTD), spina
bifida dan anenchepaly. Menurut Wahyu Widodo (2006), Asam folat terdiri dari
asam folat berwarna kuning, sedikit larut dalam air dan tidak stabil pada laarutan
lemak.
Asam folat termasuk dalam golongan zat yang disebut pterin. Asam folat terdiri
atas tiga gugus yaitu pterin, p-aamino benzoic acid (PABA) dan asam glutamate
a. Gangguan pertumbuhan
Asam folat merupakan zat makanan esensial untuk monyet, ayam, kalkun,
rubah, kelinci, tikus, dan marmot. Pada tikus dan babi, suatu defisiensi belum
dapat di timbulkan, kecuali pada hewan – hewan tersebut diberi obat- obat sulfa.
Hal ini memperlihatkan bahwa sintesis di dalam alat pencernaan adalah cukup
untuk memenuhi kebutuhan. Sintesis terjadi pula pada rumen akan tetapi anak
domba yang baru lahir membutuhkan asam folat. Pada ayam pertumbuhan akan
terganggu, pertumbuhan bulu tidak sempurna dan pada bulu yang berwarna akan
12
2) Sumber Asam Folat
Asam folat tersebar luas di alam, terdapat pada hewan, tumbuh – tumbuhan
dan micro-organisma. Sumber asam folic di antaranya adalah hati, sayuran yang
berwarna hujau tua dan butir – butiran. Susu mengandung vitamin tersebut dalam
H. Vitamin B12
nukleotida yang disambung dengan porfirin lewat gugus fosfat dan amino-
propanol. Gugus cyanide dapat diganti dengan gugus hidroksil (B12a) atau
berbentuk kristal padat berwarna merah hitam dan merupakan bentuk yang paling
stabil, tetapi larut dalam air, tahan panas, mudah rusak karena sinaar matahari,
Vitamin B12 berfungsi dalam sintesa protein dan dalam metabolisme asam
dalam bentuk metil-malonil CoA isomerase. Enzim ini berperan dalam mengubah
metil-malonil CoA menjadi suksinil CoA yang berfungsi dalam siklus Krebs.
Peranan lainnya adalah sebagai enzim L-homosistein metilating. Enzim ini berisi
menjadi L-metionin. Donasi metil ini diberikan oleh 5-metil THF dengan harus
13
a. Pertumbuhan lambat
d. Mortalitas
f. Vitalitas rendah.
Vitamin B12 turut dalam banyak fungsi penting dan berhubungan dengan
banyak fungsi zat – zat lainnya sepertinya asam folic, asam panthothenic, cholic,
methionin, dan lain lainnya. Vitamin tersebut merupakan co-faktor untuk methyl
Pada ayam, berat badan dan produksi telur tidak terganggu meskipun ada
defisiensi, akan tetapi daya tetas dari telur – telur tersebut akan turun sekali. Anak
ayam yang baru menetas memperlihatkan kelainan pada kelainan pada tulang –
Pada sapi dan domba vitamin B12 adalah esensial metabolic dan merupakan
berkurang. Bila rumennya sudah berkembang maka vitamin B12 disintesis dalam
rumen. Untuk sintesis tersebut dibutuhkan cobalt, suatu bagian dari vitamin itu
sendiri. Hewan ruminansia bila dalam ransumnya cukup mendapat cobalt maka
fecesnya akan mengandung vitamin B12 dalam jumlah besar. Pada spesies lainnya
terdapat pula sintesis vitamin B12 dalam pencernaan. hal ini menjelaskan mengapa
para ahli tidak berhasil menimbulkan defisiensi vitamin B 12 pada babi dan tikus
14
2) Sumber Vitamin B12
Sumber utama dari vitamin B12 di alam adalah sintesis microbial. Belum ada
bukti yang menyakinkan bahwa vitamin B12 di buat dalam jaringan tumbuh –
tumbuhan bertingkat tinggi atau jaringan hewan. Vitamin B12 di buat oleh banyak
bakteri dan actinomycetes akan tetapi rupanya tidak dibuat oleh ragi tau jamur.
Vitamin B12 tersebar luas dalam bahan makanan berasal hewan seperti daging,
susu, telur, dan ikan. Adanya vitamin tersebut di dalam jaringan hewan
hewan atau dari usus atau rumen. Sumber utama untuk makanan hewan adalah
ginjal dan hati merupakan sumber – sumber utama. Alat – alat tubuh hewan
ruminansia mengandung lebih kaya vitamin B12 daripada alat – alat tubuh
I. Cholin
Sebenarnya zat cholin tidak dapat digolongkan vitamin karena dapat dibuat
dalam tubuh dari methionin dan merupakan bagian dari lemak dan jaringan urat
syaraf. Terdapat dalam bahan makanan yang mengandung lemak. Sebagai bagian
dari struktur sel. Cholin mencegah penimbunan lemak dalam hati. Disebut “faktor
15
biotin dan asam folic karena defisiensi dari salah satu dari ketiga zat tersebut
1) Difisiensi Cholin
cholin adalah perosis pada anak ayam dan anak kalkun. Meskipun defisiensi
cholin cepat timbul pada anak ayam yang mendapat ransum berkadar cholin
rendah, suatu defisiensi pada ayam petelur sulit didapat. Dalam pembuatan telur
dibutuhkan sejumlah besar cholin. Namun ayam yang mendapat ransum tanpa
cholin berumur 8 minggu sanggup untuk membuat semua jumlah cholin yang
diperlukan.
Defisiensi cholin pada umumnya lebih sulit diperoleh pada spesies lainnya
daripada kalkun. Tikus tidak membutuhkan sumber cholin dalam ransumnya bila
cukup methionin diberikan untuk menjamin ikatan methyl yang dibutuhkan untuk
sintesis cholin. Sama halnya, babi muda tidak memerlukan sumber cholin, bila
2) Sumber Cholin
Bahan makanan yang kaya akan cholin di antaranya adalah hati dan tepung
kelenjar, tepung iklan, ragi, dan bungkil kacang kedelai. (Anggorodi, 1979)
cel dalam hampir semua jaringan hewan dan terdapat terutama dalam konsentrasi
tinggi di banyak jaringan alat tubuh ( jantung, ginjal, limpa, thyroid, dan testis ).
Zat tersebut tidak merupakan suatu kebutuhan dalam makanan bagi manusia dan
dalam ransum sebagian besar hewan ternak ( ada kemungkin untuk ayam ).
16
Inositol terdapat dalam hasil tumbuh-tumbuhan sebagai zat phosphor organik
cephalin tertentu. Zat tersebut dapat mencegah dan mengobati alopecia pada tikus.
Mempunyai daya kerja lipotropik dalam beberapa ransum tikus di mana vitamin –
1) Difesiensi Inositol
Pertumbuhan terganggu dan alopesia pada tikus. Gejala alopecia adalah sama
2) Sumber Inositol
Makanan sumber vitamin B8 atau inositol antara lain: daging sapi, sereal,
hati.
dari isulin dan penicillin dan dapat menghalang – halangi produksi hormone
17
laktasi pada tikus. Merupakan gugusan esensial dalam asam folic. Jadi dalam
ransum yang tidak ada asam folicnya maka asam paraaminobenzoic dapat
menyediakan bakteri usus dengan suatu zat esensial untuk sintesis asam folic.
usus. Sehubungan hal ini mak suatu hal yang menarik ialah bahwa asam
2.1.2 Vitamin C
dan bentuk reduksi. Kedua bentuk ini mempunyai aktivitas biologi. Dalam
makanan bentuk reduksi yang terbanyak. Bentuk dehydro dapat terus teroksidasi
menjadi diketogulonic acid yang inaktif. Keadaan vitamin C inaktif ini sering
terjadi pada proses pemanasan. Dalam suasana asam vitamin ini lebih stabil
daripada dalam basa yang menjadi inaktif. Formula vitamin C mirip dengan
merupakan protein struktural dari jaringan ikat. Struktur asam askorbat mirip
tetapi kedua bentuk secara fisiologis aktif dan ditemukan dalam cairan tubuh
18
Vitamin C berperan sebagai transport elektron (sistem redoks), enzim-enzim
yang berperan dalam elektron transport adalah ascorbic acid oksidase, cytochrome
hewan tidak terjadi proses oksidasi dengan vitamin C sebagai kaatalis respiratori,
karena pada hewan tidak ada enzim dehydro ascorbate reductase dan ascorbate
2006)
ascorbat acid, Hexuronic acid, Anti scorbutic vitamin, Cevitamic acid (Scott et al.,
1976), juga sering disebut sebagai anti scorbic factor (Ewing, 1963).
berbentuk kristal, tidak berwarna (bening), larut dalam air, mengandung asam dan
mem-punyai daya reduksi yang besar, stabil pada larutan asam, larut dengan
segera dalam larutan alkali dan mudah rusak apabila kena cahaya (panas), serta
dehydro.
Asam ascorbat ini dapat disintesis pada tubuh ternak, pada ayam
tercekam (stress) ayam tidak dapat men-sintesis asam ascorbat dalam jumlah
19
Shul’ga (1980) melaporkan hasil penelitiannya bahwa dengan pemberian 50
imunitas pada ayam setelah vaksinasi, resistensi terhadap infeksi, produksi telur
dan daya tahan tubuh dapat dipertahankan guna kelangsungan hidup pada
temperatur tinggi. Stress karena temperatur yang tinggi ini akan merangsang
kelenjar endokrin yang diatur oleh hipopise akan meningkatkan produksi ACTH
korteks adrenal akan cepat turun jumlahnya bila kelenjar ini dirangsang oleh
ACTH karena adanya stress. Pengaruh penambahan vitamin C ini dalam ransum
Pada kondisi ayam menderita stress karena suhu lingkungan yang tinggi
1988).
1) Difesiensi Vitamin C
Scurvy hanya terjadi pada manusia, monyet dan marmot. Mamalia lainnya
20
di tandai oleh pendarahan diseluruh tubuh (akibat rapuhnya kapiler – kapiler darah
2) Sumber Vitamin C
Harper et al. (1984) menyatakan bahwa, sumber vitamin C yang baik adalah
buah sitrun, arbei, semangka, tomat, cabai hijau, kol merah dan sayur-sayuran
yang berdaun hijau, khususnya selada hijau, juga kentang segar yang tiap gramnya
mengandung sedikit vitamin C, tapi bila konsumsi dalam jumlah banyak akan
merupakan sumber yang cukup baik. Pada waktu memotong dan mencuci
sayuran, banyak vitamin C yang hilang, karena sifat vitamin ini yang larut dalam
tapi sering hilang pada waktu proses pasteurisasi (Maynard dan Loosli, 1951).
Sumber vitamin C termasuk jeruk limau, jeruk manis, anggur, dan tomat.
Sayuran dan buah – buahan mengandung pula sejumlah vitamin C. biji masak dan
hasil ikutannya demikian pula rumput kering dan hijauan lainnya yang
biji tumbuh oleh karenanya biji yang sedang berkecambah kaya akan vitamin C.
kadarnya dalam tubuh karena vitamin tersebut dihancurkan atau sebagian besar
Menurut Anggorodi (1979) vitamin larut dalm air memiliki fungsi sebagai berikut
Nama Fungsi
21
Tiamin (B1) Bagain dari dua koenzim, esensial dalam
perangsangan
reaksi-reaksi metabolic
normal protein
22
dan pemeliharaan bangun dari sel. Penyaluran
BAB III
KESIMPULAN
1. Vitamin larut dalam air terdiri dari vitamin B kompleks yaitu tiamin,
folat sistesis purin, vitamin B12 sintesis gugus metil, purin, lemak. Kolin
23
24
DAFTAR PUSTAKA
Ayam. Dalam Majalah Ayam dan Telur, No. 30, Tahun XIX, 34-35.
Ewing, R. W. 1963. Poultry nutrition. 5th. Ed. The Ray Ewing Company
Moriison, F. B. 1961. Feeds and feeding. 9th Ed. The Morrison Publishing
Moscow.
25